Anda di halaman 1dari 10

FARMAKOLOGI

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG


http://www.free-powerpoint-templates-design.com
01 Faruroh, A.md. Keb

KELOMPOK
02 Lilik Fatmawati, A.Md. Keb

03 Dwi Yuaningsih, A.Md. Keb

04 Rizky Wilda Amelia, A.Md. Keb

05 Dewi Setyaningrum, A.Md. Keb


Setelah menulis penulisan ini
Manfaat mahasiswa mampu untuk
memberikan obat yang berhubungan
dengan praktek kebidanan sesuai
dnegan standard an kewenangannya
yaitu tentang konsep farmakologi
yang meliputi: farmokodinamika,
farmokokinetik dan kefarmasian, obat
– obatan yang lazim digunakan dalam
palayanan kebidanan.
Pengertian Obat antijamur adalah sekelompok
obat yang bermanfaat untuk
mengatasi infeksi jamur. Obat
antijamur juga disebut obat
mikotok, dipakai untuk mengobati
2 jenis infeksi jamur: infeksi jamur
superficial pada kulit atas selaput
lender dan infeksi jamur sistemik
pada paru – paru atau system
saraf pusat.
Antijamur untuk Infeksi Sistematik
Amfoterisin B menyerang sel yang
Amfoterisin B sedang tumbuh dan sel matang.

Flusitosin merupakan antijamur sistetik

Flusitosin yang bersal dari fluorinasi perimidin dan


mempunyai persamaa struktur dengan
flurourasil dan floksuridin.

Imidazol dan Triazol


Kaspofungin adalah antijamur sistemik
Kaspofungin dari suatu klas baru yang disebut
ekinokandin

Terbinafin Obat ini digunakan untuk terapi


dermatofistosis.
Pengobatan Infeksi Jamur Sistemik

ASPERGILOSIS invasi aspergilosis paru sering terjadi pada


01 pasien penyakit imunosupresi yang berat dan tidak memberi
respons yang memuaskan terhadap pengobatan antijamur.

02 BLASTOMIKOSIS, obat terpilih untuk kasus ini adalah


ketokonazol peroral 400mg sehari selama 6-12 bulan.

KANDIDIASIS. Bila invasi tidak mengenai parenkin ginjal


03 pengobatan cukup dengan amfotenisin B 50mg/ml dalam air
steril selama 5-7 hari.

KOKSIDIOIDOMIKOSIS. Bila terdapat penyebaran


04 ekstrapulmonar, amfoterisin BIV bermanfaat untuk penyakit berat
ini, juga pada pasien dengan penyakit imunosuprasi dan AIDS
Pengobatan Infeksi Jamur Sistemik

KRIPTOKOKOSIS. Obat terpilih adalah amfoterisin BIV dengan


01 dosis 0.4 – 0.5mg/KgBB/hari pengobatan dilanjutkan sampai hasil
pemeriksaan kultur negatif.

HISTOPLASMOSIS. Pasien dengan histoplasmosis paru yang


02 kronis sebagian besar dapat diobati dengan ketokronazol 400mg
perhari selama 6-12 bulan

MUKORMIKOSIS. Amfoterisin B merupakan obat pilihan untuk


03 mukormosis paru kronis

04 PARAKOKSIDIOIDOMIKOSIS. Ketokonazol 400mg perhari


Anti Jamur untuk infeksi dermatofit
dan Mukokutan
1 Griseufulvin

2 Imidozal Dar Triazol

3 Tolnaftat dan Tolsiklat


1 2

3 4 Nystatin
4

5 Anti Jamur Topikal


KESIMPULAN
Antijamur topical digunakan pada infeksi jamur
yang menyerang stratum korreum, mukosa
Antijamur topical antara lain: golongan azole, squamose atau kornea
nystatin, tolnaftat dan noftitin, asam
undesilenat, haloprogin, siklopirolos olamine,
whitfield ointrent.

Perkembangan obat antijamur tidak begitu


maju, karena jamur mempunyai jenis sel
Antijamur sistemarik digunakan untuk yang mirip dengan sel mamalia
mengobati infeksi jamur yang berlangsung
sistematik.

Sasaran pengobatan antijamur adalah


Antijamur sistematik antara lain: amfoterisin menghambat sintesis ergosterol, sintesis
B, Flusitosin, golongan Azole, Griseofulvin, dinding sel
terbinafine.

Metode pemeriksaan jui sensitifitas antojamur terdiri dari


beberpa antara lain: NCCLS macrobath, NCCLS
microbroth, Colometri, E-test, Agar dilution, disk diffusion.
THANK YOU
Insert the Subtitle of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai