2. Tidak terjadi kesalahan pemberian obat 3. Tidak terjadi kesalahan prosedur tindakan medis dan keperawatan 4. Pengurangan risiko infeksi 5. Tidak terjadi pasien jatuh 6. Komunikasi yang efektif Tujuh langkah manajemen risiko & Just Culture Bangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien: Ciptakan kepemimpinan dan budaya yang terbuka dan adil (just culture) Pimpin dan dukung staf untuk menerapkan keselamatan pasien: Bangun komitmen dan fokus yang kuat dan jelas tentang keselamatan pasien Integrasikan kegiatan-kegiatan manajemen risiko: Kembangkan sistem dan proses pengelolaan risiko serta lakukan identifikasi dan kajian hal yang potensial Bakukan sistem pelaporan insiden: Pastikan staf agar dengan mudah dapat melaporkan kejadian/insiden Pemberdayaan dan komunikasi dengan pasien: Kembangkan cara-cara komunikasi yang terbuka dengan pasien Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien: Dorong staf untuk melakukan analisis akar masalah untuk belajar bagaimana dan mengapa kejadian itu timbul Cegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien: Gunakan infromasi yang ada tentang kejadian/masalah untuk melakukan perubahan sistem pelayanan Patient safety culture • Just culture refers to a values-supportive model of shared accountability. It's a culture that holds organizations accountable for the systems they design and for how they respond to staff behaviors fairly and justly. • In turn, staff members are accountable for the quality of their choices and for reporting both their errors and system vulnerabilities (Griffith, 2009). • A just culture recognizes that individual practitioners should not be held accountable for system failings over which they have no control. • A just culture also recognizes that many individual or active errors represent predictable interactions between human operators and the system in which they work. However, in contrast to a culture that touts no blame as its governing principle, a just culture does not tolerate conscious disregard of clear risks to patients or gross misconduct, such as falsifying a record, performing professional duties while intoxicated, etc. Non blaming, just culture
Budaya tidak menyalahkan orang
Budaya perlakukan yang adil, budaya yang mendukung nilai tanggung jawab bersama: organisasi bertanggung jawab thd sistem dan memperlakukan perilaku staf secara adil, staf beranggung jawab thd kualitas pekerjaannya dan melaporkan jika terjadi error dan melaporkan jika menjumpai masalah pada sistem Budaya yang tidak meminta pertanggung jawaban praktisi klinis terhadap kegagalan sistem yang tidak dapat mereka kendalikan Mengakui bahwa error dalam pelayanan merupakan representasi interaksi yang dapat diprediksi antara manusia sebagai operator dan sistem tempat manusia bekerja Budaya yang tidak mentolerasi tindakan yang mengabaikan risiko pada pasien atau tindakan yang tidak sesuai dengan ketentuan (misconduct), misalnya memalsukan catatan, melakukan tindakan yang bukan kompetensinya, dsb Budaya belajar dari kesalahan
Pengambilan keputusan dalam 4 langkah: Strategi dan langkah operasional untuk pengambilan keputusan dan pilihan yang efektif dalam konteks yang tidak pasti