PP DAN PKB
3
TUJUAN PERATURAN PERUSAHAAN
4
MATERI PERATURAN PERUSAHAAN
3. SYARAT KERJA
5
PEMBUATAN PERATURAN PERUSAHAAN
6
PROSES MENDAPATKAN SARAN DAN
PERTIMBANGAN
8
PERMOHONAN PENGESAHAN
PERATURAN PERUSAHAAN
9
PENGESAHAN PERATURAN PERUSAHAAN
10
PROSES PENGESAHAN PERATURAN PERUSAHAAN
12
PERUBAHAN PERATURAN PERUSAHAAN
13
PEMBAHARUAN PERATURAN PERUSAHAAN
16
PENGERTIAN
PKB :
Adalah Perjanjian yang merupakan hasil perundingan
antara Serikat Pekerja/ Serikat Buruh atau beberapa
SP/SB yang tercatat pada Instansi yang bertanggung
jawab di bidang ketenagakerjaan dengan Pengusaha
atau beberapa pengusaha atau perkumpulan
pengusaha yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan
kewajiban kedua belah pihak.
[ Pasal 119 ] :
- Dalam hal di Perusahaan hanya terdapat 1 SP/SB, maka
SP/SB tersebut berhak mewakili apabila mempunyai
anggota lebih dari 50% dari seluruh Pekerja/ Buruh di
Perusahaan.
[ Pasal 119 ] :
- SP/SB mempunyai anggota kurang dari 50% Pekerja,
bisa mewakili dengan dukungan lebih dari 50% jumlah
seluruh pekerja/ karyawan. Apabila tidak mendapat
dukungan, maka Baru bisa mengajukan Permintaan
Perundingan setelah 6 bulan memenuhi sepakat
[ Pasal 120 ] :
Dalam lebih dari 1 (satu) SP/SB
- Yang berhak mewakili adalah SP/SB yang mempunyai
anggota lebih dari 50% seluruh Pekerja.
- Apabila tidak terpenuhi SP/SB Koalisi sehingga
tercapai lebih 50%
- Koalisi juga tidak terpenuhi/ tidak bisa
Maka Membentuk tim perunding dengan Anggota
secara Proporsional.
MATERI PKB :
Minimal memuat :
a. Nama, tempat Kedudukan serta alamat SP/SB.
b. Nama, tempat Kedudukan serta alamat Perusahaan.
MATERI PKB :
d. Nomer serta tanggal Pencatatan SP/SB pada Instansi
yang bertanggung jawab di bidang Ketenagakerjaan.
e. Hak dan Kewajiban SP/SB serta Pekerja/ Buruh.
f. Hak dan Kewajiban Pengusaha.
g. Jangka waktu dan tanggal mulai berlaku PKB.
h. Tanda tangan Para Pihak Pembuat PKB, bermaterai
cukup.
PERUNDINGAN GAGAL :
1) Waktu Diadakan/ Penjadwalan Ulang ( tidak tepat
waktu ). Paling lama 30 hari.
Penjelasan Pasal
Yang dimaksud dengan kesempatan
83
sepatutnya dalam pasal ini adalah
lamanya waktunya yang diberikan
kepada pekerja/buruh perempuan
untuk menyusui bayinya dengan
memperhatikan tersedianya
tempat yang sesuai dengan kondisi
dan kemampuan perusahaan, yang 14
diatur dalam PP atau PKB.
PERSYARATAN KERJA YANG HARUS DIATUR LEBIH LANJUT
DAN LEBIH RINCI DALAM PK, PP ATAU PKB
15
PERSYARATAN KERJA YANG HARUS DIATUR LEBIH LANJUT
DAN LEBIH RINCI DALAM PK, PP ATAU
PKB
NO DASAR URAIAN KET
HUKUM
Pasal 160 Dalam hal pekerja/buruh ditahan pihak yang
8.
ayat (1) UU berwajib karena diduga melakukan tindak pidana
No. 13 Th. maka pengusaha tidak wajib membayar upah
2003 tetapi wajib memberikan bantuan kepada
keluarga pekerja/buruh yang menjadi
tanggungannya.
Penjelasan Keluarga pekerja/buruh yang menjadi tanggungan
Pasal 160 adalah istri/suami, anak atau orang tua yang syah
ayat (1) menjadi tanggungan pekerja/buruh berdasarkan
PK, PP atau PKB
9. Pasal 162 Bagi pekerja/buruh yang mengundurkan diri atas
ayat (2) UU kemauan sendiri yang tugas dan fungsinya tidak
No. 13 Th. mewakili kepentingan pengusaha secara langsung,
2003 selain menerima uang penggantian hak sesuai
ketentuan pasal 156 ayat (4) diberikan uang pisah 15
yang besarnya dan pelaksanaannya diatur dalam
PERSYARATAN KERJA YANG HARUS DIATUR LEBIH LANJUT
DAN LEBIH RINCI DALAM PK, PP ATAU
PKB
NO DASAR HUKUM URAIAN KET
10. Pasal 168 UU (1) Pekerja/buruh yang mangkir selama
No. 13 Th. 2003 5 (lima) hari kerja atau lebih
berturut-turut tanpa keterangan
secara tertulis yang dilengkapi
dengan bukti sah dan telah
dipanggil oleh pengusaha 2 (dua)
kali secara patut dan tertulis dapat
diputus hubungan kerjanya karena
dikualifikasikan mengundurkan diri.