Anda di halaman 1dari 10

NAMA KELOMPOK

1 . A N D I K A P R A M U D I TA
(A0D020012)
2. FITRIANI HARIANTI
(A0D020042)
3 . C I N D Y S A P U T R I D E W I TA
ANGGRAENI(A0D020028)
4.HALIMAH TULSAADIAH
(A0D020043)
PAJAK AIR TANAH

Merujuk Pasal 1 No. 33,


pajak air tanah adalah
pajak atas pengambilan
dan/atau pemanfaatan air
tanah.
NAMA, OBJEK, SUBJEK DAN
WA J I B PA J A K

Setiap pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah dipungut


pajak dengan nama Pajak Air Tanah.
1. Objek Pajak Air Tanah adalah pengambilan dan/atau
pemanfaatan air tanah.
2. Dikecualikan dari objek Pajak Air Tanah adalah pengambilan
dan/atau pemanfaatan air tanah untuk keperluan dasar rumah
tangga, pengairan pertanian dan perikanan rakyat, serta
peribadatan.
3. Subjek Pajak Air Tanah adalah orang pribadi atau Badan yang
melakukan pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah.
4. Wajib Pajak Air Tanah adalah orang pribadi atau Badan yang
melakukan pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah.
D A S A R P E N G E N A A N , TA R I F D A N
C A R A P E N G H I T U N G A N PA J A K

Dasar pengenaan Pajak Air Tanah adalah Nilai Perolehan Air Tanah. 
Adapun Nilai  Perolehan  Air  Tanah  dinyatakan  dalam rupiah yang
dihitung dengan mempertimbangkan sebagian atau seluruh faktor-
faktor   berikut :
1. jenis sumber air;
2. lokasi sumber air;
3. tujuan pengambilan dan/atau pemanfaatan air;
4. volume air yang diambil dan/atau dimanfaatkan;
5. kualitas air; dan
6. tingkat kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh pengambilan
dan/atau pemanfaatan air.
Penggunaan  faktor-faktor  sebagaimana  dimaksud
di atas akan disesuaikan  dengan kondisi Daerah. 
Sedangkan besar Nilai Perolehan Air Tanah akan
diatur lebih lanjut dengan Peraturan  Bupati.
Tarif Pajak Air Tanah ditetapkan sebesar 20% (dua
puluh perseratus). Besarnya pokok Pajak Air Tanah
yang terutang dihitung dengan cara mengalikan
tarif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 dengan
dasar pengenaan pajak sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 48.
M E N G E N A L PA J A K A I R TA N A H , M U L A I
D A R I P E N G E R T I A N , TA R I F, H I N G G A C A R A
B AYA R
Objek PAT menyasar pada pengambilan dan/atau pemanfaatan air
tanah.
Pemanfaatan tersebut dapat dilakukan oleh orang pribadi atau
badan untuk berbagai macam keperluan.
Walau demikian, PAT mengecualikan objek pajak pada
pemanfaatan/pengambilan air untuk keperluan:
• Dasar rumah tangga
• Pengairan pertanian
• Perikanan rakyat
• Peribadatan
Kemudian, berdasarkan Pasal 68 UU Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah (PDRD), PAT memiliki subjek dan wajib pajak yang sama.
Adapun subjek pajak tersebut, yaitu orang pribadi atau badan yang
melakukan pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah.
Dengan begitu, pengenaan PAT subjek pajak dan wajib pajak
adalah pihak yang sama.
TARIF PAJAK AIR TANAH

Merujuk Pasal 70 UU PDRD, tarif PAT ditetapkan paling tinggi


20%.
Besaran pokok PAT yang terutang, dihitung dengan
mengalikan tarif PAT dengan nilai perolehan air tanah.
PAT yang terutang tersebut selanjutnya dipungut di wilayah
daerah tempat air diambil.
Tarif pajak air tanah di berbagai daerah itu berbeda-beda.
B AYA R PA J A K A I R TA N A H
ONLINE
Dilansir dari kumparan.com, Badan Pajak dan Retribusi Daerah
(Badan Pajak dan Retda) DKI Jakarta memiliki sistem pajak online
yang berupa aplikasi Pajak Online.
Nah, aplikasi tersebut memungkinkan wajib pajak untuk membayar
beberapa pajak yang ditetapkan Pemda, salah satunya pajak air tanah.
Aplikasi Pajak Online bisa diunduh melalui Play Store untuk Android
dan App Store untuk iOS.
Untuk pembayarannya bisa dilakukan dalam berbagai cara, yaitu:
Teller Bank
ATM
e-Banking
m-Banking
Bayar langsung ke Pos Indonesia

Anda mungkin juga menyukai