Anda di halaman 1dari 13

PAJAK RESTORAN

Anggota Kelompok

Baiq Esta Rizki Yuliani ( A0D020021 )


Baiq Nur Indah Lestari ( A0D020023 )
Baiq Resty Ratna Anggradena ( A0D020025 )
Hestika aulia ( A0D020044 )
PENGERTIAN PAJAK RESTORAN
Pajak restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan
dan/atau minuman dengan dipungut bayaran, yang mencakup juga rumah makan, kafetaria, kantin, warung, bar, dan
sejenisnya termasuk jasa boga/katering. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Pajak Restoran dijelaskan
dalam pasal 37 sampai 41.
Menurut Siahaan (2010;328) ada beberapa terminology yang perlu diketahui dalam Pajak Restoran.
1. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan atau minuman dengan dipungut bayaran, yang mencangkup juga
rumah makan, kafetaria, kantin, warung bar, dan sejenisnya termasuk jasa boga/katering.
2. Pengusaha restoran adalah orang pribadi atau badan dalam bentuk apapun yang dalam lingkungan perusahaan
atau pekerjaanya melakukan usaha di bidang rumah makan.
3. Pembayaran adalah jumlah yang diterima atau seharusnya diterima sebagai imbalan atas penyerahan barang atau
pelayanan sebagai pembayaran kepada pemilik rumah makan.
4. Bon penjualan (bill) adalah bukti pembayaran yang sekaligus sebagai bukti pungutan pajak, yang dibuat oleh Wajib
Pajak pada saat mangajukan pembayaran atas pembelian makanan dana tau minuman kepada subjek pajak.
DASAR HUKUM

Dasar Hukum pemungut Pajak Restoran pada suatu kabupaten/kota sebagai berikut.
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
2. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 yang merupakan perubahan atas Undang-Undang
Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah.
4. Peraturan daerah kabupaten/kota yang mengatur tentang Pajak Restoran.
5. Keputusan bupati/walikota yang mengatur tentang Pajak Restoran sebagai aturan
pelaksanaan Peraturan Daerah tentang Pajak Restoran pada kabupaten/kota dimaksud.
OBJEK PAJAK RESTORAN

Objek Pajak Restoran adalah pelayanan yang disediakan oleh


restoran. Pelayanan yang disediakan retoran sebagaimana
dimaksud meliputi pelayanan penjualan makanan dan/atau
minuman yang dikonsumsi oleh pembeli, baik dikonsumsi di
tempat pelayanan maupun ditempat lain.
BUKAN OBJEK PAJAK RESTORAN

Tidak termasuk objek Pajak Restoran adalah pelayanan yang disediakan oleh Restoran yang
nilai penjualannya tidak melebihi batas tertentu yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
Misalnya nilai penjualan tidak melebihi Rp. 5.000.000,00 per bulan merupakan nilai
akumulasi atas pendapatan restoran dimasksud selama satu bulan atau nilai penjualan tidak
melebihi Rp. 60.000.000 per tahun.
SUBJEK DAN WAJIB PAJAK RESTORAN

Subjek Pajak Restoran adalah orang pribadi atau Badan yang membeli makanan dan/atau
minuman dari Restoran. Sedangkan Wajib Pajak Restoran adalah orang pribadi atau Badan yang
mengusahakan Restoran. Dengan demikian, pada Pajak Restoran subjek pajak dan wajib pajak
tidak sama, dimana konsumen yang membeli makanan dana tau minumam dari restoran
merupakan subjek pajak yang membayar (menanggung) pajak sementara orang pribadi atau
badan yang mengusahakan restoran bertindak sebagai wajib pajak yang diberi kewenangan untuk
memungut pajak dari konsumen ( subjek pajak) dan melaksanakan kewajiban perpajakan lainnya.
DASAR PENGENAAN RESTORAN

Dasar pengenaan Pajak Restoran adalah jumlah pembayaran yang diterima atau yang seharusnya
diterima Restoran. Jika pembayaran dipungut oleh hubungan istimewa, harga jual atau
penggantian dihitung atas dasar harga pasar yang wajar pada saat pembelian makanan dan/atau
minuman. Misalnya, hubungan istimewa adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan jasa
restoran dengan pegusaha restoran, baik langsung atau tidak langsung berada di bawah pemilikan
atau penguasaan orang pribadi atau badan yang sama.
TARIF

Tarif Pajak Restoran ditetapkan paling tinggi sebesar 10%. Tarif Pajak Restoran ditetapkan
dengan Peraturan Daerah. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan keleluasaan kepada
pemerintah kabupaten/kota untuk menetapkan tarif pajak yang dipandang sesuai kondisi
masing-masing daerah kabupaten/kota. Sehingga, setiap daerah kabupaten/kota diberikan
wewenang untuk menetapkan besarnya tarif pajak yang mungkin berbeda dengan
kabupaten/kota lainnya selama tidak melebihi tarif yang maksimal yang sudah ditetapkan
Undang-Undang.
TARIF
Tarif Pajak Restoran ditetapkan dalam 3 (tiga) kategori, yaitu:
1) Tarif Pajak Restoran ditetapkan sebesar 10% (sepuluh persen) untuk restoran dengan
kategori A, yaitu restoran yang memiliki nilai penjualan Rp. 10.000.000,00 atau lebih per
bulan.
2) Tarif Pajak Restoran ditetapkan sebesar 5% ( lima persen) untuk restoran dengan kategori
B, yaitu restoran yang memiliki nilai penjualan Rp. 5.000.000,00 sampai di bawah Rp.
10.000.000,00 per bulan
3) Tarif Pajak Restoran ditetapkan 3% (tiga persen) untuk restoran dengan kategori C, yaitu
restoran yang memiliki nilai penjualan Rp. 1.000.000,00 sampai di bawah Rp. 5.000.000,00
per bulan
PERHITUNGAN PAJAK RESTORAN

Besaran pokok Pajak Restoran yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif
dengandasar pengenaan pajak. Secara umum perhitungan Pajak Restoran adalah sebagai
berikut:
Pajak Terutang = Tarif Pajak x Dasar Pengenaan Pajak atau
= Tarif Pajak x Jumlah Pembayaran yang diterima atau yang
Seharusnya Diterima Restoran
Sebagai contoh pembayaran yang dilakukan oleh subjek pajak kepada Restoran “QWINNA”
adalah 10%, maka dapat dihitung besarnya Pajak Restoran yang terutang sebesar
10% x Rp 220.000,00 = Rp 22.000,00
Saat Terutang Pajak, Masa Pajak dan Wilayah Pemungutan Pajak

Pada Pajak Restoran, masa pajak merupakan jangka waktu yang lamanya sama
dengan satu bulan takwim atau jangka waktu lain yang ditetapkan dengan keputusan
bupati/walikota. Pengertian masa pajak bagian dari bulan dihitung satu bulan penuh.
Tahun pajak adalah jangka waktu yang lamanya satu tahun takwim kecuali apabila Wajib
Pajak menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun takwim.
Saat terutangnya Pajak Restoran dalam masa pajak ditentukan menurut keadaan, yaitu
pada saat terjadi pelayanan di restoran atau rumah makan. Pajak Restoran yang
terutang dipungut di wilayah daerah restoran berlokasi.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai