Anda di halaman 1dari 2

PAJAK RESTORAN

A. PENGERTIAN PAJAK RESTORAN

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Ngawi Nomor 25 tahun 2011 tentang Pajak Restoran,
Pajak Restoran terdapat dalam Bab 2 sampai dengan Bab 5, dan peraturan lanjutan mengenai tata cara
pemungutan pajak restoran dari Bab 6 sampai dengan Bab 13.

Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau minuman dengan dipungut bayaran, yang
mencakup juga rumah makan, kafetaria, kantin, warung, bar dan sejenisnya termasuk jasa boga/katering.
Dalam Peraturan Daerah Kabupaten Ngawi Nomor 25 Tahun 2011 Pasal 2 Bab 2, disebutkan bahwa Pajak
Restoran adalah Pajak yang dipungut atas setiap pelayanan di restoran.

B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
2. Peraturan Daerah Kabupaten Ngawi Nomor 25 tahun 2011 tentang Pajak Restoran

C. MATERIAL
1. Objek Pajak .(pasal 2)

Objek Pajak dari Pajak Restoran adalah Pelayanan yang disediakan oleh restoran meliputi
pelayanan penjualan makanan dan/atau minuman yang dikonsumsi di tempat pelayanan maupun di
tempat lain.

Yang dikecualikan dari Objek Pajak Pajak Restoran :

pelayanan yang disediakan oleh warung yang keadaanya sederhana dan nilai penjualannya tidak
melebihi Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah).

2. Subjek Pajak (Pasal 3)

orang pribadi atau badan yang membeli makanan dan/atau minuman dari Restoran.

3. Wajib Pajak (Pasal 3)

orang pribadi atau badan yang mengusahakan Restoran.

4. Dasar Pengenaan Pajak (pasal 4)

Dasar pengenaan Pajak Restoran adalah jumlah pembayaran yang diterima atau yang
seharusnya diterima Restoran.
5. Tarif Pajak (pasal 5)

Tarif Pajak Restoran ditetapkan sebesar :


a. 10% (sepuluh persen) untuk nilai penjualan diatas Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) setiap
bulan.
b. 5% (lima persen) untuk nilai penjualan Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) sampai dengan
Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) setiap bulan.
c. 3% (tiga persen) untuk nilai penjualan Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah) sampai dengan
Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) setiap bulan.

6. Masa Pajak (pasal 43 & 44)

Masa Pajak Pajak Restoran adalah jangka waktu yang lamanya 1 (satu) bulan kalender, Pajak
Restoran terutang dalam masa pajak terjadi saat pembayaran atau saat disampaikan SPTPD (Surat
Pemberitahuan Pajak Daerah).

D. Tata Cara Penghitungan PAJAK RESTORAN

Pokok Pajak (Pajak Restoran) = DPP (Pasal 4) x Tarif Pajak (pasal 5)

Pokok Pajak (Pajak Restoran) = (Jumlah Pembayaran diterima atau yang seharusnya diterima) x (10%
atau 5% atau 3%)

E. Contoh Kasus Penghitungan

Diketahui Restoran Laper Tuh Makan menyediakan pelayanan makan di tempat dan pesan antar, dalam
laporan penerimaan pada bulan Juni, disebutkan bahwa Restoran Laper Tuh Makan menerima sebesar
Rp 8.000.000 dan layanan pesan antar sebesar Rp 3.000.000. Hitunglah Pajak Restoran dari Restoran
Laper Tuh Makan :

DPP = Rp 8.000.000 + Rp 3.000.000 = Rp 11.000.000

Tarif = 10% (>Rp 10.000.000)

Pajak Terutang = Rp 11.000.000 x 10% = Rp 1.100.000

Maka pajak yang harus dibayar oleh Restoran Laper Tuh Makan adalah Rp 1.100.000 pada bulan Juni

Anda mungkin juga menyukai