Saya pernah mendengar bibi saya menceritakan dari pamannya yang berkata,
“Ketika saya sedang berjalan di kota Madinah, tiba-tiba seorang laki-laki di
belakangku berkata, ’Angkat kainmu, karena itu akan lebih bersih.’ Ternyata
orang yang berbicara itu adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Aku
berkata,”Sesungguhnya yang kukenakan ini tak lebih hanyalah burdah yang
bergaris-garis hitam dan putih”. Beliau shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Apakah engkau tidak menjadikan aku sebagai teladan?” Aku
melihat kain sarung beliau, ternyata ujung bawahnya di pertengahan kedua
betisnya.”
Dan juga perlu untuk kita ketahui bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam adalah manusia yang paling teragung, yang paling mulia, yang paling
terbaik akhlaknya, yang dimana pada diri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
terdapat padanya suri tauladan yang baik. Jadi bukanlah menjadi suatu
permasalahan jikalau kita mencontohi cara berpakaian manusia yang telah jamin
kedua kakinya menginjak surga Allah subhana wata’ala.
Fenomena demam celana cingkrang mulai melanda bumi tanah air beberapa
bulan terakhir ini. Dimulai dari hijrahnya beberapa artis ternama tanah air, tokoh-
tokoh masyarakat yang memilikih andil dan pengaruh besar, sampai kepada
remaja-remaja hingga ke orang dewasa.
Melihat ejekan dan cemoohan yang dilontarkan kepada orang - orang yang
memakai celana cingkrang yang di tuduhkan oleh sebagian elemen masyarakat,
tentunya disebabkan beberapa kemungkinan, diantaranya : ikut - ikutan,
terpengaruh dengan opini - opini media, tingkah laku sebagian teroris, tidak
mengetahui dalil yang kuat yang menjelaskan tentang itu, ataupun jahil terhadap
hukum, pengaruh doktrin dari manusia - manusia yang dengki terhadap Islam
ataupun sunnah, dan lain-lain.
Namun dibalik cemoohan, celahan, ejekan, cacian, makian, dari oknum tertentu
terhadap orang yang kemudian bercelana cingkrang ternyata ada fakta yang
menarik untuk kita angkat ke atas bermukaan yang semoga dapat menepis semua
anggapan miring masyarakat kepada orang yang bercelana cingkrang.
Salah satu fakta manarik tersebut adalah celana cingkrang yang notabene
menjadi ciri khas berpakaian ummat Islam ternyata telah menjadi salah satu roll
mode fashion yang digemari oleh masyarakat dunia. Pada tahun 1950-an
ternyata celana cingkrang sudah mulai dikenal oleh pegiat fashion dunia, hanya
saja ketika itu gaya bercelana seperti ini dianggap sebagai gaya berpakaian selera
rendahan.
Namun seiring berjalannya waktu tepatnya pada tahun 2004, style berpakaian
celana cingkrang mulai di perkenalkan kembali oleh seorang desainer ternama
yakni Thon browne. Celana cingkrang yang dikembangkannya diperkenalkan
dengan istilah celana high water karena celana ini didesain untuk mengatasi
basahnya celana ketika ada genangan air atau ketika hujan.
Celana model cingkrang populer di Indonesia hingga Korea. Salah satu ikon
fashion celana cingkrang di dunia adalah Michael Jackson. Di Hong Kong, Edison
Chen juga termasuk ikon yang memperkenalkan celana cingkrang. Ia menggulung
celananya yang panjang supaya terlihat lebih pendek.
Celana cingkrang tak hanya populer di dunia fashion barat. Di Asia, sejumlah artis
Korea sudah tampil dengan celana cingkrang. Sedangkan di Indonesia, celana
cingkrang ini lekat dengan penampilan para artis yang telah hijrah. Sebut saja
Teuku wisnu, Arie Untung, dan beberapa artis lainnya. Mereka bisa di katakan
menjadi pionir yang menampilkan gaya fashion muslim di kalangan artis sehingga
kini gaya busana muslim dikenal luas oleh masyarakat.
Yang menjadi daya tarik dari komunitas sahabat hijrah makassar adalah gaya
berpakaian orang-orang yang bergabung didalamnya yakni kebanyakan
menjalankan syari’at sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam seperti
mengenakan celana cingkrang diatas mata kaki.
Fenomena celana cingkrang pun acap kali kita dapatkan pada kalangan dewasa,
seperti bapak-bapak yang sudah berkeluarga. Mereka juga memilih tampil modis
dengan bercelana cingkrang. Biasanya mereka merupakan bapak-bapak yang
aktif dalam program pembinaan keagamaan seperti dirosa (belajar al-qur’an
untuk orang dewasa) yang dimana selain mendapatkan pembinaan belajar al-
qur’an juga di ajarkan untuk menerapkan syari’at sunnah Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam seperti bercelana cingkrang.
Walaupun sampai hari ini belum ada fakta dan data ilmiah yang menjelaskan
secara rinci mengapa seorang muslim disyari’atkan untuk mengangkat celananya
diatas mata kaki, namun setelah kita melakukan pengamatan dan tinjauan
ditemukan fakta yang dapat diterima oleh akal sehat manusia mengenai celana
cingrkang tersebut.
Salah satu fakta menarik yang kami dapatkan dengan bercelana cingkrang (celana
berada diatas mata kaki) ialah:
g. Dengan bercelana cingkrang kita lebih menghemat kain dan terhindar dari
sifat berlebih-lebihan terhadap sesuatu dan salah satunya ialah dalam hal
berpakaian.
Dalam bercelana cingkrang juga kita tidak dipaksakan bahwasanya celana yang
dicingkrangkan harus celana kain, namun segala jenis celana pun bisa kita
pergunakan seperti levis, jeans, dan lain-lain.