Anda di halaman 1dari 47

IMPLAMSI/RADANG

Implamasi/PERADANGAN
inflamasi adl respon lokal (reaksi) dari
jaringan hidup yg bervaskularisasi akibat
rangsangan endogen dan eksogen

Inflamasi adl suatu rangkaian perubahan yg


tjd pd jaringan yg menunjukkan reaksi thd
suatu kecelakaan/ kejadian, baik secara
mekanis, kemis atau oleh bakteri.
Umumnya radang disebabkan kuman.
(Barbara F. Cape: Nurses’Dictionary
Radang adl reaksi alamiah yg berupa respon
vaskuler dan seluler dari jaringan tubuh sebagai
reaksi thd adanya stimuli.

Adanya rangsang/ iritasi akan menyebabkan


munculnya respon neurogenik dan humoral (Celloti
dan Laufer, 2001

Infeksi adl proses invasif oleh MO dan berproliferasi


di dalam jaringan tubuh yg menyebabkan sakit
Kata yg berakhiran ITIS
Mis: gingivitis, pulpitis, nephritis
PERADANGAN
Penyembuhan secara ideal berusaha memulihkan
jaringan asalnya, namun bila tdk mungkin, akan
terbentuk jaringan parut

Penyebab paling umum dari peradangan:


•Infeksi: dari mikroba dlm jaringan
•Trauma fisik: sering disertai perdarahan dlm
jaringan
•Cedera kimiawi, radiasi, mekanik, termal: yg
langsungmerangsang jaringan
•Reaksi imun: menimbulkan respons hipersensifitas
dlm jaringan
Radang
Reaksi pembuluh darah yg mengakibatkan
akumulasi cairan dan leukosit pada jaringan
ekstra vaskuler
Berhubungan proses repair thd cedera
Tahap inflamasi

a. akut adl inflamasi yg tjd segera setelah


adanya rangsang iritan.
Pada tahap ini terjadi pelepasan plasma
dan komponen seluler darah ke dalam
ruang-ruang jaringan ekstraseluler.
b. kronis terjadi jika respon inflamasi tidak
berhasil memperbaiki seluruh jaringan yg
rusak kembali ke keadaan aslinya atau
jika perbaikan tidak dapat dilakukan
sempurna
Tujuan inflamasi yi utk memperbaiki jaringan
yg rusak serta mempertahankan diri thd
infeksi

Tanda inflamasi /5 cardinal Signs


• kemeraham (rubor)
• panas (kalor)
• nyeri (dolor)
• pembengkakan (tumor)
• function laesa
Dolor:
• rasa nyeri,
• Terasa pada jaringan yg mengalami
implamasi
• Tjd krn sel yg mengalami infeksi bereaksi
mengeluarkan zat tertentu shg
menimbulkan nyeri
• Rasa nyeri mengisyaratkan terjadi ggn
atau sesuatu tdk normal [patofisiologis]
KALOR
• rasa panas
• tjd krn tubuh mengkompensasi aliran
darah lebih banyak ke area yg mengalami
infeksi utk mengirim lebih banyak antibody
dlm memerangi antigen

TUMOR = pembengkakan
Pada area yg mengalami infeksi akan
mengalami pembengkakan krn
peningkatan permeabilitas sel dan
peningkatan aliran darah
RUBOR
kemerahan,
Terjadi pada area yg mengalami infeksi
karena peningkatan aliran darah ke area tsb
shg menimbulkan warna kemerahan

Fungsio Laesa
Perubahan fungsi dari jaringan yg mengalami
infeksi
Manifestasi keradangan
1. Radang akut
Manifestasi peradangan akut 2 kategori :
(a) respon vaskuler
(b) respon seluler.
Respon vaskuler atau respon hemodinamik tjd saat timbulnya
vasokonstriksi pembuluh darah kecil didaerah radang. Vasokonstriksi
segera diikuti vasodilatasi arteriola dan venula yg mensuplai daerah
radang. hasil dari reaksi tsb, maka daerah radang menjadi kongesti yg
menyebabkan jaringan berwarna merah dan panas. Bersamaan dg itu,
permeabilitas kapiler akan meningkat, yg menyebabkan cairan
berpindah ke jaringan dan menyebabkan kebengkakan, rasa sakit dan
gangguan fungsi.
Respon seluler pada keradangan akut ditandai dg adanya proses
fagositosis dari sel darah putih

2. Radang kronis
radang kronis menciri adanya infiltrasi sel mononuklear termasuk
makrofag, limfosit dan plasma sel; jaringan yg terdestruksi, proliferasi
pembuluh darah kecil (angiogenesis) dan fibrosis
Tanda sistemik
demam, malaise, anoreksia dan nausea,
vomiting, sakit kepala dan diare
Endotoxin
Imflamasi
Other pyrogen stimuli

Polimohonuclear leucocyte
Monocyte
Splenic ad alveolar macrohaqe
Kuffer cell

Endogeneus pyrogen (EP)

Preoptis area of hypotalamus

Prostaglandin
fever
Fever
Toxin bakteri …..spt endotoxin…..bekerja pd sel2 fagositosis
dari sum-sum tulang
-Leukosit polimorfonukleat
- monosit
- makrofag membentuk EP
-Sel kuffer

EP sebuah protein dg berat molekul 3,00-15.00


Pembentukan EP….dlm darah perifer memerlukan energi
dan dihambat oleh inhibitor sintesis protein
EP masuk otak….bekerja langsung pd daerah preoptik
hipotalamus
Demam …..krn pelepasan prostaglandin kedlm
hipotalamus….shg demam
Antipiretik aspirin……menghambat prostaglandin
BENTUK MAKROSKOPIS JARINGAN
1. Peradangan serosa
• Ditandai : extravasasi cairan protein sel
• Sebagian besar peradangan akut bermula
sbg bentuk serosa
• Menandakan peradangan derajat ringan
• Tjd bila adanya iritasi ringan pd
membrana mukosa dan serosa
• Radang serosa Eksudat cair tdd:
serum/plasma darah dg kadar protein
meningkat
2. Peradangan Fibrinosa
• Ditandai : eksudasi plasma fibrinogen
• Komponen utama eksudat : fibrin
• Menandakan peradangan akut dg
kerusakan vasculer yg cukup hebat
• Jaringan tampak kaku, kusam, dg warna
putih – kuning (krn kandungan fibrin)
• Lapisan fibrin pada membrana mukosa
sering membentuk ‘pseudo-membran
• pada permukaan viseral (pleura,
perikardium peritonium)
3. Peradangan Hemoragie
• Biasanya tjd pd organ yg banyak
kapilernya
• Menandakan peradangan perakut hebat
• Makroskopis : organ mengalami
perdarahan
• Mikroskopis : banyak eritrosit diluar
vasculer
• Komponen utama eksudat: darah
4. Peradangan Katarrhal
• Komponen eksudat: “mukus” yg
mengandung fibrin, sel debris, jaringan
nekrosis, komponen sel darah
• Warna mukus: bervariasi, tergantung
komponen dominasi
• Biasanya peradangan ini terjadi disaluran
cerna, saluran reproduksi, maupun
saluran respirasi
• pada saluran Pencernaan & saluran
Pernapasan
5. Peradangan Purulenta /supuratif
• Ditandai : keluarnya neutrofil &
pembentukan pus
• Komponen utama eksudat: nanah/pus dg
kandungan: neutrofil, sel debris/sel mati,
jaringan nekrotik kuman
• Konsistensi bisa cair, semisolid,
gelatinous
• Proses pembentukan nanah: supurasi
• Bakteri pembentuk nanah/pus
Radang Purulent
• Cellulitis : eksudat purulen pd jaringan sub kutan
• Abses : kumpulan nanah/pus didalam organ
• Pustula : kumpulan nanah/pus pada epidermis
• Mukopurulen : nanah/pus dalam bentuk mukus
• Fibrinopurulen : nanah/pus bercampur fibrin

6. Peradangan Granulomatosa
Komponen eksudat: granul, yg umum pada peradangan
kronis

Radang (pseudo) membranosa


Dg endapan jaringan nekrosis yg tersangkut pada anyaman
fibrin, melekat pada permukaan jaringan granulasi yg bila
dilepaskan perdarahan (terutama pada penyakit difteri tonsil)
KLASIFIKASI PERADANGAN
1. Berdasarkan derajat keparahan
a. Mild = Peradangan derajat ringan
- Jaringan sedikit mengalami cidera
- Daerah radang sedikit mengalami
hiperemis, edema, eksudasi
b. Moderate = sedang
- jaringan yg meradang lebih luas dari mild
 - vaskularisasi jelas
-Peningkatan infiltrasi sel-sel radang

c. Severe = derajat hebat


- Jaringan yg mengalami radang luas
- Vascularisasi sangat jelas
- Eksudasi dan peningkatan leukosit didaerah
radang sangat nyata
2. Berdasarkan lokasi terjadinya radang 
a.Peradangan Lokal
= Peradangan yg tjd terlokalisasi pada
satu tempat saja
b. Peradangan Multifokal
= Peradangan terlokalisasi yg tjd pada
berbagai tempat
c. Peradangan Difusa
= Peradangan yg tjd menyeluruh
pada suatu organ
3.Berdasarkan waktu terjadinya peradangan 
a.Peradangan Perakut
= peradangan yg berlangsung sangat cepat
- berlangsung: menit – beberapa jam
- disebabkan : agen yg sangat poten
- kematian dapat tjd tanpa didahului adanya gejala klinis
-contoh : Avian Influenza

b. Peradangan Akut
= Peradangan yg tjd dlm kurun waktu 6 jam - beberapa hari
- Peradangan dapat sembuh atau menimbulkan kematian
 - Ciri ‘panca radang’ dapat teramati dg jelas
-Mikroskopis : adanya perdarahan
-edema, sel neutrofil dominan dan sedikit limfosit lokal
Radang Akut
Tahap vaskular
Bila tjd cedera jaringan, sejumlah besar substansi
kimia kuat dibebaskan ke dlm jaringan.
Substansi ini membentuk “dinding kimiawi” yg dis
gradien kemotaktik, yg menarik cairan dan sel-sel.
Reaksi awal thd cedera adl refleks mural yg
berakibat vasokontriksi, utk mengurangi aliran darah
(mengurangi perdarahan)
Kemudian diikuti dilatasi arteriola & venula, agar
lebih banyak cairan dpt memasuki celah-celah
jaringan, termasuk
fibrinogen
Cairan ini berfungsi mengencerkan agen kimiawi yg
masuk, serta membawa komplemen, antibodi, &
zat-zat lain ke daerah tsb
MIKROSKOPIS RADANG AKUT
HYPEREMIA
Dikarenakan perubahan pada pembuluh
vaskuler yang kecil
EXUDATION
LEUKOSIT yg BERPINDAH
PMN dan MN menuju area yg ada jejas/injuri
c. Peradangan Subakut
= Peradangan yg berlangsung beberapa minggu
- disebabkan : agen yg kurang poten
- biasanya berakhir dg kesembuhan
- pada daerah radang : makrofag, sel plasma,
limfosit, giant cell.
-proliferasi fibroblast minimal

d. Peradangan Kronis
= Peradangan berlangsung berminggu - tahunan
- agen mampu bertahan thd sistem pertahanan
tubuh
 - sel radang yg dominan: limfosit, makrofag, giant
cell.
 - contoh : TBC, kemasukan benda asing
FASE KESEMBUHAN/PERBAIKAN
I  Fase Inflammasi
a. Homeostatis = tjd vasokontriksi oleh media
catekolamin dan prostaglandin diikuti
terjadinya agregasi platelet serta proses
aktifitas thromboplastin (clotting)
b. Inflammasi = terjadinya vasodilatasi
kapiler-kapiler sekitar daerah radang, aktivasi
sel-sel radang sampai proses fagositosis
II. FASE PROLIFERATIVE
a. GRANULASI
Tersusunnya colagen primer didaerah
luka/radang, diikuti pelapisan oleh fibroblast
terjadinya proses angiogenesis
b. KONTRAKSI
matrik yg tersusun oleh colagen dan
fibroblast mengadakan kontraksi menarik tepi
luka untuk menutup luka
c. EPITHELIALISASI
Pertumbuhan sel-sel epithel
III. Fase Remodeling 
Terbentuknya colagen baru/colagen sekunder
yg lebih kuat menutupi luka
Terbentuknya “scar” /jaringan parut sebagai
jaringan penyambung
Yg terjadi saat perbaikan : 
•Agen asing dinetralisir
•Sel-sel radang berkurang
•Eksudasi cairan berkurang               
•Permiabilitas vaskuler normal
•Regenerasi sel-sel jaringan
Kemampuan sel tubuh dLm proses regenerasi
Jaringan yg mudah mengalami regenerasi : kulit,
saluran cerna, gusi
Organ yg mudah regenerasi, asalkan bentuk jar
masih baik saat meradang: hati, sel-sel kelenjar
Sel sangat sulit regenerasi: jantung,. otak

Bentuk Kesembuhan 
1. Kesembuhan Primer
luka, di mana tepi luka mudah ditautkan.
mis: luka insisi saat bedah
2. Kesembuhan Sekunder
luka, yg tepinya sulit ditautkan dan biasanya disertai
terbentuknya jaringan granulasi yg cukup banyak
mis: luka karena trauma, luka yg dalam
Faktor yg mempengaruhi resiko infeksi
1. Usia
(bayi: immature system immune pd usia 2-
3 bulan IgG, lansia: tjd kelemahan system
immune)
2. Heriditas (kelainan bawaan berupa
rendahnya serum immunoglobulin)
3. Status imunisasi (status imun lengkap
atau tdk ini berhubungan dg infeksi yg
timbul
4. Terapi yg sedang dijalani (radiasi atau
chemotherapy menyebabkan penekanan
pembentukan sel-sel darah)
5. Status nutrisi (status nutrisi kurang baik
daya tahan tubuh rendah)
6. Kelelahan (mempermudah timbulnya
infeksi akibat tubuh rentan thd penyakit)
7. Stres (mengakibatkan peningkatan
cortisone, selanjutnya berakibat pada
penurunan anti inflamasi)
Pengertian Infeksi
Infeksi adl masuknya kuman penyakit ke
dalam tubuh hingga menimbulkan gejala-
gejala penyakit.
MEKANISME INFEKSI
Kuman ( bakteri, virus, protozoa, jamur)
mempunyai mekanisme dlm menyerang
selinangnya
Kuman menginfeksi melalui 4 tahap:
1. Adhesi (menempel)
2. Kolonisasi (berbiak)
3. Penetrasi (masuk ketubuh)
4. Invasi (menyebar keseluruh tubuh sambil
berbiak)
Tahap infeksi
• Periode Inkubasi

• Tahap Prodromal

• Tahap Sakit

• Tahap Pemulihan
JENIS-JENIS INFEKSI
Infeksi Virus
Virus dpt menginfeksi inangnya dan menyebabkan berbagai
akibat bagi inangnya, terdapat virus yg berbahaya dan juga
ada yg dapat ditangani oleh sel imun dalam tubuh.

Macam macam infeksi virus:


Infeksi Akut infeksi akut merupakan infeksi yg berlangsung
dalam jangka waktu cepat namun dapat juga berakibat fatal.

Akibat dari infeksi akut adalah :


• Sembuh tanpa kerusakan / sembuh total
• Sembuh dengan kerusakan/cacat, misalnya : polio
• Berlanjut kepada infeksi kronis
• Kematian
Infeksi Kronis
merupakan infeksi virus yg berkepanjangan
shg ada resiko gejala penyakit muncul
kembali

•Periode diam yg cukup lama sebelum


munculnya penyakit,
•Reaktivasi yg menyebabkan infeksi akut,
•Penyakit kronis yg berulang (kambuh),
•Kanker
• Jaringan luka
• Patogen masuk menginfeksi
• Sel terinfeksi mengeluarkan tanda kimiawi
• Sel basopil mengeluarkan histamin dan
prostaglandin
• Vasodilatasi
• Bertambah aliran darah ke daerah radang
• Merah dan hangat
• Jar bengkak memicu sel mastosit
melepaskan bradikinin dan histamin
• Shg merangsang saraf vasodilatasi kapiler

Anda mungkin juga menyukai