atau iritasi Tidak sama dengan INFEKSI Klasifikasi Radang 1. Radang Akut – reaksi jaringan segera dan hanya dalam waktu tidak lama , terlihat jejas (luka). 2. Radang Kronis —reaksi jaringan selanjutnya yang diperlama mengikuti respon awal. Radang Akut Reaksi segera jaringan terhadap cedera Fase vaskuler: dilatasi (pembuluh darah melebar) dan kenaikan permeabelitas. Fase eksudatif : cairan dan sel-sel keluar dari venula yang permeabel Akibatnya : resolusi,supurasi(abses),organisasi atau progresif jadi radang kronik. Radang akut reaksi segera terhadap beberapa agen penyebab yang merugikan dapat berakhir dalam bbrp jam sampai bbrp hari. Proses tersebut biasanya diterangkan dengan akhiran “tis” yang didahului oleh organ atau jaringan terkena Respons radang akut sama , walau apapun penyebabnya. Penyebab Radang Akut Penyebab utama radang akut ialah : Infeksi mikrobial :bakteri, virus Reaksi hipersensitivitas : parasit, bta Agen fisik : radiasi, trauma, suhu Kimiawi:korosif, asam ,basa, Jaringan nekrosi : infark iskemik (penyumbatan aliran darah ke otak). Gambaran Makroskopik Yang Penting Pada Radang Akut Dolor (nyeri) terasa pada jaringan yang mengalami infeksi. Terjadi karena sel yang mengalami infeksi bereaksi mengeluarkan zat tertentu sehingga menimbulkan nyeri. Rasa nyeri mengisyaratkan bahwa terjadi gangguan atau sesuatu yang tidak normal Gambaran Makroskopik Yang Penting Pada Radang Akut Kalor (rasa panas) terjadi karena tubuh mengkompensasi aliran darah lebih banyak ke area yang mengalami infeksi untuk mengirim lebih banyak antibody dalam memerangi antigen atau penyebab infeksi. Gambaran Makroskopik Yang Penting Pada Radang Akut Tumor (pembengkakan) Pada area yang mengalami infeksi akan mengalami pembengkakan karena peningkatan permeabilitas sel dan peningkatan aliran darah Gambaran Makroskopik Yang Penting Pada Radang Akut Rubor (kemerahan) terjadipada area yang mengalami infeksi karena peningkatan aliran darah ke area tersebut sehingga menimbulkan warna kemerahan. Gambaran Makroskopik Yang Penting Pada Radang Akut Fungsiolaesa adalah perubahan fungsi dari jaringan yang mengalami infeksi. Misal pada peradangan tenggorokan menyebabkan nafsu makan menurun, peradangan daerah hidung menyebabkan produksi lendir berlebihan ( pilek). Tanda Sistemik 1. Demam 2. Malaise (perasaan lelah, tidak nyaman) 3. Anoreksia (gangguan makan) 4. Nausea (mual) 5. Vomiting (muntah) 6. sakit kepala 7. diare. Stadium Awal Radang Akut Pada stadium awal , cairan edema, fibrin dan sel PMN terkumpul di dalam rongga ekstraseluler jaringan yang mengalami kerusakan. Adanya sel PMN merupakan bagian terpentig diagnosis histopatologi radang akut. Respon radang akut melalui 3 proses: 1. Perubahan diameter pembuluh darah dengan konsekuensi alirannya 2. Kenaikan permeabelitas vaskuler dan pembentukan caira eksudat 3. Pembentukan eksudat seluler berupa emigrasi neutrofil kedalam rongga ekstravaskuler Efek radang akut : Bermanfaat : Mengencerkan toksin Masuknya antibodi Transport obat Pembentukan fibrin mengahalangi mikroorganisme. Mengirim nutrisi dan oksigen’ Merangsang respons imun Radang Kronik Limfosit, sel plasma dan makrofag dominan Biasanya primer dan dapat kelanjutan radang akut Radang granulomatosa merupakan jenis spesifik dari radang kronis Granuloma merupakan kumpulan histioisit epiteloid Radang kronik : Proses radang dimana limfosit, sel plasma dan makrofag lebih banyak ditemukan, dan biasanya disertai pembentukan jaringan granulasi, yang menghasilkan fibrosis. Radang kronik pada umumnya sebagai kelanjutan radang akut. Penyebab Radang Kronik Radang kronik primer Penolakan terhadap transplantasi Kelanjutan radang akut kalau terjadi abses Episode kambuh berulang radng akut. Mikroskopik Radang Kronik Infiltrat sluler : Limfosit, sel plasma, dan makrofag. Sel Pmn dan eosinofil mungkin masih ada Cairan eksudat minimal, ada granulasi Bisa terdapat nekrosis jaringan bersamaan dengan regenerasi dan resolusi Makrofag pada radang kronik : Sel besardiameter sampai 30mU, bergerak ameboid. Memberi respon terhadap kemotatik tertentu danmempunyai kemapuan fagositik thdp microorganisme dan debris. Klasifikasi Peradangan Berdasarkan Derajat Keparahan
1. Mild = Peradangan derajat ringan.
- Jaringan sedikit mengalami cidera - Daerah radang sedikit mengalami edema dan eksudasi (keluarnya darah). Klasifikasi Peradangan Berdasarkan Derajat Keparahan
2. Moderate = peradangan derajat sedang.
- jaringan yang meradang lebih luas dari mild - Vaskularisasi jelas (pembentukan pembuluh darah secara abnormal atau berlebihan). - sel radang Klasifikasi Peradangan Berdasarkan Derajat Keparahan
3. Severe = Peradangan Derajat Hebat
- Jaringan yang mengalami radang luas - Vaskularisasi sangat jelas - Eksudasi dan peningkatan leukosit di daerah radang sangat nyata