Anda di halaman 1dari 22

RADANG

Suharno, S.Kep.,Ners.,M.Kes
Pengertian Peradangan

Adalah reaksi tubuh melawan injuri


atau iritasi
Tidak sama dengan INFEKSI
Klasifikasi Radang
1. Radang Akut
– reaksi jaringan segera dan hanya
dalam waktu tidak lama , terlihat
jejas (luka).
2. Radang Kronis
—reaksi jaringan selanjutnya yang
diperlama mengikuti respon awal.
Radang Akut
Reaksi segera jaringan terhadap cedera
Fase vaskuler: dilatasi (pembuluh darah
melebar) dan kenaikan permeabelitas.
Fase eksudatif : cairan dan sel-sel keluar
dari venula yang permeabel
Akibatnya :
resolusi,supurasi(abses),organisasi atau
progresif jadi radang kronik.
Radang akut reaksi segera terhadap
beberapa agen penyebab yang merugikan
dapat berakhir dalam bbrp jam sampai
bbrp hari.
Proses tersebut biasanya diterangkan
dengan akhiran “tis” yang didahului oleh
organ atau jaringan terkena
Respons radang akut sama , walau
apapun penyebabnya.
Penyebab Radang Akut
Penyebab utama radang akut ialah :
Infeksi mikrobial :bakteri, virus
Reaksi hipersensitivitas : parasit, bta
Agen fisik : radiasi, trauma, suhu
Kimiawi:korosif, asam ,basa,
Jaringan nekrosi : infark iskemik
(penyumbatan aliran darah ke otak).
Gambaran Makroskopik Yang
Penting Pada Radang Akut
Dolor (nyeri)
terasa pada jaringan yang mengalami
infeksi. Terjadi karena sel yang mengalami
infeksi bereaksi mengeluarkan zat tertentu
sehingga menimbulkan nyeri.
Rasa nyeri mengisyaratkan bahwa terjadi
gangguan atau sesuatu yang tidak normal
Gambaran Makroskopik Yang
Penting Pada Radang Akut
Kalor (rasa panas)
terjadi karena tubuh mengkompensasi
aliran darah lebih banyak ke area yang
mengalami infeksi untuk mengirim lebih
banyak antibody dalam memerangi antigen
atau penyebab infeksi.
Gambaran Makroskopik Yang
Penting Pada Radang Akut
Tumor (pembengkakan)
Pada area yang mengalami infeksi
akan mengalami pembengkakan karena
peningkatan permeabilitas sel dan
peningkatan aliran darah
Gambaran Makroskopik Yang
Penting Pada Radang Akut
Rubor (kemerahan)
terjadipada area yang mengalami
infeksi karena peningkatan aliran darah ke
area tersebut sehingga menimbulkan
warna kemerahan.
Gambaran Makroskopik Yang
Penting Pada Radang Akut
Fungsiolaesa adalah perubahan fungsi
dari jaringan yang mengalami infeksi.
Misal pada peradangan tenggorokan
menyebabkan nafsu makan menurun,
peradangan daerah hidung menyebabkan
produksi lendir berlebihan ( pilek).
Tanda Sistemik
1. Demam
2. Malaise (perasaan lelah, tidak nyaman)
3. Anoreksia (gangguan makan)
4. Nausea (mual)
5. Vomiting (muntah)
6. sakit kepala
7. diare.
Stadium Awal Radang Akut
Pada stadium awal , cairan edema, fibrin
dan sel PMN terkumpul di dalam rongga
ekstraseluler jaringan yang mengalami
kerusakan. Adanya sel PMN merupakan
bagian terpentig diagnosis histopatologi
radang akut.
Respon radang akut melalui 3 proses:
1. Perubahan diameter pembuluh darah
dengan konsekuensi alirannya
2. Kenaikan permeabelitas vaskuler dan
pembentukan caira eksudat
3. Pembentukan eksudat seluler berupa
emigrasi neutrofil kedalam rongga
ekstravaskuler
Efek radang akut :
Bermanfaat :
Mengencerkan toksin
Masuknya antibodi
Transport obat
Pembentukan fibrin mengahalangi
mikroorganisme.
Mengirim nutrisi dan oksigen’
Merangsang respons imun
Radang Kronik
Limfosit, sel plasma dan makrofag
dominan
Biasanya primer dan dapat
kelanjutan radang akut
Radang granulomatosa merupakan
jenis spesifik dari radang kronis
Granuloma merupakan kumpulan
histioisit epiteloid
Radang kronik : Proses radang
dimana limfosit, sel plasma dan
makrofag lebih banyak ditemukan,
dan biasanya disertai pembentukan
jaringan granulasi, yang
menghasilkan fibrosis.
Radang kronik pada umumnya
sebagai kelanjutan radang akut.
Penyebab Radang Kronik
Radang kronik primer
Penolakan terhadap transplantasi
Kelanjutan radang akut kalau terjadi abses
Episode kambuh berulang radng akut.
Mikroskopik Radang Kronik
Infiltrat sluler : Limfosit, sel plasma, dan
makrofag.
Sel Pmn dan eosinofil mungkin masih ada
Cairan eksudat minimal, ada granulasi
Bisa terdapat nekrosis jaringan bersamaan
dengan regenerasi dan resolusi
Makrofag pada radang kronik : Sel
besardiameter sampai 30mU, bergerak
ameboid. Memberi respon terhadap
kemotatik tertentu danmempunyai
kemapuan fagositik thdp microorganisme dan
debris.
Klasifikasi Peradangan
Berdasarkan Derajat Keparahan

1. Mild = Peradangan derajat ringan.


- Jaringan sedikit mengalami cidera
- Daerah radang sedikit mengalami edema
dan eksudasi (keluarnya darah).
Klasifikasi Peradangan
Berdasarkan Derajat Keparahan

2. Moderate = peradangan derajat sedang.


- jaringan yang meradang lebih luas dari
mild  
- Vaskularisasi jelas (pembentukan
pembuluh darah secara abnormal atau
berlebihan).
- sel radang
Klasifikasi Peradangan
Berdasarkan Derajat Keparahan

3. Severe = Peradangan Derajat Hebat


- Jaringan yang mengalami radang luas
- Vaskularisasi sangat jelas
- Eksudasi dan peningkatan leukosit di
daerah radang sangat nyata

Anda mungkin juga menyukai