Anda di halaman 1dari 8

Q.S.

Surat Al-Baqarah
Ayat 155
Oleh : Miftakhul Huda Ismu Kuncoro
NIM : G000190175
Q.S. Surat Al-Baqarah Ayat 155

ِ ُ‫ص ِّم َن ٱَأْل ْم ٰ َو ِل َوٱَأْلنف‬


‫س‬ ٍ ْ
‫ق‬ َ ‫ن‬‫و‬َ ‫ُوع‬
ِ ‫ج‬ ْ
‫ٱل‬‫و‬َ ‫ف‬
ِ ‫و‬
ْ ‫خ‬َ ْ
‫ٱل‬ ‫ن‬
َ ‫م‬
ِّ ‫ء‬
ٍ ‫ى‬ْ ‫ش‬َ ِ ‫ب‬ ‫م‬ ُ
‫ك‬ َّ ‫ن‬‫و‬َ ُ ‫َولَنَ ْبل‬
‫ين‬
َ ‫صبِ ِر‬ َّ ٰ ‫ت ۗ َوبَ ِّش ِر ٱل‬ ِ ‫َوٱلثَّ َم ٰ َر‬

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan


sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-
.
buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang
yang sabar.
Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-
Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

Allah mengabarkan bahwa sudah terjadi keharusan bagi hamba-


hambaNya untuk diuji dengan segala cobaan, agar jelas orang yang
benar dan orang yang berdosa, orang yang sabar dengan orang yang
tidak sabar, dan ini adalah sunnah Allah pada hamba-hambaNya.
Karena suatu kesenangan itu bila terus berlanjut bagi orang-orang yang
beriman dan tidak diiringi dengan suatu cobaan, niscaya akan terjadi di
campur aduk yang merupakan kerusakan baginya, ke mahabijaksanaan
Allah memastikan untuk memilah-milah antara orang-orang yang baik
dan orang-orang yang jahat. Inilah manfaat dari cobaan dan ujian
bukannya untuk menghilangkan keimanan yang ada pada seorang
hamba yang beriman, dan tidak pula untuk memalingkan mereka dari
agamanya, karena Allah tidak menyia-nyiakan keimanan kaum
Mukminin.
Allah mengabarkan dalam ayat ini bahwasanya Dia akan menguji hamba-
hambaNya “dengan sedikit ketakutan” dari musuh-musuh “dan kelaparan” Yakni,
dengan sesuatu yang sedikit dari keduanya, karena apabila Allah menguji mereka
dengan seluruh ketakutan atau seluruh kelaparan niscaya mereka akan binasa,
sedangkan cobaan-cobaan itu hanya membersihkan bukannya untuk
membinasakan, “dan kekurangan harta” yang meliputi seluruh kekurangan yang
bersangkutan dengan harta, baik bencana dari langit, tenggelam, kehilangan, raja-
raja yang dholim, dan perompak jalanan yang merampas harta dan sebagainya.

“Dan jiwa” yaitu perginya orang-orang yang dicintai, baik anak-anak, kerabat karib,
dan teman sejawat, dan dari berbagai macam penyakit pada tubuh seorang
hamba atau tubuh orang yang dicintainya, “dan buah-buahan” yaitu biji-bijian hasil
pohon kurma dan segala macam pepohonan serta sayur-mayur dengan adanya
hawa dingin, gemuruh, kebakaran dan penyakit dari langit seperti adanya hama
belalang atau semacamnya. Hal-hal tersebut pasti akan terjadi karena Allah Maha
Mengetahui lagi maha mengamati, telah mengabarkan tentangnya dan akhirnya
terjadilah apa yang dia kabarkan, maka apabila semua itu terjadi di bagi lah
manusia ke dalam 2 golongan, orang-orang yang berkeluh kesah dan orang-orang
yang sabar
Orang yang tidak sabar mendapatkan dua musibah, hilangnya sesuatu yang
dicintai yaitu adanya musibah tersebut dan hilangnya sesuatu yang lebih besar dari
hal pertama, yaitu pahala dengan menunaikan perintah Allah yaitu bersabar,
akhirnya dia memperoleh kerugian dan kehampaan serta kekurangan iman, yang
ada padanya juga kehilangan kesabaran dan rasa syukur, namun yang ia dapatkan
hanyalah kemurkaan yang menunjukkan bahwa banyaknya kekurangan. Adapun
orang yang diberi Taufik oleh Allah dengan kesabaran ketika terjadinya musibah, ia
akan menahan diri dari mencaci maki baik secara lisan maupun perbuatan. Ia
hanya mengharap pahala di sisi Allah dan ia tahu bahwa kesabarannya lebih besar
daripada musibah yang menimpa dirinya, bahkan musibah itu menjadi sebuah
kenikmatan tersendiri bagi dirinya. Karena musibah itu menjadi Jalan untuknya
dalam memperoleh sesuatu yang lebih baik baginya dan lebih bermanfaat dari
musibah itu. Sesungguhnya ia telah menunaikan perintah Allah untuk bersabar
yang akhirnya ia memperoleh pahala. Oleh karena itu, Allah berfirman, “Dan
berikanlah berita gembira bagi orang-orang yang bersabar,” maksudnya,
kabarkanlah berita gembira bahwa mereka akan mendapat pahala mereka tanpa
batas. Orang-orang yang bersabar adalah mereka yang berhasil dengan kabar
gembira yang agung dan pemberian yang besar, kemudian Allah menjelaskan
tentang mereka dengan firman-Nya
INTI YANG TERKANDUNG DALAM SURAT

(ketakutan) Yakni apa yang kalian takutkan dari


bahaya musuh dan yang lainnya. ِ ‫ْال َخ ْو‬
‫ف‬

(kelaparan) Yakni kelaparan dan kekeringan. ِ ‫َو ْالج‬


‫ُوع‬

(kekurangan harta) Yakni berkurangnya harta ‫ص ِّم َن اَأْل ْم ٰول‬


ٍ ‫َونَ ْق‬
ketika kalian mengeluarkan zakat dan lainnya.

(jiwa) Yakni kematian dan pembunuhan yang ِ ُ‫َواَأْلنف‬


‫س‬
terjadi di medan jihad.

(dan buah-buahan) Yakni yang disebabkan oleh


penyakit. Pendapat lain mengatakan maknanya adalah ِ ‫َوالثَّ َم ٰر‬
‫ت‬
kematian anak keturunan.
Dengan musibah-musibah ini manusia terbagi
menjadi dua golongan :

• Pertama, orang yang mampu menahan dirinya dari berkata


dan berbuat yang menunjukan ketidak relaan akan takdir, maka
dia itulah orang yang sabar, dan Allah akan memberikan
balasan pahala atas kesabarannya, bahkan balasan yang Allah
berikan lebih besar daripada ujian atau musibah yang
ditimpakan kepadanya. Bahkan musibah akan berubah jadi
anugrah baginya, karena musibah ini menjadi jalan untuk
mendapatkan sesuatu yang lebih baik dan bermanfaat baginya
dengan melaksanakan perintah Allah untuk bersabar dan
meraih pahala yang luar biasa atas kesabarannya.

• Kedua, orang yang berputus asa dalam menghadapi ujiannya,


maka dia sesungguhnya mendapat dua musibah sekaligus
dengan sikaf putus asanya ini. Musibah pertama adalah
hilangnya sesuatu yang dicintai dari dirinya baik itu harta
ataupun keluarga, dan musibah yang kedua adalah hilangnya
sesuatu yang lebih besar dari musibah itu sendiri, yaitu
hilangnya pahala kesabaran dalam menghadapi musibah.
Maka hilanglah dari dirinya pahala dan dia mendapati kerugian,
berkuranglah keimanan dan hilang rasa syukur kepada Allah
Ta’ala.
Demikianlah tadi penjelasan terkait makna surat Al-
Baqarah ayat 155, semoga memberi kebaikan bagi kita
semua.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai