Anda di halaman 1dari 6

1

MUSIBAH MENIMPA AGAMA

Musibah yang paling dikhawatirkan oleh seorang


mukmin adalah musibah yang menimpa agamanya.
Karena musibah yang menimpa agama akan dapat
menghancurkan keimanannya. Sehingga akhirnya
apabila musibah yang menimpa agama itu ia bawa
sampai kuburannya, akan mendatangkan azab kubur
kepada dirinya, dan kesengsaraan di akhirat kelak
menunggunya.

Sedangkan musibah dunia itu pasti menerpa setiap


manusia. Bahkan setiap mukmin pasti akan ditimpa
musibah-musibah dunia. Allah berfirman:
ُ َْ ْ َ َ ْ َ ْ َ ََْ ْ ُ ْ َ ْ َ ْ َ ْ َ ْ ُ َّ َ ُ ْ َ َ َ
‫س‬
ِ ‫ص من اْلمو ِال واْلنف‬
ٍ ‫ش ٍء من الخو ِف والجو ِع ونق‬ ‫ولنبلونكم ِب ي‬
َ ْ ّٰ َ َ ِۗ ٰ َ َّ َ
‫ّش الص ِ ِبين‬ ِ ‫والثمر ِت وب‬

“Sungguh benar-benar Kami akan uji kalian dengan


sedikit rasa takut, rasa lapar, kekurangan harta, jiwa dan
buah-buahan. Dan berikan kabar gembira bagi orang-
orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah[2]: 155)

Hadirin jamaah jumat rahimakumullah


2

Di sini Allah menegaskan bahwa Allah pasti akan


menguji kita semuanya dengan berbagai macam ujian.
Terlebih seorang mukmin, hidupnya tidak akan pernah
lepas dari ujian dalam kehidupan dunia ini. Allah
berfirman:
َ ُ َ ْ ُ َ ْ ُ َ َّ َ ُ ُ َ َ ُ َ ْ ُ َ ُ َّ َ َ َ
‫أح ِسب الناس أن يبكوا أن يقولوا آمنا وهم َل يفتنون‬

Apakah manusia mengira bahwa mereka akan


dibiarkan hanya dengan mengatakan, "Kami telah
beriman," dan mereka tidak diuji? (QS. Al-'Ankabut
Ayat 2)

Tidak mungkin!
َّ َ َ ْ َ َ َ ُ َ َ َ َّ ُ َّ َّ َ َ ْ َ َ َ ْ ْ َ َ َّ َّ َ َ ْ َ َ َ
‫ولقد فتنا ال ِذين ِمن قب ِل ِهم ۖ فليعلمن اَّلل ال ِذين صدقوا وليعلمن‬
َ‫ْال َكاذبي‬
ِِ

“Sungguh Kami telah menguji orang-orang sebelum


mereka, dengan ujian itu Allah mengetahui siapa yang
imannya jujur dan siapa yang imannya dusta.” (QS. Al-
Ankabut: 3)

Maka dari itulah, yang patut kita khawatirkan adalah


musibah yang menimpa agama kita. Oleh karena itulah
3

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berlindung dan


minta kepada Allah agar tidak dijadikan musibah itu
menimpa agamanya. Beliau berdoa:
َ َ ْ َ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ ْ ُّ َ ْ َ َ َ َ َََ ُ ْ َ ْ َ َ َ
‫وْل تجعل م ِصيبتنا ِ يف ِد ِيننا وْل تجع ِل الدنيا أ ك ِب همنا وْل مبلغ‬
َ ْ
‫ِعل ِمنا‬

“Ya Allah, jangan Engkau jadikan musibah itu


menimpa agama kami, jangan Engkau jadikan dunia
sebagai keinginan kami yang terbesar dan
pengetahuan kami yang paling tinggi.” (HR.
Tirmidzi)

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam meminta


kepada Allah jangan sampai musibah menimpa agama
kita. Seorang mukmin sangat khawatir kalau agamanya
rusak. Dalam riwayat An-Nasa’i dan Muslim dalam
shahihnya, ketika Rasulullah mengabarkan akan
munculnya fitnah, si mukmin ketakutan, dia khawatir
agamanya rusak oleh fitnah tersebut. Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

ُ ‫ول ال ُْم ْؤِم ُن جه ِذ ِه ُم ْهلِ جك ِِت ُُثَّ تج ْن جك ِش‬


‫ف‬ ُ ‫جَِتيءُ ال ِْف ْت نجةُ فج يج ُق‬
4

“Akan datang fitnah, si mukmin berkata: ‘ini yang


akan membinasakan diriku (membinasakan keimanan
dan agamaku),’ lalu kemudian fitnah pun pergi. Lalu
datang lagi fitnah lain yang lebih besar, si mukmin
berkata lagi: ‘ini yang akan membinasakan diriku,’…”
(HR. Muslim dan An-Nasa’i).

Seorang mukmin khawatir kalau keimanannya rusak,


keimanannya diganti oleh Allah dengan kekufuran,
ketaatannya diganti oleh Allah dengan kemaksiatan,
akibat daripada ia tidak berusaha untuk menjaga
keimanan dan agamanya. Musibah yang menimpa agama
lebih besar dibandingkan musibah yang menimpa dunia.

Orang yang terkena covid-19, banyak yang


meninggal dunia. Setelah meninggal, barangkali Allah
telah ampuni dosa-dosa mereka dengan penyakit-
penyakit tersebut. Tapi orang yang terkena penyakit hati,
penyakit mengikuti hawa nafsu, penyakit cinta dunia
yang berlebihan, penyakit menolak kebenaran akibat
kesombongan, maka demi Allah penyakit ini lebih
berbahaya daripada covid-19.
5

Sebab seseorang apabila ia meninggal dan membawa


penyakit ini, kesengsaraanlah yang akan ia rasakan di
alam kuburnya, bahkan di akhiratnya. Karena
keselamatan kita di hari kiamat adalah dengan
keselamatan hati kita. Allah berfirman:
َ ۡ ُ َ َ َّ ٌ َ ُ َ ۡ َ َ َ ۡ َ
‫يوم َل ينفع مال وَل بنون‬

(yaitu) pada hari (ketika) harta dan anak-anak tidak


berguna, (QS. Asy-Syu'ara':88)
ۡ َ َ ‫َّ َ ۡ َ َ ه‬
‫اّٰلل ِبقل ٍب َس ِل ۡي ٍم‬ ‫ِاَل من ات‬

kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan


hati yang bersih, (QS. Asy-Syu'ara' : 89).

Yaitu selamat dari kesyirikan, selamat dari


pengagungan kepada selain Allah, selamat dari berbagai
macam penyakit hati yang membinasakan keimanan.

Hadirin yang berbahagia

Itulah saudaraku, yang paling dikhawatirkan oleh


seorang mukmin. Karena sesungguhnya kebahagiaan
akhirat itulah hakikat daripada kebahagiaan. Adapun
6

dunia hanya sementara, ia fana dan tidak akan kekal


selama-lamanya.

Anda mungkin juga menyukai