Anda di halaman 1dari 4

KHUTBAH JUM’AT

KUNCI KEBERKAHAN

A. AYAT AL QUR’AN
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

َ َ َ ۡ َ َ َ ْ ۡ َ َّ َ ْ ُ َ َ ٰٓ َ ُ ۡ َ ۡ َ َّ َ ۡ َ َ
Allah swt berfirman dalam Al Qur’an surat Al’A’raf ayat 96:
ٓ َ َّ َ َٰ َ َ َ ۡ
‫ت مِن ٱلسما ِء‬
ٖ ‫ولو أن أهل ٱلقرى ءامنوا وٱتقوا لفتحنا علي ِهم برك‬
َ ُ ۡ َ ْ ُ َ َ ُ َٰ َ ۡ َ َ َ ْ ُ َّ َ َٰ ََ َۡ َ
٩٦ ‫سبون‬ ِ ‫كن كذبوا فأخذنهم بِما َكنوا يك‬ ِ ‫ۡرض ول‬ ِ ‫وٱۡل‬

96. Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami
akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka
mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya

B. TAFSIR
Di dalam kitab tafsir ibnu katsir dijelaskan:
Bahwa tidak ada suatu negeri dimana telah diutus kepada mereka semua seorang
nabi dan rasul, penduduk negeri itu beriman seluruhnya kecuali kaumnya nabi Yunus
AS. Dimana nabi yunus AS berdakwah disana lalu seluruh penduduk negeri itu
beriman kepada Allah swt, maka allah berikan kepada mereka nikmat yang tiada tara
dan menghilangkan azab yang menghinakan mereka.

Sebagaimana Allah pertegas didalam firmannya dalam Al Qur’an Surat As Shaffat

َ ُ َ ۡ َ ۡ َ َ ْ َٰ َ ُ َٰ َ ۡ َ ۡ َ َ
147-148:
١٤٧ ‫وأرسلنه إَِل مِائةِ أل ٍف أو ي ِزيدون‬
١٤٨ ٖ ‫ي‬
ِ َٰ َ ِ ‫ام ُنوا ْ َم َم َّت ۡن َنَٰ ُه ۡم إ‬
‫َل‬ َ ‫َف‬
ٖ

147. Dan Kami utus dia (Yunus) kepada seratus ribu orang atau lebih
148. Lalu mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada
mereka hingga waktu yang tertentu.
C. ISI MATERI
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Dari ayat tersebut, dapat kita ketahui bahwa ada 2 kunci keberkahan dan ada 1
perbuatan yang dapat menghilangkan keberkahan.
Berbicara keberkahan, tertu saja kita semuanya menginginkannya. Berkah rizkinya,
berkah usahanya, berkah usianya, berkah keturunannya dan berkah hartaanya dll.
Apa itu berkah? Imam Nawawi menyebut bahwa yang dimaksud dengan berkah adalah
tumbuh, berkembang, atau bertambah; dan kebaikan yang berkesinambungan.

Bagaimana kita akan mendapatkan keberkahan?


Ada dua kunci keberkahan :
Pertama : beriman
Artinya tentu beriman kepada Allah, kepada rasulnya, ajaran-ajarannya, kitabnya,
qadha dan qadarnya.
Orang yang yang beriman tidak cukup hanya berkata saya beriman, namun perlu ada

َ ُ َ ۡ ُ َ ۡ ُ َ َّ َ َ ْ ٓ ُ ُ َ َ ْ ٓ ُ َ ۡ ُ َ ُ َّ َ َ َ
ujian dan pengorbanan. Sebagaimana Allah swt berfirman :
٢ ‫سب ٱنلاس أن يۡتكوا أن يقولوا ءامنا وهم َل يفتنون‬ ِ ‫أي‬

2. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami
telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi

ُ َ ۡ َ َٰ َ ۡ َ ۡ َ ۡ َ َ ِ ُۡ َ ۡ َۡ َ
Dengan apa orang yang beriman akan diuji:
ۡ َ ِ ‫كم ب‬ ُ َّ َ ُ ۡ َ َ َ
‫َشءٖ مِن ٱۡلو ِف وٱۡلوع ونق ٖص مِن ٱۡلمو ِل وٱۡلنف ِس‬ ‫ونلبلون‬
َّ
َ ‫ٱلصَِٰب‬ َ ‫َوٱثلَّ َم َرَٰت َوب‬
١٥٥ ‫ين‬ ِِ ‫ّش‬
ِ ِ ِۗ ِ

155. Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira
kepada orang-orang yang sabar.

Ketakutan = takut pada virus, takut terkena virus, takut mati karna virus
Lapar = betapa banyak saudara saudara kita yang kelaparan karna
Kehilangan harta =
Kehilangan jiwa = berapa banyak korban dari pandemi ini, saudara kita, tetangga
kita,orang tua kita, orangtercinta kita, bahkan para ulama pewaris para nabi pun tak
luput dari kematian

Dan dikhir ayat allah swt memberikan solusi, berikanlah kabar gembira bagi orang
orang yang bersabar. Artinya hanya orang-orang yang bersabarlah yang termasuk
dalam golongan orang-orang yang beriman.

Kedua Bertakwa :
Apa itu takwa?
Ibnu Mas’ud menjelaskan, “taqwa adalah menaati Allah dan tidak bermaksiat kepada-
Nya. Senantiasa mengingat Allah serta bersyukur kepada-Nya tanpa ada
pengingkaran (kufr) di dalamnya.” (Tafsir Ibnu Katsir: Dar at-Thayyibah, 1999).

Jika iman adalah keyakinan dalam kalbu, takwa adalah refleksi dari iman yang
tampak pada sikap, kata dan perbuatan yakni kepatuhan dalam menjalankan perintah
dan menjauhi larangan Allah SWT.

Takwa bukan hanya saja saat ramai, namun juga saat sunyi
Takwa bukan hanya saja saat menghadapi kesulitan tapi juga saat kelapangan
Takwa bukan hanya saja saat susah, tapi juga saat senang.
Takwa buka hanya saja saat sedih, tapi juga saat bahagia.

Jika kita sudah bisa beriman dan bertakwa yang sebenar-benarnya, maka Allah akan
membukakan keberkahan kepada kita baik dari langit maupun dari bumi.

Ketiga : pengingkaran dan masiat penghilang keberkahan.

Ingatlah kisah tsa’labah,


D. PENUTUP
Diakhir khutbah ini, khorib mengingatkan kepada kita semua:
1. Musibah demi musibah, bencana demi bencana yang kita alami bisa jadi karena
disebabkan dosa-dosa yang telah kita lakukan. Atau bisa juga sebagai barometer
kadar keimanan kita.
2. Jika hidup kita ingin berkah, berkah usia kita, berkah harta kita, berkah usaha,
bisnis, pekerjaan kita, berkah keturunan kita, berkah kehidupan kita, bahkan berkah
bangsa dan negara kita yang tercinta ini, maka marilah kita tingkatkan keimanan
dan ketaqwaan kita dengan keimanan dan ketaqwaan yang sebenar-benarnya.

‫بارك الله لي ول كم‬

Anda mungkin juga menyukai