NEISKA SALMA
TAURI AFSAR ARA REINA AULIA FATIHA SAFITRI
01
Manusia dan
02
Kebudayaan dan
03
Hubungan Ilmu dan
Kebudayaan Pendidikan Budaya
04
Ilmu dan
Pengembangan
05
Dua Pola
Kebudayaan Kebudayaan
Nasional
01
MANUSIA &
KEBUDAYAAN
MANUSIA & KEBUDAYAAN
Kebudayaan didefinisikan untuk pertama kali oleh E. B. Taylor,
kebudayaan diartikan sebagai keseluruhan yang mencakup
pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat serta
kemampuan dan kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia sebagai
anggota masyarakat.
Kuntjaraningrat (1974) secara lebih
terperinci membagi kebudayaan menjadi
unsur-unsur yang terdiri dari sistem religi
dan upacara keagamaan, sistem dan
organisasi kemasyarakatan, sistem
pengetahuan, bahasa, kesenian, sistem
mata pencaharian serta sistem teknologi
dan peralatan.
Maslow MANUSIA
mengidentifikasikan &lima
KEBUDAYAAN
kelompok kebutuhan manusia
yakni kebutuhan fisiologis (minuman, makanan, tempat tinggal, dan
lain-lain), rasa aman, afiliasi (kebutuhan akan hubungan baik dengan
orang lain), harga diri, dan pengembangan potensi. Semua materi
yang terkandung dalam suatu kebudayaan diperoleh manusia secara
Dengansadar melaluike
demikian proses belajar.
budayaan dapat diteruskan
dari waktu ke waktu: kebudayaan yang telah lalu
bereksistensi pada masa kini dan kebudayaan
masa kini disampaikan ke masa yang akan
datang. Atau, menurut Alfred Korzybski,
kebudayaan mempunyai kemampuan mengikat
waktu. Tanaman mengikat bahan-bahan kimiawi,
binatang mengikat ruang, tetapi hanya manusia
seorang yang mampu mengikat waktu.
02
KEBUDAYA
AN &
PENDIDIK
AN
KEBUDAYAAN & PENDIDIKAN
Nilai Teori: Hakikat penemuan kebenaran lewat berbagai metode seperti
Allport, Vernon dan Lindzey (1951) mengidentifikasikan enam nilai
rasionalisme, empirisme, & metode ilmiah.
Nilaidasar dalam kebudayaan, yakni;
Ekonomi: Mencakup kegunaan dari berbagai benda dalam
memenuhi kebutuhan manusia.
Nilai Estetika: Berhubungan dengan keindahan & segi-segi artistik yang
menyangkut antara lain bentuk, harmoni, dan wujud kesenian lainnya
yang memberikan kenikmatan kepada manusia.
Nilai Sosial: Hubungan antara manusia dan penekanan segi-segi
kemanusiaan yang luhur.
Nilai Politik: Berpusat pada kekuasaan dan pengaruh baik dalam
kehidupan bermasyarakat maupun dunia politik.
Nilai Agama: Bersifat mistik dan transedental dalam usaha manusia
untuk mengerti dan memberi arti bagi kehadirannya di muka bumi.
Berdasarkan penggolongan sebelumnya, maka masalah pertama yang
dihadapi oleh pendidikan ialah menetapkan nilai-nilai budaya apa saja
KEBUDAYAAN & PENDIDIKAN
yang harus dikembangkan dalam diri anak? Pendidikan yang dapat
diartikan secara luas sebagai usaha yang sadar dan sistematis dalam
membantu anak didik untuk mengembangkan pikiran, kepribadian dan
kemampuan fisiknya, mengharuskan kita setiap waktu untuk mengkaji
kembali masalah tersebut.
Hal ini harus dilakukan karena disebabkan oleh dua hal yakni, pertama,
nilai-nilai budaya yang harus dikembangkan dalam diri anak didik
haruslah relevan dengan kurun zaman dimana anak itu akan hidup kelak
dan, kedua, usaha pendidikan yang sadar dan sistematis mengharuskan
kita untuk lebih eksplisit (terungkap) dan definitif (sudah pasti) tentang
hakikat nilai-nilai budaya tersebut. Untuk menentukan nilai-nilai mana
saja yang patut mendapatkan perhatian kita sekarang ini, maka kita
harus dapat memperkirakan skenario dari masyarakat di masa yang akan
datang.
Secara bertahap masyarakat tradisional yang berorientasi
kepada status akan beralih menjadi masyarakat modern
yang berorientasi kepada prestasi. Persaingan akan lebih
tampak, contohnya saja dalam sistem pendidikan dan
mencari pekerjaan dan gejala ini sudah kita rasakan
sekarang.