Anda di halaman 1dari 39

PENYEGARAN  

PENANGANAN GAWAT DARURAT


DI RSU CARUBAN KAB. MADIUN 

diklat RSU Caruban

Module
Day 1b
2a_Ventilation 1
Diagnosis and Understanding of
Breathing Emergencies

2a_Ventilation 2
75% MV berasal dari gerak diafragma
Nafas diafragma = constant tidal ventilation = risiko
progressive atelectasis
Pada cedera cervical, tinggal otot diafragma yang
berguna untuk2a_Ventilation
nafas, px tidak kuat batuk 3
Tidal ventilation

cadangan O2
terakhir pada
apnea

2a_Ventilation 4
Ukuran pernafasan
• Tidal Volume = volume 1 x nafas = VT
– VT = 8 – 10 cc / kg
– Pasien 60 kg  500 – 600 cc
• Minute Volume = volume 1 menit = VT x RR
– Pasien tsb bernafas 500 cc x 12 = 6000 cc = 6 lpm
• Minute Volume berkurang = hipoventilasi
– mungkin karena VT turun
– mungkin karena RR turun
2a_Ventilation 5
O2 masuk paru

O2
Alveoli dalam alveoli

O2 dalam
darah
Pemb darah Kapiler cukup
2a_Ventilation 6
2a_Ventilation 7
Unit
Alveolo-
Kapiler yang normal

Alveolus atelektasis
Aliran kapiler normal
Oksigen yang dibawa 
= SHUNT UNIT

2a_Ventilation 8
O2 masuk paru

O2
dalam alveoli
Cairan edema
Alveoli paru
Alveolar O2 sukar menembus
edema

Interstitial
edema O2 dalam
darah
berkurang

2a_Ventilation 9
UDARA 20% O2 + 80% N2
pO2 150

ALVEOLI 16% O2 + 80% N2 + 4% CO2


pAO2 120

DARAH
paO2 100
Hypoxia = paO2 < 90 mmHg

Terapi Oksigen = meningkatkan pAO2 dengan cara


meningkatkan pO2 UDARA
2a_Ventilation 10
UDARA 100% O2
pO2 150  pO2 700

ALVEOLI 96% O2 + 4% CO2


pAO2 120  pAO2 650

DARAH
paO2 100  paO2 550

Terapi Oksigen = meningkatkan paO2 dengan cara


meningkatkan pO2 UDARA
2a_Ventilation 11
Kegawatan di
Lower Respiratory Tract
2a_Ventilation 12
Gangguan nafas

• Gangguan gerak nafas • Gangguan gerak udara


– gangguan otot keluar masuk (ventilasi)
– gangguan syaraf – gangguan airway
– gangguan alveoli

Oksigen yang masuk berkurang  hipoksia


CO2 yang keluar berkurang  hiperkarbia

2a_Ventilation 13
Gangguan nafas

Kekurangan O2

Tanda distress nafas

2a_Ventilation 14
Tanda distress nafas

• gelisah (karena hipoksia)


• tachypnea, nafas cepat, > 30 pm
MAKIN • gerak otot nafas tambahan
PARAH – gerak cuping hidung
– tracheal tug
– retraksi sela iga
• gerak dada & perut paradoksal
• sianosis (tanda lambat)

2a_Ventilation 15
Gangguan nafas yang banyak terjadi

• hypoventilation / hipoventilasi
– nafas ada, tetapi volume udara yang keluar masuk
kurang, CO2 tertimbun dan O2 turun
• pulmonary aspiration / aspirasi paru
– nafas ada, tetapi airway dan alveoli terisi benda asing
(mis cairan muntah, darah, lendir dsb), CO2 tertimbun
dan O2 turun
• irregular breathing / nafas tak teratur,
– pola nafas abnormal, volume kurang
• apnea / nafas berhenti
2a_Ventilation 16
hypoventilation / hipoventilasi

– pusat nafas terganggu : cedera / trauma kepala,


stroke
– jalan nafas terganggu : asthma, bronchitis, laryngitis
– paru terganggu : trauma dada, patah rusuk, PPOM,
edema paru, pneumothorax, hemothorax, efusi
pleura
– otot nafas terganggu : myasthenia gravis, kejang,
tetanus, hipokalemia
– syaraf nafas terganggu : Guillian Barre Syndrome

2a_Ventilation 17
?

2a_Ventilation 18
Treatment of hypoventilation, apnea, aspiration

2a_Ventilation 19
Minute Volume
• MV = VT x RR
– 8000 = 400 x 20 = 800 x 10
• Alveolar Ventilation = (VT-VD) x RR
– 5000 = (400-150) x 20
– 6500 = (800-150) x 20
– tidak semua VT masuk sampai ke alveoli
– VD = volume dead space anatomis
– Pada tachypnea > 40 VD terdiri dari VD
anatomis ditambah2a_Ventilation
VD fisiologis 20
Hipoventilasi
• Menyebabkan : • Diatasi dengan :

• Hipoksia • Memberi oksigen

• Hiperkarbia • Memberi nafas bantuan

2a_Ventilation 21
Cara memberikan oksigen

nasal prong 2-3 lpm


mask w/ reservoir 6-8 lpm
 30%
 80%

bag-mask / Jacksoon Reese 10 lpm


mask 6-8 lpm
2a_Ventilation 22
 100%
 60%
Pasien gawat
• Perlu oksigen 60-100%
– mask
– mask + reservoir
– bag + mask / Jackson Reese

• Mungkin perlu segera nafas buatan


– bag + mask / Jackson Reese
– AMBU bag (+ reservoir)

2a_Ventilation 23
Rescue breathing (mouth to mouth / mask)

• Diberikan pada
– apnea = pasien tidak bernafas
– hipoventilasi = pasien masih bernafas tetapi
MV kurang
– nafas gasping (tersengal-sengal)

2a_Ventilation 24
Cara memberi nafas buatan (1)

2a_Ventilation 25
Cara memberi nafas buatan (2)
-dengan Ambu bag / BVM
-dapat ditambah O2 sp 60%
-tidak dapat dipakai pasien yang
bernafas spontan

2a_Ventilation 26
Nafas buatan dengan intubasi trachea
1. Oksigenasi & pembuangan CO2 lebih efektif
2. Mencegah aspirasi ke paru

2a_Ventilation 27
Aspirasi paru
• Cairan asing masuk ke • Hisap keluar cairan
trachea dan bronchus asing (suction bronchus)
• Oksigen sukar masuk – posisi kepala lebih rendah
alveoli – tepuk-tepuk dada
• Darah di kapiler paru – kalau bisa, bantu batuk
kurang membawa O2 • Beri O2
• Beri nafas buatan

2a_Ventilation 28
aminophyllin
lasix jika overload
suction
adrenalin chest physioRx
steroid jika alergi
salbutamol nebulizer
lasix + dopamin bila
steroid cough-exercise
gagal jantung kiri
mucolytics

2a_Ventilation 29
?

2a_Ventilation 30
Manual resuscitators and simple ventilators

2a_Ventilation 31
2a_Ventilation 32
2a_Ventilation 33
Nafas buatan untuk pasien tenggelam

IPPV

IPPV
+
PEEP
0

2a_Ventilation 34
Inspirasi
Inspirasi
IPPV
IPPV +
PEEP

Exp
Exp

2a_Ventilation 35
?

2a_Ventilation 36
Breathing skill 1
• Diagnosis of hypoventilation, pulmonary
aspiration, irregular breathing, apnea
• Understanding the signs of respiratory
distress
• Explain, why tachypnea results in hypoxia
and hypoventilation

2a_Ventilation (person, on the table) 37


Breathing skill 2
• Applying correct oxygen administration
methods
• Rescue breathing M to Mask and Ambu
• Evaluation of adequacy of rescue breathing

(manikin, Ambu ½ body, on the table)


2a_Ventilation 38
Breathing skill 3
• Insertion of LMA
• Use of Ambu to LMA
• (Use of simple ventilator)
– class of Oxylog 1000 Portable Ventilator
– class of Acoma Anesthesia Ventilator

(manikin,
2a_Ventilationairway trainer, on the table)
39

Anda mungkin juga menyukai