Pertemuan 11 - Agresi
Pertemuan 11 - Agresi
FA K U LTA S P S I K O L O G I U K S W
BRANSCOMBE, N. R. & BARON, R. A. (2017). SOCIAL PSYCHOLOGY (14TH ED.). PEARSON EDUCATION.
Agresi merupakan upaya yang disengaja untuk menyakiti
pihak lain (Branscombe & Baron, 2017).
Agresi menurut Freud berasal dari thanatos (insting
kematian) daya destruktif yang dapat diarahkan ke
dalam diri sendiri (bunuh diri, masokis) atau ke pihak luar
(penyerangan, kebencian).
Agresi merupakan dorongan kuat bagi perilaku manusia
(Freud).
BRANSCOMBE, N. R. & BARON, R. A. (2017). SOCIAL PSYCHOLOGY (14TH ED.). PEARSON EDUCATION.
Perspektif Biologis tentang Agresi
Faktor genetik diyakini turut berkontribusi
dalam membentuk perilaku agresi.
Hereditas dan
Agresi merupakan mekanisme evolutif untuk Hormon
lingkungan
mempertahankan spesies menghilangkan
kompetitor.
BRANSCOMBE, N. R. & BARON, R. A. (2017). SOCIAL PSYCHOLOGY (14TH ED.). PEARSON EDUCATION.
Hereditas dan Lingkungan
Agresivitas pada kembar monozigot lebih sama daripada kembar dizigot.
Agresivitas pada anak angkat lebih mirip dengan orang tua kandung daripada orang tua
asuhnya.
Faktor lingkungan merupakan hal penting dalam membentuk agresivitas pada masa
dewasa daripada anak-anak orang dengan disposisi kriminalitas cenderung memilih
lingkungan yang memperkuat predisposisi tersebut.
Probabilitas kriminalitas tertinggi pada anak dengan orang tua kandung memiliki
kriminalitas & orang tua asuh yang tidak harmonis.
BRANSCOMBE, N. R. & BARON, R. A. (2017). SOCIAL PSYCHOLOGY (14TH ED.). PEARSON EDUCATION.
Hormon
Agresivitas dipengaruhi oleh hormon testosteron.
Kadar testosteron lebih besar pada pria pria lebih terlibat perkelahian dan perilaku berisiko.
Pria dengan kadar testosteron tertinggi lebih umum ditemukan pada pria yang terlibat kejahatan dengan melibatkan
kekerasan (memerkosa & membunuh).
Testosteron tidak memperkuat tindakan kekerasan, tetapi mengubah respon terhadap berbagai situasi yang
berkaitan dengan kekerasan.
BRANSCOMBE, N. R. & BARON, R. A. (2017). SOCIAL PSYCHOLOGY (14TH ED.). PEARSON EDUCATION.
Serotonin
Agresivitas berkaitan dengan kadar serotonin yang rendah.
PS: tes darah tidak begitu saja dapat diterapkan untuk mengidentifikasi mana orang-
orang yang berbahaya!
BRANSCOMBE, N. R. & BARON, R. A. (2017). SOCIAL PSYCHOLOGY (14TH ED.). PEARSON EDUCATION.
Kelainan eksplosif berjeda (intermittent explosive
disorder) ledakan perilaku kasar yang tidak teratur
akibat sedikit provokasi/tidak ada provokasi. Terkadang
dikaitkan dengan epilepsi pada lobus temporal.
BRANSCOMBE, N. R. & BARON, R. A. (2017). SOCIAL PSYCHOLOGY (14TH ED.). PEARSON EDUCATION.
Basis Psikologi dalam Agresi
General
Drive Social
Aggression
Theories Learning
Model
BRANSCOMBE, N. R. & BARON, R. A. (2017). SOCIAL PSYCHOLOGY (14TH ED.). PEARSON EDUCATION.
Drive Theories
Agresi berasal dari dorongan untuk menyakiti orang lain
yang dipicu oleh faktor-faktor luar (frustrasi).
BRANSCOMBE, N. R. & BARON, R. A. (2017). SOCIAL PSYCHOLOGY (14TH ED.). PEARSON EDUCATION.
Social Learning Theory
Perilaku agresif dipelajari melalui pengamatan, pengalaman, dan
praktik langsung dari perilaku orang lain.
BRANSCOMBE, N. R. & BARON, R. A. (2017). SOCIAL PSYCHOLOGY (14TH ED.). PEARSON EDUCATION.
General Aggression
Model
Rangkaian peristiwa yang dapat mengarah pada
agresi dimulai oleh dua tipe umum variabel input:
faktor situasional dan faktor orang.
BRANSCOMBE, N. R. & BARON, R. A. (2017). SOCIAL PSYCHOLOGY (14TH ED.). PEARSON EDUCATION.
Penyebab-penyebab Agresi
Budaya
Personal
Situasional • Daerah panas, alkohol, ketersediaan senjata
BRANSCOMBE, N. R. & BARON, R. A. (2017). SOCIAL PSYCHOLOGY (14TH ED.). PEARSON EDUCATION.
Perbedaan tingkat agresi dipengaruhi oleh:
BRANSCOMBE, N. R. & BARON, R. A. (2017). SOCIAL PSYCHOLOGY (14TH ED.). PEARSON EDUCATION.
Agresi dan Gender
Dibandingkan perempuan, laki-laki lebih dominan dalam perilaku
agresif dan berisiko (penyerangan, harming, bunuh diri).
Pria dan wanita diketahui memiliki tingkat provokasi yang sama dan
agresi verbal.
BRANSCOMBE, N. R. & BARON, R. A. (2017). SOCIAL PSYCHOLOGY (14TH ED.). PEARSON EDUCATION.
Bullying Tindakan agresi yang dilakukan a) secara sengaja, b)
berulang kali, dan c) ditujukan pada orang lain.
3. Untuk memisahkan orang jahat dari 3. diberikan dengan kuat untuk menimbulkan
masyarakat. ketidaknyamanan pelaku,
BRANSCOMBE, N. R. & BARON, R. A. (2017). SOCIAL PSYCHOLOGY (14TH ED.). PEARSON EDUCATION.
Mengelola
Agresi: Regulasi
Diri
Upaya mengesampingkan atau
menghambat reaksi otomatis,
kebiasaan, desakan-desakan, emosi,
atau hasrat yang dapat mengganggu
pencapaian-pencapaian.