TINJAUAN PUSTAKA
A. PERILAKU AGRESIIF
1. Memahami Agresif
a. Pengertian Agresif
Factor eksternal
1. Teman sebaya : anak yang mempunyai umur sejajar beserta kebiasaan
dan keunikan perandidalam budayanya. Teman sebaya dari pendapat
diatas bisa dijelaskan yaitu individu yang biasanya berusia anak-anak
atau remaja yang mempunyai usia yang sama, atau mempunyai tingakat
kematangan kira-kira sama ( lestari,2018).
2. Lingkungan
Lingkungan merupakan kondisi yang didalamnya terdapat manusiadan
aktivitasnya. Lingkungan masyarakat mempengaruhi kesejahteraan
manusia dan tingkah laku manusia yang tinggal didalamnya ( st. munajat
danusaputra ).
d. bentuk-bentuk perilaku agresif
bentuk-bentuk perilaku agresif sebenarnya sudah terlihat pada masa
bayi, ketika sang bayi sedang mengalami perasaan tidak senang.
Menurut bolman ( dalam sari, 2011) dalam usia 0-6 bulan individu sudah
diperlihatkan agresifnya meski belum dapat dibedakan bentuknya,
perilaku mereka bertujuan mengurangi ketegangan.
Bentuk-bentuk perilaku agresif dan contoh menurut morgan, dkk ( dalam
kulsum, 2014 ) :
Fisik, aktif, langsung ( menikam, memukul, atau menembak orang
lain
Fisik, aktif, tidak langsung ( membuat perangkat untuk orang lain,
menyewa orang untuk membunuh )
Fisik, pasif, langsung ( secara fisik, mencegah orang lain
memperoleh tujuan yang diinginkan atau memunculkan tindakan
yang diinginkan misalnya, aksi duduk dalam demontrasi )
Fisik, pasif tidak langsung ( menolak melakukan tugas-tugas yang
seharusnya misalnya menolak berpindah ketika melakukan aksi
duduk )
Verbal aktif, langsung ( menghina orang lain )
Verbal aktif, tidak langsung ( menyebarkan gossip atau nomor
yang jahat tentang orang lain )
Verbal, pasif, langsung ( menolak berbicara dengan orang lain,
menolak menjawab pertanyaan-pertanyaan )
Verbal, pasif, tidak langsung ( tidak mau membuat komentar
verbal, misalnya menolak berbicara dengan orang lain yang
menyerang dirinya bila dia dikritik secara tidak fair )
Dari beberapa bentuk agresif yang dipaparkan diatas maka dapat
disimpulkan bentuk-bentuk dari agresif adalah bentuk verbal aktif,
langsung dan tidak langsung, bentuk verbal pasif langsung dan tidak
langsung setelah itu agresif fisik aktif, langsung dan tidak langsung, serta
agresif fisik pasif langsung dan tidal langsung.
Suatu pemberian peluang anak untuk mengasah kepandaian dalam hubungan dan
kolaborasi dengan lainnya, pergaulan didalam diri anak bisa sebagai pembanding
dirinya dirinya dengan individu yang lainnya dan akan menjadi pendorong
munculnya rasa memiliki terhadap kelompoknya (sari, 2019)
3. Menurut usman dalam lestari (2018) menyatakan bahwa kelompok teman sebaya
adalah sekelompok orang yang memiliki kekuatan dalam ikatan emosionalnya dan
dapat berinteraksi, tukar pikiran, bergaul, dan mendapat pengalaman serta
mempunyai perubahan dan perkembangan dalam kehidupan pribadi dan lingkungan
sosialnya.
Bekerja sama
Kerja sama dalam teman sebaya itu sangat dibutuhkan untuk melakukan
kegiatan dan tindakan yang dikerjakan bergotong royong akan lebih mudah.
Keuntungan dari kerjasama individu bisa bertukar pebdapat dengan
kelompoknya.
Persaingan
Upaya yang dibuat seseorang atau segerombolan orang demi mencapai
keberhasilan berupa kompetatif, seperti persiangan disekolah untuk memperoleh
prestasi belajar yang baik dan menjadi juara kelas.
Pertentangan
Pertentangan disini yang dimaksud adalah pola hubungan masyarakat yang
dilakukan seseorang ketika mendapat sasaran yang diinginkan sampai orang
lainnya akan hancur.
Penerimaan
Menonjolnya suatu proses social saat ada anggota kelompok yang terdiri atas
berbagai atas macam suku, tradisi, dan budaya maka seluruhnya harus
menerima tanpa ada yang meninggalkan adat yang dianut sebelum bersatu pada
kelompok lain.
Akomodasi
Setiap manusia mampu menyelaraskan diri pada lingkungan sampai individu
bergaul bersama orang-orang yang baru dikenal.
Perpaduan
Perpaduan yang dimaksud disini yaitu proses adanya budaya baru dengan
menghilangkan jati diri dari budayanya lalu membangun budaya yang modern.
Seseorang disini mempunyai kepribadian yang berbeda-beda dan bisa
bergabung dengan lainnya yang mempunyai kepribadian yang berbeda juga ada
yang menghina satu dengan lainnya sampai memperoleh objek yang sesuai.
b. Pertanyaan negative
1) Ya (Y) nilai skor 0
2) Tidak (T) nilai skor 1
1. Definisi
Anak usia sekolah merupakan suatu periode yang dimulai saat anak masuk
sekolah dasar sekitar usia 6 tahun sampai menunjukkan tanda akhir masa kanak-
kanak yaitu 12 tahun.
Langkah perkembangan selama anak mengembangkan kompetensi dalam
ketrampilan fisik, kognitif dan psikososial. Selama masa ini anak menjadi lebih baik
dalam berbagai hal, misalnya mereka dapat berlari dengan cepat dan lebih baik jauh
sesuai perkembangan kecakapan dan daya tahannya
Anak usia sekolah adalah anak usia antara 6-12 tahun periode ini kadang
disebut sebagai masa anak-anak pertengahan atau masa laten, masa untuk
mempunyai masa tantangan baru. Factor-faktor resiko yang terdapat pada anak usia
sekolah akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Keluarga
memiliki peranan penting untuk mendukung keberhasilan proses tumbuh kembang
yang dilalui oleh anak, pada tiap perkembangan anak usia sekolah anak diharapkan
mampu memenuhi perawatan dirinya .
Karakteristik anak usia sekolah menurut hardinsyah dan supariasa (2016) yaitu
anak usia sekolah 6-12 tahun yang sehat memiliki ciri diantaranya adalah banyak
bermain diluar rumah, melakukan aktivitas fisik yang tinggi serta beresiko terpapar
sumber penyakit dan perilaku hidup yang tidak sehat. Secara fisik dalam
keseharianya anak akan aktif bergerak, berlari, melompat dsb. Akibat dari tingginya
aktivitas yang dilakukan anak, jika tidak diimbangi dengan asupan zat gizi yang
seimbang dapat menimbulakn beberapa masalah gizi yaitu antaranya adalah
malnutrisi ( kurang energy dan protein ), anemia defisiensi besi, kekurangan vitamin
A dan kurangnya yodium.
2. Kelompok anak
a. Usia pra sekolah : 2-5 tahun
b. Usia sekolah : 6-12 tahun
c. Usia remaja : 13-18 tahun
D. Kerangka teori
Menyerang
Bentuk perilaku lingkungan
Menyerang fisik
agresif sosia
Dinamika
perilaku
agresif
Factor
penyebab
Gambar 1. Kerangka teori penelitian perilaku agresif pada siswa SMP ( studi kasus pada 3
siswa di SMP N 3 UNGARAN tahun 2016-2017 )