Anda di halaman 1dari 9

Perilaku Agresi Terhadap Anak

Sekolah Dasar (SD)

Disusun Oleh :

MUHAMMAD ALDYANSYAH

NIM :

1824090085

KELAS : KAMIS 11.10 – 13.20

TUGAS OBSERVASI

DOSEN : FEBI HERDAJANI,.S.PSi,.M.Si,.S.Psi


BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Setiap anak mengalami tahap-tahap perkembangan. Tahap-tahap perkembangan
anak secara umum sama, setiap anak dituntut untuk dapat bertindak atau melaksanakan
hal-hal (perilaku) yang menjadi tugas perkembangannya dengan baik. Semakin besar
tuntutan dan perubahan semakin besar pula masalah yang dihadapi anak tersebut.
Masalah-masalah tersebut akan membuat anak sulit untuk melakukan penyesuaian diri
terhadap lingkungannya, sehingga mereka melakukan berbagai tindakan negatif seperti
penolakan, ketidaksabaran, dan lain-lain.
Ada empat pengertian mengenai agresi, pertama adalah agresi merupakan suatu
bentuk perilaku bukan emosi, kebutuhan atau motif kedua adalah si pelaku agresi
mempunyai maksud untuk mencelakakan korban yang dituju, ketiga adalah korban
agresi yaitu makhluk hidup bukan benda mati, sedangkan yang keempat adalah korban
dari perilaku agresi ini tidak menginginkan atau menghindarkan diri dari perilaku
pelaku agresi
Perilaku agresif pun di sebabkan oleh banyak faktor, diantaranya faktor internal
dan faktor eksternal yang dengan mudah memicu perilaku agresif anak. Teman sebaya
sering kali menjadi korban agresivitas anak yang agresif apalagi di lingkungan
bermain dan belajar di sekolah.

II. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang ada, kami membuat bebrapa rumusan masalah,
yaitu :
Bagaimanakah ekspresi perilaku agresif pada anak sekolah dasar?.

III.Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penulisan
makalah ini adalah :
Untuk mengetahui ekspresi perilaku agresif pada anak sekolah dasar.

IV. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penulisan ini adalah :
1. Mahasiswa mampu memahami ekspresi perilaku agresif pada anak sekolah dasar.
2. Dapat menjadi tambahan referensi contoh-contoh makalah yang dapat dijadikan
acuan atau pedoman dipembuatan makalah-makalah baik tugas-tugas mata kuliah
Observasi maupun mata kuliah lainnya.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Perilaku Agresif


Myers dalam Sarwono (2002) mengemukakan bahwa perilaku agresif adalah
perilaku fisik atau lisan yang sengaja dengan maksud untuk menyakiti atau merugikan
orang lain.
Agresivitas juga dapat diartikan sebagai perilaku atau kecenderungan perilaku
yang diniati untuk menyakiti orang lain, baik secara fisik maupun psikologis (Buss &
Perry, 1992; Baron & Byrne, 2004)
Menurut Krech dalam Zamzani (2007), “agresif adalah bentuk perasaan dan
tindakan marah dan mengamuk dari kekrasan fisik, makian berupa kata-kata seperti
pengaduan dan fitnah serta fantasi kekerasan dan penyerbuan”. Sementara Bandura
dalam Zamzani (2007) “mendefinisikan agresif sebagai tingkah laku berupa
penyerangan orang dan pengrusakan fisk”.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Thomas, Bierman, et.al (2008) melakukan
penelitian di Amerika pada dua sekolah yang berbeda dengan tingkat perilaku agresif
sama. Dengan penelitian tersebut, Thoman dan Bierman menyimpulkan perilaku
agresif anak mulai ditunjukkan pada awal masuk sekolah dasar dan perilaku ini dapat
mengganggu proses belajar di sekolah.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku agresif
adalah adanya keinginan untuk melakukan perilaku negatife, guna menyakiti orang
lain atau merusak suatu benda yang dilakukan secara fisik maupun verbal.

Bentuk-Bentuk Perilaku Agresif

Indikator atau ciri-ciri agresivitas menurut Buss dalam Nashori (2008) meliputi:
perilaku agresif secara fisik dan verbal, secara aktif dan pasif, dan secara langsung dan
tidak langsung. Tiga klasifikasi tersebut masing – masing akan saling berinteraksi,
sehingga akan menghasilkan delapan bentuk perilaku agresif, yaitu :
1. Perilaku agresif fisik aktif yang dilakukan secara langsung, misalnya menusuk,
menembak, memukul orang lain.
2. Perilaku agresif fisik aktif yang dilakukan secara tidak langsung, misalnya
membuat jebakan untuk mencelakakan orang lain.
3. Perilaku agresif fisik pasif yang dilakukan secara langsung, misalnya tidak
memberikan jalan kepada oarang lain.
4. Perilaku agresif fisik pasif yang dilakukan secara tidak langsung, misalnya
menolak untuk melakukan sesuatu, menolak mengerjakan perintah oarang lain.
5. Perilaku agresif verbal aktif yang dilakukan secara langsung, misalnya memaki
– maki orang.
6. Perilaku agresif verbal aktif yang dilakukan secara tidak langsung, misalnya
menyebar gosip tentang orang lain.
7. Perilaku agresif verbal pasif yang dilakukan secara tidak langsung, misalnya
menolak untuk berbicara dengan orang lain, menolak untuk menjawab
pertanyaan orang lain atau menolak untuk memberikan perhatian pada suatu
pembicaraan.
8. Perilaku agresif verbal pasif yang dilakukan secara langsung, misalnya tidak
setuju dengan pendapat orang lain, tetapi tidak mau mengatakan (memboikot),
tidak mau menjawab pertanyaan orang lain.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Agresi


Menurut Sears dkk dalam Hartini (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi perilaku agresi, diantaranya :
 Proses Belajar
Proses belajar merupakan mekanisme utama yang menentukan perilaku agresi
manusia. Bayi yang baru lahir menunjukkan perasaan agresi yang sangat impulsif,
tetapi akan semakin berkurang dengan bertambahnya usia, sehingga akan
mengendalikan dorongan impuls agresinya secara kuat dan hanya melakukan
agresi dalam keadaan tertentu saja. Perkembangan ini terutama disebabkan oleh
proses belajar. Menurut teori belajar, perilaku agresi didapatkan melalui proses
belajar. Belajar melalui pengalaman, coba-coba (trial and error), pengajaran
moral, instruksi, dan pengalaman terhadap orang lain. Oleh karena itu,
mempelajari kebiasaan melakukan perilaku agresi dalam beberapa situasi dan
menekankan amarah dalam situasi yang lain, bertindak agresi terhadap beberapa
orang tertentu, dan tidak terhadap yang lain, adalah penting untuk mengendalikan
perilaku agresi.

 Penguatan (reinforcement)
Dalam proses belajar atau pembentukkan suatu tingkah laku, penguatan atau
peneguhan memainkan peranan penting bila perilaku tertentu diberi ganjaran,
kemungkinan besar individu akan mengulangi perilaku tersebut dimasa
mendatang; bila perilaku tersebut diberi hukuman, kecil kemungkinan bahwa ia
akan mengulanginya; begitu pula yang terjadi dalam pembentukan perilaku agresi.
Agresi terbentuk dan dilakukan berulang kali oleh individu karena dengan
agresinya itu individu tersebut mendapatkan hasil atau efek yang menyenangkan,
tindakan agresibiasanya merupakan reaksi yang dipelajari, dan penguatan
merupakan penunjang agresi yang utama.
 Imitasi
Imitasi adalah proses menuju tingkah laku model, sehingga sering disebutkan juga
sebagai modeling. Imitasi yang terjadi setiap jenis perilaku, termasuk perilaku
agresi. Semua orang, dan anak khususnya, mempunyai kecenderungan kuat untuk
meniru orang lain. Anak tidak melakukan imitasi secara sembarangan, tetapi anak
lebih sering meniru tertentu daripada orang lain. Semakin penting, kuasa, berhasil
seseorang, dan paling sering ditemui, semakin besar kemungkinan anak dan
perilaku orang tualah yang memenuhi kriteria tersebut, sehingga merupakan model
utama bagi seorang anak pada masa awal kehidupannya. Orang tua merupakan
sumber penguatan dan objek imitasi utama, maka perilaku agresi anak dimasa
mendatang sangat tergantung pada cara orang tua memperlakukan anak dan pada
perilaku anak itu sendiri.
BAB III
METODOLOGI OBSERVASI

PANDUAN OBSERVASI “CATATAN BERKALA”

(INDIVIDU)

I. SUMBER FILM :

II.  IDENTITAS SUBYEK


1. Nama :
2. Tempat/tgl lahir :
3. Hari/tgl observasi :
4. Tempat observasi :
5. Waktu :

III. ASPEK YANG DIAMATI : Perilaku Agresif Anak

IV. PETUNJUK : Tuliskan keterangan dan frekuensi


atas perilaku yang muncul pada
observee
V. Table Observasi Catatan Berkala (Individu)

Indikator Keterangan Frekuensi Intensitas


Perilaku
Fisik
Memukul
Mendorong
Menendang
Melempar
Mencubit
Mencoret
Merusak
Merobek
Merampas
Menginjak
menggigit

Verbal
Mengejek
Mencaci
Memaki
Membantah
Memaksa
Membentak
Mengancam
Menakut-nakuti
Mempermalukan
Mencerca
BAB V
PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :
Perilaku agresif merupakan bentuk perilaku yang dimaksud untuk menyakiti atau
merusak orang lain atau suatu benda yang berada di sekitarnya baik secara fisik
maupun mental.
Dengan agresi sebagai emosi yang bisa mengarah kepada tindakan-tindakan
agresif. Buss dalam Nashori (2008) mencirikan 8 agresivitas, yaitu perilaku agresif
secara fisik dan verbal, secara aktif dan pasif, dan secara langsung dan tidak
langsung.

Anda mungkin juga menyukai