Gunung Anak
Krakatau
Kelompok 3
Anggota Kelompok
● Annisa Ersa Azzahra 2015071030
● Diran Muhammad Dzulfikri 2015071051
● Muhammad Aghnaka Wafi 2015071009
● Muhammad Reza Liu 2055013001
● Nazmy Reflika Pahlevi 2015071054
● Nur Afwan 2015071074
● Santri Meyrisa 2015071017
● Shelfia Meylinda 2015071004
● Vanny Fadhillah Puspita Ningrum 2015071059
● Vivid Retno Estuning 2015071053
1
Latar Belakang
Pendahuluan
Salah satu gunung api aktif yang ada di Indonesia
adalah Gunung Anak Krakatau terletak di Selat
Sunda, muncul dalam kaldera pasca erupsi
paroksimal tahun 1883.
Sudut Pandang Deformasi
Geografis Letak
Terletak pada 6°03’15’’ - Terletak di Kep. Krakatau, luas
6°10’30’’ LS dan 105°21’15’’ - 3.090 ha, terdiri atas Pulau
105°27’45’’ BT Sertung (1.060 ha), Pulau
Panjang (310 ha), Pulau Rakata
(1.040 ha), Pulau Anak Krakatau
(320 ha).
Deformasi Gunung Berapi
Deformasi yang berupa inflasi umumnya Metode episodik yaitu pemantauan dilakukan
terjadi karena proses Gerakan magma ke secara berkala dalam selang waktu tertentu
permukaan yang menekan permukaan tanah di dengan menggunakan data pengamatan
atasnya. Deformasi yang berupa deflasi terestris, GPS dan juga SAR. Metode kontinyu
umumnya terjadi selama atau sesudah masa yaitu menggunakan sensor-sensor tiltmeter,
letusan. extensiometer, dan dilatometer yang hanya
Pemantauan deformasi gunung api dengan mengkarakteristik deformasi yang sifatnya
metode deformasi umumnya ada 2 tipe, yaitu relatif lokal.
metode episodic dan metode kontinyu.
3
Metodologi
Data dan ALat
Data Sekunder 2
DEM SRTM 3-Arcsec
ketelitian horizontal 90 m,
ketelitian vertikal 16 m
1 2 3
Telah terjadi penurunan Deflasi besar terjadi pada Aktivitas vulkanik pada
permukaan tanah berdasarkan Juni 2018-Februari 2019 dan November 2018 dan
LOS displacement dengan setelah itu deflasi mengalami Desember 2018
nilai -0.0001 m - -0.171 m penurunan hingga akhir 2019 mengakibatkan terjadinya
deformasi besar pada Gn.
Anak Krakatau