Anda di halaman 1dari 10

pengertian

• Omphalocele atau omfalokel adalah kelainan


lahir yang ditandai dengan keluarnya organ
yang ada di dalam rongga perut bayi, seperti
lambung, usus, dan hati, melalui pusar.
Omfalokel bisa terdeteksi sejak kehamilan
atau baru terlihat saat bayi dilahirkan
Gejala dan tanda
• Omphalocele mudah dikenali karena gejalanya cukup
jelas, yaitu keluarnya organ dalam perut melalui
lubang pusar. Organ yang keluar dari pusar tersebut
diselubungi oleh selaput pelindung.
• Pada omphalocele ringan, lubang yang terbentuk
tidak terlalu besar, sehingga hanya salah satu organ
atau hanya sebagian usus yang keluar. Namun, pada
kasus yang parah di mana lubang yang terbentuk
cukup besar, usus hati, kandung kemih, lambung, dan
testis juga bisa keluar.
penyebab
• Omfalokel terjadi akibat kelainan perkembangan janin. Selama
masa perkembangan janin, tepatnya pada usia kehamilan 6-10
minggu, usus dan organ-organ dalam, seperti hati, kandung
kemih, lambung, indung telur, atau testis, menonjol keluar ke
pusar.
• Organ yang menonjol tersebut akan kembali masuk ke rongga
perut saat usia kehamilan memasuki minggu ke-11. Namun,
pada bayi dengan omfalokel, usus dan organ-organ tersebut
tidak kembali masuk ke dalam rongga perut.
• Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan omfalokel.
Namun, diduga  kondisi ini berkaitan dengan perubahan (mutasi)
atau kelainan pada gen atau kromosom.
Faktor risiko omphalocele
• Meski omfalokel belum diketahui penyebab pastinya, ada sejumlah faktor
yang diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya kondisi ini, yaitu:
• Kebiasaan mengonsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan selama
kehamilan.
• Kebiasaan merokok lebih dari 1 bungkus dalam sehari selama kehamilan.
• Menggunakan obat antidepresan golongan SSRI (selective serotonin-
reuptake inhibitors) selama kehamilan.
• Mengalami obesitas selama kehamilan.
• Bayi yang mengalami omfalokel juga sering memiliki kelainan genetik,
seperti sindrom Turner, sindrom Patau (trisomi 13), sindrom Edward (trisomi
18), sindrom Down (trisomi 21), sindrom Beckwith-Wiedemann, dan
kelainan bawaan pada tulang belakang, jantung, dan organ pencernaan.
• Omfalokel dapat terdeteksi melalui USG kehamilan,
terutama pada trimester kedua dan ketiga kehamilan. Bila
omfalokel terdeteksi, dokter akan melakukan serangkaian
pemeriksaan pada janin, seperti fetal echo, yaitu USG
untuk melihat fungsi dan gambaran jantung pada janin,
USG untuk melihat ginjal, dan pemeriksaan genetik.
• Pada bayi yang baru lahir, omfalokel akan terlihat melalui
pemeriksaan fisik. Jika bayi lahir dengan omfalokel, dokter
juga akan melakukan pemeriksaan penunjang, seperti
Rontgen, untuk melihat kemungkinan adanya kelainan
pada organ lain.
• Omfalokel dapat terdeteksi melalui USG kehamilan,
terutama pada trimester kedua dan ketiga kehamilan. Bila
omfalokel terdeteksi, dokter akan melakukan serangkaian
pemeriksaan pada janin, seperti fetal echo, yaitu USG
untuk melihat fungsi dan gambaran jantung pada janin,
USG untuk melihat ginjal, dan pemeriksaan genetik.
• Pada bayi yang baru lahir, omfalokel akan terlihat melalui
pemeriksaan fisik. Jika bayi lahir dengan omfalokel, dokter
juga akan melakukan pemeriksaan penunjang, seperti
Rontgen, untuk melihat kemungkinan adanya kelainan
pada organ lain.
• Omfalokel diatasi dengan operasi. Waktu pelaksanaan operasi ini tergantung pada kondisi bayi dan
tingkat keparahan omfalokel yang diderita.
• Pada omfalokel ringan, operasi akan dilakukan segera setelah bayi lahir. Operasi ini bertujuan untuk
memasukkan organ kembali ke dalam rongga perut.
• Bila omfalokel tergolong parah, organ akan dimasukkan ke dalam perut secara bertahap. Hal ini
karena rongga perut bayi masih dalam masa perkembangan.
• Sembari menunggu rongga perut bayi berkembang, dokter akan melakukan beberapa perawatan
berikut:
• Menempatkan bayi di dalam inkubator untuk menjaganya tetap hangat.
• Memasang alat bantu napas atau ventilator.
• Memberikan cairan dan makanan melalui infus.
• Memasang selang nasogastrik untuk menyedot cairan dan udara dari dalam rongga perut.
• Mengoleskan krim antibiotik pada selaput yang melapisi organ di luar perut untuk mencegah infeksi
bakteri.
• Menyelubungi organ yang keluar dengan pelindung khusus untuk mencegah dehidrasi.
• Setelah rongga perut bayi berkembang, akan dilakukan operasi kembali untuk memasukkan organ
yang keluar, lalu lubang tempat keluarnya organ akan ditutup dan dijahit.
kompikasi
• Omfalokel dapat menyebabkan sejumlah
komplikasi, baik sebelum maupun setelah bayi
lahir. Komplikasi tersebut meliputi:
• Keterlambatan tumbuh kembang.
• Kesulitan makan dan bernapas.
• Infeksi akibat pecahnya selaput pelindung organ.
• Kematian jaringan pada organ yang keluar dari
pusar akibat kekurangan pasokan darah.
pencegahan
• Untuk menurunkan risiko terjadinya omfalokel, ibu hamil
disarankan rutin melakukan pemeriksaan kehamilan ke dokter
kandungan, menerapkan pola hidup sehat, dan tidak sembarang
mengonsumsi obat tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.
• Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menerapkan pola
hidup sehat untuk pencegahan omfalokel adalah:
• Mengonsumsi makanan bergizi seimbang.
• Mengonsumsi vitamin atau suplemen yang diberikan oleh dokter,
termasuk asam folat.
• Tidak merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol.
• Menjaga berat badan ideal.

Anda mungkin juga menyukai