Seorang bayi umumnya akan memiliki sekitar 500 juta jenis sel saraf
yang terbentuk dari kerongkongan hingga ke anus.
Pada beberapa bayi lainnya, sel-sel saraf juga bisa hilang atau berhenti
tumbuh di bagian sistem pencernaan mana pun. Terhentinya
pertumbuhan sel-sel saraf tersebut membuat feses yang seharusnya
keluar malah berhenti di bagian tertentu.
Hal ini membuat feses yang macet dan susah keluar jadi menumpuk di
dalam sistem pencernaan. Akibatnya, bagian usus bayi tersumbat
sehingga membuat perut menjadi bengkak dan kembung.
Umumnya, tanda yang paling jelas dari Hirschsprung adalah bayi tidak
bisa buang air besar dalam kurun waktu 48 jam setelah dilahirkan.
Padahal normalnya, bayi akan mengeluarkan mekonium atau feses
pertama saat baru lahir.
Selain itu, gejala hisprung lainnya yang dialami pada bayi baru lahir
adalah:perut bengkak dan kembung pada bayi,anak muntah berwarna
hijau atau cokelat,sembelit atau susah buang air besar,perut bergas
yang dapat menyebabkan bayi rewel,bayi dan anak demam,kesulitan
dalam buang air kecil,gagal untuk mengeluarkan mekonium setelah
kelahiran,
frekuensi buang air besar tidak sering,penyakit kuning,
susah menyusui, sertakenaikan berat badan yang buruk.