FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA SEPTEMBER 2022
2022
DISUSUN OLEH :
Schilder, A. G. M. et al. Otitis media. Nat. Rev. Dis. Prim. 2, 1–19 (2016).
TH TH TH TH
THT THT THT THT THT THT THT THT
T T T T
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 ANATOMI
T. Luar
TELINGA T. Tengah
T. Dalam
TH THT THT THT TH TH TH TH TH
THT THT THT
T T T T T T
Otitis media non supuratif disebut juga dengan nama otitis media
serosa, otitis media musinosa, otitis media efusi, otitis media
sekretoria, otitis media mucoid (glue ear). Otitis media non supuratif
adalah suatu keadaan pada telinga tengah yang ditandai dengan
terdapatnya sekret yang nonpurulen dan membran timpani utuh
tanpa tanda-tanda radang.
Apabila efusi tersebut encer disebut otitis media serosa akut dan
apabila efusi tersebut kental disebut seperti lem disebut otitis media
mucoid (glu ear)
Mârțu, C. et al. Serous otitis media: Clinical and therapeutic considerations, including dexamethasone (C 22 H 29 FO
5 ) intratympanic injection . Exp. Ther. Med. 23, 1–5 (2021)
2.4 EPIDEMIOLOGI
Rosenfeld, R. M. et al. Clinical Practice Guideline. Otolaryngology - Head and Neck Surgery (United States) vol. 154 (2016).
Schilder, A. G. M. et al. Otitis media. Nat. Rev. Dis. Prim. 2, 1–19 (2016
TH THT THT THT TH TH TH TH TH
THT THT THT
T T T T T T
2.5 Etiopatogenesis
Disfungsi TE bisa terjadi karena upper respiratory tract infection (URTI), trauma, obstruksi mekanis,
atau alergi yang mengakibatkan inflamasi. Jika disfungsi tuba persisten, akan terbentuk tekanan
negatif dalam telinga tengah akibat absorpsi dan/ atau difusi nitrogen dan oksigen ke dalam sel
mukosa telinga tengah. Selanjutnya sel mukosa akan menghasilkan transudasi, kemudian akan
terjadi akumulasi cairan serous, berupa efusi steril sehingga terjadi OME. Jika disfungsi tuba
Eustachius berlanjut, efusi menjadi media ideal untuk tumbuhnya bakteri, sehingga OME berubah
menjadi OMA
2.6 Otitis Media Serosa Akut
Otitis media serosa akut adalah keadaan terbentuknya secret di telinga tengah secara tiba-tiba
yang disebabkan oleh gangguan fungsi tuba. Keadaan akut ini dapat disebabkan antara lain oleh :
• sumbatan tuba, pada keadaan tersebut terbentuk cairan di telinga tengah disebabkan oleh
tersumbatnya tuba secara tiba-tiba seperti pada barotrauma,
• virus, terbentuknya cairan di telinga tengah yang berhubungan dengan infeksi virus pada jalan
napas atas.
• Alergi, terbentuknya cairan di telinga tengah yang berhubungan dengan keadaan alergi pada
jalan napas atas
• Idiopatik
TH THT THT THT TH TH TH TH TH
THT THT THT
T T T T T T
Gejala yang menonjol pada otitis media serosa akut biasanya pendengaran
berkurang.
rasa tersumbat pada telinga atau
suara suara sendiri terdengar lebih nyaring atau berbeda, pada telinga yang
sakit (diplacusis binauralis).
Kadang-kadang ada cairan yang bergerak dalam telinga saat posisi kepala
berubah
2.7 Otitis Media Serosa Kronik
• Batasan antara kondisi otitis media serosa • Sekret pada otitis media serosa kronik dapat kental
akut dengan otitis media kronik hanya
seperti lem, maka disebut glue ear. Otitis media serosa
pada cara terbentuknya sekret. Pada otitis
kronik dapat juga terjadi sebagai gejala sisa dari otitis
media serosa akut sekret terjadi secara
media akut (OMA) yang tidak sembuh sempurna.
tiba-tiba di telinga tengah dengan disertai
Penyebab lain diperkirakan adanya hubungan dengan
rasa nyeri pada telinga, sedangkan pada
infeksi. Virus, keadaan alergi atau gangguan mekanis
keadaan kronis sekret terbentuk secara
pada tuba
bertahap tanpa rasa nyeri dengan gejala-
gejala pada telinga yang berlangsung
lama.
2.8 Diagnosis
ANAMNESIS
Aquinas, R. Tatalaksana Otitis Media Efusi pada Anak. Cermin Dunia Kedokt. 44, 472–477 (2017).
Searight, F. T. et al. Otitis Media With Effusion Pathophysiology Histopathology Toxicokinetics. StatPearls [Internet]. StatPearls Publ. 1–7 (2020).
PEMERIKSAAN FISIK
Otoskopi
Otoskopi dilakukan untuk menilai kondisi, warna, dan translusensi membrane timpani
Membrane timpani retraksi yaitu manubrium Membran timpani retraksi, refleks cahaya
malei terlihat lebih pendek dan horizontal, yang memendek, suram, kuning kemerahan
membrane kelihatan cekung dan refleks atau keabu-abuan, tampak cairan yang
cahaya memendek, warna mungkin akan penuh, pada OME kronik
berubah agak kekuningan. Disertai adanya
gambaran gelembung udara dan air fluid
levels,
Atelektasis, membran timpani biasanya tipis,
atropi dan mungkin menempel pada inkus,
stapes, dan promontorium, khususnya pada
kasus-kasus yang sudah lanjut biasanya
kasus seperti ini karena disfungi tuba
eustachius dan OME sudah berjalan lama
Aquinas, R. Tatalaksana Otitis Media Efusi pada Anak. Cermin Dunia Kedokt. 44, 472–477 (2017).
TH THT THT THT TH TH TH TH TH
THT THT THT
T T T T T T
Otoskopi Pneumatik
Pemeriksaan ini menunjukkan membran timpani retraksi atau bombans dengan mobilitas
menurun. Sensitivitas pneumatik otoskopi adalah 94% dan spesifisitasnya 80%; merupakan
metode diagnosis primer dan untuk membedakan OME dari OMA. Otoskopi pneumatik
dilakukan sebelum timpanometri.
Aquinas, R. Tatalaksana Otitis Media Efusi pada Anak. Cermin Dunia Kedokt. 44, 472–477 (2017).
Widodo, A. & Soepriyadi. Diagnosis Otitis Media Efusi. Journal Unair vol. 1 41–48 (2013).
TH THT THT THT TH TH TH TH TH
THT THT THT
T T T T T T
0-25 dB : normal
Timpanometri
Timpanometri memberikan penilaian objektif mobilitas membran timpani, fungsi TE, dan fungsi
telinga tengah dengan mengukur jumlah energi suara yang dipantulkan kembali oleh probe kecil
yang ditempatkan pada liang telinga. Prosedur ini tidak nyeri, relatif sederhana, dan dapat
dilakukan dengan portable screening unit. Hasil pemeriksaan timpanometri disebut timpanogram.
Aquinas, R. Tatalaksana Otitis Media Efusi pada Anak. Cermin Dunia Kedokt. 44, 472–477 (2017).
Pada timpanogram didapatkan hasil tipe B atau C . Tipe ini menunjukkan gerakan membran timpani
terbatas karena adanya cairan atau perlekatan dalam kavum timpani. Sensitivitas dan spesifisitas
timpanometri cukup tinggi (sensitivitas 94%, spesifisitas 50-70%) jika dibandingkan dengan
miringotom.
Aquinas, R. Tatalaksana Otitis Media Efusi pada Anak. Cermin Dunia Kedokt. 44, 472–477 (2017).
2.9 Tatalaksana
Aquinas, R. Tatalaksana Otitis Media Efusi pada Anak. Cermin Dunia Kedokt. 44, 472–477 (2017).
BAB III
KESIMPULAN
Otitis media non supuratif disebut juga dengan nama otitis media serosa, otitis media
musinosa, otitis media efusi, otitis media sekretoria, otitis media mucoid (glue ear). Otitis media
non supuratif adalah suatu keadaan pada telinga tengah yang ditandai dengan terdapatnya
sekret yang nonpurulen dan membran timpani utuh tanpa tanda-tanda radang. Etiologi OME
bersifat multipel. OME terjadi karena interaksi berbagai faktor host, alergi, faktor lingkungan, dan
disfungsi tuba Eustachius. Tekanan telinga tengah negatif, abnormalitias imunologi, atau kombinasi
kedua faktor tersebut diperkirakan menjadi faktor utama. Faktor penyebab lain adalah hipertrofi
adenoid, adenoiditis kronik, palatoskisis, barotrauma, dan radang penyerta seperti sinusitis atau
rinitis. OME bisa juga terjadi saat fase resolusi OMA. Diagnosis otitis media sekretori adalah klinis
dan menggunakan otoskopi pneumatik. Timpanometri dapat dilakukan untuk mengkonfirmasi efusi
telinga tengah. Pada otitis media serosa akut pengobatan dapat secara medikamentosa dan
pembedahan.
Au
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Sep Oct Nov Dec
g
Terima
Kasih