Aroma khas pada tanaman maupun pada hewan tidak semuanya termasuk
senyawa aromatik. Oleh karena itu, senyawa aromatik memiliki kriteria tertentu
sebagai
berikut :
• Molekul senyawa harus siklik dan datar atau mendekati datar
• Tiap atom atau tiap cincin harus memiliki satu orbital P yang kosong yang
dapat digunakan untuk pembentukan ikatan kimia
• Jumlah elektron pada molekul senyawa harus memenuhi aturan Erich Huckel
yaitu 4n + 2, dimana ∑ elektron 2, 6, 10, 14 bersifat aromatik. ∑ elektron 4, 8, 12
bersifat tidak aromatik. Hal ini dapat dilihat berdasarkan konfigurasi elektron
orbital molekul (OM/MO).
Pada proses pengisian elektron dalam orbital molekul dapat
dijelaskan bahwa jika pada tingkat orbital molekul tertentu dalam
molekul terisi satu elektron menyebabkan orbital molekul tidak
stabil sehingga molekul senyawa tidak aromatik dan juga energi
orbital molekul rendah dibandingkan dengan orbital molekul yang
terisi elektron maksimal/penuh, tingkat orbital molekul stabil
sehingga molekul senyawa aromatik dan memiliki energi molekul
lebih tinggi.
Dengan demikian maka pada contoh di atas, senyawa
Siklooktatetraena dan siklopentadiena termasuk senyawa tidak
aromatik. Sedangkan senyawa benzena termasuk aromatik.
Contoh lain senyawa obat amlodipin termasuk senyawa aromatik,
Sedangkan kaptopril termasuk senyawa tidak aromatik.
2. SUBTITUSI ELEKTROFILIK SENYAWA AROMATIK
Senyawa aromatik mudah sekali mengalami subtitusi elektrofilik karena dalam inti senyawa
aromatik kerapatan elektronnya tinggi atau kaya akan elektron sehingga mudah menarik/reaktif
terhadap elektrofil atau ion atom, ion gugus, ion molekul/fragmen molekul yang bermuatan positif
Pada subtitusi elektrofilik senyawa aromatik, yang berperan sebagai elektrofil dapat berupa ion
positif, ujung positif suatu dipol dan ujung suatu dipol induksi.
+
Contoh :, CH 3- C, SO 3
2.2. MEKANISME SUBTITUSI ELEKTROFILIK
SENYAWA AROMATIK
Secara konsep teoritis ada beberapa tahap atau mekanisme subtitusi elektrofilik sebagai berikut :
1. Serangan elektrofil pada substrat menghasilkan intermediate berupa arenium atau karbonium
2. Ion arenium melepaskan gugus pergi (leaving group) menghasilkam produk.
Selain melalui mekanisme ion karbonium, ada sejumlah kecil reaksi subtitusi elektrofilik senyawa aromatik
melalui mekanisme reaksi SN-1 atau mekanisme reaksi dimana kecepatan reaksi hanya dipengaruhi oleh satu
pereaksi saja.
Mekanisme reaksi ini berlangsung dengan cara berlawanan dengan mekanisme arenium yaitu gugus pergi lepas
lebih dahulu sebelum elektrofil menyerang.
2.3. JENIS-JENIS REAKSI SUBSTITUSI ELEKTROFILIK SENYAWA AROMATIK
Reaksi substitusi elektrofilik pada senyawa aromatik terdiri dari beberapa jenis reaksi
yaitu :
1. Halogenasi
2. Nitrasi
3. Sulfonasi
4. Asilasi
5. Alkilasi
6. Pentaluminasi
7. Azotase/kopling diazonium
8. Ipso
SUBSTITUSI ELEKTROFILIK ASILASI SENYAWAAROMATIK
Asilasi senyawa aromatik merupakan proses pergantian 1 atom H atau lebih atom H ataupun gugus atau
fragmen molekul lain pada lingkar aromatik degan elektrofil gugus asil R—C +=0 dari asil halida dengan katalis