Anda di halaman 1dari 16

SEMINAR

PROPOSAL
PENERAPAN KONSELING KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN

MOTIVASI BELAJAR PADA PESERTA DIDIK KELAS XI


SMA NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG

OLEH
AHMAD ZAINUN NIZAM
1811080326

Pembimbing I : Dr. Yahya AD, M.Pd


Pembimbing II : Drs. H. Badrul Kamil, M.Pd

Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam


1
A. Penegasan Judul
Dalam penelitian ini untuk memperjelaskan dan mencengah terjadinya kesalah pahaman dalam penafsiran pada
judul “Penerapan Konseling Kelompok Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Pada Peserta Didik Kelas
XI SMA Negeri 9 Bandar Lampung”, maka penulis menjelaskan terkait judul sebagai berikut :
1. Penerapan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian penerapan adalah perbuatan menerapkan. Sedangkan menurut
beberapa ahli berpendapat bahwa, penerapan adalah suatu perbuatan mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk
mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan yang diinginkan oleh suatu kelompok atau golongan yang telah
terencana dan tersusun sebelumnya.

2. Konseling Kelompok
Menurut Prayitno, konseling kelompok yakni sebagai layanan dalam bimbingan konseling yang memiliki beberapa
anggota peserta yang tersaji dalam wujud kelompok, yang dipimpin oleh konselor yang akan menghidupkan dinamika
kelompok yang dimana memiliki tujuan untuk mengulas beraneka hal yang memiliki manfaat dalam peningkatan, pribadi
maupun menganalisis masalah pribadi mereka yang merupakan anggota kelompok.

3. Motivasi Belajar
Menurut Sardiman, motivasi belajar siswa adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan
kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar,
sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek pelajar itu dapat tercapai.
2
B. Latar Belakang Masalah
Berdasarkan pra penelitian pada tanggal 24 Maret 2022 yang diperoleh melalui wawancara yang dilakukan penulis
dengan peserta didik di SMA Negeri 9 Bandar Lampung, mereka mempunyai masalah motivasi belajar yang masih
rendah. Peserta didik ini berkata bahwasannya mereka kurang mempunyai dorongan semangat dan kebutuhan yang
positif pada diri mereka dikarenakan ada beberapa pikiran negatif pada diri sendiri ataupun orang lain.
Melalui wawancara dengan salah satu guru BK di SMA Negeri 9 Bandar Lampung yang bernama Muhammad
Refa’i S.Pd mengatakan bahwa “Ada beberapa peserta didik yang memiliki motivasi belajar rendah dikarenakan
berbagai faktor salah satunya faktor lingkungan yang tidak kondusif yaitu latar belakang keluarga mereka yang
brokenhome, ataupun dari keluarga yang kurang mampu, sehingga peserta didik merasa tidak mendapatkan
dukungan dari keluarga hal ini yang dapat mempengaruhi motivasi belajar peserta didik menjadi rendah.
Tujuan dari konseling kelompok adalah guru bisa menangani peserta didik dan bisa mengetahui apa penghambat
yang terjadi pada peserta didik serta memantau motivasi belajar peserta didik saat pembelajaran. Oleh sebab itu,
maka penulis tertarik dengan adanya “Penerapan Konseling Kelompok Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar
Pada Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 9 Bandar Lampung”.

3
C. Fokus dan Sub Fokus Penelitian
 Fokus dalam penelitian ini adalah
Penerapan Konseling Kelompok
dalam meningkatkan motivasi
belajar pada peserta didik di SMA
Negeri 9 Bandar Lampung.
 Adapun sub fokus pada penelitian
ini adalah :
1. Perencanaan konseling kelompok untuk
meningkatkan motivasi belajar pada peserta didik di
SMA Negeri 9 Bandar Lampung
2. Pelaksanaan konseling kelompok untuk
meningkatkan motivasi belajar pada peserta didik di
SMA Negeri 9 Bandar Lampung
3. Evaluasi dalam penerapan konseling kelompok
untuk meningkatkan motivasi belajar pada peserta
didik di SMA Negeri 9 Bandar Lampung
D. Rumusan Masalah
○ Berdasarkan fokus dan subfokus penelitian yang telah diuraikan
diatas, maka rumusan masalah terkait dengan penelitian yaitu:

1. Bagaimana perencanaan konseling kelompok untuk


meningkatkan motivasi belajar pada peserta didik di SMA
Negeri 9 Bandar Lampung
2. Bagaimana pelaksanaan konseling kelompok untuk
meningkatkan motivasi belajar pada peserta didik di SMA
Negeri 9 Bandar Lampung
3. Bagaimana evaluasi dalam penerapan konseling kelompok
untuk meningkatkan motivasi belajar pada peserta didik di
SMA Negeri 9 Bandar Lampung

5
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui perencanaan konseling kelompok untuk
meningkatkan motivasi belajar pada peserta didik di SMA
Negeri 9 Bandar Lampung
2. Untuk mengetahui pelaksanaan konseling kelompok untuk
meningkatkan motivasi belajar pada peserta didik di SMA
Negeri 9 Bandar Lampung
3. Untuk mengetahui evaluasi dalam penerapan konseling
kelompok untuk meningkatkan motivasi belajar pada peserta
didik di SMA Negeri 9 Bandar Lampung

6
F. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoristis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat


menambah wawasan baru, khususnya bagi konselor sekolah
dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik di sekolah.
Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat dan
menambah ilmu pengetahuan bagi penulis.

2. Secara Praktis. Untuk guru, memberikan sudut pandang


kepada guru BK dalam melaksanakan layanan konseling
kelompok. Untuk peserta didik, mampu menggunakan
konseling kelompok sebagai sarana dalam meningkatkan
motivasi belajar peserta didik. Untuk peneliti, dapat
memberikan dampak yang positif terhadap peningkatan
motivasi belajar yang dilakukan oleh guru BK kepada peserta
didik.
7
G. Kajian Penelitian Terdahulu Yang Relevan
1. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Slamet Agus Budiyono , yang Berjudul
“Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Melalui Konseling Kelompok Pada Siswa
Kelas IX A Mts Negeri 1 Kendal Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2019 / 2020”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Tujuan dari penelitian tindakan kelas
(PTK) ini adalah untuk mengetahui sejauh mana peningkatkan Hasil belajar
siswa pelajaran IPS dengan menerapkan Metode Problem-Based Learning
dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan dalam 2 siklus.

• Persamaan antara uraian skripsi di atas dengan penelitian yang akan diteliti penulis
adalah sama-sama menggunakan layanan konseling kelompok dalam
meningkatkan motivasi belajar.
• Perbedaan antara uraian skripsi diatas dengan penelitian yang akan diteliti oleh
penulis terdapat pada jenis penelitian pada skripsi diatas menggunakan metode
penelitian kuantitatif sedangkan penelitian yang dilakukan oleh penulis
menggunakan metode kualitatif deskriptif

8
H. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian


1. Pendekatan dan Jenis kualitatif adalah penelitian yang bertujuan memahami realitas
Penelitian
sosial, yaitu melihat dunia dari apa adanya, bukan dunia yang
seharusnya, maka seorang peneliti kualitatif haruslah orang yang
memiliki sifat open minded.
Penelitian ini menggunakan penelitian dengan pendekatan
2. Sumber Data Penelitian deskriptif yaitu suatu penelitian yang bermaksud memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian
misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain.

 Data Primer: Dalam hal ini adalah guru BK SMA Negeri 9 Bandar Lampung untuk
mengetahui dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
 Data Sekunder: Data sekunder dalam penelitian ini ialah Rencana Pelaksanaan Layanan
(RPL) BK SMA Negeri 9 Bandar Lampung.

9
 Partisipasinya adalah yaitu guru BK SMA Negeri 9 Bandar
3. Partisipan Dan Tempat
Lampung
Penelitian
 Tempat penelitian yaitu di SMA Negeri 9 Bandar Lampung
yang berlokasi di Jl. Panglima Polem No. 18 Bandar
Lampung, di Provinsi Lampung, Kota Bandar Lampung,
4. Teknik Pengumpulan Data Kecamatan Tanjung Karang Barat, Kelurahan Segalamider,
dimana peneliti memiliki tempat ini untuk dijadikan tempat
penelitian.

5. Analisis Data
 Wawancara : Penulis memanfaatkan teknik bebas terpimpin yang diajukan
untuk guru BK SMA Negeri 9 Bandar Lampung.
 Observasi : Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode observasi
non partisipan dimana penulis tidak terlibat dan hanya sebagai pengamatan
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan model independen.
Miles and Huberman, yaitu:  Dokumentasi : Dokumentasi yang diperoleh yaitu Rencana Pelaksanaan
 Data Collection (Pengumpulan Data) Layanan (RPL) dan foto-foto dokumentasi hasil penelitian yang menjadi
Kegiatan utama pada setiap penelitian adalah pendukung dan pelengkap untuk hasil penelitian ini dapat menjadi lebih
pengumpulan data. Dalam penelitian kualitatif mudah untuk dilakukan.
pengumpulan data pada umumnya menggunakan
kuesioner atau test tertutup.
 Data Reduction (Reduksi Data)
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya banyak,
untuk itu perlu dicatat secara teliti dan rinci. Reduksi data
berarti merangkum, memilih hal-hal pokok.
 Data Display (Penyajian Data)
Setelah data direduksi maka langkah selanjutnya adalah
mendisplay data. Mendisplaykan data suatu kumpulan
10
informasi yang tersusun, maka akan memudahkan peneliti
untuk memahami apa yang terjadi.
I. Sistematika Penuliusan

Bab I Pendahuluan

Bab II Landasan Teori

Bab III Deskripsi Objek Penelitian

Bab IV Analisis Penelitian Bab V Penutup

11
J. Kerangka Teoritik

1. Konseling Kelompok
a. Pengertian Konseling c. Tujuan Konseling Kelompok
Kelompok
Winkel menyatakan konseling kelompok
Konseling kelompok menurut, dilakukan dengan beberapa tujuan,
Tohirin merupakan suatu yaitu:
upaya pemberian bantuan 1. Masing-masing anggota kelompok
kepada individu yang b. Perbedaan Konseling memahami dirinya dengan baik dan
memahami masalah- Kelompok dengan Bimbingan menemukan dirinya sendiri.
masalah pribadi melalui Kelompok 2. Para anggota kelompok
kegiatan kelompok agar mengembangkan kemampuan
tercapai perkembangan Konseling kelompok yaitu proses berkomunikasi satu sama lain
yang optimal, dalam pemberian bantuan berupa sehingga mereka dapat saling
konseling kelompok setiap pencegahan dan penyelesaian memberikan bantuan dalam
anggota kelompok masalah yang sedang dihadapi menyelesaikan tugas-tugas
mendapatkan kesempatan oleh masing-masing anggota perkembangan yang khas pada
untuk dapat menggali kelompok, sedangkan bimbingan fase perkembangan mereka
setiap masalah-masalah kelompok lebih ke arah pemberian
pada tiap anggota bantuan serta program-program
kelompok. pencegahan

12
d. Asas-asas Konseling Kelompok

1. Kerahasiaan
2. Kesukarelaan g. Perencanaan Kegiatan Layanan Konseling
Kelompok
3. Keterbukaan
4. Kegiatan
Bagi guru BK/Konselor di sekolah, pelaksanaan
5. Kekinian kegiatan layanan bimbingan kelompok dan
6. Kenormatifan konseling kelompok mengikuti lima urutan
kegiatan, yaitu (1) perencanaan; (2)
pelaksanaan; (3) evaluasi; (4) analisis hasil
evaluasi, dan (5) tindak lanjut.

e. Proses Langkah-Langkah Pelaksanaan Konseling


Kelompok f. Tahap-tahap Konseling Kelompok
1. Promosi Konseling Kelompok 1. Tahap Awal (Pembentukan)
2. Pemilihan Anggota Konseling Kelompok 2. Tahap Peralihan (Transisi)
3. Jumlah Anggota Konseling Kelompok 3. Tahap Kegiatan (Perkembangan)
4. Durasi dan Jangka Waktu dalam Konseling Kelompok 4. Tahap pengakhiran
5. Pemimpin Konseling Kelompok
6. Kelompok Terbuka dan Kelompok Tertutup

13
d. Fungsi Motivasi Dalam Belajar
2. Motivasi Belajar 1. Mendorong siswa untuk beraktifitas
a. Pengertian motivasi belajar 2. Sebagai pengarah
Definisi motivasi belajar banyak diungkapkan oleh para ahli
antara lain menurut M. Dalyono memaparkan bahwa e. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar
motivasi belajar adalah daya penggerak/pendorong untuk 1. Memberi angka Angka dalam hal ini sebagai simbol
melakukan sesuatu pekerjaan, yang bisa berasal dari dalam dari nilai kegiatan belajarnya
diri dan juga dari luar. 2. Hadiah dapat menjadi motivasi yang kuat, dimana
b. Karakteristik/ciri-ciri Motivasi siswa tertarik pada bidang tertentu yang akan
1. Motivasi tidak hanya merangsang suatu perilaku tertentu diberikan hadiah
saja, tetapi merangsang berbagai kecenderungan 3. Kompetisi Persaingan, baik yang individu atau
berperilaku yang memungkinkan tanggapan yang kelompok, dapat menjadi sarana untuk
berbeda. meningkatkan motivasi belajar
2. Kekuatan dan efisiensi perilaku mempunyai hubungan
yang bervariasi dengan kekuatan determinan. Motivasi f. Peran Motivasi Dalam Belajar
mengarahkan perilaku pada tujuan tertentu. Ada beberapa peran penting motivasi dalam belajar
c. Teori- teori Motivasi yaitu:
Terdapat banyak teori motivasi dan temuan penelitian yang 4. Menentukan hal-hal yang dapat dijadikan penguat
berusaha memberikan penjelasan mengenai hubungan belajar.
perilaku-hasil. Setiap teori dapat diklasifikasikan ke 5. Memperjelas tujuan belajar yang hendak di capai
dalam: (1) pendekatan isi (Content Theory ) dan (2) 6. Menentukan ragam kendali terhadap rangsangan
pendekatan proses ( Process Theory) dari motivasi belajar
7. Menentukan ketekunan belajar

14
Thanks!

16

Anda mungkin juga menyukai