B. Faktor-faktor Penyebab Kemunduran Peradaban Islam di Dunia • Merebaknya Budaya Taklid Buta Budaya taklid buta yakni sikap mengikuti pendapat seorang mujtahid dengan tanpa mengetahui sedikitpun dalil yang dijadikan hujjah, padahal semua mujtahid besar melarang kepada umat Islam agar tidak bertaklid, kecuali menjadi seorang muttabi’. 2. Pembiasan antara yang Haq dan yang Batil Sesuatu yang haq adalah sesuatu yang bersumber dari Al-Quran. Sementara sesuatu yang batil bersumber dari nafsu. Karena itu, kebenaran harus ditegakkan dan kebatilan harus disirnakan. 3. Terjadinya Perhelatan yang Kuat antara Ilmu Filsafat dengan Ilmu Tasawuf Telah berkelebihan filsafat islam yang bercorak sufistik oleh Imam Al-Ghazali di Timur dan filsafat Islam yang bersifat rasionalistis oleh Ibnu Rusyd di dunia Barat. Sehingga Al-Ghazali dengan filsafat Islamnya menuju ke rohani hingga menghilang ke dalam tasawuf mendapat sukses di Timur, dan Ibnu Rusyd dengan filsafatnya yang bertentangan dengan Al-Ghazali dengan menuju materialisme mendapat sukses di Barat. Sehingga para khalifah, sultan atau amir terdorong kurang memberikan perhatian hingga melalaikan ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Yang sebelumnya memberikan kesempatan ilmu pengetahuan berkembang yang luar biasa, hingga mencapai puncak kejayaan. Bahkan para khalifah pun tidak enggan untuk memberikan penghargaan yang tinggi kepada para ahli ilmu pengetahuan. Kondisi waktu itu berbalik arah bahwa para khalifah lebih mementingkan kepada pemerintahan. Bahkan para ilmuan pun telah larut dalam keterlibatan ke dalam urusan-urusan pemerintahan. Mereka larut terlalu dalam untuk mencintai jabatan dan harta. Sehingga timbul pemberontakan-pemberontakan dari dalam yang akhirnya memberi peluang datangnya serangan dari luar, sehingga menimbulkan kehancuran yang mengakibatkan berhentinya kegiatan pengembangan ilmu pengetahuan di dunia Islam. C. Hikmah dan Manfaat dari Mempelajari Faktor-faktor Penyebab Kemundur Peradaban Islam di Dunia • Pentingnya Menegakkan Pola Hidup Sederhana Setiap gaya hidup mewah, bahkan glamor yang dilakukan ole seorang pemimpin, hanya akan mempercepat datanganya kehancuran. Karena sikap tersebut hanya mendorong untuk bersikap lengah dan melupakan terhadap amanah. Sikap lengah dan lupa terhadap amanah menjadi tolak ukur sebagai orang yang beragama dan beriman. Karena itu, seorang pemimpin diperlukan senantiasa bersikap dan berpola hidup sederhana. Karena sikap sederhana dapat melahirkan sikap waspada, hati-hati, bertanggung jasab, senantiasa memperjuangkan dan memelihara kemakmuran rakyat dan menjauhkan diri dari sikap berlebih-lebihan. 2. Menjadikan Dunia sebagai Fatamorgana dalam Kehidupan Umat Islam yang memandang dunia seperti harta benda dan sejenisnya sebagai mahkota kehidupan yang harus diperjuangkan melalui berbagai cara dan dipandang sebagai sesuatu yang dapat mendatangkan kebahagiaan abadi, umat Islam akan terjerumus kepada perilaku lupa diri dan mengabaikan terhadap pentingnya umat Islam untuk menjadi umat yang maju di berbagai aspek kehidupan. Karena itu, umat Islam harus memandang bahwa dunia adalah sebuah fatamorgana yang bersifat semu, sementara dan tidak abadi. Sehingga mampu mendorong umat Islam untuk menjadikan dunia sebagai media untuk mengembangkan diri dan menciptakan tradisi baik untuk kemajuan dan kejayaan umat Islam dalam skala yang lebih luas.
3. Menegakkan secara Disiplin terhadap Amar Makruf Nahi Mungkar
Setiap umat islam terkena kewajiban untuk beramar makruf nahi mungkar. Perintah ini mengingatkan kepada manusia agar hidup ini dijadikan sebagai media untuk beriman dan beramal shalih yang kian hari terus meningkat, juga agar manusia tidak berada dalam kealpaan dan kelalaian yang berkepanjangan. Dan ketika sadar dan ingat, ternyata ruh sudah di tenggorakn. Sehingga penyesalah sudah tidak berarti dan tidak memberikan manfaat sedikitpun. THANK YOU