Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KASUS SEMINAR

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S DENGAN


KASUS ABORTUS
DI KAMAR BERSALIN
RSUD AMPANA

STASE KEPERAWATAN MATERNITAS


PROFESI NERS ANGKATAN 6
POLITEKNIK KESESEHATAN KEMENKES PALU
1. Definisi

Abortus (keguguran) merupakan pengeluaran hasil konsepei sebelum janin dapat


hidup diluar kandungan yang menurut para ahli sebelum usia 16 minggu dan 28 minggu
dan memiliki BB 400-1000 gram, tetapi jika terdapat fetus hidup dibawah 400 gram itu
diamggap keajaiban karena semakin tinggi BB anak waktu lahir makin besar
kemungkinan untuk dapat hidup terus (Sofian dalam Nurarif dan Kusuma, 2015)
(Susilowati, 2019).
Abortus merupakan berakhirnya atau pengeluaran hasil konsepsi oleh akibat-akibat
tertentu pada atau sebelum kehamilan berusia 20 minggu atau berat badan janin kurang
dari 500 gram atau buah kehamilan belum mampu untuk hidup diluar kandungan.
(Darmawati, 2011) (Purwaningrum & Fibriana, 2017).
2.Klasifikasi
Menurut Mitayani, 2013
Berdasarkan kejaadiannya dapat dibagi atas dua kelompok:
1. Aborsi spontan
Terjadi dengan tidak didahului faktor-faktor meknis ataupun medisnalis, semata-mata
disebabkan oleh faktor-faktor alamiah.
Klasifikasi abortus spontan:
a. Abortus iminens
b. Abortus insipiens
c. Abortus kompletus
d. Abortus inkompletus
e. Missed abortion
f. Abortus akibat inkompetensi serviks
g. Abortus habitualis
h. Abortus septik
Lanjutan…

2. Abortus provokatus (induced abortion) terjadi karena sengaja dilakukam dengan


memakai obat-obatan maupun alat-alat.
Abortus ini terbagi menjadi dua kelompok:
a. Abortus Medisinalis (Abortus therapeutica)
b. Abortus Kriminalis
3. Manifestasi Klinis

Setelah dilakukan pemeriksaan ginekologi di dapatkan tanda-tanda sebagai berikut :


1. Inspeksi vulva: perdarahan pervaginam, ada/tidak jaringan hasil konsepsi,
tercium/tidak bau busuk dari vulva.
2. Inspekulo : perdarahan dari kavum uteri, ostium uteri terbuka atau sudah teertutup,
ada/tidak jaringan yang keluar dari ostium, ada/tidak jaringan yang berbau busuk dari
ostium.
3. Colok vagina : posio masih terbuka/sudah tertutup, teraba/tidak jaringan pada uteri, besar
uterus sesuai atau lebih kecil dari usia kehamilan, tidak nyeri saat porsio digoyangkan, tidak
nyeri pada perabaan adneksia, kavum douglasi tidak menonjol dan tidak nyeri.
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
• Faktor penyebab terjadinya abortus adalah (Zuliyanti, 2019):
1. Faktor Fetal
2. Faktor Maternal
3. Infeksi
4. Penyakit Metabolik
5. Faktor Imunologi
6. Trauma Fisik
7. Faktor Paternal
5. Patofisiologi
Pada awal abortus terjadi dalam desidua basalis, diikuti nekrosis jaringan yang
menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan dianggap benda asing dalam uterus. Sehingga
menyebabkan uterus berkonsentrasi untuk mengeluarkan benda asing tersebut.
6. Penatalaksanaan

•Istirahat baring
Tidur berbaring merupakan unsur penting dalam pengobatan karena cara ini
menyebabkan bertambahnya aliran darah ke uterus dan berkurangnya rangsang
mekanis.
•Diet tinggi protein dan tambahan vitamin C.
•Periksa denyut nadi dan suhu badan dua kali sehari bila klien tidak panas dan empat
jam bila pasien panas.
•Bersihkan vulva minimal dua kali sehari dengan cairan antiseptikuntuk mencegah
infeksi terutama saat masih mengeluarkan cairan coklat. (Mulyaningasih, 2013)
8. Pemeriksaan Penunjang

a.)Tes kehamilan dengan hasil positif bila janin masih hidup, bahkan 2-3 minggu
stelah kehamilan.

b.)Pemeriksaan doppler atau USG untuk menentukan apakah janin masih hidup

c.)Pemeriksaan kadar fibrinogen darah pada missed abortion (Susilowati, 2019)


ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S DENGAN
KASUS ABORTUS
BIODATA
A. Identitasistri/ibu
Nama :Ny. S
Umur : 18 Tahun
Suku/bangsa : Taá
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SD
Pekerjaan : IRT
Penghasilan/bulan :-
Statusperkawinan :Menikah
Perkawinan ke : Pertama
Lamanya : 10 bulan
Persalinanke : Pertama
Alamat : Bongka
Ruangan/RS : Kamar Bersalin / RSU Ampana
Diagnose medis : Missed Abortus
Tanggal : 27 Februari 2023
No.Register : 15 84 08
B. Identitassuami
Nama : Tn. Yusuf
Umur : 27 Tahun
Suku/bangsa : Taá
Agama : Islam
Pendidikan terakhir: SMP
Pekerjaan : Petani
Penghasilan/bulan : Tidak menentu
Status perkawinan : Menikah
Lamanya : 10 Bulan
Alamat :Bongka
A. DATA BIOLOGIS/FISIOLOGI
•Keluhan utama : Klien mengatakan nyeri perut bagian bawah
• Riwayat keluhan utama :
Keluhan nyeri perut bagian bawah dirasakan sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit,
keluhan nyeri perut bagian bawah memberat setelah di induksi , nyeri dirasakan terus
menerus, Klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk skala nyeri 8. Klien mengatakan
keluar bercak darah sejak tadi pagi.
•Riwayat kehamilan yang sekarang :
Klien mengatakan kehamilan saat ini kehamilan pertama, klien mengatakan hari pertama haid
terakhir tanggal 09 Oktober 2022, klien mengatakan tidak ada pergerakan janin sejak 1
minggu sebelum masuk rumah sakit, klien memeriksakan kehamilan di puskesmas kemudian
dirujuk ke RS di poli KIA untuk memeriksakan kehamilannya, setelah diperiksa hasil USG dan
pemeriksaan DJJ ditemukan bahwa janin telah meninggal dan klien dianjurkan untuk di
induksi, sebelumnya klien memeriksakan kehamilannya di puskesmas hanya sekali pada
saat umur kehamilan 4 minggu. Klien mengatakan pernah imunisasi TT.
• Polar eproduksi
Klien mengatakan pertama kali haid pada usia 13 tahun, dengan siklus menstruasi 28 haridan
lama menstruasi 4-5 hari, saat menstruasi klien mengatakan nyeri perut dan klien membiarkan
nyeri yang dialaminya.
• Riwayat Kesehatan
Klien tidak memiliki riwayat penyakit yang dapat berpengaruh terhadap kehamilan
• Riwayat operasi yang pernah dialami
Klien tidak pernah di operasi
• Riwayat penyakit keluarga
Klien mengatakan tidak ada penyakit keturunan
• Pola Kegiatan Sehari-hari:
a. Nutrisi
Klien mengatakan selama hamil nafsu makannya menurun, makan ± 2 kali sehari, setiap kali
makan selalu mual dan muntah, jenis makan annasiputih, tidakadapantanganmakanan, tidak
melakukan diet dan minum air putih dan teh
• Eliminasi
Klien mengatakan BAB lancar ± 1-2 kali sehari, setelah bangun tidur pagi hari dan pada sore
atau malam hari dan klien mengatakan sering buang air kecil dan tidak kesulitan saat buang air
kecil
• IstrahatdanTidur
Klien mengatakan sering terbangun karena selalu ingin buang air kecil, dan pada saat bayi
didalam kandungan bergerak. Klien mengatakan tidur siang ± 2 jam setiap harinya
• Kebersihan Diri
Klien nmengatakan mandi dengan cara menggosok sabun pada seluruh tubuh lalu membilas
dengan air sampai benar-benar bersih, klien mengatakan mandi 2 kali sehari. Klien mengatakan
menggosok gigi 3 kali sehari. Klien mengatakan setelah mandi selalu menggunakan body lotion
untuk menjaga kelembapan kulitnya.
• Rekreasi atau olah raga atau hobby:
Klien mengatakan reakreasi hanya ke pantai terdekat dan hobi main voly
• Ketergantungan
Klien mengatakan tidak ketergantungan obat, alkohol maupun rokok
• Hubungan seksual
Klien mengatakan selama hamil tidak ada perubahan dalam hubungan seksual suami-istri.
• Riwayat keluarga berencana
Pasien mengatakan belum pernah KB,
B. Pemeriksaan Fisik

• Tanda vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg
nadi : 90x/m
Pernapasan : 24x/m
Suhu : 36.8°c
Berat badan : 43Kg tinggi badan : 148cm

•kesadaran umum:compos mentris


•GCS : E4 V5 M6

•Kepala dan rambut


Bentuk normochepal, rambut klienbersih,rambut berwarna hitam, rambut menyebar merata, tidak
ada nyeritekan dan benjolan dikepala.
• Telinga
keadaan telinga klien bersih, tidak ada kotoran,pendengaran klien masih baik, tidak ada nyeri
tekan
• Mata
konjungtiva anemis, skleratidak ikterik, pupil isokor, tidak menggunakan alat bantu penglihatan,
tidak ada nyeri tekan
•Hidung
Tidak ada secret, masih dapat mencium berbagai bau,ssat dipalpasi tidak ada nyeri tekan
• Mulut
Mukosa bibir kering, gigi belum ada yang berlubang, lidah tidak kotor, tidak ada karies, tidak
sianosis pada bibir
• Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, limfe, danpembesarannadi, karotis, tidak ada nyeri tekan
6. Pemeriksaan
laboratorium
1). HB : 8 g/dL
2).GOLONGAN DARAH : O
7. Penatalaksanaan medis:
1). IVFD C RL + oxytosin 1 amp / iv
2). Gastrol 1 tab/ oral
C. DATA PSIKOLOGIS
Pola interaksi klien dengan keluarga baik, klien menganggap kehamilan adalah suatu
proses yang akan dialami oleh setiap perempuan, dan kehamilan saat ini adalah kehamilan
yang direncanakan oleh klien dan suaminya, saat ini klien merasa cemas dengan keadaannya
karna harus kehilangan calon bayinya, namun klien menerima keadaannya sekarang. klien
mengatakan tidak masalah dengan jenis kelamin calon bayinya.
D.DATA SOSIAL
Klien mengatakan hubungannya dengan keluarga bai- baik saja, menurut klien orang yang
paling penting baginya adalah suami dan ibunya, klien mengataka nuntu kbiaya kesehatannya
klien menggunakan KIS
E.DATA SPIRITUAL
Klien mengatakan selama hamil hanya sekali kali melaksanakan ibadah, klien percaya
terhadap agama yang dianutnya.
KLASIFIKASI
DATA
Data subjektif Data objektif

- Klien mengatakan nyeri perut bagian bawah - Keadaan umum : lemah


- Keluhan nyeri perut bagian bawah dirasakan sejak 2 - Kesadaran : compos mentis
hari sebelum masuk rumah sakit - Konjungtiva anemis
- keluhan nyeri perut bagian bawah memberat setelah - Tanda-tanda Vital :
dilakukan induksi TD: 110/70 mmHg
- Klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk Nadi : 90x/m
- Nyeri dirasakan terus menerus Respirasi : 24x/m
- Klien mengatakan keluar bercak darah sejak tadi Suhu : 36.8°c
pagi. - Ekspresi wajah tampak meringis
- Klien mengatakan tidak pernah imunisasi TT - Klien tampak memegangi perutnya
- Skala nyeri 8.
- tampakkeluardarahpada vagina klien, ±
50 cc
- setelah di induksi dan observasi 4- 6 jam
janin dan plasenta keluar dalam keadaan
janin sudah tidak beraturan + plasenta
keluar kesan tidak lengkap
ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
.
1. Data Subjektif: Abortus
Nyeri
- Klien mengatakan nyeri perut bagian bawah
Inkomplit
- Keluhan nyeri perut bagian bawah dirasakan sejak 2
hari sebelum masuk rumah sakit Plasenta tertinggal dalam rahim
- keluhan nyeri perut bagian bawah memberat setelah
dilakukan induksi Dikeluarkan
- Klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk
- Nyeri dirasakan terus menerus Uterus berkontraksi
Data Objektif;
Gangguan rasa nyaman
- Keadaan : lemah
Nyeri
- Kesadaran : compos mentis
- Tanda-tanda Vital :
TD: 110/70 mmHg
Nadi : 90x/m
Respirasi : 24x/m
Suhu : 36.8°c
- Ekspresi wajah tampak meringis
- Klien tampak memegangi perutnya
- Skala Nyeri 8 (Berat)
2 Data Subjektif: Abortus Risiko Perdarahan
-. Klien mengatakan keluar bercak darah sejak tadi pagi
Data Objektif: Inkomplit
- Tampak keluar darah pada vagina klien, ± 50 cc
- Setelah di induksi dan observasi 4- 6 jam janin dan Plasenta tertinggal dalam rahim
plasenta keluar dalam keadaan janin sudah tidak
Pembuluh darah masih terbuka
beraturan + plasenta keluar kesan tidak lengkap

Perdarahan massif

Risiko Perdarahan
DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN
PRIORITAS MASALAH

1. Risiko Perdarahan b.d hasil konsepsi keluar tidak sempurna

Ditandai dengan :
Data Sbjektif :
•Klien mengatakan keluar bercak darah sejak tadi pagi
Data Objektif:
•Tampak keluar darah pada vagina klien, ± 50 cc
•Setelah di induksi dan observasi 4- 6 jam janin dan plasenta keluar dalam keadaan janin sudah
tidak beraturan + plasenta keluar kesan tidak lengkap
2. Nyeri b.d kontraksi uterus b.d kontraksi uterus
Ditandai dengan :
Data Subjektif:
•Klien mengatakan nyeri perut bagian bawah
•Keluhan nyeri perut bagian bawah dirasakan sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit
•keluhan nyeri perut bagian bawah memberat setelah dilakukan induksi
•Klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk
•Nyeri dirasakan terus menerus
Data Objektif;
•Keadaan : lemah
•Kesadaran : compos mentis
•Tanda-tanda Vital :
TD: 110/70 mmHg
Nadi : 90x/m
Respirasi : 24x/m
Suhu : 36.8°c
•Ekspresi wajah tampak meringis
•Klien tampak memegangi perutnya
Skala Nyeri 8 (Berat)
RENCANA KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN (SIKI) INTERVENSI (SIKI)


1. Risiko Perdarahan (D.0012) b.d Setelah dilakukan Pencegahan
konsepsi keluar tidak sempurna d.d: tindakan keperawatan Perdarahan (L.02067)
Ds: selama 3x24 Jam,  Monitor tanda dan
- Klien mengatakan keluar bercak darah diharapkan tingkat gejala perdarahan
sejak tadi pagi perdarahan menurun  Pertahankan
Do: dengan kriteria hasil : bedrest selama
- Tampak keluar darah pada vagina  Perdarahan perdarahan
klien, ± 50 cc Vagina menurun  Jelaskan tanda
- Setelah di induksi dan observasi 4- 6 dan gejala
jam janin dan plasenta keluar dalam perdarahan
keadaan janin sudah tidak beraturan +  Kolaborasi
plasenta keluar kesan tidak lengkap pemberian produk
darah, jika perlu
NO. DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI

2. Nyeri (D.0077) b.d kontraksi uterus d.d: Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri (I.08238).
Ds: keperawatan selama 3X24 Jam,  Identifikasi lokasi,
- Klien mengatakan nyeri perut bagian bawah diharapkan tingkat nyeri karakteristik, durasi,
- Keluhan nyeri perut bagian bawah dirasakan sejak 2 menuurun dengan kriteria frekuensi, kulaitas
hari sebelum masuk rumah sakit hasil : nyeri, skala nyeri,
- keluhan nyeri perut bagian bawah memberat setelah  Keluhan nyeri menurun intensitas nyeri
dilakukan induksi  Meringis menurun  Identifikasi respon
- Klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk  Sikap protektif menurun nyeri non verbal.
- Nyeri dirasakan terus menerus  Gelisah menurun  Identifikasi factor yang
memperberat dan
memperingan nyeri.
 Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri.
Do :  Fasilitasi istirahat
- Keadaan : lemah dan tidur.
- Kesadaran : compos mentis  Kontrol
- Tanda-tanda Vital : lingkungan yang
TD: 110/70 mmHg memperberat rasa
Nadi : 90x/m nyeri.
Respirasi : 24x/m  Jelaskan strategi
Suhu : 36.8°c meredakan nyeri
- Ekspresi wajah tampak meringis  Ajarkan teknik
- Klien tampak memegangi perutnya non farmakologis
- Skala Nyeri 8 (Berat) untuk mengurangi
rasa nyeri.
 Kolaborasi
pemberian
analgetik jika
perlu
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Diagnosa Jam Implementasi Evaluasi
.
1. Risiko Perdarahan 14.00 Pukul 21.00
1. Monitoring tanda dan gejala
s/d S:-
21.00 perdarahan O:
Hasil : Tampak keluar darah pada vagina - Klien tampak lemas
- Tampak perdarahan massif
klien, ± 50 cc
- Tampak keadaan janin sudak tidak
Setelah di induksi dan observasi 4- 6 jam beraturan + plasenta keluar tidak
janin dan plasenta keluar dalam keadaan lengkap
- Tanda – tanda vital :
janin sudah tidak beraturan + plasenta
Tekanan Darah : 130/90 mmHg
keluar kesan tidak lengkap Nadi : 90 x/m
2. Mempertahankan bedrest selama Respirasi : 22 x/m
Suhu : 36.8 0 C
perdarahan
Hasil : klien bedrest A: Masalah Risiko perdarahan belum
teratasi
3. Menjelaskan tanda dan gejala P: Lanjutkan Intervensi
perdarahan 1. Monitori tanda dan gejala
Hasil: klien dan keluarga paham dengan perdarahan
penjelas yang diberikan 2. Mempertahankan bedrest selama
4. Kolaborasi pemberian produk darah, perdarahan
jika perlu 3. Jelaskan tanda dan gejala
Hasil : klien rencana transfusi PRC perdarahan
4. Kolaborasi pemberian produk darah,
jika perlu
No Diagnosa Jam Implementasi Evaluasi
.
2. Nyeri akut 14.00 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, Pukul 14.00
s/d frekuensi, kualitas, intensitas nyeri S:
21.00 - Klien mengatakan nyeri bertambah
Hasil:
setelah induksi
P: Klien mengatakan nyeri perut bagian bawah O:
- Kesadaran composmentis
Q : Keluhan nyeri perut bagian bawah - Ekspresi wajah meringis
memberat setelah dilakukan induksi - Klien tampak melakukan latihan
S: Skala Nyeri 8 (Berat) napas dalam saat nyeri timbul
A:
R: Nyeri seperti ditusuk-tusuk Masalah Nyeri belum teratasi
T: Nyeri dirasakan terus menerus P:
Lanjutkan intervensi
2. Mengidentifikasi respon nyeri 1. Identifikasi lokasi, karakteristik,
Hasil: Klien tampak meringis durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
3. Mengontrol lingkungan yang memperberat nyeri.
nyeri 2. Identifikasi respon nyeri non verbal
Hasil: Membatasi jumlah pengunjung 3. Kontrol lingkungan yang
4. Mengajarkan tehnik non farmakologis yang memperberat rasa nyeri
mengurangi rasa nyeri 4. Ajarkan tehnik nonfarmakologis
Hasil: klien dijarakan latihan nafas dalam untuk yang mengurangi rasa nyeri
mengurangi nyeri dan tampak setiap nyeri 5. Kolaborasi pemberian analgetik,
timbul klien mengatsinya dengan latihan nafas Jika perlu
dalam
5. Kolaborasi pemberian terapi:
 Hasil : IVFD C RL + oxytosin 1 amp / iv
 Gastrol 1 tab/ oral

Anda mungkin juga menyukai