SUMBER HUKUM
ISLAM DAN CONTOH
PENGGUNAANYA
"Menjelaskan status hukum syariah pada suatu masalah yang tidak disebutkan nash-nya,
dengan masalah lain yang sebanding dengannya"
Contoh Qiyas
Misalnya, ketika Al-Quran mengharamkan khamar, banyak orang awam di masa itu berpikir bahwa
khamar hanya terbatas perasan buah anggur dan kurma saja. Mengingat yang tertulis di dalam ayat
lain hanya keduanya.
Dan dari buah korma dan anggur, kamu buat minuman yang memabukkan dan rezki yang baik.
(QS. An-Nahl : 67)
Namun para fuqaha memahami bahwa selain air perasan anggur dan kurma, juga punya pengaruh
memabukkan yang sama. Maka meski bukan berasal dari buah kurma atau anggur, bila keadaannya
sama, hukumnya tetap khamar.
Dalam istilah fiqih, air perasan buah-buahan yang dibuat menjadi minuman yang memabukkan
disebut nabidz. Meski tidak disebutkan secara eksplisit di dalam ayat itu, tetapi hukumnya ikut juga
dengan hukum khamar, yaitu haram diminum.
Dasar Penggunaan
1. Perintah Mengambil
“maka ambillah (kejadian itu) untuk menjadiQiyas
pelajaran, hai orang – orang yang
mempunyai pandangan”. (QS. Al-Hasyr: 2)
08
Dasar Penggunaan
Qiyas
4. Perintah Mengganti Dengan Yang Setara
Barang siapa di antara kamu membunuhnya dengan sengaja, maka dendanya ialah
mengganti dengan binatang ternak setara dengan buruan yang dibunuhnya. (QS. Al-
Maidah : 95)
08
Dasar Penggunaan
Qiyas
4. Perintah Mengganti Dengan Yang Setara
Barang siapa di antara kamu membunuhnya dengan sengaja, maka dendanya ialah
mengganti dengan binatang ternak setara dengan buruan yang dibunuhnya. (QS. Al-
Maidah : 95)
08
Rukun Qiyas
1. Al-Ashlu adalah sebagai hukum yang sudah jelas dengan didasarkan pada nash yang
jelas.
2. Al-far'u adalah suatu masalah yang tidak ditemukan nash hukumnya di dalam Al-
Quran atau As-Sunnah secara eksplisit.
3. Al - hukmu adalah hukum syar'i yang ada dalam nash, dimana hukum itu tersemat
pada al-ashlu di atas. Maksudnya, perasan buah anggur dan kurma sudah punya hukum
yang tertulis dengan jelas di dalam ayat Al-Quran, yaitu hukumnya haram.
08
Syarat Qiyas
1. Syarat al-Ashlu
2. Syarat Hukmu al-Ashli
08
Pengertian 'Urf
Kata ‘urf secara etimologi berarti “sesuatu yang dipandang baik dan diterima oleh akal sehat.”
Adapun secara terminologi, seperti dikemukakan Abdul-Karim Zaidan, istilah ‘urf berarti:
Sesuatu yang tidak asing lagi bagi satu masyarakat karena telah menjadi kebiasaan dan
menyatu dengan kehidupan mereka, baik berupa perbuatan atau perkataan. Istilah ‘urf dalam
pengertian tersebut sama dengan pengertian istilah al-’adah (adat istiadat)
KEHUJJAHAN
Para ulama sepakat menolak ‘urf fasid (adat kebiasaan yang salah) untuk dijadikan landasan
hukum.
‘URF
mazhab-mazhab besar fikih tersebut sepakat menerima adat istiadat sebagai landasan
pembentukan hukum, meskipun dalam jumlah dan perinciannya terdapat perbedaan di antara
mazhab-mazhab tersebut, sehingga ‘urf dimasukkan ke dalam kelompok dalildalil yang
diperselisihkan di kalangan ulama. ‘Urf mereka terima sebagai landasan hukum dengan
beberapa alasan, antara lain:
1) Ayat 199 surah al-A’raaf
(7):
‘’Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf (al-’uri),
serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh’’.
PERAN “URF DALAM PEMBENTUKAN HUKUM
ISLAM
Diterimanya ‘urf sebagai landasan pembentukan hukum memberi
peluang lebih luas bagi dinamisasi hukum Islam. Sebab, di samping
banyak masalah yang tidak tertampung oleh metode-metode lainnya
seperti qiyas, istihsan, dan maslahah mursalah yang dapat ditampung
oleh adat istiadat ini.
KESIMPULA
Sumber hukum Islam adalah segala sesuatu yangNdigunakan untuk mengambil hukum Islam, seperti Al-Qur'an, Hadis,
Ijma', Qiyas, 'Urf, dan lainnya. Dalam hal ini, kesimpulan dari materi sumber hukum Islam Ijma', Qiyas, dan 'Urf
adalah sebagai berikut:
• Ijma' adalah kesepakatan para ulama dalam menentukan hukum atas suatu masalah tertentu yang tidak terdapat
dalam Al-Qur'an dan Hadis. Ijma' dipandang sebagai sumber hukum yang penting karena merupakan kesepakatan
ulama terkait dengan hukum Islam.
• Qiyas adalah metode analogi dalam menentukan hukum Islam atas suatu masalah yang tidak terdapat dalam Al-
Qur'an dan Hadis, dengan membandingkan dengan hukum yang telah ada dalam Al-Qur'an dan Hadis. Qiyas juga
dipandang sebagai sumber hukum yang penting dalam Islam.
• 'Urf adalah kebiasaan atau tradisi yang berlaku dalam masyarakat yang dapat dijadikan dasar dalam menentukan
hukum Islam. 'Urf dapat diterima atau ditolak dalam Islam tergantung pada kesesuaiannya dengan prinsip-prinsip
Islam.
Dalam keseluruhan, Ijma', Qiyas, dan 'Urf merupakan sumber hukum Islam yang penting untuk menentukan hukum
Islam atas masalah-masalah yang tidak terdapat dalam Al-Qur'an dan Hadis. Namun, dalam menetapkan hukum
Islam, perlu dipertimbangkan kesesuaian dengan prinsip-prinsip Islam yang telah ditetapkan dalam Al-Qur'an dan
Hadis.
TERIMA KASIH