Anda di halaman 1dari 12

BELAJAR

Asnawi
Definisi & contoh belajar
• Definisi belajar menurut para pakar:
• Chaplin : Perolehan perubahan tingkah laku yang relative menetap sebagai akibat Latihan dan
pengalaman.
• Hintzman : adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme disebabakan oleh
pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut . Bentuk apapaun dari
pengalaman dalam sehari-hari dapat dikatakan sebagai belajar .
• Biggs: ia merumuskan dalam tiga rumusan. Rumusan kuantitatif, rumusan institusional dan
rumusan kualitatif. Secara kuantitatif belajar di artikan sebagai kegiatan pengisisan atau
pengembangan kemmapuan kognitif dengan fakta sebanyak-banyaknya. Sehingga dari sini
belajar di artikan seberapa banyak materi yang dikuasai siswa. Secara institusional , belajar
dipandang sebagai proses “validasi” atau pengabsahan terhadap penguasaan siswa atas materi-
materi yang telah ia pelajari. Adapun pengertian belajar secara kualitatif ialah proses
memperoleh arti-arti dan pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia disekeliling siswa.
• Kesimpulan: belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relative
menetap sebagai hasil dari pengalaman dan interaski dengan lingkungan yang melibatkan
proses kognitif .
Lanjutan, contoh belajar
•Balita yang mendapatkan mobil-mobilan lalu
ia mencoba memutar kuncinya dan
meletakkanya di bidang yang datar lalu
ternyata tidak bisa , mobil- mobilan tidak ada
pergerakan seperti yan ia inginkan lalu ia
masukkan kunci ke lubangnya dan ternyata
berbunyi.
Arti penting belajar
• Belajar merupakan hal yang vital dalam setiap usaha
Pendidikan. Belajar juga memainkan peran penting dalam
mempertahankan kehidupan sekelompok umat manusia
(bangsa).
• Selanjutnya, dalam perspektif keagamaan pun ( dalam
islam), belajar merupakan kewajiban bagi setiap muslim.
Hal ini disebutkan dalam surat Mujadalah ayat 11 yang
artinya “…. Niscaya Allah akan meninggikan beberapa
derajat kepada orang-orang beriman dan berilmu”
Belajar, memori,dan pengetahuan
• Belajar, memori, dan pengetahuan memiliki hubungan yang sangat erat dan
tak mungkin dipisahkan. Menurut Bruno, memori ialah proses mental yang
meliputi pengkodean, penyimpanan, dan pemanggilan Kembali informasi
dan pengetahuan. Hubungannya dengan belajar dapat diketahui dari contoh
berikut:
• Seorang siswa menerima pelajaran tentang Muhammad sebagai nabi akhir
zaman. Mulanya informasi tersebut akan masuk kedalam short term memory
(memori jangka pendek) melalui indera mata atau telinga. Kemudian
informasi tersebut diberi kode misalnya symbol huruf M-U-H-A-M-M-A-D.
Setelah itu masuk dalam long term memory (memori jangka Panjang).
• Suatu
saat kelak, jika siswa tersebut ditanyai tentang nabi akhir zaman,
maka memorinya akan memproses mencari respon hasil belajarnya tentang
pengetahuan tersebut.
RAGAM PENGETAHUAN DAN MEMORI DALAM PERPEKTIF PSIKOLOGI

• Dari segi sifat, terdapat 2 jenis ilmu pengetahuan :


• Declarative knowledge / Pengetahuan deklaratif ialah
pengetahuan mengenai informasi factual pada umumnya bersifat
statis-normatif dan dapat dijelaskan secara lisani/verbal. Dengan
demikian pengetahuan deklaratif disebut dengan “knowing that”
atau “mengetahui bahwa”
• Procedural knowledge / Pengetahuan procedural ialah
pengetahuan yang mendasari keterampilan perbuatan
jasmaniyah yang cenderung bersifat dinamis. Dan pengetahuan
ini sangat sulit diuraikan secara lisan. Pengetahuan ini disebut
dengan “knowing how” atau “mengetahui cara”.
Lanjutan
Dari segi jenis informasi dan pengetahuan yang disimpan, memori
manusia terdiri 2 macam :
Semantic memory Yaitu memori khusus yang menyimpan arti-arti
atau pengertian-pengertian. Banyak ahli percaya bahwa memori
semantic berfungsi menyimpan konsep-konsep yang signifikan
antara satu dan lainnya. Contoh : Ahmad berkata “saya tahu
‘merpati’ adalah jenis burung yang memiliki ‘sayap’. Dalam
kalimat tersebut dapat dipahami sebagai berikut : - Merpati
adalah burung - Merpati memiliki sayap
Episodic memory yaitu memori khusus yang menyimpan
informasi tentang peristiwa-peristiwa yang dialami individu pada
waktu dan tempat tertentu.
Ragam pengetahuan dan memori dalam perpektif agama

Tiada satupun agama, termasuk islam, yang menjelaskan secara


rinci mengenai proses belajar manusia. Namun islam, sangat
menekankan tentang signifikansi fungsi kognitif (akal) dan sensori
(indera) sebagai alat penting untuk belajar. Kata ya’qiluun,
yatafakkaruun, yubshirun, yasma’un dan lain sebagainya adalah
bukti betapa pentingmya fungsi ranah cipta dan karsa manusia
dalam proses belajar. Firman Allah yang mewajibkan orang
menuntut ilmu diantaranya terdapat dalam Q.S Az-zumar:9.
Ragam alat belajar
Dalam firman Tuhan, ragam alat fisio-psikis manusia yaitu :
Indera penglihat , Indera pendengar, Akal
Teori – teori pokok belajar
1, koneksionisme
Teori ini ditemukan oleh Edward L. Thorndike (1874/1949). Dalam
eksperimennya, Thorndike berkesimpulan bahwa belajar adalah hubungan
antara stimulus dan respons. Teori ini juga dikenal dengan sebutan “Trial and
Error Learning”. Istilah ini merujuk pada panjangnya waktu dan banyaknya
jumlah kekeliruan dalam mencapai suatu tujuan.
2. Pembiasaan klasik
Teori ini dikembangkan oleh Ivan Pavlov (1849/1936). Dalam
eksperimennya, teori ini berpendapat bahwa belajar adalah perubahan
yang ditandai dengan adanya hubungan antara stimulus dan respons.
Apabila stimulus yang diadakan selalu disertai dengan stimulus penguat,
maka stimulus tadi cepat atau lambat akan menimbulkan respons atau
perubahan yang kita kehendaki.
Lanjutan
3. Pembiasaan perilaku respon (operant conditioning)
Teori ini merupakan teori belajar yang berusia paling muda.
Penciptanya Bernama Burrhus Frederic Skinner (lahir tahun 1904).
“operant”adalah sejumlah perilaku atau respons yang membawa
efek yang sama terhadap lingkungan yang dekat. Dalam
eksperimen skinner ini mirip sekali dengan trial and error learning
yang ditemukan oleh Thorndike. Tingkah laku belajar menurut
Throndike selalu melibatkan satisfaction/kepuasan, sedangkan
menurut skinner fenomena tersebut melibatkan
re-inforcement/penguatan.
Teori pendekatan Kognitif
• Pendekatan psikologi kognitif lebih menekankan arti penting
proses internal, mental manusia. Dalam perspektif psikologi
kognitif, belajar pada asasnya adalah peristiwa mental, bukan
peristiwa behavioral (yang bersifat jasmaniyah). Dalam hal ini,
Piaget, seorang ahli Psikologi menyimpulkan bahwa anak-anak
memiliki kebutuhan yang melekat dalam dirinya sendiri untuk
belajar.
• Maka disini dapat dipahami bahwa perilaku belajar itu, dalam
hampIr semua bentuk dan manifestasinya, bukan sekadar
peristiwa ikatan antara stimulus dan respons. Melainkan lebih
banyak melibatkan proses kognitif.
Proses dan fase belajar
1. Definisi proses belajar
Proses adalah suatu perubahan yang menyangkut tingkah laku atau
kejiwaan. Dalam psikologi belajar, proses berarti cara-cara khusus yang
dengannya beberapa perubahan ditimbulkan hingga tercapainya hasil
tertentu. Jadi, proses belajar dapat diartikan sebagai tahapan perubahan
perilaku kognitif, afektif dan psikomotor yang terjadi dalam diri siswa.
2. fase-fase dalam proses belajar
Fase informasi (tahap penerimaan materi)
Fase transformasi (tahap pengubahan materi)
Fase evaluasi (tahap penilaian materi)

Anda mungkin juga menyukai