Anda di halaman 1dari 13

HUBUNGAN

HUKUM TATA
NEGARA DENGAN
ILMU
KENEGARAAN LAIN

KELOMPOK 3
01 Muhammad Qodri Al Fahmi 05 Andi Muhd. Rasya
ANGGOTA 02 Daffa Rizki Putra Rahmandhani
KELOMPO 03 M. Adhitya Nugraha 06 M. Falah Dzakki Athallah
K 04 Ryo Dean Syah 07 Kemal Raul Alhadi
01
HUKUM TATA NEGARA
DEFINISI HUKUM TATA NEGARA
Van Vollenhoven dalam bukunya “Staatrecht Over Zee” menyatakan:
“Hukum Tata Negara adalah Hukum yang mengatur semua masyarakat hukum
tingkat atas sampai bawah, yang selanjutnya menentukan wilayah lingkungan
rakyatnya, menentukan badan-badan yang berkuasa, berwenang dan fungsinya
dalam lingkungan masyarakat hukum tersebut.”

Wade dan Philip dalam bukunya “Constitutional Law” terbitan 1936 menyatakan:
“Hukum Tata Negara adalah hukum yang mengatur organisasi-organisasi negara,
struktur organisasi, kedudukan, tugas, dan fungsi serta hubungan antar organ-organ
tersebut.”
SUMBER HUKUM TATA NEGARA
Sumber Hukum Tata Negara mencakup sumber hukum dalam arti materiil dan sumber hukum dalam
arti formil.

Sumber hukum materiil ialah tempat dari mana materi hukum itu diambil. Sumber hukum materiil
ini merupakan faktor yang membantu pembentukan hukum, misalnya hubungan sosial, hubungan
kekuatan politik, situasi sosial ekonomis, tradisi (pandangan keagamaan, kesusilaan), hasil penelitian
ilmiah (kriminologi, lalu lintas), perkembangan internasional, keadaan geografis.

Sumber hukum formal adalah sumber hukum ditinjau dari segi pembentukannya. Dalam sumber
hukum formal ini terdapat rumusan berbagai aturan yang merupakan dasar kekuatan mengikatnya
peraturan agar ditaati masyarakat dan penegak hukum. Sumber hukum dalam arti formal ini secara
umum dapat dibedakan menjadi: Undang-undang (statute), Kebiasaan dan adat (custom), Traktat
(treaty) atau perjanjian atau konvensi internasional., Yurisprudensi (case law, judge made law),
Pendapat ahli hukum terkenal (doctrine).
02
HUBUNGAN HUKUM
TATA NEGARA DENGAN
HUKUM
INTERNASIONAL
DEFINISI HUKUM INTERNASIONAL
Menurut J.G. Starke Hukum Internasional adalah sistem hukum yang sebagian besar
terdiri dari prinsip dan aturan yang biasanya ditaati dalam hubungan antarnegara. Oleh
karena itu, umumnya mengatur hubungan antarnegara, dan mencakup juga: aturan hukum
yang berkaitan dengan fungsi institusi atau organisasi internasional, hubungan satu sama
lain, dan hubungan lembaga tersebut dengan negara serta individu; dan aturan hukum
tertentu yang berkaitan dengan individu dan entitas non-negara, karena individu dan
entitas tersebut menjadi perhatian masyarakat internasional.

Menurut Chaler Cheny Hyde Hukum Internasional adalah sekumpulan hukum yang
sebagian besar terdiri atas prinsip-prinsip dan peraturan-peraturan yang harus ditaati oleh
negara-negara. Untuk itu hukum internasional harus ditaati ketika negara-negara saling
berhubungan.
HUBUNGAN HI DENGAN HTN
Hukum Internasional dan Hukum Tata Negara sama-sama merupakan cabang ilmu hukum publik,
tetapi objek perhatian Hukum Tata Negara hanya mempelajari negara dari struktur internalnya,
sedangkan Hukum Internasional mempelajari hubungan-hubungan antarnegara secara eksternal.
Hukum Internasional ada yang bersifat privat (perdata) dan ada yang bersifat publik.

Keduanya sama-sama menelaah dan mengatur mengenai organisasi negara. Akan tetapi, Hukum
Internasional mempelajari dan mengatur mengenai hubungan eksternal negara, sedangkan Hukum
Tata Negara berurusan dengan aspek-aspek hubungan internal dalam negara yang dikaji.
Misalnya, konsep kedaulatan yang dikaji oleh Hukum Internasional adalah konsep kedaulatan
yang bersifat eksternal dalam hubungan antarnegara, sedangkan dalam Hukum Tata Negara yang
dibahas adalah perspektif yang bersifat internal, misalnya teori tentang kedaulatan rakyat,
kedaulatan hukum, kedaulatan raja, ataupun kedaulatan tuhan.
SUMBER HUKUM INTERNASIONAL
Sumber Hukum Internasional juga mencakup sumber hukum dalam arti materiil dan sumber hukum dalam
arti formil.

Sumber Material Hukum, Bahan-bahan ini dimasukkan dalam lima kategori atau bentuk utama, yaitu:
Kebiasaan (Custom), Traktat-Traktat, Keputusan-Keputusan Pengadilan atau Arbitrasi, Karya-Karya Hukum,
Keputusan-Keputusan atau Penetapan-Penetapan Organ-Organ Lembaga Internasional.

Sumber Hukum Formal Hukum Internasional dapat ditemukan pada Statuta Mahkamah Internasional Pasal
38 ayat (1) yang menentukan bahwa “dalam mengadili perkara yang diajukan kepadanya, Mahkamah
Internasional akan mempergunakan: Perjanian internsional, baik yang bersifat umum maupun khusus yang
mengandung ketentuan hukum yang diakui secara tegas oleh Negara-negara yang bersengketa; Kebiasaan
internasional, sebagai bukti dari suatu kebiasaan umum yang telah diterima sebagai hukum; Prinsip hukum
umum yang diakui oleh bangsa-bangsa yang beradab; Keputusan pengadilan dan ajaran para sarjana yang
terkemuka dari berbagai Negara sebagai sumber tambahan bagi penetapan kaidah hukum.
03
HUBUNGAN HUKUM
TATA NEGARA DENGAN
ILMU SOSIAL DAN
POLITIK
DEFINISI ILMU SOSIAL DAN POLITIK
Ilmu sosial dapat diartikan sebagai sebuah ilmu yang membahas fenomena/gejala
sosial, yaitu hubungan antara manusia dengan lingkungan sosialnya.

Selanjutnya, yang dimaksud dengan ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari
tentang seni pemerintahan, interaksi publik, kompromi dan konsensus, serta power
dan distribusi sumber-sumber dalam interaksi publik tersebut. Atau menurut Alfred
Apsler, ilmu politik adalah ilmu mengenai institusi-institusi pemerintah dan pola
perilaku aktor politik yang mengkaji bagaimana kekuatan politik berkembang dan
bagaimana proses pengambilan keputusan berlangsung.
HUBUNGAN ILMU SOSIAL DAN POLITIK DENGAN HTN

Hukum Tata Negara mempelajari peraturan-peraturan hukum yang mengatur organisasi kekuasaan
Negara, sedangkan Ilmu Politik mempelajari kekuasaan dilihat dari aspek perilaku kekuasaan
tersebut.

Setiap produk Undang-Undang merupakan hasil dari proses politik atau keputusan politik karena
setiap Undang-Undang pada hakekatnya disusun dan dibentuk oleh Lembaga-Lembaga politik,
sedangkan Hukum Tata Negara melihat Undang-Undang adalah produk hukum yang dibentuk oleh
alat-alat perlengkapan Negara yang diberi wewenang melalui prosedur dan tata cara yang sudah
ditetapkan oleh Hukum Tata Negara.

Menurut Barrents, Hukum Tata Negara ibarat sebagai kerangka manusia, sedangkan Ilmu Politik
diibaratkan sebagai daging yang membalut kerangka tersebut. Dengan kata lain Ilmu Politik
melahirkan manusia-manusia Hukum Tata Negara, dan sebaliknya Hukum Tata Negara merumuskan
dasar dari perilaku politik/kekuasaan.
HUBUNGAN ILMU SOSIAL DAN POLITIK DENGAN HTN

Organisasi negara yang termasuk dalam cakupan kajian hukum tata negara
merupakan hasil konstruksi sosial tentang peri kehidupan bersama dalam suatu
komunitas hidup bermasyarakat. Hukum tata negara mencakup aspirasi cita-cita
masyarakat sebagai warga negara, sehingga diperlukan ilmu sosial seperti
sosiologi, ilmu sejarah, ilmu ekonomi, dan antropologi,  guna mengkaji hubungan
realitas kondisi masyarakat dengan negara agar hukum yang dibangun tidak
bertabrakan dengan nilai, norma, dan kondisi masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai