Anda di halaman 1dari 13

EVIDENCE BASED

DALAM KEHAMILAN
Dosen Pengampu : Erni Herniawati.Bd. S.ST, MM, M.Keb
KELOMPOK 3
Iis Anisa (6121003)
Anti Masturoh N (612110)
Malika Nurul (6121012)
Tanti Salsabila (6121013)
Yusri Ika W (6121022)
Rachel Firgin M (6121028)
Siti Mariam (6121029)
Indri Febrianti (6121031)
Alvira Fimelia Wafa (6121032)
KELOMPOK 3

Lutvia Khaidaroh (6121045)


Amara Fauziah N (6121046)
Ikah Nurlaelasari (6121048)
Futri Sunsanti (6121049)
Sri Dewi Asih (6121058)
Riska Widiyanti (6121059)
Riang Sahla (6121060)
Ayu Fitriyani (6121078)
Pengertian Evidence
Based

Evidence based Midwifery adalah pemberian


informasi kebidanan berdasarkan bukti dari
penelitian yang bisa dipertanggungjawabkan.
Evidence based dalam praktik kehamilan

1. Screening Nutrisi

Diantaranya :

• Screening Faktor resiko awal kehamilan


• Screening faktor resiko pada saat hamil

2. Penentuan Status Gizi

Ibu dengan IMT >> maka makanlah sebanyak yang dibutuhkan saja, bukan berarti
menurunkan berat badan atau mengurangi asupan. Sebaliknya ibu dengan IMT <<, perlu
meningkatkan asupan.
Lanjutan….

3. Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Prenatal

 kondisi hamil perlu penambahan 300 kcal berupa sepotong roti + 1 porsi
sayuran + sepotong lauk + 1 buah + 1 gelas susu.

 Protein yang biasanya 0,8-1,2 gr/ kb BB, perlu penambahan 10 gr• Ca, P dan
F : untuk pertumbuhan sel• Zat besi baik diberikan pada trimester II dan III

4. Zat Gizi untuk Kelahiran yang Optimal

5. Edukasi Tentang Makanan dan Gaya Hidup


Lanjutan…
6. Pengaturan aktivitas dan diet

7. Suplementasi Mikronutrient pada Masa Kehamilan

Mikronutrisi yang biasa diberikan pada masa kehamilan selain mengandung zat besi dan asam folat
juga mengandung zink, yodium, kalsium dan vitamin A yang berperan penting dalam pertumbuhan
tinggi badan pada anak.

8. Tinggi Fundus Uteri

9. Imunisasi Tetanus Toksoid (TT)

10. Persiapan Laktasi

11. Personal Hygene

12. Kunjungan Ulang


Bukti Klinis Pada Pelayanan Kehamilan Fokus lama ANC:

1. Mengumpulkan data dalam upaya mengidentifikasi ibu yang berisiko


tinggi dan merujuknya untuk mendapatkan asuhan khusus.
2. Temuan-temuan fisik (TB, BB, ukuran pelvik, edema kaki, posisi &
presentasi janin di bawah usia 36 minggu dsb) yang memperkirakan
kategori risiko ibu.
3. Pengajaran /pendidikan kesehatan yang ditujukan untuk mencegah
risiko/komplikasi.
4. Program kebijakan pemerintah terkait pelayanan ANCpelayanan
antenatal terpadu adalah perawatan kepada ibu hamil untuk
mengawasi dan mencegah adanya komplikasi obtetri sehingga
mendapatkan ibu dan anaknya sehat.
Menurut Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu
(2010), standar pelayanan antenatal terpadu ada sepuluh
standar pelayanan yang harus dilakukan oleh bidan atau
tenaga kesehatan yang dikenal dengan "10T",

yaitu:
Lanjutan…

1.Timbang Berat Badan

2. Ukur Lingkar Lengan Atas

3. Ukur Tekanan Darah

4. Ukur Tinggi Fundus Uteri

5. Hitung Denyut Jantung Janin (DJJ)

6. Tentukan Presentasi Janin

7. Beri Imunisasi Tetanus Toksoid (TT)

8. Beri Tablet Tambah Darah


Lanjutan…

9. Periksa Laboratorium (Rutin dan Khusus) pemeriksaan laboratorium


dilakukan pada saat antenatal meliputi :

a. Pemeriksaan golongan darah


b. Pemeriksaan kadar hemoglobin darah (HB)
c. Pemeriksaan protein dalam urined. Pemeriksaan kadar gula darahe. Ibu hamil
yang di curigai menderita diabetes melitusf. Pemeriksaan darah Malarig.
Pemeriksaan tes sifilish. Pemeriksaan HIV

10. Tatalaksana/penanganan kasus


Manfaat Evidence Based

Manfaat Evidence Based Keamanan bagi nakes karena intervensi yang dilakukan berdasarkan bukti
ilmiah Memenuhi tuntutan dan kewajiban sebagai professional dalam memberikan asuhan yang bermutu
Memenuhi kepuasan pelanggan yang mana dalam asuhan kebidanan klien mengharapkan asuhan yang
benar, seseuai dengan bukti dan teori serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai