Anda di halaman 1dari 16

S E I S M O L O G I G E M PA B U M I

KAJIAN TINGKAT SEISMISITAS DAN


PERIODE ULANG GEMPA BUMI DI ACEH
Oleh :

Nadya Rezky Ananda (2010441017)


Indah Putri Utami (2010443017)
PENDAHULUAN
Latar Belakang

• Gempa bumi sendiri disebabkan • Kewaspadaan dari gempa bumi • Salah satu parameter untuk
oleh pelepasan energi dari bagian perlu dilakukan suatu kajian mengetahui karakteristik seismik
dalam bumi. Energi tersebut mengenai seismoteknik yang suatu daerah adalah dengan cara
menyebar ke segala arah dalam berdasarkan sejarah gempa bumi menganalisa nilai a-value dan b-
bentuk gelombang seismik dan daerah tersebut. Seismoteknik value. Dimana dari hasil ini
dirasakan di permukaan bumi
adalah katalog gempa bumi yang diharapkan dapat diketahui wilayah
• Kepulauan Indonesia merupakan
memuat persebaran gempa bumi dengan aktivitas gempa yang sangat
daerah yang berada pada lintasan
dan juga ukuran untuk tinggi dan bagaimana potensi gempa
pertemuan tiga lempeng tektonik
perbandingan aktivitas seismis bumi tersebut bila dilihat dari analisa
menyebabkan terbentuknya zona
antara satu daerah dengan daerah statistik keaktifan gempa di daerah
subduksi
lain. yang diteliti
Rumusan Masalah
TUJUAN

• Apa yang dimaksud dengan seismisitas • Mengetahui pengertian seismisitas dan


dan periode ulang gempa bumi? periode ulang gempa
• Mengetahui yang mempengaruhi seismisitas
• Bagaimana mencari parameter a value
dan periode ulang gempa bumi
dan b value dengan menggunakan
• Mengetahui dalam mencari parameter a value
Gutenberg-Ricther? dan b value dengan menggunakan Gutenberg-
• Bagaimana hasil seismisitas pada daerah Ricther?
Aceh berdasarkan distribusi gempa • Mengetahui hasil seismisitas pada daerah
bumi? Aceh berdasarkan distribusi gempa bumi
• Bagaimana hasil periode ulang pada • Mengetahui hasil periode ulang pada daerah
daerah Aceh berdasarkan distribusi Aceh berdasarkan distribusi gempa bumi

gempa bumi?
PEMBAHASAN
• Seismisitas merupakan ukuran untuk membandingkan aktivitas seismik
suatu daerah dengan daerah lain untuk mengetahui distribusi gempa aktif
atau pola kegempaan berdasarkan analisis hubungan frekuensi magnitude
dapat diperoleh dengan cara menggambarkan pola sebaran parameter
parameter seismisitas serta periode ulangnya dan melakukan pemetaan
kegempaan untuk mengklasifikasikan suatu daerah dengan daerah lain
berdasarkan parameter seismisitas.
Pengertian Seismisitas dan • Periode ulang gempa adalah data yang digunakan untuk keberulangan
Periode Ulang Gempa gempa bumi yang akan terjadi selanjutnya. Periode ulang gempa ini
menunjukkan bahwa daerah tersebut memiliki aktivitas seismik yang
tinggi sehingga menjadi rawan apabila gempa bumi dengan magnitude
lebih besar dari 5 atau sebaliknya. Jika nilai indeks seismisitas kecil maka
periode ulang akan semakin lama, begitu pula sebaliknya.
Penentuan Nilai a (keadaan
seismisitas) dan b (keadaan
tektonik) Menggunakan
Guttenberg Richter

• Metode Gutenberg Richter merupakan metode yang


ditemukanoleh B. Gutenberg dan C.F Richter pada
tahun 1939 Parameter a dan b yang telah diestimasi dapat digunakan
• Metode ini menjelaskan hubungan antara untuk menghitung indeks seismisitas gempabumi. Indeks
seismisitas gempabumi tersebut dapat dihitungdengan
jumlahgempabumi, N, dengan magnitudo M pada
Pers. berikut:
daerah tertentu yang dinyatakan dengan Pers.
berikut :
Penentuan Nilai a (keadaan
seismisitas) dan b (keadaan
tektonik) Menggunakan
Guttenberg Richter

• Periode ulang gempabumi adalah waktu perulangan Hasil estimasiparameter 𝑎 (keadaan seismisitas) dan 𝑏
gempa yang pernah terjadi dengan kekuatan yang (keadaan tektonik) dengan menggunakan metode least
sama di suatu daerah tertentu dan nilainya dapat square padasetiap wilayah grid penelitian menghasilkan
dihitung dengan menggunakan Pers. berikut: persamaan linear berupa pengaruh antara magnitudo
terhadap frekuensi gempabumi.
Tabel Interpretasi B
Tabel Interpretasi A
Tingkat Seismisitas Pada
Daerah Aceh Berdasarkan
Distribusi Gempa Bumi

• Indeks seismisitas merupakannilai yang menggambarkan jumlah


total kejadian gempabumi dalam waktu satu tahun dengan
magnitudolebih besar dari magnitudo awal pada suatu daerah
pengamatan. Jumlah total gempabumiyang terjadi dalam waktu satu
tahun untuk setiap grid wilayah penelitian dengan M ≥ 5, M ≥ 6, M
≥ 7, M ≥ 8, dan M ≥ 9 di wilayah Aceh ditampilkan pada Tabel.
• Pada tabel menunjukkan bahwa jumlah kejadiangempabumi
terbanyak yang terjadi dalam rentang waktu satu tahun dengan
magnitudo≥ 5 berada pada grid 2 yaitu sebesar 0,903. Hal
tersebutmenunjukkan bahwa pada grid 2 terjadi sekitar 1 kali
gempabumi dengan M ≥ 5 untuk setiap tahunnya. Selanjutnya,
jumlah kejadian gempabumi terbanyak yang terjadi dalam periode
satu tahun dengan magnitudo lebih besar dari 6 juga berada pada
grid 2, sedangkan untuk magnitude lebih besar dari 7, 8 dan 9
berada pada grid 6
Periode Ulang Gempa Bumi
Pada Daerah Aceh Berdasarkan
Distribusi Gempa Bumi

Berdasarkan Tabel diketahui bahwa wilayah grid 2 memiliki periode


ulang tersingkat untuk gempabumi dengan magnitudo lebih dari 5
dan 6 yaitu masing-masing selama 1,1 tahun dan 6,1 tahun. Dengan
kata lain, gempabumi dengan kekuatan M ≥ 5 di grid 2 akan terjadi
lagi dalam kurun waktu 1,1 tahun setelah gempa bumi dengan
magnitudo lebih dari 5 terjadi di wilayah tersebut. Sedangkan grid 6
memiliki periode ulang tersingkat untuk gempa bumi dengan
magnitudo lebih dari 7, 8 dan 9 yaitu secara berurutan selama 23,6
tahun,65,6 tahun dan 182,6 tahun . Sebagai tambahan, periode ulang
gempabumi dengan magnitudo lebih dari 9 di wilayah grid 10 yang
merupakan lokasi episenter gempabumiAceh tanggal 26 Desember
2004 adalah selama 318,6 tahun. Hal tersebut menunjukkan bahwa
gempabumi denganmagnitudo lebih dari 9 akan terjadi
kembalidisekitar wilayah tersebut dalam kurun waktu 318,6 tahun
setelah hari kejadian.
PENUTUP
Kesimpulan SARAN

• Seismisitas adalah suatu sistem data yang serasi,yang dapat


memberikan suatu gambaran atau informasi secara sistematis
tentang karakteristik dan aktivitas gempa bumi pada suatu daerah
dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan periode ulang gempa
adalah data yang digunakan untuk keberulangan gempa bumi yang • Mencari metode lain agar
akan terjadi selanjutnya. perhitungan dapat dijadikan
• Wilayah yang berada dalam grid 1, 7, 15, 20, dan 21 merupakan perbandingan
wilayah yang memilikitingkat seismisitas tinggi,ditandai dengan • Mencari wilayah yang lebih luas
nilai 𝑎 yang tinggi ( > 6) dan sering mengalamigempabumi dengan
lagi agar akurat
kekuatanrelatif kecil. Sedangkan wilayah yang berada pada grid 6,
9, 10, 11, 12, 16, 17, 18, 22, 23, dan 24 merupakan wilayah dengan
tingkat kerapuhanbatuan yang rendah yang ditandai oleh nilai 𝑏
kategori rendah (< 0.7) sehingga memiliki frekuensi rata-rata
kejadian gempa yang sedikit untuk magnitudo yang kecil
Daftar pustaka
• BPS Aceh, Provinsi Aceh Dalam Angka, Banda Aceh:BPS Aceh, 2017.
• Lusiani Erni,dkk. 2018. Penentuan Tingkat Seismisitas Wilayah Propinsi
Aceh Dengan Metode Gutenberg Richter (Nilai A Dan Nilai B)
https://www.researchgate.net/publication/336365736_PENENTUAN_TI
NGKAT_SEISMISITAS_WILAYAH_PROPINSI_ACEH_DENGAN_M
ETODE_GUTENBERG_RICHTER_NILAI_A_DAN_NILAI_B.2022
terima kasih
sampai jumpa!

Anda mungkin juga menyukai