Anda di halaman 1dari 11

KARAKTERISTIK

MANAJEMEN
MUTU
KELOMPOK 2 A
NAMA ANGGOTA KELOMPOK 2A

NOVIA TRI ANANDA B1C121057


NURQOLBI FITRI HIDAYAH B1C121061
NURUL ‘ARIYFIYATUN ‘AZIZAH B1C121062
SITI YUNANDA RESTI B1C121072
ANASTASYA FEBRIANA B1C121097
MANAJEMEN MUTU

Manajemen Mutu adalah suatu Tindakan yang dilakukan untuk


menjaga tingkat kualitas yang diinginkan oleh perusahaan.
Tidakan ini mencakup rangkaian aktivitas lain seperti
menentukan standar kualitas, peraturan yang diperlukan dan
aspek lain yang menentukan kualitas opini auditor.

Tujuan utamanya adalah untuk jangka Panjang agar


meningkatkan kepuasan pelanggan dan costumer loyality stabil
atau terus meningkat.
MANAJEMEN MUTU
Setiap Kantor Akuntan Publik wajib memiliki sistem
pengendalian mutu dan menjelaskan unsur-unsur pengedalian
mutu dan hal-hal yang terkait dengan implementasi secara
efektif.

Sistem pengendalian mutu KAP mecakup struktur organisasi,


kebijakan dan prosedur yang ditetapkan KAP untuk memberikan
keyakinan memadai tentang kesesuai perikatan profesional
dengan SPAP. Sistem pengendalian mutu harus komprehensif dan
harus dirancang selaras dengan struktur organisasi, kebijakan
dan sifat praktik KAP.
KARAKTERISTIK MANAJEMEN
MUTU
Independensi, Manajemen
01 Integritas
Objektivitas
dan 02 Kepegaiwaian

Penerimaan dan Kinerja penugasan


03 Kelanjutan Klien
serta penugasannya
04 dan Konsultasi

05 Pemantauan Prosedur
STANDAR KUALITAS
MANAJEMEN MUTU
AUDIT
1. Standar Umum

• Audit harus dilaksanakan oleh seseorang atau lebih yang


memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai
auditor.
• Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan,
independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh
auditor.
• Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan pelaporannya,
auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya
dengan cermat dan saksama.
2. Standar Pekerjaan
Lapangan
• Pekerjaan harus direncanakan dengan sebaik-baiknya dan
jika digunakan asisten harus di supervisi dengan
semestinya.
• Auditor harus memperoleh pemahaman yang cukup
mengenai entitas serta lingkungannya, termasuk
pengendalian internal, untuk menilai risiko salah saji yang
signifikan dalam laporan keuangan karena kesalahan atau
kecurangan, dan untuk merancang sifat, waktu, serta luas
prosedur audit yang selanjutnya.
• Bahan bukti kompeten yang cukup harus diperoleh melalui
inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan
konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan
pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.
3. Standar Pelaporan

• laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan


telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) di Indonesia.
• Laporan audit harus menunjukan atau menyatakan, jika
ada, ketidak konsistenan penerapan prinsip akuntansi
dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan
dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut
dalam periode sebelumnya.
3. Standar Pelaporan
• Pengungkapan informasi dalam laporan keuangan harus
dipandang memadai, jika belum maka dinyatakan dalam
laporan audit.
• Laporan audit harus memuat suatu pernyataan pendapat
mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu
asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan.
Jika pendapat keseluruhan tidak dapat diberikan maka harus
dinyatakan. Dalam semua hal yang nama auditor dikaitkan
dengan laporan keuangan, maka laporan auditor harus
memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit
yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung jawab
yang dipikul oleh auditor.
THANKS
Referensi:
● https://wqa.co.id/manajemen-mutu-pengertian-tujuan-dan-
prosesnya/
● http://repository.stei.ac.id/2768/3/BAB%20II%20KAJIAN
%20PUSTAKA.pdf
● http://repository.stei.ac.id/2768/3/BAB%20II%20KAJIAN
%20PUSTAKA.pdf

Anda mungkin juga menyukai