Anda di halaman 1dari 62

BIMBINGAN

UKMPPD RADIOLOGI
19 JANUARI 2023
1) Tn. Joni, usia 46 tahun datang ke RS dengan keluhan sulit menelan dan dada
terasa panas sejak 1 bulan yang lalu. Pasien sering mengeluh mual dan
muntah setiap kali makan makanan yang baru dimakannya. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan vital sign TD 110/80mmhg, HR 92 x/menit,
RR 18x/menit, T 36.8°c. Pada pemeriksaan esofagografi didapatkan
penyempitan pada bagian bawah esofagus. Diagnosis yang tepat adalah....

a. Adenokarsinoma esophagus
b. Akalasia
c. Striktur esophagus
d. Esofagitis korosif
e. Esofagitis erosiva
1) Klinis : mengeluh mual dan muntah setiap
kali makan makanan yang baru
dimakannya. Radio: esofagografi
didapatkan penyempitan pada bagian
bawah esofagus (ret tail app / bird beak
sign)
2) Laki-laki, 63 tahun, batuk berdarah sejak 6 bulan yang lalu. Pasien juga
mengeluhkan penurunan berat badan, sesak napas, dan nyeri dada. Pasien
merupakan perokok berat dan sudah merokok sejak 30 tahun smrs.
Pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran kompos mentis, TD 140/90 mmhg,
HR 90x/min, RR 28x/min, suhu afebris, konjungtiva anemis. Pemeriksaan
thoraks didapatkan dada barrel chest. Pada pemeriksaan foto rontgènnya
didapatkan massa bula avoid dengan gambaran seperti bulan sabit.
Diagnosis pasien adalah...

a. Pneumonia lobaris
b. TB paru
c. CA paru
d. Abses paru
e. Aspergiloma
2) massa bula avoid dengan gambaran seperti bulan sabit atau monod sign
3) Tn. A berusia 34 tahun dibawa ke IGD oleh warga dengan keluhan
penurunan kesadaran setelah mengalami kecelakaan lalu lintas setengah jam
yang lalu. Pada pemeriksaan fisik TD 110/75 mmhg, HR 89 x/menit, RR 24
x/menit, suhu 36.6°c. Setelah dokter melakukan pemeriksaan fisik, dokter
melakukan pemeriksaan radiologi ct-scan dan didapatkan gambaran sebagai
berikut. Apakah diagnosis pada pasien...

a. EDH, arteri meningea media


b. EDH, bridging vein
c. SDH, arteri meningea media
d. SDH, bridging vein
e. ICH, arteri cerebralis media
3) EDH: gambaran biconvex/lentikular
4) Seorang laki-laki, 35 tahun, datang dengan keluhan batuk dan sesak sejak 6
bulan yang lalu. Pasien bekerja di pabrik pemulasan marmer dan sering
bekerja tanpa alat pelindung diri. Pada pemeriksaan didapatkan TD 120/80,
HR 100, RR 22, suhu 36.8°c.
Gambaran radiologis yang muncul pada kasus ini adalah?

a. Pleural plaque
b. Westermark sign
c. Fibrosis
d. Interstitial fibrosis
e. Eggshell calcification
4) SILIKOSIS

gambaran radiologi: EGGSHELL CLASSIFICATION


5) Tn I, laki-laki, 28 tahun, dibawa teman kantornya ke IGD rumah sakit
setelah mengalami keluhan nyeri kepala berat sejak 2 jam SMRS.
Berdasarkan alloanamnesis, pasien tidak memiliki riwayat penyakit kronis
sebelumnyya. Keadaan umum: somnolen, TD 180/100mmhg, nadi 80x/
menit, laju napas 24x/ menit, dan suhu afebris. Pemeriksaan status
neurologis didapatkan kaku kuduk dan defisit neurologis minimal. Dokter
segera melakukan pemeriksaan CT scan kepala, dan didapatkan hasil
sebagai berikut. Kemungkinan etiologinya adalah

a. Ruptur aneurisma berry


b. Robekan pada bridging vein
c. Ruptur a. Cerebri media
d. Ruptur a. Meningea media
e. Tromboemboli
5) Laki-laki, 28 tahun mengalami keluhan nyeri kepala berat sejak 2 jam
SMRS. Pemeriksaan fisik didapatkan penurunan kesadaran, tekanan
darah meningkat, kaku kuguk, dan deficit neurologis minimal. Hasil CT
Scan kepala menunjukan lesi hiperdens di dalam ventrikel.
Berdasarkan gejala dan tanda tersebut diagnosis yang paling tepat pada
kasus ini adalah perdarahan subarachnoid. Etiologi yang mendasari
perdarahan subarachnoid tersebut adalah rupture aneurisme berry.
6) Seorang laki-laki, 30 tahun, datang ke IGD RS dengan keluhan sesak napas
sejak 1 minggu yang lalu, pasien juga mengeluhkan batuk-batuk sejak 6
bulan yang lalu. Pada pemeriksaan didapatkan TD 130/80 mmhg, HR
128x/menit, RR 30x/menit, suhu 37.3 c. Pada inspeksi dan palpasi
hemithorax kanan tertinggal. Pada pemeriksaan rontgen thorax didapatkan
gambaran berikut. Diagnosis kasus ini adalah?

a. Efusi pleura
b. Tumor paru
c. Atelektasis
d. Abses paru
e. Bronkiektasis
6) Dx : Atelektasis
Manifestasi klinis :
• Bila atelektasis kecil -> tidak bergejala
• Bila atelektasis besar -> sesak napas, nyeri dada, takikardi
• Perkusi pekak
• Suara napas melemah
• Fremitus berkurang

PP :
Rontgen thorax
• Opasifikasi pada lobus yang kehilangan udara
• Elevasi hemidiafragma ipsilateral
• Mediastinum tertarik ke arah yang sakit
7) Seorang wanita berusia 60 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri
pada lutut terutama saat akan berdiri yang dialami sejak 2 tahun ini. Nyeri
dirasakan hilang timbul, dirasakan terutama saat berjalan, disertai dengan
kaku pagi kurang dari 30 menit. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD
130/70 mmhg, HR 80 x/menit, RR 20 x/menit, IMT 30 kg/m2. Pada
pemeriksaan rontgen genu didapatkan kesan osteoartritis bilateral grade II.
Gambaran radiologis yang ditemukan pada stadium tersebut adalah?

a. Penyempitan celah sendi (-), osteofit (-), deformitas tulang (-)


b. Penyempitan celah sendi (-), osteofit (+/-), deformitas tulang (-)
c. Penyempitan celah sendi (+/-), osteofit (+), deformitas tulang (-)
d. Penyempitan celah sendi (+), osteofit (+), deformitas tulang (+)
e. Celah sendi menghilang, osteofit (+), deformitas tulang (+)
7) Osteoarthritis
grd 0 : Tidak ada temuan radiologis yang mendukung OA
grd I : Meragukan
grd II : Osteofit
grd III : Sklerosis + Menyempitnya celah sendi + Multiple osteofit
grd IV : Kista subkondral, kissing joint (celah sendi menghilang /
deformitas)
8) Seorang anak laki-laki berusia 15 tahun dibawa ke IGD oleh orang tuanya
dengan keluhan nyeri pada daerah paha kanannya sejak 4 bulan yang lalu.
Keluhan nyeri yang sangat hebat terutama pada malam hari. Dari anamnesis
ayah pasien mengatakan anak pernah terjatuh dari motor 5 bulan yang lalu.
Saat ini anak kesulitan untuk berjalan. Pada pemeriksaan tanda vital dalam
batas normal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan edema pada daerah femur
dextra, eritem, nyeri tekan (+), krepitasi (-), ROM terbatas karena nyeri (+).
dilakukan foto x-ray pada pasien.
Apakah diagnosis yang tepat pada pasien ini ?

a. Osteosarkoma
b. Osteoklastoma
c. Ewing sarkoma
d. Kondrosarkoma
e. Osteokondroma
8) A. Osteosarkoma --> codmann triangle
B. Osteoklastoma --> Soap bubble
C. Ewing sarkoma  Gambaran soal adalah onion skin
D. Kondrosarkoma --> popcorn like
E. Osteokondroma --> cauliflower like
9) Seorang pria berusia 29 tahun datang ke igd dengan keluhan demam dan
mengigil. Saat dilakukan anamnesis diketahui 2 minggu yang lalu pasien
mengalami kecelakaan bermotor yang menyebabkan patah tulang terbuka
pada kaki kanan dan hanya dibawa berobat alternatif oleh keluarganya. Pada
pemeriksaan fisik pada cruris kanan pasien tampak mengeluarkan pus,
bengkak dan eritem. Pemeriksaan x-ray tampak seperti disamping.
Apakah diagnosis yang tepat pada kasus tersebut?

A. Osteomielitis akut
B. Osteomielitis subakut
C. Osteomielitis kronik
D. Osteosarkoma
E. Osteokondroma
9) A. Osteomielitis akut --> onset < 14 hari
B. Osteomielitis subakut  2 minggu – 3 bulan, gambaran brodie’s
abses
C. Osteomielitis kronik --> onset > 3 bulan
D. Osteosarkoma --> codman triangle, sunburst appearance
E. Osteokondroma --> cauli flower like appearance
10) Seorang laki-laki usia 60 tahun datang ke UGD dengan keluhan sesak nafas
mendadak yang semakin lama semakin berat. Pasien sebelumnya riwayat
kecelakaan motor 1 jam yang lalu. Pemeriksaan fisik TD 90/60 mmhg, nadi
110x/m, RR 30x/m, suhu 37 C. Tampak dada kiri tertinggal, perkusi dada
kiri hipersonor. Fotothoraks tampak gambaran hiperluscen avascular pada
dada kanan. Apa diagnosis kasus ini?

A. Pneumothorax
b. Hematothorax
c. Simple pneumothorax
d. Temponade jantung
e. Tension pneumothorax
10) • Pasien keluhan sesak nafas mendadak yang semakin lama semakin
sesak.
• Pasien riwayat kecelakaan
• Tampak dada kiri tertinggal, perkusi dada kiri hipersonor.

• Fotothoraks tampak gambaran hiperluscen avascular pada dada


kanan

Hemodinamik tidak stabil, Ro : hiperlusen avascular


11) Seorang laki-laki berusia 55 tahun datang dengan keluhan sakit perut dan
BAB berdarah sejak 1 bulan yg lalu. Pasien tidak mengeluh demam maupun
muntah. Pemeriksaan fisik dalam batas normal. Dari pemeriksaan endoskopi
ditemukan peradangan dari rektum hingga kolon sigmoid, erosi (+) dan
pseudopolip (+). apabila pada kasus tersebut dilakukan pemeriksaan
fluoroskopi, tampakan apa yang bisa ditemukan?

a. Caterpillar sign
b. 3 inverted sign
c. Bird beak sign
d. String sign
e. Lead pipe sign
11) Diagnosis : Kolitis ulseratif

• Pria 55 tahun, keluhan sakit perut dan BAB berdarah

• Pemeriksaan endoskopi ditemukan peradangan dari rektum hingga


kolon sigmoid, erosi(+) dan pseudopolip (+).

A. Caterpillar sign -> Hyperthropic piloric stenosis

B. 3 inverted sign -> Benign prostat hyperplasia

C. Bird beak sign -> Achalasia

D. String sign -> Chron’s disease


12) Seorang pemuda usia 20 tahun datang ke IGS RS di bawa oleh warga setelah
mengalami kecelakaan terjatuh dari motor, kemudian bagian perut bawah
pasien terlindas truk. Pasien seketika merasakan nyeri hebat pada bagian
perut bawah dan paha kemudian tidak sadarkan diri. Tanda vital kesadaran
sopor, KU sakit berat, TD 90/60 mmhg, RR 24x/m, N 112 x/m, T 37 C.
Pemeriksaan fisik abdomen terdapat jejas didaerah pelvic dan suprapubic,
hematuria (+). setelah syok dapat teratasi dilakukan pemeriksaan rontgen
pelvis dan didapatkan hasil seperti dibawah ini.
Apakah diagnosa yang dialami pasien?

a. Ruptur ginjal grade 4


b. Ruptur ginjal grade 3
c. Ruptur uretra
d. Ruptur buli intraperitoneal
e. Ruptur buli ekstraperitoneal
12) Ruptur kandung kemih akibat trauma tumpul dan trauma penetrans,
serta instrumentasi urologi Pasien datang dalam keadaan
syook karena adanya fraktur pelvis dan perdarahan hebat
Tidak bisa buang air kecil Keluar darah dari uretra (hematuria)
Klasifikasi :
- Ekstraperitoneal : terdapat gambaran ekstravasasi seperti nyala api
pada daerah perivesikal
- Intraperitoneal : terlihat kontras masuk ke rongga abdomen
13) Nn. Soli usia 15 tahun datang dibawa oleh ayahnya dengan keluhan bentuk
tubuh terasa aneh, pasien tidak dapat bersikap tegak pada saat berjalan
ataupun duduk. Orangtua pasien baru menyadari perubahan anaknya ketika
anak mulai belajar berjalan. Ayahnya merasa panjang kaki kanan dan kiri
anak tidak sama, bahu kiri terlihat lebih pendek daripada bahu kanan. Tanda
vital TD 110/70 mmhg, N 80x/m, RR 20 x/m, T 36.5 c. Pemeriksaan fisik
adam forward binding test (+). Pemeriksaan penunjang rontgen vertebrae di
dapatkan seperti foto dibawah ini. Diagnosis pasien adalah...

a. Lordosis
b. Skoliosis
c. Kifosis
d. Osteoporosis
e. Spondilitis tb
13) Skoliosis pemeriksaan rontgen: vertebrae berbentuk huruf S

Tatalaksana : pemakaian brace, operatif : Spinal Fusion


14) Seorang pria berusia 62 tahun datang ke Poli Paru dengan keluhan sesak
napas hilang timbul sejak 6 bulan terakhir. Sesak napas timbul bila pasien
naik tangga dengan cepat. Keluhan lain adalah batuk berdahak yang hilang
timbul. Riwayat merokok sejak usia 20 tahun. Pasien memiliki riwayat
dirawat 2 bulan lalu akibat sesak. Pada pemeriksaan fisik ditemukan TD :
110/70 mmHg, nadi 97 x/menit, RR : 20 x/menit, suhu 36,8 oC, SpO2 95%.
Pemeriksaan spirometri ditemukan FEV1/FVC 0,57 setelah diberikan
bronkodilator. Yang bukan gambaran radiologis sesuai diagnosis diatas
adalah...

a. Hiperlusen
b. Diafragma mendatar
c. Kardiomegali
d. Jantung pendulum
e. Ruang retrosternal melebar
14) Diagnosis : PPOK

Gambaran radiologis terkait PPOK adalah : hiperinflasi, hiperlusen,


diafragma mendatar, ruang retrosternal melebar, jantung pendulum
atau tear drop
15) Seorang pria berusia 20 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan nyeri pada
seluruh lapang perut sejak 2hari lalu. Dari hasil anamnesis diketahui
awalnya nyeri dirasakan di perut kanan bawah. Nafsu makan berkurang serta
mual dan muntah. Tanda vital TD 90/70 mmhg, RR 24x/menit, HR
100x/menit, suhu 38,0 C. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan
seluruh lapang abdomen, metalic sound (+). hasil pemeriksaan laboratorium
didapatkan hb 14 gr/dl, HCT 40, RBC 4 juta, WBC 16.000, plt 300.000.
Pada pemeriksaan foto polos abdomen didapatkan gambar seperti berikut.
Apakah nama gambaran yang tepat pada pasien di atas?

a. Cupulo sign
b. Olive sign
c. Step ladder sign
d. Double bubble
e. Distensi abdomen
15) Diagnosis : ileus obstruktif
Pasien datang dengan nyeri perut mendadak disertai keluhan obstruktif
( mual, muntah, tidak bisa bab dan flatus)

• Pemeriksaan fisik tampak darm contour dan darm steifung • Bising


usus meningkat
B. Line up→ileus paralitik

C. Apple core sign→Ca colon

D. Pneumoperitoneum→Peritonitis

E. Colon cut-off sign→Pankreatitis akut


16) Bayi usia 3 hari, muntah hijau, sejak 1 hari, 2 kali diare berdarah, tampak
perut semakin membuncit. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tampak sangat
lemah, abdomen distensi. Apa yang paling mungkin dialami oleh pasien?

a. Morbus hirschprung
b. Invaginasi
c. Malrotasi intestinal
d. Malrotas anorektal
e. Hipertrofi stenosis pilorus
Bayi, 3 hari
• Muntah hijau, 1 hari,
16) • Diare berdarah, 2 kali
• Tampak perut semakin membuncit
• PF: tampak sangat lemah, abdomen distensi
• DPL: leukositosis
• Barium swallow: corkscrew sign (kontras dari duodenum distal ke jejunum
proksimal tidak melintasi garis tengah)
• Gaster berada di kiri
• kongenital
• Bedakan dengan volvulus sigmoid (coffee bean)
A. Morbus hirschprung : keterlambatan pengeluaran kolon, kolon megatoxic,
kolon distal yang menyempit diikuti dengan dilatasi proximal
B. Invaginasi : red currant jelly stool, massa kuadran atas abdomen, nyeri,
target/doughnut/bull’eye sign yang ada malformasi anorektal
D.Malrotas anorektal : Malrotasi anorektaltidak ada istilah ini,
E. Hipertrofi stenosis pilorus : hematemesis, massa bergerak di epigastrium,
single bubble
17) Seorang bayi berusia 2 hari dibawa ibunya ke IGD karena selalu terdapat
gelembung busa dari mulutnya. Keluhan disertai batuk dan tersedak saat
diberi ASI. Pada pemeriksaan tanda vital RR 30x/menit, HR 110x/menit dan
suhu 38 C. Pada thorax didapatkan ronkhi +/+ pada basal kedua lapangan
paru. Pada pemeriksaan radiologi ditemukan gambaran seperti berikut.
Apakah interpretasi hasil pemeriksaan tersebut?

a. Coiled spring
b. Double bubble
c. Single bubble
d. Caterpiller sign
e. Olive shaped mass
17) Diagnosis : atresia esofagus kelainan penyerta
• polihidramnion pada ibu gejala klinis
• tersedak saat pertama kali minum/ menyusu
• muntah tidak hijau • drooling saliva
• sesak -> fistula trakeaesofageal
• dipasang OGT/NGT tidak masuk (<10 cm)
pemeriksaan
• foto polos abdomen : gasless abdomenàtanpa
fistula
• rontgen thorax : coiled spring / NGT tergulung
18) Nn. Sinta, usia 34 tahun dibawa ke IGD dalam kondisi penurunan kesadaran
sejak 8 jam SMRS. Sejak 1 minggu SMRS, ia mengeluh sering sakit kepala
dan muntah pada keluarganya. Sejak 2 bulan sebelumnya, ia mengeluhkan
sering keluar cairan dari telinga. Tanda vital tekanan darah 160/100 mmhg,
nadi 98x/menit, RR 19x/menit, suhu 38.8 c. Pada pemeriksaan telinga
didapatkan adanya perforasi attic dan tampak adanya massa putih yang
berbau. Tanda rangsang meningeal (-). Darah rutin didapatkan leukositosis.
Dokter menyampaikan bahwa terdapat kumpulan nanah pada otak pasien.
Pemeriksaan CT scan kepala akan didapatkan gambaran...

a. Lesi hipodens
b. Lesi hiperdens
c. Ring-like enhancement
d. Multipel lesi hipodens
e. Air-fluid level
18) Diagnosis : abses serebri --> infeksi supuratif fokal di dalam parenkim
otak, diliputi oleh kapsul bervaskular

faktor predisposisi :
– otitis media dan mastoiditis
– sinusitis paranasal
– infeksi pyogenik di torax atau bagian tubuh lainnya – trauma tembus
kepala atau prosedur neurosurgery – infeksi dental
19) Laki-laki, 40 tahun mengeluhkan nyeri perut kanan atas hilang timbul 3 hari
yang lalu. Mual muntah 3 kali berisi makanan, demam 1 hari. Sudah minum
omeprazole dan ranitidine namun tidak membaik. Tanda vital TD 140/80
nadi 84 kali/menit RR 22 kali/menit suhu 38. Sklera tidak ikterik dan
murphy sign (+). pada pemeriksaan laboratorium ditemukan ALT 130 AST
100. Apa pemeriksaan awal yang disarankan untuk diagnosis?

a. USG abdomen
b. Esofagogasterduodenokopi
c. Igm pylori
d. Abdomen 3 posisi
e. CT scan abdomen dengan kontras
19) Diagnosis : kolesistitis
• laki-laki, 40 tahun
• nyeri perut kanan atas hilang, 3 hari
• mual muntah 3 kali berisi makanan, demam 1 hari
• PF: suhu 38. Sklera tidak ikterik dan murphy sign
(+)
• PF: ALT 130 AST 100

diagnosis: USG (acoustic shadow)


20) Bayi dirujuk bidan, bayi lahir spontan dengan usia kehamilan 33 minggu.
Segera setelah kelahiran, bayi tampak sesak. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan RR 65 x/menit, HR 140 x/menit. Auskultasi paru normal dan
tidak didapatkan suara napas tambahan. Dokter memutuskan untuk
melakukan pemeriksaan foto thorax. Apa gambaran radiologi yang
diharapkan pada kasus tersebut?

a. Infiltrat kasar atau bercak ireguler pada sebagian lapang paru


b. Edema interstitial, efusi pleura dan terdapat cairan di fisura
c. Reticogranular ground glass appearance dengan air bronchogram
d. Hiperlusen avascular pada seluruh lapang paru
e. Honeycomb appearance pada sebagian lapang paru
20) Diagnosis : HMD
A. Infiltrat kasar atau bercak ireguler pada sebagian
lapang paru : pneumonia
B. Edema interstitial, efusi pleura dan terdapat
cairan di fisura interlobar : transient tachypnea of
newborn
E. Honeycomb appearance pada sebagian lapang
paru : bronkiektasis
D. Hiperlusen avascular pada seluruh lapang paru :
PPOK
21) Pasien laki – laki, 66 tahun, datang ke IGD dengan keluhan nyeri perut sejak 1 minggu
yang lalu. Nyeri disertai mual dan muntah. Dari pemeriksaan fisik didapatkan bising usus
menghilang. Pemeriksaan radioogi yang dapat dilakukan adalah..

a. Udara tidak sampai kedistal, distensi loop usus, herring bone (+), air fluid level dengan
step ladder meningkat.
b. Udara sampai kedistal, distensi loop usus, herring bone (+), air fluid level dengan step
ladder meningkat.
c. Udara tidak sampai kedistal, distensi loop usus, herring bone (+), air fluid level dengan
step ladder memanjang
d. Udara sampai kedistal, distensi loop usus, herring bone (-), air fluid level dengan
step ladder memanjang.
e. Udara tidak sampai kedistal, distensi loop usus, herring bone (-), air fluid level dengan
step ladder memanjang.
21) Diagnosis : ileus paralitik

ILEUS OBSTRUKSI
• UMUMNYA, distribusi gas tidak merata (hanya di proksimal
sumbatan).
• Dilatasi usus tidak proporsional, melainkan BERTINGKAT/tumpang
tindih/gambaran herring bone.
• Gambaran air fluid level sangat banyak, bertingkat menyerupai
stepladder.

ILEUS PARALITIK
• UMUMNYA, distribusi gas merata (proksimal – distal).
• Dilatasi usus proporsional. JADI, kolon berdilatasi tetapi tetap lebih
besar daripada dilatasi usus halus.
• Gambaran air fluid level sedikit, tersebar tidak teratur.
22) Pasien laki – laki, 49 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan batuk
sejak empat minggu yang lalu, batuk berdahak berwarna kehijauan disertai
demam dan keringat malam pada pemeriksaan fisis ditemukan distress
pernapasan sedang dan rhonki basah halus. Sebelumnya pasien sudah
mendapatkan pengobatan TB dan dinyatakan sembuh, tetapi keluhan muncul
kembali. Tekanan darah 120/80 mmhg, frekuensi napas 28 kali/menit, nadi
88 kali/menit. Pemeriksaan laboratorium ditemukan leukosit 9000/ul, hb
11,5 g/dl, LED 120 mm/jam. Apakah tempat kelainan pada radiologi?

a. Apeks lobus inferior, apek lobus medial


b. Apeks lobus superior, apeks lobus inferior
c. Apeks lobus superior, apek lobus medial
d. Apeks lobus inferior, apek lobus medial, apek lobus inferior
e. Apeks lobus inferior saja
22) Diagnosis : TB paru • foto rontgen • lesi aktif:
bayangan berawan/nodular di apeks & posterior
lobus superior, segmen superior lobus inferior,
kavitas, bayangan bercak milier, efusi pleura. Lesi
inaktif: fibrotik, kalsifikasi, schwarte/penebalan
pleura.
23) Pasien laki – laki, 70 tahun datang dengan keluhan BAB berdarah sejak 2
bulan yang lalu. Pasien mengatakan belakangan ini perutnya sering
kembung walaupun nafsu makan membaik serta berat badanya semakin
menurun. Pemeriksaan radiologis menunjukan adanya filling defect,
menyebabkan penyempitan lumen kolon sigmoid dengan tepi ireguler dan
gambaran apple core. Apa diagnosis yang paling mungkin pada pasien ?

a. Colitis ulserativa
b. Diverticulosis
c. Adenokarsinoma kolon
d. Infark usus
e. TB usus
23) • Pasien laki – laki, 70 tahun
• keluhan BAB berdarah sejak 2 bulan yang lalu.
• Belakangan ini perutnya sering kembung serta
berat badanya semakin menurun
• RO : filling defect,
• penyempitan lumen kolon sigmoid dengan tepi
ireguler dan gambaran apple core.
24) Pasien perempuan, usia 25 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan nyeri
perut kanan bawah dan nyeri ulu hati yang hilang timbul sejak 3 hari yang
lalu. Nyeri dirasakan terutama saat pasien berjalan dan tungkai bawah
ditekuk. Demam (+), mual muntah (+). pada pemeriksaan fisik didapatkan
pasien tampak sakit berat, GCS 456, TD: 110/70 mmhg N: 112x/m, RR:
20x/m, S : 39 C. Nyeri tekan perut bawah (+) dan perut seperti papan.
Pemeriksaan lab ditemukan hb: 12,2 g/dl, leukosit 15.000/ul, trombosit
200.000/ul. Pemeriksaan radiologi yang cepat dan tepat pada pasien wanita
tersebut diatas adalah...

a. Appendicogram
b. USG abdomen
c. BNO 3 posisi
d. Esophagomaagduodenoscopy (OMD)
e. CT scan abdomen
24) Diagnosis: apendisitis perforasi dengan komplikasi peritonitis acute abdomen
memerlukan pemeriksaan penunjang awal berupa foto polos abdomen 3 posisi

• mengetahui proses akut abdomen yang sedang terjadi


• mencari tanda-tanda obstruksi/paralisis usus
• peritonitis lokal (maupun umum)

A. Appendicogram -> bukan penunjang awal pada apendisitis


B. USG abdomen -> dilakukan pada apendiks tanpa komplikasi perforasi
D. Esophagomaagduodenoscopy (OMD) -> tidak relevant
E. CT scan abdomen -> bukan penunjang awal pada apendisitis
25) Laki-laki, 70 tahun mengeluh sebulan terakhir mengalami buang air kecil
sedikit-sedikit dan merasa tidak tuntas. Pasien sering terbangun malah hari
untuk BAK. Pasien menyangkal BAK berpasir. Pemeriksaan radiologi yang
tepat adalah?

a. USG transrektal
b. Foto abdomen
c. Ivp
d. CT scan
e. Retrograd pyelografi
25) Diagnosis : BPH
A. Foto abdomen : melihat gambaran batu
radiopaque, batu stagghorn, ginjal (bentuk, letak,
ukuran, posisi)
B. IVP : melihat fungsi ekskresi ginjal, anatomi
traktus urogenital atau curiga tumor
C. CT scan : gold standard trauma ginjal
D. Retrograd pyelografi : memasukkan alat melalui
OUE samapi pelvis renalis, lalu diberi kontras, untuk
menilai ureter, VU dan fungsi pengosongannya
26) Bayi laki-laki, usia 2 hari dibawa ibunya ke UGD karena tidak
mengeluarkan BAB dalam 2 hari. Kemudian bayi dilakukan pemeriksaan
foto polos dengan posisi bayi dibalik (kepala dibawah) dan diletakkan koin
pada daerah yg seharusnya menjadi lubang anus. Kemudian dihitung
jaraknya dari udara rektum, sejauh 2,5cm. Diagnosis pada pasien adalah...

a. Atresia biliaris
b. Atresia ani letak tinggi
c. Atresia ani letak rendah
d. Ileus obstruktif
e. Atresia rectum
26) Atresia ani letak tinggi : <1 cm atresia ani letak
rendah : <1 cm
27) Seorang laki-laki, 43 tahun, datang dengan keluhan utama berupa sesak
nafas sejak 3 jam smrs. Pasien memiliki riwayat serangan jantung 2 tahun
yang lalu dan hipertensi 5 tahun yang lalu yang tidak terkontrol. Sejak 1
tahun smrs pasien sering merasa sesak saat beraktivitas. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan TD 160/90 mmHg, nadi 82 x/menit, napas 32 x/menit, dan
suhu 37°C. Saturasi O2 80%. Pada auskultasi terdengar. Pemeriksaan
radiologi terdapat gambaran ronki Kerley B line dan butterfly tersebut?

a. Hipertensi emergensi
b. Infark miokard akut
c. Emboli paru akut
d. Edema paru akut
e. gagal jantung kronik
27) Diagnosis : Edema paru akut

- Sesak
- Riwayat serangan jantung 2 tahun yang lalu
- hipertensi
- rhonki auskultasi
- gambaran kerley b line (distended lobular septa) dan butterfly
appearance/batwing appearance
28) Tn. M, 33 tahun datang dengan nyeri hebat pada bagian panggul kiri,
muncul setelah pasien mengalami kecelakaan 30 menit lalu saat
mengendarai truknya. Pada PF, didapatkan ekstremitas inferior sinistra
memendek, endorotasi, adduksi sendi panggul kiri, teraba massa di belakang
panggul. Pada gambaran radiologis didapatkan seperti gambar dibawah.
Diagnosis yang paling mungkin adalah

a. Fraktur asetabulum
b. Dislokasi posterior hip
c. Fraktur intertrokanter
d. Dislokasi anterior caput femur
e. Fraktur pelvis
28) Dislokasi posterior hip : ekstremitas inferior
sinistra memendek, endorotasi, adduksi sendi
panggul kiri, teraba massa di belakang panggul
29) Laki-laki 25 tahun datang ke poli THT-KL dengan keluhan bengkak di
belakang telinga kanan sejak 6 hari yang lalu. Pasien memiliki riwayat
keluar cairang kuning, kental, dan berbau dari telinga kanan sejak 2 tahun
lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan benjolan kemerahan di belakang
telinga kanan hingga mendorong telinga kedepan. Pada pemeriksaan
otoskop, didapatkan sekret (+). Foto rontgen yang sesuai untuk pemeriksaan
adalah?

a. Schuller & schedel


b. Schuller & stenver
c. Waters & caldwell
d. Waters & schedel
e. Schuller & submentovertex
29) Pemeriksaan radiologi akan terlihat bayangan kolesteatoma pada
rotgen mastoid, yang letaknya dapat di attic ataupun antrum mastoid,
maka posisi radiologi yang tepat :
- posisi schuller  memperlihatkan pneumatisasi mastoid dari sisi
lateral dan atas
foto ini memperlihatkan posisi sinus lateral, segmen mastoid, dan attic
atau epitimpanicum
- posisi owen  diambil dari arah anterior telinga tengah
foto ini memperlihatkan daerah antrum, kaput maleus, inkus, dan attic
- posisi stenver memperlihatkan sumbu panjang pyramid petrosus
dengan kanalis akustikus internus, labirin, dan antrum - posisi chause
iii merupakan posisi oblik
memperlihatkan kerusakan dinding lateral attic
30) Seorang bayi berusia 1 hari dibawa ke dokter dengan keluhan muntah-
muntah kehijauan. Anak masih bisa menghisap kuat, tidak ada keluhan
demam. Riwayat kelahiran SC dengan indikasi riwayat SC, langsung
menangis, gerakan aktif, refleks menghisap kuat. Riwayat kehamilan ibu
dengan polihidramnion. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nadi 140x/menit
reguler, RR 55x/menit, suhu 37oc, BB 3500 gram, PB 49cm, LK 35cm. Pada
pemeriksaan abdomen, tidak ditemukan distensi, BAB (-). Pada pemeriksaan
radiologis didapatkan gambaran sebagai berikut.
Diagnosis yang paling tepat untuk kasus diatas adalah?

a. Atresia duodenum
b. Atresia ileum
c. Atresia jejunum
d. Atresia bilier
e. Atresia ani
30) • Bayi, q hari
• keluhan mual muntah kehijauan
• masih bisa menghisap kuat, tidak ada keluhan demam
• pemeriksaan abdomen : distensi (-), BAB (-)
• pemeriksaan radiologis : double bubble

b. Atresia ileum hampir mirip gambaran ileus obstruksi

c. Atresia jejunum triple bubble

d. Atresia bilieranak kuning lebih dari 2 minggu

e. Atresia aniinvertogram (+)


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai