Atomic Absorbtion Spectros
Atomic Absorbtion Spectros
SPECTROSCOPY
GBC
Skema Dasar AAS :
Skema Dasar AAS :
• Light Source - Hollow Cathode Lamp : menghasilkan
cahaya dengan panjang gelombang yang khas untuk
masing-masing element.
• Atomizer : membuat atom-atom bebas.
• Monocromator : memisahkan cahaya berdasarkan
panjang gelombang dari semua cahaya element lain.
• Light Sensitive Detector : mendeteksi besarnya serapan.
• Electronic Readout System : menterjemahkan besar
serapan yang dideteksi oleh detektor.
Flame Atomization
Flame :
• Air – Acetylene Flame :
- Temp. operasi = 2300C
- Gas = udara tekan (oxidant) & C2H2 (fuel)
- Flow C2H2 1,5 mL/min
- Untuk element yang lebih mudah teratomisasi Cu, Fe, Zn, Pb, dll
• Nitrous Oxide – Acetylene Flame:
- Temp. operasi = 3000C
- Gas = N2O (oxidant) & C2H2
- Diperlukan flow C2H2 lebih besar
- Untuk element Al, Si, Sn, V dll
Burner – Nebulizer System :
Burner – Nebulizer System :
Burner
Nebulizer
Mixing padle
Pressure relief
bung
Liquid trap
Nebulization :
Absorban
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0.2 0.5 0.8 1 1.2 1.5
Jarak Glass Bead - Venturi
Nebulization :
• Aliran solution Pengaruh Perubahan Aliran ( Ca )
6mL/min. 1.2
1
0.8
Absorban
0.6
0.4
0.2
0
0 1.5 2 3 5.5 7.5 10
Aliran ( mL/min )
Posisi Burner :
• Optimasi Lampu :
Meluruskan sinar HCL dengan detektor
untuk mencapai Intensitas maksimum
yang ditandai dengan “EHT” optimum
(terkecil). Diatur melalui 2 buah knob
(turret) pada tempat HCL.
Optimasi :
• Optimasi Signal :
- Posisi Burner
- Aliran Sample
- Jarak Glass Bead
Catt : untuk N2O-C2H2 flame, pertama kali
perlu dilakukan pengaturan aliran C2H2
untuk mencapai “Red Cone”.