Identitas
Kelompok 2
Jumlah Jam 2 Jam 26 Menit dari pukul 09:26 WIB sampai 12:10 WIB
PERCOBAAN 4
I. Tujuan Praktikum
II. Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah Neraca analitik, pipet Pasteur, labu
volumetric 10, 50 dan 100 mL, pipet ukur 5 dan 10 mL, buret 25 mL, gelas beaker
250 mL, 500 mL, dan 1000 mL, corong gelas, pengeduk kaca, spatula, gelas arloji,
spektrofotometer UV-Vis
III. Bahan
IV. Prosedur
Contoh Uji
Absorbansi
Konsentrasi (mg/L) Rata - rata
1 2 3
0 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000
0.01 0.1000 0.0101 0.0101 0.0401
0.02 0.0716 0.0717 0.0716 0.0716
0.05 0.1511 0.1514 0.1513 0.1513
0.10 0.2919 0.2919 0.2918 0.2919
0.15 0.4325 0.4325 0.4323 0.4324
0.20 0.5663 0.5660 0.5660 0.5661
Absorbansi
Keterangan Rata - rata
1 2 3
Sampel 1 0.3016 0.3016 0.3017 0.3016
Sampel 2 0.2894 0.2892 0.2894 0.2893
Sampel 3 0.2865 0.2863 0.2863 0.2864
Sampel 4 0.3006 0.3006 0.3005 0.3006
Sampel 5 0.2964 0.2959 0.2960 0.2961
Sampel 6 0.2962 0.2965 0.2967 0.2965
Absorbansi
Keterangan Rata - rata
1 2 3
Spike 1 0.5025 0.5038 0.5025 0.5029
Spike 2 0.5053 0.5053 0.5050 0.5052
Spike 3 0.5088 0.5090 0.5086 0.5088
Keterangan Hasil
I 0.0501
Massa Na2C2O4
II 0.0501
I 11.71
Volume KMnO4 (mL) II 12.31
Blanko 0.41
BE Na2C2O4 67 g/grek
Data Hasil Standarisasi Larutan Induk Nitrit
Keterangan Hasil
I 1.51
Volume KMnO4 (mL)
II 3.61
N Na2C2O4 (N) 0.05
Volume Na2C2O4 (mL) 10
Volume NO2 (mL) 10
2. Standarisasi NO2
N NO2=
[ ( N KMn O4 x V KMnO 4 )−( N Na2 C 2 O 4 x V Na2 C2 O4 ) ] x 7
V NO 2
N NO2=
[ ( 0.3 N x 2.56 mL )−( 0.05 N x 10 mL ) ] x 7
10 mL
N NO2=0.1876 mg /L →187.6 mg /L
Jadi, nilai N NO2 yang diperoleh berdasarkan hasil perhitungan adalah sebesar
187.6 mg/L
3. Penentuan Linieritas
Absorbansi
Konsentrasi (mg/L) Rata - rata
1 2 3
0 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000
0.01 0.1000 0.0101 0.0101 0.0401
0.02 0.0716 0.0717 0.0716 0.0716
0.05 0.1511 0.1514 0.1513 0.1513
0.10 0.2919 0.2919 0.2918 0.2919
0.15 0.4325 0.4325 0.4323 0.4324
0.20 0.5663 0.5660 0.5660 0.5661
KURVA KALIBRASI
0.6000
f(x) = 2.80046042003231 x + 0.00987466343564897
0.5000 R² = 0.999415774537295
0.4000
Absorbansi (A)
0.3000
0.2000
0.1000
0.0000
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25
Jadi, hasil linieritas dikatakan baik karena nilai koefisien determinasi (R 2) yang
diperoleh sebesar 0.9994 dari syarat keberterimaan sebesar > 0.995. artinya nilai
koefisien determinasi yang didapatkan memenuhi syarat keberterimaan
10 × Sy / x
LOQ= =d
slope
3 × Sy / x
LOD= =c
slope
Sy /x =
√ ∑ (Y −Yi)2 =b
n−2
Jadi, hasil LOD dan LOQ yang diperoleh dari data secara berturut-turut sebesar
315.2346 dan 1050.7820. artinya nilai LOD dan LOQ tidak memenuhi syarat
keberterimaan.
5. Penentuan Presisi
Xi
Keterangan Absorbansi FP X ¿
(mg/L)
absorbansi−intersep
Xi=
slope
SD=√ ∑ ¿ ¿ ¿ ¿
%RSD=SD/ X x 100%
(1−0,5 log C)
CV Horwitz =2
Jadi, hasil %RSD yang diperoleh sebesar 70.40% artinya nilai presisi yang
diperoleh tidak memenuhi syarat keberterimaan karena metode analisis bisa
dikatakan memberikan presisi yang baik ketika nilai simpangan baku relatifnya
%RSD < 2%. Dan saat dibandingkan dengan 2/3 CV Horwitz nilai %RSD yang
dihasilkan tetap diatas nilai 2/3 CV Horwitz dengan nilai sebesar 15.04%.
C C C
Rata - Rata
Spike Absorbansi Spike Target Sampel %R
%R
(mg/L) (mg/L) (mg/L)
Spike 1 0.5029 0.1761 1484.26
Spike 2 0.5052 0.1769 0.0050 0.1018 1500.45 1503.62
Spike 3 0.5088 0.1781 1526.16
Persamaan Slope Intersep R R2
y = 2.8005x + 0.0099 2.8005 0.0099 0.9997 0.9994
absorbansi−intersep
C spike=
slope
V standar × C standar
C target=
volume total
C spike−C sampel
%R= ×100 %
C target
Jadi, hasil %R yang diperoleh dari data sebesar 1503.62%. artinya nilai presisi
yang didapatkan tidak memenuhi syarat keberterimaan yang telah ditetapkan oleh
AOAC, 2002 yang masuk dalam rentang 85% - 110%.
FM
Kurva Kalibrasi
F.Kalibrasi
Nitrit (mg/L)
Presisi
Ketidakpastian Baku
Ketidakpastian Kurva Kalibrasi
Cj Absorbansi
No (B0 + B1.Cj)) [Aj - (B0 + B1.Cj)]2 (Cj - C ) (Cj - C )2
(mg/L) (Aj)
1 0 0.0000 0.0099 0.000098 -0.08 0.0057
2 0.01 0.0401 0.0199 0.000408 -0.07 0.0043
3 0.02 0.0716 0.0299 0.001739 -0.06 0.0031
4 0.05 0.1513 0.0599 0.008357 -0.03 0.0007
5 0.10 0.2919 0.1099 0.033135 0.02 0.0006
7 0.15 0.4324 0.1599 0.074281 0.07 0.0055
6 0.20 0.5661 0.2098 0.126921 0.12 0.0154
C 0.08 Σ[Aj - (B0 + B1.Cj)]2 0.244939 Sxx 0.0354
No Deskripsi Nilai
1 S (Standar Deviasi) 0.2213
2 B1 (Slope) 2.8005
3 p (Jumlah Sampel) 6
4 n (Jumlah Standar) 6
5 C0 (C Sampel) 0.1018
6 (C Standar Rata - rata) 0.08
7 Sxx 0.0354
8 µ (C0) 0.0469
√
n
√
2
S 1 1 (C ¿¿ 0−C)
μ ( C 0 )= × + + ¿
B1 p n Sxx
Ketidakpastian Labu Ukur 25 mL
Ketidakpastian Presisi
Qu
μkal=
√6
Volume Alat Ukur x ∝ x ∆ T
μFM =
√3
μ v =√ (μkal)2 +( μFM )2
%RSD
μP=
√n
Ketidakpastian Gabungan dan Diperluas
Ketidakpastian Ketidakpastian
Lambang Deskripsi Nilai Satuan
Baku (µ(x)) Relatif (µ(x))
Konsentrasi Nitrit dari
C0 0.1018 mg/L 0.0469 0.4608
Kurva Kalibrasi
µ(Va) Volume Labu Ukur 25 mL 25.0000 mL 0.0292 0.0012
Presisi %RSD 70.4000 % 0.7040 0.0100
Σ [(µ(x)/(x)] 0.4720
Ketidakpastian
0.4610
Gabungan (µc)
Ketidakpastian
0.9219
Diperluas (µ)
Ketidakpastian Gabungan
√( )( )( )
2 2 2
μc (r ) μ(C 0 ) μ(Va) μ(V )
= + + C
r C0 Va V
Ketidakpastian Diperluas
μc (r )
Ur= ×2
r
0.1080 ± 0.9219
VII. Kesimpulan
SNI 06-6989.17-2009 Air dan Air Limbah – Bagian 9: Cara uji nitrit (NO2-N)
secara spektrofotometri.
Ellison, S.L.R, Williams, A. (Eds). Eurachem/CITAC guide : Quantifying
Uncertainy in Analytical Measurement, Third Edition, (2012) ISBN 978-0-
948926-30-3.
Riyanto.,(2014)., Validasi Metode Pengujian, Yogyakarta; Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Indonesia.
AOAC. (2002). Guildelines For Validation of Microbiological Methods For Food
And Enviromental Surfaces, AOAC International.
IX. Validasi