Anda di halaman 1dari 88

KELISTRIKAN DAN

KEMAGNETAN
Muhamad Taufiq, M.Pd
Pendidikan IPA S1 FMIPA
Universitas Negeri Semarang http://ipa.unnes.ac.id
1
KELISTRIKAN
DAN
KEMAGNETAN

http://ipa.unnes.ac.id
2
Listrik Statis
• Hukum Coulomb
• Medan Listrik
• Menghitung Kuat Medan Listrik
• Energi Potensial Listrik
• Hubungan antara Gaya Coulomb, Kuat Medan, Energi
Potensial dan Potensial
• Kapasitor
• Rangkaian Kapasitor
• Energi Kapasitor

http://ipa.unnes.ac.id
Hukum Coulomb
• Hukum Coulomb
• Muatan Listrik
• Permitivitas bahan ()
• Gaya Coulomb
• Gaya Elektrostatis pada Beberapa Muatan Listrik

• Medan Listrik
• Menghitung Kuat Medan Listrik
• Energi Potensial Listrik
• Kapasitor
• Rangkaian Kapasitor
• Energi Kapasitor
http://ipa.unnes.ac.id
Muatan Listrik
Muatan Listrik adalah pembawa sifat kelistrikan suatu benda.
Di dalam atom penyusun suatu benda terdapat 2 muatan
listrik, yaitu proton (+) dan elektron (-) serta satu partikel yang
tidak bermuatan yang disebut netron.
Benda Netral : adalah benda yang jumlah elektron (-) dan
proton (+) dalam atom-atom benda tersebut jumlahnya sama.
Benda Bermuatan : adalah benda yang jumlah elektron (-)
dan proton (+) dalam atom-atom benda tersebut jumlahnya
tidak sama.
Jika elektron (-) lebih sedikit dari proton (+), benda menjadi
bermuatan positif.
Jika elektron (-) lebih banyak dari proton (+), benda menjadi
bermuatan negatif.

http://ipa.unnes.ac.id
Memuati Benda
Benda yang netral dapat dibuat bermuatan dengan berbagai
cara, misalnya saling digosokkan antara 2 benda yang
berbeda. Atau dengan cara didekatkan ke benda lain yang
sudah bermuatan (di induksi).
Ebonit yang digosok-gosokkan dengan kain wool
menyebabkan ebonit bermuatan negatif. Hal ini karena terjadi
perpindahan elektron dari kain woll menuju ke ebonit, saat
terjadi gesekan antara keduanya.
Kaca yang digosok-gosokkan dengan kain sutera kering
menyebabkan kaca bermuatan positif. Hal ini karena terjadi
perpindahan elektron dari kaca ke kain sutera, saat terjadi
gesekan antara keduanya.

http://ipa.unnes.ac.id
Jumlah Muatan
Jumlah muatan yang terdapat dalam sebuah benda diberi simbol
besaran q atau Q, dan diberi satuan coulomb (C). Satuan lain
yang lebih kecil adalah mC (mili coulomb), C (mikro coulomb),
nC (nano coulomb, pC (pico coulomb). Satuan ini diambil dari
nama Charles Augustin de Coulomb.

QA QA = + 6 coulomb

QB QB = - 12 coulomb

http://ipa.unnes.ac.id
Sifat Muatan Listrik
Jika dua buah benda yang bermuatan saling didekatkan,
keduanya akan saling mempengaruhi. Pengaruh ini dapat
berupa tolakan atau tarikan satu sama lain.
Benda yang bermuatan sejenis jika didekatkan akan saling
tolak-menolak..
Benda yang bermuatan tidak sejenis jika didekatkan akan
saling tarik-menarik

http://ipa.unnes.ac.id
Gaya Coulomb Menurut Charles Agustin de
Coulomb, :

q1 q2 Besarnya gaya tolak-menolak atau


tarik-menarik antara 2 buah benda
bermuatan, sebanding dengan
muatan masing-masing benda dan
r berbanding terbalik dengan kuadrat
jarak antara kedua benda.
Secara matematis dapat dirumuskan sebagai:
q1q2 Dengan k adalah konstanta yang
F 2 nilainya tergantung dari medium di
r
antara kedua benda.
qq
 k 1 22
r

http://ipa.unnes.ac.id
Gaya Coulomb (benda dalam vakum )
Persamaan gaya
coulomb:
q1 q2 q1q2
F k 2
r
r Sering dituliskan dalam
bentuk lain:

Ruang Hampa 1 q1q2


F
40 r 2

dengan o adalah permitivitas ruang hampa (8,85.10-12 C2 N-1m-2)


Jika dihitung akan didapat k 4 1 0  9.109 Nm
2 2
C

http://ipa.unnes.ac.id
Gaya Coulomb
Untuk benda dalam
q1 q2 ruang hampa, berlaku :

1 q1q2
F
r 40 r 2
Maka, jika benda berada
dalam medium tertentu,
Bahan tertentu berlaku :
1 q1q2
Fdlmbahan
4bahan r 2
dengan bahan adalah permitivitas medium.

http://ipa.unnes.ac.id
Permitivitas Relatif (r)
Jika gaya coulomb dalam
vakum dibandingkan dengan Nilai ini disebut permitivitas
gaya coulomb dalam bahan, relatif bahan terhadap vakum.
akan diperoleh :
1 q1q2  bahan
Fdlmvakum 4  0 r 2
r 

Fdlmbahan 1 q1q2 Atau:
0

4  bahan r 2
 bahan
 bahan  r  0
 0

http://ipa.unnes.ac.id
Arah Gaya Coulomb
Gaya Coulomb juga termasuk besaran vektor, sehingga
arahnya tertentu.
Jika benda A bermuatan positif (+) dan benda B bermuatan
negatif (-), maka A tertarik ke arah B dan B tertarik ke arah A
dengan gaya yang sama besar tetapi arahnya berlawanan.

Berlaku :
FB,A
FA,B  FB,A
FA,B
A B
positif negatif
http://ipa.unnes.ac.id
Gaya Coulomb oleh Beberapa Muatan
Jika terdapat lebih dari 2 muatan, maka total gaya coulomb
yang dialami oleh salah satu benda harus dihitung secara
vektor. Hal ini karena arah gaya yang ditimbulkan oleh
masing-masing benda mungkin berbeda.
rAC
rAB
rBC
FA,C FA,B FC,B FC,A
FB,A FB,C
A B C
positif negatif pozitif

Resultan gaya yang dialami oleh A adalah FA = FA,B – FA,C.

http://ipa.unnes.ac.id
FA,C FA,B

A
positif

FA  FA,B  FA,C  jumlah


vektor
QAQB QAQC
FA  k 2  k 2  nilai
skalar
rA,B rA,C

Perhatikan arah vektor Gaya Coulomb tersebut! Jika berlawanan, maka Ftotal
sama dengan selisih kedua vektor. Tapi bila searah, Ftotal sama dengan jumlah
kedua vektor. Dan jika membentuk sudut tertentu, carilah Ftotal dengan
menggunakan Rumus Cosinus.

http://ipa.unnes.ac.id
FB,A FB,C
B
negatif

FB  FB,C  FB,A  jumlah


vektor
QBQC QBQA
FB  k 2  k 2  nilai
skalar
rB,C rB,A

Perhatikan arah vektor Gaya Coulomb tersebut! Jika berlawanan, maka Ftotal
sama dengan selisih kedua vektor. Tapi bila searah, Ftotal sama dengan jumlah
kedua vektor. Dan jika membentuk sudut tertentu, carilah Ftotal dengan
menggunakan Rumus Cosinus.

http://ipa.unnes.ac.id
Latihan

FC,B FC,A

C
pozitif

FC  FC,A  FC,B  jumlah


vektor
QQ QQ
FC  k C2 A  k C2 B  nilai
skalar
rC,A rC,B

Perhatikan arah vektor Gaya Coulomb tersebut! Jika berlawanan, maka Ftotal
sama dengan selisih kedua vektor. Tapi bila searah, Ftotal sama dengan jumlah
kedua vektor. Dan jika membentuk sudut tertentu, carilah Ftotal dengan
menggunakan Rumus Cosinus.

http://ipa.unnes.ac.id
Menentukan arus listrik dan arus elektron.

Arah arus listrik Arah elektron

Arus lisrik adalah aliran muatan positif dari potensial


tinggi ke potensial rendah
Arus elektron adalah aliran elektron dari potensial
rendah ke potensial tinggi http://ipa.unnes.ac.id
Menentukan syarat arus listrik dapat mengalir pada suatu rangkaian
Rangkaian Terbuka Rangkaian Tertutup

• Lampu mati • Lampu menyala


• Arus listrik tidak • Arus listrik
mengalir mengalir
Arus listrik dapat mengalir jika dalam rangkaian tertutup http://ipa.unnes.ac.id
Arus listrik identik dengan arus air

hA
hB

hA > hB
hA = hB
EPA > EPB
EPA = EPB
Potensial A = Potensial B

Arus air dapat mengalir jika ada perbedaan energi potensial

http://ipa.unnes.ac.id
Benda A Potensial tinggi Benda B Potensial rendah
Arus listrik

Konduktor

Arus elektron

Arus listrik dapat mengalir jika ada beda potensial

http://ipa.unnes.ac.id
Kuat Arus Listrik

Kuat arus listrik adalah banyaknya muatan


yang mengalir pada penghantar tiap detik.

Q I = Kuat arus listrik ( Ampere )


I Q = muatan ( Coulomb )
t t = waktu ( secon )
http://ipa.unnes.ac.id
Contoh
• Sebuah akumulator pada kutub-kutubnya dihubungkan pada
terminal lampu jika kuat arus yang mengalir pada lampu 0,5 A
dan lampu dinyalakan selama 2 menit berapakah muatan
listrik yang telah melewati lampu ?
Diketahui
I = ……………… A
t = ……………… s
Jawab
Q = ………… x …………….

= ………….x …………….
= …………………………. C

http://ipa.unnes.ac.id
Pengukuran Kuat arus listrik

Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk


mengukur kuat arus listrik
Pemasangan Amperemeter dalam rangkaian
listrik disusun secara seri

http://ipa.unnes.ac.id
Cara membaca Amperemeter
skala maksimum
skala yang ditunjuk
jarum
skala batas ukur

Nilai yang ditunjuk jarum


Nilai yang terukur = x Batas ukur
Nilai maksimum
34
X1 = 0,34 A
100
http://ipa.unnes.ac.id
Beda Potensial
Energi yang diperlukan untuk memindah muatan listrik tiap satuan muatan

V = Beda Potensial ( Volt )


W
V W = Energi ( Joule )

Q Q = Muatan ( Coulomb )

1 Volt = 1J/C

Satu volt adalah untuk memindah muatan listrik sebesar 1 Coulumb


memerlukan energi sebesar 1 Joule.

http://ipa.unnes.ac.id
Contoh
• Sebuah baterai memiliki beda potensial sebesar 1,5 volt jika
baterai digunakan untuk menyalakan lampu maka sejumlah
50 coulomb muatan listrik yang melewati lampu. Berapakah
besar energi yang dikeluarkan baterai
Diketahui
V = ………………… Jawab
Q = …………………. W = ………….. X ……………..
Ditanya = ………….. X ……………..
W=? = ………………… J

http://ipa.unnes.ac.id
Pengukuran Beda Potensial
• Voltmeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur beda
potensial listrik ( tegangan )
• Pemasangan voltmeter dalam rangkaian listrik disusun secara
parallel seperti gambar.

http://ipa.unnes.ac.id
Cara Membaca Voltmeter
Skala yang ditunjuk jarum
Skala maksimum
Batas ukur

Nilai yang terukur = ….

http://ipa.unnes.ac.id
HUKUM OHM
Jml V I
0,40
0,54
0,20 1,2
4,0
2,6 Batrai
1
2
3

V ~I
Dari tabel data dapat kita ketahui jika beda potensial diperbesar maka kuat
arus listriknya juga turut membesar.
Hubungan yang didapatkan antara beda potensial dengan kuat adalah

Beda potensial sebanding dengan kuat arus listrik


http://ipa.unnes.ac.id
Grafik Hubungan Beda potensail (V)
terhadap kuat arus listrik ( I )
V(volt) V ~I
5,0
V =IR
4,0
V = Beda potensial ( volt )
3,0 I = Kuat arus listrik ( A )

2,0 R = Hambatan ( Ω )

1,0 V
R =
I( A) I
0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6
http://ipa.unnes.ac.id
Grafik Hubungan Hambatan (R) terhadap
kuat arus listrik ( I )
Data
R(Ω) R 10 20 30 40

50 I 1,0 0,5 0,3 0,25

40 Jika V dibuat tetap = 10 V


V 10 I1 = 1,0 A
I1 = I1 =
30 R 10
V 10 I2 = 0,5 A
I2 = I2 =
20 R 20
V 10 I3 = 0,3 A
I3 = I3 =
R 30
10
V 10 I4 = 0,25 A
I4 = I4 =
R 40
I( A)
http://ipa.unnes.ac.id
0,25 0,50 0,75 1,0 1,5
Tujuan : Menyelidiki faktor yang mempengaruhi
besar hambatan kawat
1
B
A

Variabel manipulasi : panjang kawat


Variabel respon : hambatan kawat
Variabel kontrol : jenis kawat, luas penampang kawat

IA > I B Semakin panjang kawat maka hambatan kawat semakin besar


RA < R B Hambatan kawat sebanding dengan panjang kawat.

lA < lB R~ℓ http://ipa.unnes.ac.id


2

A B
IA < I B
Variabel manipulasi : jenis kawat
Variabel respon : Hambatan RA > R B
Variabel kontrol : panjang, luas penampang kawat
rA > rB
Semakin besar hambatan jenis kawat maka hambatan kawat semakin besar
Hambatan kawat sebanding dengan hambatan jenis kawat.

R ~r
http://ipa.unnes.ac.id
3

A B
IA < I B
Variabel manipulasi : luas penampang kawat
Variabel respon : hambatan kawat RA > R B
Variabel kontrol : jenis kawat, panjang kawat AA < AB
Semakin besar luas penampang kawat maka hambatan kawat semakin kecil
Hambatan kawat berbanding terbalik dengan luas penampang kawat.

R 1
~A
http://ipa.unnes.ac.id
Faktor yang mempengaruhi besar hambatan
pada kawat adalah :

1. Panjang kawat ( l )
2. Luas penampang kawat ( A )
3. Hambatan jenis kawat ( r )

R = Hambatan (Ω )
 l = Panjang kawat ( m )
R ρ A = Luas penampang kawat ( m2 )

A r = Hambatan jenis kawat ( Ω m )

http://ipa.unnes.ac.id
Konduktor dan Isolator

Kayu isolator

Plastik isolator

kayu
Alluminium konduktor
plastik
alluminium
Besi konduktor
besi
tembaga Tembaga konduktor
http://ipa.unnes.ac.id
Hukum I Kirchhoff
Rangkaian seri

L1 L2

Pada rangkaian tidak bercabang ( seri ) kuat arus listrik


dimana-mana sama

http://ipa.unnes.ac.id
Rangkaian Paralel

L2

L1

Pada rangkaian bercabang (Paralel)


Jumlah kuat arus listrik yang masuk pada
titik cabang sama dengan jumlah kuat arus Σ Imasuk = Σ Ikeluar
yang keluar dari titik cabang
http://ipa.unnes.ac.id
Contoh
1. Perhatikan rangkaian di bawah 3. Perhatikan rangkaian di bawah
dan tentukan nilai I1, I2, I3 ? dan tentukan nilai I1 sampai I7 ?
10A
Q I2 S
40 A P I1 I3
25A I7

2. Tentukanlah kuat arus I1 sampai dengan I6 ?


I5 I6
12 A I1 I3
50 mA I1 I2 I3
I4 I2 I4
30mA I I6
5 23mA
Jika I1 = I2
15 mA
I3 : I4 = 1 : 2
dan I5 = 2 I6

http://ipa.unnes.ac.id
Susunan seri pada Hambatan
R1 R2 R3
a b c d

Vab Vbc Vcd


a Rs d

Vad
Vad = Vab + Vbc + Vcd

I Rs = I R1 + I R2 +I R3

Rs = R1 + R2 +R3

http://ipa.unnes.ac.id
Susunan Paralel pada Hambatan
I1 R1 I= I1 + I2 + I 3
Vab Vab Vab Vab
I a I2 R2 b = + +
RP R1 R2 R3
I3 R3 1 1 1 1
= + +
I RP R1 R2 R3
Rp b
a

Vab

http://ipa.unnes.ac.id
Contoh
• Tentukan hambatan pengganti pada rangkaian di bawah
1
Rs = R1+R2+R3+R4+R5+R6+R7
2Ω 4Ω 3Ω
2Ω Rs =2+4+3+2+4+5+3
3Ω 5Ω 4Ω
Rs =23 Ω

1 1 1
=+ Rs = R1+RP+R2
RP R1 R2
1= 1 + 1 Rs = 4+2+3
2 6Ω RP 6 3 Rs = 9 Ω
3Ω 1 1 2
4Ω 3Ω = +
RP 6 6
1 3
=
RP 6
4Ω RP: 2 Ω 3 Ω RP = 2 Ω http://ipa.unnes.ac.id
3
2Ω 2Ω 4Ω 2Ω 2Ω

2Ω 2Ω

4
2Ω 2Ω 2Ω 4Ω

24Ω 8Ω 6Ω 4Ω

2Ω 2Ω 2Ω 4Ω
5 2Ω 2Ω

24Ω 12Ω 8Ω

2Ω 2Ω http://ipa.unnes.ac.id
Perhatikan gambar di bawah a V c
I1 R1
I= R Vab = I R3
6Ω 18 volt Vab = 3 x 4
a 4Ω
b c I=
I R3 3Ω 6Ω Vab = 12 V
I2 R2 I= 3A
Vbc = I1 R1
b
1 1 Vbc = 1 x 6
V = 18 volt I1 : I 2 = : Vbc = 6 V
Tentukan R1 R2
atau
a.Kuat arus total 1 1 Vbc = I2 R2
I1 : I2 = :
b.Kuat arus I1 dan I2 6 3 x6 Vbc = 2 x 3
c.Tegangan ab dan tegangan bc I : I = 1 : 2 Vbc = 6 V
1 2
1 1 1
= + Rs = R3 + Rp 1 x I 2 xI
RP R1 R2 I1 = I2 =
Rs = 4 + 2 3 3
1 1 1
RP = 6 + 3 Rs = 6Ω 1 x 2 x
I1 = 3 I2 = 3
1 3 3 3
= RP = 2 Ω I1 = 1 A I2 = 2 A
http://ipa.unnes.ac.id
RP 6
Latihan 2
2Ω a 2Ω 2Ω d 2Ω e
b4Ω c

1 Tentukan
a. Hambatan pengganti 2Ω f 2Ω

b. Kuat arus total
c. Kuat arus I1 dan I2 V = 12 V
d. Tegangan Vab
a
2Ω I2 3Ω Tentukan
I I1
a. Hambatan pengganti
4Ω 4Ω b. Kuat arus tiap hambatan
12 V
c. Tegangan tiap hambatan
1Ω 5Ω
b

http://ipa.unnes.ac.id
GAYA GERAK LISTRIK (E)
• Gaya gerak listrik adalah beda potensial antara ujung-ujung
sumber tegangan pada saat tidak mengalirkan arus listrik atau
dalam rangkaian terbuka.
Pengukura ggl

http://ipa.unnes.ac.id
TEGANGAN JEPIT (V)
• Tegangan jepit adalah beda potensial antara ujung – ujung
sumber tegangan saat mengalirkan arus listrik atau dalam
rangkaian tertutup .

Pengukura Tegangan Jepit

http://ipa.unnes.ac.id
Susunan Seri GGL Susunan Paralel GGL
E
r
E
E E E
r
r r r E
r
Etotal = n E
rtotal = n r
Etotal = E
E = ggl ( volt)
r
r = hambatan dalam ( Ω ) rtotal =
n
n = jumlah baterai

http://ipa.unnes.ac.id
Hukum Ohm dalam rangkaian tertutup
Untuk sebuah ggl
p R q
Hubungan ggl dengan tegangan jepit
I

E = Vpq + I r
E,r
Kuat arus yang mengalir dalam rangkaian

E
I I = Kuat arus ( A )
Rr E = ggl ( volt )
R = hambatan luar ( Ω )
Tegangan jepit r = hambatan dalam ( Ω )
Vpq = tegangan jepit ( volt )
Vpq = I R
http://ipa.unnes.ac.id
LATIHAN
Tiga buah elemen yang I1 6 Ω

dirangkai seri masing – a 3Ω


b c
masing memiliki GGL 4 V I
I2
dan hambatan dalam 0,2 Ω, 4Ω
dirangkai dengan hambatan E E E
luar seperti gambar r r r
Tentukan :
V=4V
a. Hambatan luar
r = 0,2 Ω
b. Kuat arus total ( I )
c. Kuat arus I1 dan I2
d. Tegangan Vab, Vbc
e. Tegangan jepit
http://ipa.unnes.ac.id
Sehingga RAB menjadi :

Hitung Rangkaian
pengganti AB R1=2Ω R2=8Ω
Rs1
A B
Rs2
R1=2Ω R2=8Ω R3=3Ω R4=12Ω

A R5=24Ω B Rs1= R1 + R2 Rs2= R3 + R4


Rs1= 2 + 8 Rs2= 3 + 12
R3=3Ω R4=12Ω Rs1= 10 Ω Rs2= 15 Ω
1 1 1 1 5
Syarat Jembatan dalam keadaan seimbang : = + =
RAB Rs1 Rs2 RAB 30
R1.R4 = R2.R3 1 1 1
= + RAB = 6Ω
Jika Syarat itu terpenuhi, maka R5 diabaikan RAB 10 15
http://ipa.unnes.ac.id
Sehingga RAB diubah menjadi :

Hitung Rangkaian R1=2Ω Rb


R2=8Ω
pengganti AB
A Ra R5=4Ω B
Rc

R1=2Ω R3=4Ω R4=12Ω


R2=8Ω

A R5=4Ω B R1.R3
Ra =
R1+R3+R5
R3=4Ω R4=12Ω R1.R5
Rb =
R1+R3+R5
Syarat Jembatan seimbang tidak terpenuhi :
R3.R5
Rc =
R1.R4 = R2.R3 R1+R3+R5

Jika Syarat tidak terpenuhi, maka R5 tidak


dapat diabaikan http://ipa.unnes.ac.id
(2)(4) Rs1= Rb + R2 Rs2= Rc + R4
Ra =
2+4+4
= 0.8
Rs1= 0.8 + 10 Rs2= 1.6 + 6
(2)(4) Rs1= 10.8 Ω Rs2= 7.6 Ω
Rb = = 0.8
2+4+4
1 1 1 1 18.4
(4)(4)
= + =
Rp Rs1 Rs2
Rc = = 1.6 Rp 82.08
2+4+4
1 1 1 Rp = 4,46Ω
= +
Rp 10.8 7.6

Rb R2=8Ω
Rs1
A B Maka : RAB= Ra + Rp
Ra Rs2
Rc
RAB= 0.8 Ω + 4.46Ω
R4=12Ω
RAB= 5.26 Ω

http://ipa.unnes.ac.id
Hukum II Kirchoff:
Jumlah GGL dan Tegangan Jepit Dalam suatu Rangkaian Tertutup
sama dengan Nol

Tentukan besar arus yang melewati tiap-tiap cabang


penghantar!

R1 =2Ω R4 =2Ω
E3 =3V
R3 =2Ω

E1 =3V
E2 =6V

R2 =2Ω R5 =2Ω

http://ipa.unnes.ac.id
Loop I i1 Loop II
i2 i3
R1 =2Ω R4 =2Ω
E3 =3V
R3 =2Ω R3 =2Ω
i2 I2 = I1 + I3 I3 = I2 - I1
E1 =3V 2 I2 + 4 I3 = 3
E2 =6V E2 =6V
2 I2 + 4 (I2 - I1) = 3
-4 I1 + 6 I2 = 3 (3)
R5 =2Ω
R2 =2Ω
SUBTITUSI (1) DAN (3)
E1 – E2 + I1(R1+R2) + I2R3 = 0 I1 = 3/8 A
4 I1 + 2 I2 = 3
3 – 6 + I1(2+2) + I2(2) = 0 -4 I1 + 6 I2 = 3 +
(1)
I3 = I2 - I1
4 I1 + 2 I 2 = 3 8 I2 = 6
I3 = I2 - I1
E3 – E2 + I3(R4+R5) + I2R3 = 0 I2 = ¾ A I3 = (¾)- (3/8)
3 – 6 + I3(2+2) + I2(2) = 0
2 I2 + 4 I 3 = 3 (2) 4 I1 + 2 (¾) = 3 I3 = 3/8 A
http://ipa.unnes.ac.id
7.4 Energi dan Daya Listrik
a. Energi Listrik
2
V
W  VIt  I 2 Rt  t
R

b. Daya Listrik
2
W V
P  VI  I 2 R 
t R
Contoh :
1. Pada sebuah lampu pijar tertera 100 W, 220 V. Tentukan
hambatan lampu tsb !
2. Lampu pijar dari 60 W, 220 V, dipasang pada tegangan
110 V, tentukan daya yg dapakai lampu tsb !

http://ipa.unnes.ac.id
Contoh soal dan Pembahasan

http://ipa.unnes.ac.id
http://ipa.unnes.ac.id
http://ipa.unnes.ac.id
Magnet dapat menarik benda-benda
dari bahan tertentu

http://ipa.unnes.ac.id
Asal-usul Kemagnetan

• Kata magnet berasal dari kata


magnesia, yang merupakan nama
suatu daerah di Asia Kecil, dimana
ditemukannya batu besi lebih dari
2000 tahun yang lalu.
• Bangsa Cina sudah menggunakan
petunjuk arah kompas magnetik
dalam pelayaran kira-kira mulai
tahun 1200.

http://ipa.unnes.ac.id
Bahan Magnetik dan Non-magnetik
• Bahan Magnetik :
Bahan yang dapat ditarik dengan kuat oleh magnet dan dapat
dimagnetkan.
Contoh : besi, baja, nikel, kobalt
 Bahan Non-magnetik, terdiri dari :
 Bahan paramagnetik,
Bahan yang ditarik dengan lemah oleh magnet dan tidak dapat
dimagnetkan.
Contoh : alumunium, platina
 Bahan diamagnetik,
Bahan yang ditolak dengan lemah oleh magnet dan tidak
dapat dimagnetkan
Contoh : seng, bismuth

http://ipa.unnes.ac.id
Hipotesa Weber

Bukan magnet Magnet

• Besi dan baja terdiri dari atom-atom magnet yang disebut


magnet elementer.
• Besi dan baja yang tidak bersifat magnet susunan magnet
elementernya tidak teratur.
• Besi dan baja yang bersifat magnet susunan magnet
elementernya teratur.
• Magnet elementer pada besi mudah diarahkan.
• Magnet elementer pada baja sukar diarahkan.

http://ipa.unnes.ac.id
Pengaruh magnet pada magnet-magnet elementer benda
yang bersifat magnetik dan non-magnetik

http://ipa.unnes.ac.id
Magnet Memiliki Dua Kutub
• Kutub magnet adalah ujung-
ujung magnet yang mempunyai
gaya tarik atau gaya tolak
terbesar.
• Setiap magnet selalu
mempunyai dua buah kutub,
yaitu kutub utara ( N )dan
kutub selatan (S).

http://ipa.unnes.ac.id
Sifat-sifat Kutub Magnet

Kutub tidak senama tarik menarik Kutub senama tolak menolak

http://ipa.unnes.ac.id
Cara Membuat Magnet
1. Dengan gosokan
Dengan menggosokkan
magnet secara berulang-
ulang dan teratur pada besi
dan baja, maka besi dan baja
akan bersifat magnetik.

Kutug magnet yang


dihasilkan di ujung bahan
selalu berlawanan dengan
kutub magnet yang
menggosoknya.

http://ipa.unnes.ac.id
2. Dengan menggunakan arus listrik (elektromagnetik )

Arah kutub magnet dapat


ditentukan dengan kaidah tangan
kanan berikut ini :

• Keempat jari = arah arus listrik ( I )


• Ibu jari = arah kutub utara ( N )

http://ipa.unnes.ac.id
3. Dengan Induksi

• Bila besi dan baja didekatkan


(tidak menyentuh) pada bahan
magnet yang kuat, maka besi dan
baja akan menjadi magnet.
Terjadinya magnet seperti ini
disebut dengan induksi.
• Setelah dijauhkan kembali, besi
akan mudah kehilangan sifat
magnetnya, dan baja tetap
mempertahankan sifat
magnetnya.

http://ipa.unnes.ac.id
Magnet Menimbulkan
Medan Magnetik di Sekitarnya
• Medan magnetik adalah ruang di
sekitar suatu magnet di mana magnet
lain atau benda lain yang mudah
dipengaruhi magnet akan mengalami
gaya magnetik jika diletakkan dalam
ruang tersebut.

• Garis-garis gaya magnet atau fluks


magnetik adalah garis-garis yang
menggambarkan adanya medan
magnetik.

http://ipa.unnes.ac.id
Sifat garis-garis gaya magnetik

• Garis-garis gaya magnet tidak pernah saling berpotongan.


• Garis-garis gaya magnet selalu keluar dari kutub utara
magnet dan masuk ke kutub selatan magnet.
• Tempat yang garis-garis gaya magnetnya rapat
menunjukkan medan magnetnya kuat, sebaliknya tempat
yang garis-garis magnetiknya renggang menunjukkan
medan magnetnya lemah.

http://ipa.unnes.ac.id
BUMI MEMILIKI SIFAT MAGNETIK
• Jarum kompas selalu menunjuk
arah utara – selatan. Fakta ini
menunjukkan bahwa bumi
mempunyai sifat magnetik.

• Kutub utara dari magnet batang Kutub Utara


Kutub Selatan
imajiner terdapat di dekat kutub Geografi bumi
magnetik bumi
selatan geografi bumi dan kutub
selatan magnet batang imajiner
terdapat di dekat kutub utara
geografi bumi.

Kutub Selatan
Kutub Utara
magnetik bumi
Geografi bumi http://ipa.unnes.ac.id
Sudut Deklinasi dan Inklinasi
• Sudut deklinasi adalah sudut yang • Sudut inklinasi adalah sudut
dibentuk antara arah utara- yang dibentuk medan magnetik
selatan geografi dengan arah (garis gaya magnetik)
utara-selatan kompas. disembarang titik dengan
horisontal permukaan bumi.

inklinasi

http://ipa.unnes.ac.id
MEDAN MAGNET DI SEKITAR
ARUS LISTRIK
• Percobaan Oersted (1820)
a) Pada saat kawat tidak dialiri arus
listrik ( I = 0 ), jarum kompas tidak
menyimpang ).
b) Pada saat kawat dialiri arus listrik ke
atas, kutub utara jarum kompas
menyimpang ke kanan.
c) Pada saat kawat dialiri arus listrik ke
bawah, kutub utara jarum kompas
menyimpang ke kiri.

Kesimpulan :
1. Di sekitar penghantar kawat yang dialiri
arus listrik terdapat medan magnet.
2. Arah medan magnet bergantung pada arah
arus listrik yang mengalir.
http://ipa.unnes.ac.id
1. Garis-garis Gaya Magnetik di Sekitar
Penghantar Lurus
Medan magnetik ( simbol B ) di
sekitar kawat penghantar lurus yang
dilalui arus listrik berbentuk
lingkaran, dan dapat ditentukan
dengan aturan tangan kanan.

Arah ibu jari = arah arus listrik ( I )


Arah keempat jari = arah medan magnetik ( B )
http://ipa.unnes.ac.id
2. Garis-garis Gaya Magnetik pada Kumparan
Berarus ( Solenoida )

Garis-garis medan magnetik yang ditunjukkan Garis-garis gaya magnetik sebuah kumparan
oleh pola serbuk-serbuk besi persis sebuah magnet batang

Kutub utara magnet kumparan dapat


ditentukan dengan aturan tangan kanan :
• Keempat jari = arah arus listrik ( I )
• Ibu jari = arah kutub utara ( N )

http://ipa.unnes.ac.id
Elektromagnet
Jika ke dalam kumparan berarus listrik diberi inti besi lunak,
ternyata pengaruh kemagnetannya menjadi besar. Susunan
kumparan dan inti besi lunak inilah yang disebut dengan
elektromagnet atau magnet listrik.

http://ipa.unnes.ac.id
Besarnya medan magnet dari magnet listrik
ditentukan oleh faktor – faktor :

Kuat arus yang mengalir Jumlah lilitan kumparan. Bahan inti yang
pada kumparan.
Semakin banyak jumlah dimasukkan pada
Semakin besar arus yang lilitannya, semakin besar kumparan
mengalir, semakin besar medan magnetnya
medan magnetnya.

http://ipa.unnes.ac.id
Penggunaan Elektromagnetik
• Untuk mengangkat benda-benda dari besi

http://ipa.unnes.ac.id
 Bel listrik
Jika sakelar ditekan maka
Saklar tekan arus akan segera mengalir
Baterai sehingga kumparan menjadi
bersifat magnet sehingga
Jangkar besi jangkar besi akan tertarik
lunak
dan palu/ pemukul akan
mengenai gong. Pada saat
Elektromagnet jangkar besi ditarik oleh
Interuptor
magnet maka arus akan
terputus di interuptor,
akibatnya jangkar besi akan
kembali ke posisi semula
dan arus kembali mengalir
pada rangkaian dan gong
Pemukul
kembali berbunyi. Hal ini
akan diulang-ulang sampai
sakelar dilepas kembali.

http://ipa.unnes.ac.id
• Relai Elektromagnet

Relai adalah sebuah alat


yang dengan energi listrik
(arus listrik) kecil dapat
menghubungkan atau Saklar
memutuskan listrik yang
besar. Dengan kata lain, K
relai bekerja sebagai
saklar pada rangkaian
listrik berarus besar.

Jika sakelar ditutup,


arus segera mengalir di
elektromagnet dan Motor
terjadi kontak di K dan Pegas
mengalirlah arus di
rangkain sekunder
(motor berputar.

http://ipa.unnes.ac.id
Gaya Pada Penghantar Berarus Listrik
Panghantar yang berada di dalam medan
magnet akan bergerak bila dialiri arus
listrik. Besarnya gaya ini bergantung
pada :
 kuat arus listrik,
 kuat medan magnet, dan
 panjang penghantar.

http://ipa.unnes.ac.id
Arah gaya magnetik dapat ditentukan dengan
kaidah tangan kanan (Kaidah Fleming) sebagai
berikut :

http://ipa.unnes.ac.id
Penggunaan Gaya Magnetik
• Gaya magnetik yang timbul pada penghantar berarus listrik digunakan
untuk mengubah energi listrik menjadi energi gerak.
• Contoh : motor listrik dan alat ukur listrik.

Fungsi komutator adalah agar


arus listrik yang mengalir pada
loop tidak berbalik arah,
sehingga loop dapat terus
berputar.

http://ipa.unnes.ac.id
• Alat Ukur
Listrik

Prinsip Kerja
http://ipa.unnes.ac.id
Prinsip kerja

Jika jarum dialiri arus. Kumparan akan


berputar. Namun, kumparan tidak
dapat berputar terus karena tertahan
oleh sebuah pegas spiral. Berputarnya
spiral akan menggerakkan jarum
penunjuk angka. Besarnya putaran
kumparan sama dengan besarnya
penyimpangan jarum penunjuk angka
sehingga besarnya penyimpangan itu
dapat dijadikan sebagai hasil
pengukuran.

http://ipa.unnes.ac.id
Terima Kasih

http://ipa.unnes.ac.id

Anda mungkin juga menyukai