KEMAGNETAN
Muhamad Taufiq, M.Pd
Pendidikan IPA S1 FMIPA
Universitas Negeri Semarang http://ipa.unnes.ac.id
1
KELISTRIKAN
DAN
KEMAGNETAN
http://ipa.unnes.ac.id
2
Listrik Statis
• Hukum Coulomb
• Medan Listrik
• Menghitung Kuat Medan Listrik
• Energi Potensial Listrik
• Hubungan antara Gaya Coulomb, Kuat Medan, Energi
Potensial dan Potensial
• Kapasitor
• Rangkaian Kapasitor
• Energi Kapasitor
http://ipa.unnes.ac.id
Hukum Coulomb
• Hukum Coulomb
• Muatan Listrik
• Permitivitas bahan ()
• Gaya Coulomb
• Gaya Elektrostatis pada Beberapa Muatan Listrik
• Medan Listrik
• Menghitung Kuat Medan Listrik
• Energi Potensial Listrik
• Kapasitor
• Rangkaian Kapasitor
• Energi Kapasitor
http://ipa.unnes.ac.id
Muatan Listrik
Muatan Listrik adalah pembawa sifat kelistrikan suatu benda.
Di dalam atom penyusun suatu benda terdapat 2 muatan
listrik, yaitu proton (+) dan elektron (-) serta satu partikel yang
tidak bermuatan yang disebut netron.
Benda Netral : adalah benda yang jumlah elektron (-) dan
proton (+) dalam atom-atom benda tersebut jumlahnya sama.
Benda Bermuatan : adalah benda yang jumlah elektron (-)
dan proton (+) dalam atom-atom benda tersebut jumlahnya
tidak sama.
Jika elektron (-) lebih sedikit dari proton (+), benda menjadi
bermuatan positif.
Jika elektron (-) lebih banyak dari proton (+), benda menjadi
bermuatan negatif.
http://ipa.unnes.ac.id
Memuati Benda
Benda yang netral dapat dibuat bermuatan dengan berbagai
cara, misalnya saling digosokkan antara 2 benda yang
berbeda. Atau dengan cara didekatkan ke benda lain yang
sudah bermuatan (di induksi).
Ebonit yang digosok-gosokkan dengan kain wool
menyebabkan ebonit bermuatan negatif. Hal ini karena terjadi
perpindahan elektron dari kain woll menuju ke ebonit, saat
terjadi gesekan antara keduanya.
Kaca yang digosok-gosokkan dengan kain sutera kering
menyebabkan kaca bermuatan positif. Hal ini karena terjadi
perpindahan elektron dari kaca ke kain sutera, saat terjadi
gesekan antara keduanya.
http://ipa.unnes.ac.id
Jumlah Muatan
Jumlah muatan yang terdapat dalam sebuah benda diberi simbol
besaran q atau Q, dan diberi satuan coulomb (C). Satuan lain
yang lebih kecil adalah mC (mili coulomb), C (mikro coulomb),
nC (nano coulomb, pC (pico coulomb). Satuan ini diambil dari
nama Charles Augustin de Coulomb.
QA QA = + 6 coulomb
QB QB = - 12 coulomb
http://ipa.unnes.ac.id
Sifat Muatan Listrik
Jika dua buah benda yang bermuatan saling didekatkan,
keduanya akan saling mempengaruhi. Pengaruh ini dapat
berupa tolakan atau tarikan satu sama lain.
Benda yang bermuatan sejenis jika didekatkan akan saling
tolak-menolak..
Benda yang bermuatan tidak sejenis jika didekatkan akan
saling tarik-menarik
http://ipa.unnes.ac.id
Gaya Coulomb Menurut Charles Agustin de
Coulomb, :
http://ipa.unnes.ac.id
Gaya Coulomb (benda dalam vakum )
Persamaan gaya
coulomb:
q1 q2 q1q2
F k 2
r
r Sering dituliskan dalam
bentuk lain:
http://ipa.unnes.ac.id
Gaya Coulomb
Untuk benda dalam
q1 q2 ruang hampa, berlaku :
1 q1q2
F
r 40 r 2
Maka, jika benda berada
dalam medium tertentu,
Bahan tertentu berlaku :
1 q1q2
Fdlmbahan
4bahan r 2
dengan bahan adalah permitivitas medium.
http://ipa.unnes.ac.id
Permitivitas Relatif (r)
Jika gaya coulomb dalam
vakum dibandingkan dengan Nilai ini disebut permitivitas
gaya coulomb dalam bahan, relatif bahan terhadap vakum.
akan diperoleh :
1 q1q2 bahan
Fdlmvakum 4 0 r 2
r
Fdlmbahan 1 q1q2 Atau:
0
4 bahan r 2
bahan
bahan r 0
0
http://ipa.unnes.ac.id
Arah Gaya Coulomb
Gaya Coulomb juga termasuk besaran vektor, sehingga
arahnya tertentu.
Jika benda A bermuatan positif (+) dan benda B bermuatan
negatif (-), maka A tertarik ke arah B dan B tertarik ke arah A
dengan gaya yang sama besar tetapi arahnya berlawanan.
Berlaku :
FB,A
FA,B FB,A
FA,B
A B
positif negatif
http://ipa.unnes.ac.id
Gaya Coulomb oleh Beberapa Muatan
Jika terdapat lebih dari 2 muatan, maka total gaya coulomb
yang dialami oleh salah satu benda harus dihitung secara
vektor. Hal ini karena arah gaya yang ditimbulkan oleh
masing-masing benda mungkin berbeda.
rAC
rAB
rBC
FA,C FA,B FC,B FC,A
FB,A FB,C
A B C
positif negatif pozitif
http://ipa.unnes.ac.id
FA,C FA,B
A
positif
Perhatikan arah vektor Gaya Coulomb tersebut! Jika berlawanan, maka Ftotal
sama dengan selisih kedua vektor. Tapi bila searah, Ftotal sama dengan jumlah
kedua vektor. Dan jika membentuk sudut tertentu, carilah Ftotal dengan
menggunakan Rumus Cosinus.
http://ipa.unnes.ac.id
FB,A FB,C
B
negatif
Perhatikan arah vektor Gaya Coulomb tersebut! Jika berlawanan, maka Ftotal
sama dengan selisih kedua vektor. Tapi bila searah, Ftotal sama dengan jumlah
kedua vektor. Dan jika membentuk sudut tertentu, carilah Ftotal dengan
menggunakan Rumus Cosinus.
http://ipa.unnes.ac.id
Latihan
FC,B FC,A
C
pozitif
Perhatikan arah vektor Gaya Coulomb tersebut! Jika berlawanan, maka Ftotal
sama dengan selisih kedua vektor. Tapi bila searah, Ftotal sama dengan jumlah
kedua vektor. Dan jika membentuk sudut tertentu, carilah Ftotal dengan
menggunakan Rumus Cosinus.
http://ipa.unnes.ac.id
Menentukan arus listrik dan arus elektron.
hA
hB
hA > hB
hA = hB
EPA > EPB
EPA = EPB
Potensial A = Potensial B
http://ipa.unnes.ac.id
Benda A Potensial tinggi Benda B Potensial rendah
Arus listrik
Konduktor
Arus elektron
http://ipa.unnes.ac.id
Kuat Arus Listrik
= ………….x …………….
= …………………………. C
http://ipa.unnes.ac.id
Pengukuran Kuat arus listrik
http://ipa.unnes.ac.id
Cara membaca Amperemeter
skala maksimum
skala yang ditunjuk
jarum
skala batas ukur
Q Q = Muatan ( Coulomb )
1 Volt = 1J/C
http://ipa.unnes.ac.id
Contoh
• Sebuah baterai memiliki beda potensial sebesar 1,5 volt jika
baterai digunakan untuk menyalakan lampu maka sejumlah
50 coulomb muatan listrik yang melewati lampu. Berapakah
besar energi yang dikeluarkan baterai
Diketahui
V = ………………… Jawab
Q = …………………. W = ………….. X ……………..
Ditanya = ………….. X ……………..
W=? = ………………… J
http://ipa.unnes.ac.id
Pengukuran Beda Potensial
• Voltmeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur beda
potensial listrik ( tegangan )
• Pemasangan voltmeter dalam rangkaian listrik disusun secara
parallel seperti gambar.
http://ipa.unnes.ac.id
Cara Membaca Voltmeter
Skala yang ditunjuk jarum
Skala maksimum
Batas ukur
http://ipa.unnes.ac.id
HUKUM OHM
Jml V I
0,40
0,54
0,20 1,2
4,0
2,6 Batrai
1
2
3
V ~I
Dari tabel data dapat kita ketahui jika beda potensial diperbesar maka kuat
arus listriknya juga turut membesar.
Hubungan yang didapatkan antara beda potensial dengan kuat adalah
2,0 R = Hambatan ( Ω )
1,0 V
R =
I( A) I
0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6
http://ipa.unnes.ac.id
Grafik Hubungan Hambatan (R) terhadap
kuat arus listrik ( I )
Data
R(Ω) R 10 20 30 40
A B
IA < I B
Variabel manipulasi : jenis kawat
Variabel respon : Hambatan RA > R B
Variabel kontrol : panjang, luas penampang kawat
rA > rB
Semakin besar hambatan jenis kawat maka hambatan kawat semakin besar
Hambatan kawat sebanding dengan hambatan jenis kawat.
R ~r
http://ipa.unnes.ac.id
3
A B
IA < I B
Variabel manipulasi : luas penampang kawat
Variabel respon : hambatan kawat RA > R B
Variabel kontrol : jenis kawat, panjang kawat AA < AB
Semakin besar luas penampang kawat maka hambatan kawat semakin kecil
Hambatan kawat berbanding terbalik dengan luas penampang kawat.
R 1
~A
http://ipa.unnes.ac.id
Faktor yang mempengaruhi besar hambatan
pada kawat adalah :
1. Panjang kawat ( l )
2. Luas penampang kawat ( A )
3. Hambatan jenis kawat ( r )
R = Hambatan (Ω )
l = Panjang kawat ( m )
R ρ A = Luas penampang kawat ( m2 )
http://ipa.unnes.ac.id
Konduktor dan Isolator
Kayu isolator
Plastik isolator
kayu
Alluminium konduktor
plastik
alluminium
Besi konduktor
besi
tembaga Tembaga konduktor
http://ipa.unnes.ac.id
Hukum I Kirchhoff
Rangkaian seri
L1 L2
http://ipa.unnes.ac.id
Rangkaian Paralel
L2
L1
http://ipa.unnes.ac.id
Susunan seri pada Hambatan
R1 R2 R3
a b c d
Vad
Vad = Vab + Vbc + Vcd
I Rs = I R1 + I R2 +I R3
Rs = R1 + R2 +R3
http://ipa.unnes.ac.id
Susunan Paralel pada Hambatan
I1 R1 I= I1 + I2 + I 3
Vab Vab Vab Vab
I a I2 R2 b = + +
RP R1 R2 R3
I3 R3 1 1 1 1
= + +
I RP R1 R2 R3
Rp b
a
Vab
http://ipa.unnes.ac.id
Contoh
• Tentukan hambatan pengganti pada rangkaian di bawah
1
Rs = R1+R2+R3+R4+R5+R6+R7
2Ω 4Ω 3Ω
2Ω Rs =2+4+3+2+4+5+3
3Ω 5Ω 4Ω
Rs =23 Ω
1 1 1
=+ Rs = R1+RP+R2
RP R1 R2
1= 1 + 1 Rs = 4+2+3
2 6Ω RP 6 3 Rs = 9 Ω
3Ω 1 1 2
4Ω 3Ω = +
RP 6 6
1 3
=
RP 6
4Ω RP: 2 Ω 3 Ω RP = 2 Ω http://ipa.unnes.ac.id
3
2Ω 2Ω 4Ω 2Ω 2Ω
4Ω
2Ω 2Ω
2Ω
4
2Ω 2Ω 2Ω 4Ω
24Ω 8Ω 6Ω 4Ω
2Ω 2Ω 2Ω 4Ω
5 2Ω 2Ω
24Ω 12Ω 8Ω
2Ω 2Ω http://ipa.unnes.ac.id
Perhatikan gambar di bawah a V c
I1 R1
I= R Vab = I R3
6Ω 18 volt Vab = 3 x 4
a 4Ω
b c I=
I R3 3Ω 6Ω Vab = 12 V
I2 R2 I= 3A
Vbc = I1 R1
b
1 1 Vbc = 1 x 6
V = 18 volt I1 : I 2 = : Vbc = 6 V
Tentukan R1 R2
atau
a.Kuat arus total 1 1 Vbc = I2 R2
I1 : I2 = :
b.Kuat arus I1 dan I2 6 3 x6 Vbc = 2 x 3
c.Tegangan ab dan tegangan bc I : I = 1 : 2 Vbc = 6 V
1 2
1 1 1
= + Rs = R3 + Rp 1 x I 2 xI
RP R1 R2 I1 = I2 =
Rs = 4 + 2 3 3
1 1 1
RP = 6 + 3 Rs = 6Ω 1 x 2 x
I1 = 3 I2 = 3
1 3 3 3
= RP = 2 Ω I1 = 1 A I2 = 2 A
http://ipa.unnes.ac.id
RP 6
Latihan 2
2Ω a 2Ω 2Ω d 2Ω e
b4Ω c
4Ω
1 Tentukan
a. Hambatan pengganti 2Ω f 2Ω
2Ω
b. Kuat arus total
c. Kuat arus I1 dan I2 V = 12 V
d. Tegangan Vab
a
2Ω I2 3Ω Tentukan
I I1
a. Hambatan pengganti
4Ω 4Ω b. Kuat arus tiap hambatan
12 V
c. Tegangan tiap hambatan
1Ω 5Ω
b
http://ipa.unnes.ac.id
GAYA GERAK LISTRIK (E)
• Gaya gerak listrik adalah beda potensial antara ujung-ujung
sumber tegangan pada saat tidak mengalirkan arus listrik atau
dalam rangkaian terbuka.
Pengukura ggl
http://ipa.unnes.ac.id
TEGANGAN JEPIT (V)
• Tegangan jepit adalah beda potensial antara ujung – ujung
sumber tegangan saat mengalirkan arus listrik atau dalam
rangkaian tertutup .
http://ipa.unnes.ac.id
Susunan Seri GGL Susunan Paralel GGL
E
r
E
E E E
r
r r r E
r
Etotal = n E
rtotal = n r
Etotal = E
E = ggl ( volt)
r
r = hambatan dalam ( Ω ) rtotal =
n
n = jumlah baterai
http://ipa.unnes.ac.id
Hukum Ohm dalam rangkaian tertutup
Untuk sebuah ggl
p R q
Hubungan ggl dengan tegangan jepit
I
E = Vpq + I r
E,r
Kuat arus yang mengalir dalam rangkaian
E
I I = Kuat arus ( A )
Rr E = ggl ( volt )
R = hambatan luar ( Ω )
Tegangan jepit r = hambatan dalam ( Ω )
Vpq = tegangan jepit ( volt )
Vpq = I R
http://ipa.unnes.ac.id
LATIHAN
Tiga buah elemen yang I1 6 Ω
Hitung Rangkaian
pengganti AB R1=2Ω R2=8Ω
Rs1
A B
Rs2
R1=2Ω R2=8Ω R3=3Ω R4=12Ω
A R5=4Ω B R1.R3
Ra =
R1+R3+R5
R3=4Ω R4=12Ω R1.R5
Rb =
R1+R3+R5
Syarat Jembatan seimbang tidak terpenuhi :
R3.R5
Rc =
R1.R4 = R2.R3 R1+R3+R5
Rb R2=8Ω
Rs1
A B Maka : RAB= Ra + Rp
Ra Rs2
Rc
RAB= 0.8 Ω + 4.46Ω
R4=12Ω
RAB= 5.26 Ω
http://ipa.unnes.ac.id
Hukum II Kirchoff:
Jumlah GGL dan Tegangan Jepit Dalam suatu Rangkaian Tertutup
sama dengan Nol
R1 =2Ω R4 =2Ω
E3 =3V
R3 =2Ω
E1 =3V
E2 =6V
R2 =2Ω R5 =2Ω
http://ipa.unnes.ac.id
Loop I i1 Loop II
i2 i3
R1 =2Ω R4 =2Ω
E3 =3V
R3 =2Ω R3 =2Ω
i2 I2 = I1 + I3 I3 = I2 - I1
E1 =3V 2 I2 + 4 I3 = 3
E2 =6V E2 =6V
2 I2 + 4 (I2 - I1) = 3
-4 I1 + 6 I2 = 3 (3)
R5 =2Ω
R2 =2Ω
SUBTITUSI (1) DAN (3)
E1 – E2 + I1(R1+R2) + I2R3 = 0 I1 = 3/8 A
4 I1 + 2 I2 = 3
3 – 6 + I1(2+2) + I2(2) = 0 -4 I1 + 6 I2 = 3 +
(1)
I3 = I2 - I1
4 I1 + 2 I 2 = 3 8 I2 = 6
I3 = I2 - I1
E3 – E2 + I3(R4+R5) + I2R3 = 0 I2 = ¾ A I3 = (¾)- (3/8)
3 – 6 + I3(2+2) + I2(2) = 0
2 I2 + 4 I 3 = 3 (2) 4 I1 + 2 (¾) = 3 I3 = 3/8 A
http://ipa.unnes.ac.id
7.4 Energi dan Daya Listrik
a. Energi Listrik
2
V
W VIt I 2 Rt t
R
b. Daya Listrik
2
W V
P VI I 2 R
t R
Contoh :
1. Pada sebuah lampu pijar tertera 100 W, 220 V. Tentukan
hambatan lampu tsb !
2. Lampu pijar dari 60 W, 220 V, dipasang pada tegangan
110 V, tentukan daya yg dapakai lampu tsb !
http://ipa.unnes.ac.id
Contoh soal dan Pembahasan
http://ipa.unnes.ac.id
http://ipa.unnes.ac.id
http://ipa.unnes.ac.id
Magnet dapat menarik benda-benda
dari bahan tertentu
http://ipa.unnes.ac.id
Asal-usul Kemagnetan
http://ipa.unnes.ac.id
Bahan Magnetik dan Non-magnetik
• Bahan Magnetik :
Bahan yang dapat ditarik dengan kuat oleh magnet dan dapat
dimagnetkan.
Contoh : besi, baja, nikel, kobalt
Bahan Non-magnetik, terdiri dari :
Bahan paramagnetik,
Bahan yang ditarik dengan lemah oleh magnet dan tidak dapat
dimagnetkan.
Contoh : alumunium, platina
Bahan diamagnetik,
Bahan yang ditolak dengan lemah oleh magnet dan tidak
dapat dimagnetkan
Contoh : seng, bismuth
http://ipa.unnes.ac.id
Hipotesa Weber
http://ipa.unnes.ac.id
Pengaruh magnet pada magnet-magnet elementer benda
yang bersifat magnetik dan non-magnetik
http://ipa.unnes.ac.id
Magnet Memiliki Dua Kutub
• Kutub magnet adalah ujung-
ujung magnet yang mempunyai
gaya tarik atau gaya tolak
terbesar.
• Setiap magnet selalu
mempunyai dua buah kutub,
yaitu kutub utara ( N )dan
kutub selatan (S).
http://ipa.unnes.ac.id
Sifat-sifat Kutub Magnet
http://ipa.unnes.ac.id
Cara Membuat Magnet
1. Dengan gosokan
Dengan menggosokkan
magnet secara berulang-
ulang dan teratur pada besi
dan baja, maka besi dan baja
akan bersifat magnetik.
http://ipa.unnes.ac.id
2. Dengan menggunakan arus listrik (elektromagnetik )
http://ipa.unnes.ac.id
3. Dengan Induksi
http://ipa.unnes.ac.id
Magnet Menimbulkan
Medan Magnetik di Sekitarnya
• Medan magnetik adalah ruang di
sekitar suatu magnet di mana magnet
lain atau benda lain yang mudah
dipengaruhi magnet akan mengalami
gaya magnetik jika diletakkan dalam
ruang tersebut.
http://ipa.unnes.ac.id
Sifat garis-garis gaya magnetik
http://ipa.unnes.ac.id
BUMI MEMILIKI SIFAT MAGNETIK
• Jarum kompas selalu menunjuk
arah utara – selatan. Fakta ini
menunjukkan bahwa bumi
mempunyai sifat magnetik.
Kutub Selatan
Kutub Utara
magnetik bumi
Geografi bumi http://ipa.unnes.ac.id
Sudut Deklinasi dan Inklinasi
• Sudut deklinasi adalah sudut yang • Sudut inklinasi adalah sudut
dibentuk antara arah utara- yang dibentuk medan magnetik
selatan geografi dengan arah (garis gaya magnetik)
utara-selatan kompas. disembarang titik dengan
horisontal permukaan bumi.
inklinasi
http://ipa.unnes.ac.id
MEDAN MAGNET DI SEKITAR
ARUS LISTRIK
• Percobaan Oersted (1820)
a) Pada saat kawat tidak dialiri arus
listrik ( I = 0 ), jarum kompas tidak
menyimpang ).
b) Pada saat kawat dialiri arus listrik ke
atas, kutub utara jarum kompas
menyimpang ke kanan.
c) Pada saat kawat dialiri arus listrik ke
bawah, kutub utara jarum kompas
menyimpang ke kiri.
Kesimpulan :
1. Di sekitar penghantar kawat yang dialiri
arus listrik terdapat medan magnet.
2. Arah medan magnet bergantung pada arah
arus listrik yang mengalir.
http://ipa.unnes.ac.id
1. Garis-garis Gaya Magnetik di Sekitar
Penghantar Lurus
Medan magnetik ( simbol B ) di
sekitar kawat penghantar lurus yang
dilalui arus listrik berbentuk
lingkaran, dan dapat ditentukan
dengan aturan tangan kanan.
Garis-garis medan magnetik yang ditunjukkan Garis-garis gaya magnetik sebuah kumparan
oleh pola serbuk-serbuk besi persis sebuah magnet batang
http://ipa.unnes.ac.id
Elektromagnet
Jika ke dalam kumparan berarus listrik diberi inti besi lunak,
ternyata pengaruh kemagnetannya menjadi besar. Susunan
kumparan dan inti besi lunak inilah yang disebut dengan
elektromagnet atau magnet listrik.
http://ipa.unnes.ac.id
Besarnya medan magnet dari magnet listrik
ditentukan oleh faktor – faktor :
Kuat arus yang mengalir Jumlah lilitan kumparan. Bahan inti yang
pada kumparan.
Semakin banyak jumlah dimasukkan pada
Semakin besar arus yang lilitannya, semakin besar kumparan
mengalir, semakin besar medan magnetnya
medan magnetnya.
http://ipa.unnes.ac.id
Penggunaan Elektromagnetik
• Untuk mengangkat benda-benda dari besi
http://ipa.unnes.ac.id
Bel listrik
Jika sakelar ditekan maka
Saklar tekan arus akan segera mengalir
Baterai sehingga kumparan menjadi
bersifat magnet sehingga
Jangkar besi jangkar besi akan tertarik
lunak
dan palu/ pemukul akan
mengenai gong. Pada saat
Elektromagnet jangkar besi ditarik oleh
Interuptor
magnet maka arus akan
terputus di interuptor,
akibatnya jangkar besi akan
kembali ke posisi semula
dan arus kembali mengalir
pada rangkaian dan gong
Pemukul
kembali berbunyi. Hal ini
akan diulang-ulang sampai
sakelar dilepas kembali.
http://ipa.unnes.ac.id
• Relai Elektromagnet
http://ipa.unnes.ac.id
Gaya Pada Penghantar Berarus Listrik
Panghantar yang berada di dalam medan
magnet akan bergerak bila dialiri arus
listrik. Besarnya gaya ini bergantung
pada :
kuat arus listrik,
kuat medan magnet, dan
panjang penghantar.
http://ipa.unnes.ac.id
Arah gaya magnetik dapat ditentukan dengan
kaidah tangan kanan (Kaidah Fleming) sebagai
berikut :
http://ipa.unnes.ac.id
Penggunaan Gaya Magnetik
• Gaya magnetik yang timbul pada penghantar berarus listrik digunakan
untuk mengubah energi listrik menjadi energi gerak.
• Contoh : motor listrik dan alat ukur listrik.
http://ipa.unnes.ac.id
• Alat Ukur
Listrik
Prinsip Kerja
http://ipa.unnes.ac.id
Prinsip kerja
http://ipa.unnes.ac.id
Terima Kasih
http://ipa.unnes.ac.id