0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
14 tayangan8 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan sebab-sebab terjadinya kekerasan serta bentuk-bentuk kekerasan menurut beberapa ahli.
2. Terdapat tiga bentuk kekerasan yaitu kultural, struktural, dan langsung.
3. Kekerasan dapat pula dibedakan menjadi personal dan institusional.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan sebab-sebab terjadinya kekerasan serta bentuk-bentuk kekerasan menurut beberapa ahli.
2. Terdapat tiga bentuk kekerasan yaitu kultural, struktural, dan langsung.
3. Kekerasan dapat pula dibedakan menjadi personal dan institusional.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan sebab-sebab terjadinya kekerasan serta bentuk-bentuk kekerasan menurut beberapa ahli.
2. Terdapat tiga bentuk kekerasan yaitu kultural, struktural, dan langsung.
3. Kekerasan dapat pula dibedakan menjadi personal dan institusional.
N Kelompok 3 (XI IPS 5) ANGGOTA KELOMPOK : Alfi Azzahra Fatimah XI IPS 5 / 04
Ellyza Dwi Agustina XI IPS 5 / 11
Moh. Nashan Yavis XI IPS 5 / 21
Mustika Candra XI IPS 5 / 23
Dewi PENGERTIAN KEKERASAN Istilah kekerasan berasal dari bahasa Latin violentia, yang berarti keganasan, kebengisan, kedahsyatan, kogarangan, aniaya, dan perkosaan (sebagaimana dikutip Arif Rohman: 2005) Tindak kekerasan, menunjuk pada tindakan yang dapat merugikan orang lain Misalnya, pembunuhan, penjarahan, pemukulan, dan lain-lain. Walaupun tindakan tersebut menurut masyarakat umum dinilai benar Pada dasamya kekerasan diartikan sebagai perilaku dengan sengaja maupun tidak sengaja (verbal maupun nonverbal) yang ditujukan untuk mencederal atau merusak orang lain, baik berupa serangan fisik, mental, sosial maupun ekonomi yang melanggar hak asasi manusia, bertentangan dengan nilai-nilai dan norma-norma masyarakat sehingga berdampak trauma psikologis bagi korban. SEBAB TERJADINYA KEKERASAN
Banyaknya tindak kekerasan yang terjadi di masyarakat menimbulkan
rasa keprihatinan yang mendalam dalam diri setiap ahli sosial. Setiap kekerasan yang terjadi. tidak sekadar muncul begitu saja tanpa sebab- sebab yang mendorongnya. Oleh karena Itu, para ahil sosial berusaha mencari penyebab terjadinya kekerasan dalam rangka menemukan solusi tepat mengurangi kekerasan. Menurut Thomas Hobbes kekerasan merupakan sesuatu yang alamiah dalam manusia. Dia percaya bahwa manusia adalah makhluk yang dikuasai oleh dorongan- dorongan irasional, anarkis, saling ini, serta benci sehingga menjadi jahat, buas, kasar,dan berpikir pendek. Hobbes mengatakan bahwa manusia adalah serigala bagi manusiatain (homo homini lupus). Oleh karena itu, kekerasan adalah sifat alami manusia SEBAB TERJADINYA KEKERASAN Dalam ketatanegaraan, sikap kekerasan digunakan untuk menjadikan warga takut dan tunduk kepada pemerintah. Bahkan. Hobbes berprinsip hatwa hanya suatu pemerintah negara yang menggunakan kekerasan terpusat dan memiliki kekuatanlah yang dapat mengendalikan situasi dan kondisi bangsa. Sedangkan JJ Rousseau mengungkapkan bahwa pada dasarnya manusia itu polos, mencintai diri secara spontan, serta tidak egois. Peradaban serta kebudayaanlah yang menjadikan manusia kehilangan sifat aslinya. Manusia menjadi kasar dan kejam terhadap orang lain. Dengan kata lain, kekerasan yang dilakukan bukan merupakan sifat murni manusia. Terlepas dari kedua tokoh tersebut kekerasan terjadi karena situasi dan kondisi yang mengharuskan seseorang melakukan tindak kekerasan. Hal inilah yang melandasi sebagian besar terjadinya kekerasan di indonesia. Seperti adanya penyalahgunaan wewenang dan kedudukan oleh para pejabat negara yang tentunya merugikan kehidupan rakyat, lemahnya sistem hukum yang dimiliki Indonesia, dan lain-lain. BENTUK BENTUK KEKERASAN Johan Gattung berpendapat bahwa ada tiga dimensi kekerasan, yaitu kekerasan kultural, struktural, dan langsung. Kekerasan Kekerasan Kekerasan Kultural Struktural Langsung Galtung berpendapat bahwa ketidakadilari Kekerasan langsung dapat Kekerasan kultural adalah aspek-aspek yang diciptakan oleh suatu sistem hingga dari kebudayaan, ruang simbolis dan menyebabkan manusia tidak mampu berwujud tindakan intimidasi keberadaan masyarakat manusia memenuhi kebutuhan dasar (basic needs) hingga menyebabkan ketakutan (dicontohkan oleh agama dan ideologi, bahasa dan seni, serta ilmu pengetahuan menupakan konsep kekerasan struktural. dan trauma psikis, mencederal, Kekerasan ini dapat mewujud sebagai rasa empiris dan formal) yang bisa digunakan tidak aman karena tekanan lembaga-lembaga melukai, hingga mengakibatkan untuk melegitimasi atau membenarkan kematian. pihak lain. Kekerasan militer yang dilandasi oleh: kebijakan politik kekerasan struktural dan langsung Kekerasan kultural adalah hasil otoriter, pengangguran akibat sistem ekonomi langsung dapat dilakukan oleh yang tidak berfungsi dengan baik dan kurang konstruksi masyarakat. Satu etnis mampu menyerap sumber daya manusia di satu individu pada individu lain, membenci etnis fain karena adanya lingkungannya, diskriminasi ras atau agama kelompok terhadap kelompok prasangka atau asumsi negatif tertentu yang dikonstruksikan secara sosial oleh oleh struktur sosial dan politik, hingga lain, atau kelompok terhadap ketiadaan hak untuk mengakses sarana individu Menurut Robert F. etnis itu sendiri. Misalnya, etnis A pendidikan maupun kesehatan secara bebas diasumsikan sebagai etnin yang serakah, dan adil. Banyaknya anak-anak yang Litke, kekerasan dapat dominan serta munafik Asumsi ini lantas kelaparan, menderita busung lapar, bahkan dibedakan menjadi dua bentuk dijadikan pembenaran untukmelakukan meninggalkarena gizi buruk juga merupakan sebagai berikut kekerasan terhadap warga etnis A konsep kekerasan struktural Kekerasan Kekerasan Personal Institusional Kekerasan personal adalah kekerasan Kekerasan institusional adalah yang dilakukan oleh individu kekerasan yang terlembaga atau (pribadi) dan berwujud dalam dilakukan oleh lembaga tertentu. Aksi dimensi fisik maupun psikologis. fisik dapat muncul dalam bentuk Kekerasan fisik dapat berupa kerusuhan, terorisme, dan perang. tindakan mencederal atau melukai. Adapun aksi psikologis muncul Adapun kekerasan psikologis bisa berbentuk perbudakan, rasisme, dan muncul dalam bentuk ancaman atau seksisme. pembunuhan karakter