Anda di halaman 1dari 25

KEKERASAN

BY KHERLIATI, S.AG
TUJUAN PEMBELAJARAN

• Mengidentifikasi kekerasan dan dampak kekerasan


(fisik, mental, sosial) dari konflik dan kekerasan
yang terjadi di masyarakat dengan menggunakan
contoh-contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari
yang ada di masyarakat setempat
PETA KONSEP

kekerasan

pengertian Ciri Bentuk Macam jenis penyebab Dampak teori

Secara Secara
umum umum

Menurut Menurut
ahli ahli
• kekerasan atau violence berasal dari bahasa Latin yaitu
violentus berasal dari kata vī atau vīs yang berarti kekuasaan
atau berkuasa
• menurut KBBI adalah perihal atau sifat keras, paksaan,
Secara etimologis perbuatan seseorang atau sekelompok orang yang
menyebabkan cedera atau matinya orang lain.

• sebuah ekspresi baik yang dilakukan secara fisik ataupun


secara verbal yang mencerminkan pada tindakan agresi dan
penyerangan pada kebebasan atau martabat seseorang yang
dapat dilakukan oleh perorangan atau sekelompok orang.
Secara Umum • kekerasan adalah suatu tindakan yang mengacu pada
perbuatan untuk menyakiti, memaksa, yang alamiah akan
selalu dialami oleh manusia.
Menurut ahli Soerjono Soekanto,
mendefinisikan kekerasan sebagai kekuatan fisik yang dilakukan
secara paksa kepada seseorang atau benda. Sedangkan kekerasan
sosial adalah kekerasan yang dilakukan terhadap orang atau barang
yang termasuk dalam kategori sosial tertentu

Menurut Stuart dan Sundeen


Pengertian kekerasan menurut Stuart dan Sundeen adalah suatu
keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat
membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain
maupun lingkungan.

N.J. Smelser
Menurutnya kekerasan adalah tindakan yang dilakukan untuk melukai
pihak lain yang berlawanan dengan gagasan atau pemikirannya.
Menurut ahli

• Menurut Purba Pengertian kekerasan adalah tingkah laku individu yang


ditujukan untuk melukai atau mencelakakan individu lain yng tidak
menginginkan datangnya tingkah laku tersebut
• Menurut R. Audi adalah serangan atau penyalahgunaan fisik terhadap
seseorang atau binatang, atau serangan, penghancuran, perusakan yang
sangat keras, kasar, kejam dan ganas atas milik atau sesuatu yang secara
potensial dapat menjadi milik seseorang.
• Colombijin Kekerasan merupakan tindakan yang agresif dan melenggar
hukum, karena disertai dengan ancaman dan kerusakan yang merugikan
pihak yang berlawanan.
Ciri ciri

Ciri atau karakteristik


seseorang yang
mengalami kekerasan
diantaranya yaitu:

Selalu curiga dan


Menunjukan Selalu mengeluh,
sulit berkonsentrasi. siaga terhadap orang
perubahan perilaku pasif atau menghindar
lain.
Tahapan Kekerasan
menurut N.J. Smelser
1.Situasi sosial yang
memungkinkan munculnya
kerusuhan
2.Adanya Tekanan sosial
3.Berkembangnya perasaan
kebencian
4.Mobilisasi yang beraksi
5.Pengendalian sosial
 Lingkaran kekerasan, seseorang yang mengalami kekerasan semasa
Penyebab

Kekerasan
Terjadinya

kecilnya mempunyai kecenderungan untuk melakukan kekerasan


 Stres dan kurangnya dukungan.
 Pecandu alkohol atau narkoba.
 Menjadi saksi kekerasan dalam rumah tangga
 Kemiskinan dan akses yang terbatas ke pusat ekonomi dan sosial
saat masa-masa krisis.
 Peningkatan krisis dan jumlah kekerasan di lingkungan sekitar
mereka.
• Kekerasan Fisik
• akan menjadi sangat agresif

Dampak
• Meninggal dunia
• bekas luka secara fisik
• Minder / Menutup diri
• Kekerasan Psikis

kekerasan • kecanduan alkohol dan obat-obatan


• memiliki dorongan bunuh diri
• meniru perilaku buruk
• Stress / Depresi
Bentuk Robert F. Johan
kekerasan Litke Galtung

• langsung • Personal • Struktural


• Tidak • Institusiona • Kultural
langsung l • Langsung
Kekerasan tidak langsung (indirect
violence), adalah suatu bentuk kekerasan
Kekerasan langsung (direct violence), yang mengurangi hak asasi manusia baik
adalah suatu bentuk kekerasan dengan menyerang (offensive) maupun bertahan
sengaja, atau tindakan melukai orang lain (deffensive). Dilakukan seseoramg
secara langsung dengan sengaja seperti melalui sarana atau membiarkan
membunuh, atau melakukan kekerasan terjadinya kekerasan. Contohnya,
seksual. tindakan mengintimidasi, menakut-
nakuti, memfitnah, meneror, mengekang,
dan mengurangi hak orang lain.

Kekerasan personal adalah kekerasan


Kekerasan institusional adalah kekerasan
yang dilakukan oleh individu (pribadi)
yang terlembaga atau dilakukan oleh
dan berwujud dalam dimensi fisik
lembaga tertentu. Aksi fisik dapat muncul
maupun psikologis, Kekerasan fisik dapat
dalam bentuk kerusuhan, terorisme, dan
berupa tindakan mencederai atau
perang. Adapun aksi psikologis muncul
melukai. Adapun kekerasan psikologis
berbentuk perbudakan, rasisme, serta
bisa muncul dalam bentuk ancaman atau
seksisme.
pembunuhan karakter.
"Kekerasan struktural adalah jenis kekerasan
yang terdapat dalam struktur kecil maupun
yang lebih luas." Kekerasan ini tidak
kekerasan kultural adalah kekerasan yang
dilakukan oleh individu, namun terbentuk
meliputi aspek kebudayaan di suatu daerah.
Kekerasan langsung (direct violence) oleh kekuatan tersembunyi dan struktur yang
Istilah lain dari jenis kekerasan ini, yaitu
menaunginya. kekerasan bentuk ini mirip
kekerasan langsung adalah kekerasan yang kekerasan simbolis (symbolic violence).
dengan bentuk ketidakadilan sosial ataupun
dilakukan secara langsung oleh pelaku. Sejatinya, model kekerasan ini lekat dengan
sebuah struktur yang mengusung hal
Bentuk kekerasan ini terlihat dari segi fisik kultur masyarakat. Contoh kekerasan kultural
tersebut. Model kekerasan ini dapat
maupun psikologisnya. Kekerasan langsung dalam masyarakat ialah kebencian, rasisme,
dikatakan dibentuk oleh kekuatan yang tidak
sering dikaitkan dengan model kekerasan sikap tidak toleransi, dan ketakutan
terlihat dan dibentuk secara struktur yang
pada umumnya. Contoh kekerasan langsung kelompok minoritas terhadap mayoritas.
mencegah pemenuhan kebutuhan dasar
adalah penyiksaan, pembunuhan, Mungkin contoh paling dekat yang kadang
manusia.Sering kali mereka yang menjadi
pemerkosaan, penghinaan, diskriminasi kita biasa dengar terkait model kejahatan ini
korban kekerasan ini, tidak menyadari bahwa
persoal, bullying, dan penganiayaan. adalah bentukan persekusi, dimana
sebenarnya mereka sedang diperlakukan
masyarakat memiliki kecenderungan untuk
tidak adil. Contoh kekerasan sturktural, yakni
main hakim sendiri.
ketidaksamaan akses pendidikan,
ketimpangan sosial, undang-undang rasial,
dan perbedaan taraf kesejahteraan.
Jenis kekerasan
Terbuka

Tertutup

Agresif

Defensif
Kekerasan terbuka adalah kekerasan yang dapat
dilihat secara nyata, misalnya perkelahian individu,
perkelahian massal (tawuran), maupun
pembunuhan dan pemerkosaan.

Berbeda dengan kekerasan terbuka, kekerasan


tertutup biasanya tidak disaksikan oleh orang lain
dan jarang menimbulkan kerugian harta benda.
"Kekerasan tertutup adalah bentuk kekerasan
tersembunyi yang tidak dilakukan secara langsung,
misal mengancam, kekerasan tertutup tergolong
dalam kekerasan verbal. Adapun yang dimaksud
kekerasan verbal, yakni kekerasan yang dilakukan
seseorang melalui perkataan atau simbol.
Kekerasan agresif merupakan bentuk
kekerasan yang dilakukan untuk alasan Kekerasan defensif adalah bentuk kekerasan
tertentu. yang dilakukan sebagai bentuk perlindungan
Contoh kekerasan agresif, di antaranya diri. Korban yang menjadi sasaran pelaku
merampok, mencuri, menjambret, dan kejahatan, dapat melakukan berbagai
kekerasan lainnya untuk mengambil sesuatu kekerasan dengan alasan untuk perlindungan
milik korbannya. diri.

kekerasan defensif secara


Contoh kekerasan agresif
terbuka adalah melakukan
terbuka adalah aksi pelaku
perlawanan terhadap
begal yang merampas
pelaku begal dengan
motor dan melukai
menggunakan aksi bela
korbannya.
diri.

Sementara kekerasan
kekerasan defensif secara
agresif tertutup adalah
tertutup adalah
penjambret yang
mengancam penjambret
mengancam korbannya
dengan menggunakan
jika tidak menyerahkan
berbagai alat tanpa
harta bendanya akan
melukai orang tersebut.
dilukai.
Fisik

Berdasarkan
Struktural
bentuk

Macam macam Psikologis


kekerasan
Individu
Berdasarkan
pelaku
Kelompok
Teori factor
individual

Teori Teori factor


Ideologi kelompok

Teori
Teori konflik
realistic
kekerasan Teori
dinamika
kelompok

Teori Teori
frustasi disorganisasi
agresi sosial
Teori Disorganisasi sosial Dalam suatu perubahan sosial memungkinkan
terjadi suatu proses reorganisasi sosial dan disorganisasi sosial, karena
kedua proses tersebut sulit dipisahkan. Disorganisasi adalah gejala dari
bergesernya nilai-nilai sosial dan mulai pudarnya keterikatan
tatanan sosial suatu lembaga sosial. Akibatnya, nilai-nilai serta norma -
norma akan luntur dan mengarah pada kekacauan kehidupan masyarakat.

Teori ideologi dikemukakan oleh T.R. Gurr. Menurut pendapatnya,


kekerasan dipengaruhi ideologi. Jika kita melihat kekerasan yang sangat
besar terjadi, mungkin saja hal itu oleh disebabkan oleh sekelompok kecil
orang yang memiliki ideologi berbeda. Tidak jarang hal itu kita saksikan di
media massa, bagaimana perbedaan ideologi memunculkan kekerasan
Teori konflik realistik dikemukakan oleh Sherif. Teori ini mengatakan
bahwa konflik kelompok disebabkan perebutan berbagai sumber
(resources). Seperti yang kita ketahui bahwa sumber ekonomi dan
kekuasaan memang terbatas atau langka. Oleh karena keterbatasannya,
maka setiap individu atau kelompok akan bersaing untuk mendapatkan atau
menguasainya. Persaingan yang terjadi akan memunculkan salah satu pihak
sebagai pemenang dan pihak lain yang kalah. Akibat persaingan yang
bersifat winlose orientation tidak jarang berujung pada perilaku kekerasan.
Selain itu, perilaku kekerasan dapat terjadi karena pertentangan nilai dan
keyakinan di antara mereka.

Menurut teori dinamika kelompok kekerasan timbul karena adanya


deprivasi relatif (kehilangan rasa memiliki) yang terjadi dalam kelompok
atau masyarakat. Artinya, perubahan-perubahan sosial yang terjadi
demikian cepat dalam sebuah masyarakat tidak mampu ditanggap dengan
seimbang oleh sistem sosial dan nilai masyarakatnya. Perkembangan
pengaruh perubahan itu berlangsung sangat cepat dan tidak seiring dengan
perubahan atau perkembangan dalam masyarakat. Sebagai contoh,
masuknya perusahaan-perusahaan internasional ke wilayah pedalaman
Papua. Masuknya perusahaan-perusahaan tersebut disertai kedatangan
orang-orang asing dalam masyarakat atau suku setempat. Orang-orang
asing tersebut membawa berbagai teknologi, perilaku, hingga tata nilai
yang sedikit banyak berbeda dengan teknologi, perilaku, dan tata nilai
masyarakat setempat. Perkembangan itu menyebabkan masyarakat
setempat merasa terasing dan timbullah deprivasi relatif yang dapat
berakhir dengan perlawanan atau kekerasan.
Menurut teori faktor individual, • Beberapa ahli berpendapat bahwa
konflik dan kekerasan selalu berawal setiap perilaku kelompok,
dari tindakan perorangan atau termasuk perilaku kekerasan,
individual MacPhail mengatakan selalu berawal dari perilaku
bahwa kerusuhan yang melibatkan individu. Agresivitas perilaku
banyak orang, sebenarnya dipicu oleh seseorang dapat menyebabkan
orang-orang tertentu saja. Perilaku
timbulnya kekerasan, baik yang
individual itulah yang akan
memengaruhi pihak lain untuk dilakukan oleh individu secara
melakukan hal serupa. Oleh sebab itu, sendirian maupun bersama orang
teori ini meyakini bahwa tidak semua lain; secara spontan maupun
orang dalam sebuah kelompok perusuh direncanakan.
adalah pelaku.

• Faktor pribadi meliputi kelainan


jiwa, seperti psikopat,
psikoneurosis, frustrasi yang
Faktor penyebab dari perilaku kronis, serta pengaruh obat bius.
kekerasan adalah faktor pribadi dan • Faktor-faktor yang bersifat sosial,
faktor sosial. antara lain konflik rumah tangga,
faktor budaya, dan faktor media
massa.
Menurut teori faktor individual, konflik dan kekerasan selalu berawal dari
tindakan perorangan atau individual. Perilaku kekerasan adalah agresivitas
yang dilakukan oleh individu atau kelompok, secara spontan maupun
direncanakan. MacPhail mengatakan bahwa kerusuhan yang melibatkan
banyak orang, sebenarnya dipicu oleh orang-orang tertentu saja. Perilaku
individual itulah yang akan memengaruhi pihak lain untuk melakukan hal
serupa. Oleh sebab itu, teori ini meyakini bahwa tidak semua orang dalam
sebuah kelompok perusuh adalah pelaku.

Menurut teori factor kelompok bahwa individu cenderung membentuk


kelompok dengan mengedepankan identitas berdasarkan persamaan ras,
agama, atau etnik. Identitas kelompok inilah yang cenderung dibawa
ketika seseorang berinteraksi dengan orang yang lain. Benturan antara
identitas kelompok yang berbeda sering menjadi penyebab kekerasan.
Contoh yang paling nyata dari hal ini dapat kita saksikan pada kerusuhan
dalam pertandingan sepak bola antara dua kubu suporter. Contoh lain
adalah kekerasan berbau rasial yang pernah terjadi di Poso, Maluku,
Afrika Selatan, Amerika Serikat, dan Palestina.
ADA TIGA SYARAT AGAR SEBUAH KONFLIK TIDAK BERAKHIR DENGAN
KEKERASAN. KETIGA SYARAT TERSEBUT ADALAH SEBAGAI BERIKUT.

Setiap kelompok
yang terlibat dalam kelompok yang
konflik harus Terorganisasi dengan terlibat dalam konflik
menyadari akan jelas. harus mematuhi
adanya situasi konflik aturan-aturan main
di antara mereka
TERIMAKASIH
SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai