Anda di halaman 1dari 22

ANALISIS

LAPORAN
KEUANGAN
EVA NOVITA PRATIWI, M.M.
Laporan keuangan pada dasarnya merupakan media informasi yang
merangkum semua aktivitas perusahaan dan biasanya dilaporkan atau
disajikan dalam bentuk laporan neraca dan laporan laba rugi pada saat
tertentu atau waktu tertentu, dan pada akhirnya digunakan sebagai alat
informasi dalam mengambil kebijakan atau keputusan bagi para pemakai
laporan keuangan sesuai dengan kepentingannya masing-masing.
Tujuan Laporan Keuangan
1. Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya tentang aktiva dan
kewajiban serta modal suatu perusahaan.
2. Memberikan informasi keuangan kepada para pemakai laporan keuangan
dalam menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
3. Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan aktiva
neto suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka
memperoleh laba.
4. Memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam aktiva
dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas
pembiayaan dan investasi.
5. Memberikan informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan
yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan.
Karakteristik Laporan Keuangan
1. Relevan, informasi relevan dengan kebutuhan pemakai dalam pengambilan
keputusan
2. Dapat dipahami, kualitas informasi penting yang ditampung dalam laporan
keuangan adalah kemudahan untuk segera dipahami oleh pemakainya.
3. Keandalan, agar bermanfaat informasi memiliki kualitas keandalan dan
bebas dari kesalahan; dapat diandalkan oleh pemakainya sebagai penyajian
yang jujur dari yang seharusnya disajikan.
4. Daya banding, informasi yang lebih berguna apabila dapat dibandingkan
dengan laporan keuangan periode sebelumnya dengan laporan keuangan dari
perusahaan lain pada periode yang sama.
Metode Analisis

Analisis Analisis
Vertikal Horizontal
Informasi hanya untuk satu Informasi yang dilakuakn
periode saja dengan membandingkan
laporan keuangan untuk
beberapa periode
ANALISIS LAPORAN
KEUANGAN
Menurut Kasmir (2011 : 66)
Analisis laporan keuangan pada dasarnya merupakan
analisis yang dilakukan terhadap berbagai macam
informasi yang tersaji dalam laporan keuangan dan
merupakan suatu proses untuk membedah laporan
keuangan ke dalam unsur-unsurnya, menelaah masing-
masing unsur tersebut, dengan tujuan untuk memperoleh
pengertian dan pemahaman yang baik dan tepat atas
laporan keuangan itu sendiri
Prosedur Analisis Laporan Keuangan

Memahami latar belakang Memahami kondisi-kondisi Mengumpulkan data keuangan


data keuangan perusahaan. yang berpengaruh pada dan data pendukung yang
perusahaan. diperlukan selengkap mungkin

Melakukan Melakukan perhitungan Membuat laporan tentang


pengukuran atau dengan memasukkan angka- posisi keuangan perusahaan
perhitungan dengan angka yang ada dalam dan memberikan
rumus-rumus laporan keuangan secara rekomendasi yang
tertentu cermat dibutuhkan
ANALISIS
RASIO
Menurut Kasmir “Rasio keuangan merupakan kegiatan
membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan
dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya “.

Menurut Harahap (2010) “Rasio


keuangan adalah angka yang diperoleh
dari hasil perbandingan dari satu pos
laporan keuangan dengan pos lainnya
yang mempunyai hubungan yang relevan
dan sugnifikan” .
Jenis – jenis Laporan Keuangan
Mengukur efektivitas manjemen yang tercermin pada imbalan hasil dari investasi melakukan
Rasio Profitabilitas/ Rentabilitas kegiatan penjualan

Rasio Likuiditas Mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Rasio Aktivitas Mengukur efektivitas perusahaan dalam mengoperasikan dana

Mengukur kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kedudukannya dalam pertumbuhan


Rasio Pertumbuhan perekonomian dan dalam industri
Mengukur performance perubaham secara keseluruhan karena rasio ini merupakan
Rasio Valuasi pencerminan dari rasio risiko dan rasio imbalan hasil
Rasio Leverage Mengukur sejauh manakebutuhan keuangan perusahaan dibelanjai dan dana pinjaman
Aktiva Lancar
● Isi Aktiva Lancar:

● Kas terjadi kenaikan sebesar Rp100,00 atau


sekitar 40%, yaitu peningkatan dari tahun 2006
sebesar Rp250,00 menjadi Rp350,00 pada tahun
2007.

● Rekening giro juga terjadi peningkatan sebesar


Rp25,00 atau sekitar 14,3% dari tahun 2006
sebesar RpI75,00 menjadi Rp200,00 pada tahun
2007. Hal ini disebabkan karena adanya
pembayaran lewat rekening giro dan setoran ke
rekening tersebut.

● Terjadi penurunan pada surat-surat berharga


sebesar Rp90,00 atau sekitar 64,3% dari tahun
2006 sebesar Rp140,00 menjadi Rp. 50,00 pada
tahun 2007. Hal ini disebabkan karena adanya
pencairan dan penjualan surat-surat berharga
yang dimiliki.
Aktiva Lancar
● Isi Aktiva Lancar:

● Terjadi penurunan pada piutang sebesar


Rp100,00 atau sekitar 28,6% dari tahun 2006
sebesar Rp350,00 menjadi Rp250,00 pada tahun
2007. Hal ini disebabkan karena adanya
pembayaran oleh debitur.

● Persediaan terjadi peningkatan sebesar Rp25,00


atau sekitar 20% dari tahun 2006 sebesar
Rp125,00 menjadi Rp150,00 pada tahun 2007.
Hal ini disebabkan adanya pembelian sejumlah
bahan baku dan sejumlah barang untuk
diperdagangkan.

● Total aktiva lancar terjadi penurunan sebesar


Rp40,00 atau sekitar 3,9% dari tahun 2006
sebesar Rp1.040,00 menjadi
Rp1.000,00 pada tahun 2007.
Aktiva Tetap
● Isi Aktiva Tetap

● Terjadi peningkatan pada tanah sebesar


Rp1.200,00 atal sekitar 40% dari tahun 2006
sebesar Rp3.000,00 menjadi
Rp4.200,00 pada tahun 2007. Hal ini
disebabkan karena adanya pembelian tanah
untuk keperluan perusahaan.

● Teriadi peningkatan pada mesin sebesar Rp.


1.000,00 atau sekitar 40% dari tahun 2006
sebesar Rp2.500,00 meniadi Rp 3.500,00 pada
tahun 2007. Hal ini disebabkan karena adanya
pembelian penambahan mesin baru.

● Teriadi penurunan pada kendaraan sebesar


Rp500,00 atau sekitar 33,3% dari tahun 2006
sebesar Rp1.500,00 menjadi Rp 1.000,00 pada
tahun 2007. Hal ini disebabkan karena adanya
penjualan terhadap kendaraan lama dan ada
kendaraan yang umur ekonomisnya sudah
berakhir.
Aktiva Tetap
● Isi Aktiva Tetap

● Total aktiva tetap meningkat sebesar Rp1.650,00


atau sekitar 25,5% dari tahun 2006 sebesar
Rp6.600,00 menjadi Rp8.250,00 pada tahun
2007. Hal ini disebabkan karena penambahan
aktiva tetap lebih besar dari yang dikeluarkan.

● Total aktiva lain menurun sebesar Rp110,00 atau


sekitar 25% dari tahun 2006 sebesar Rp360,00
menjadi Rp250,00 pada tahun 2007. Hal in
disebabkan ada sebagian komponen aktiva
lainnya sudah selesai seperti bangunan dalam
proses.

● Total aktiva meningkat sebesar Rp1.500,00 atau


sekitar 18,8% dari tahun 2006 sebesar
Rp8.000,00 menjadi Rp9. 500,00 pada tahun
2007. Hal ini disebabkan karena adanya
peningkatan jumlah aktiva secara keseluruhan.
Pasiva Lancar
Pasiva Lancar :

● Utang bank menurun sebesar Rp300,00 atau


sekitar 54,6% dari tahun 2006 sebesar Rp550,00
menjadi Rp. 250,00 pada rahun 2007. Hal ini
disebabkan karena adanya pelunasan. terhadap
utang bank yang sudah jatuh tempo.

● Utang dagang meingkat sebesar Rp. 100,00 atau


sekitar 100% dari tahun 2006 sebesar RP. 100,00
menjadi Rp. 200,00 pada tahun 2007. Hal ini
disebabkan karena adanya penambahan
pembelian barang dagangan secara kredit
Pasiva Lancar
Pasiva Lancar :

● Utang wesel lunas atau menurun sebesar


Rp100,00 atau sekitar 100% dari tahun 2006
sebesar R$100,00 meniadi
Rp 0 pada tahun 2007. Hal ini disebabkan
karena adanya pelunasan terhadap utang
tersebut.

● Utang lainnya meningkat sebesar Rp50,00 atau


sekitar 100% dari tahun 2006 sebesar R50,00
menjadi Rp100,00 pada tahun 2007. Hal ini
disebabkan karena adanya penambahan utang
seperti utang gaji dan utang pajak.

● Total utang lancar menurun sebesar Rp250,00


atau sekitar 31,1% dari tahun 2006 sebesar
Rp800,00 menjadi Rp550,00 pada tahun
2007.Hal ini disebabkan adanya tang yang sudah
jatuh tempo atau lunas lebih besar ketimbang
memperoleh utang baru.
Utang Jk. Panjang
Utang Jangka Panjang:
● Utang bank tiga tahun menurun sebesar
Rp800,00 atau sekitar 29% dari tahun 2006
sebesar Rp2.750,00 menjadi Rp1.950,00 pada
tahun 2007. Hal ini disebabkan karena sebagian
utang sudah lunas.

● 2. Utang obligasi menurun sebesar Rp550,00


atau sekitar 27,5% dari tahun 2006 sebesar
Rp2.000,00 menjadi Rp1. 450,0 pada tahun
2007. Hal ini disebablan karena adanya
pelepasan obligasi (dijual)
Utang Jk. Panjang
● Utang Jangka Panjang

● Terjadi penmabahan dari utang hipotek sebesar


Rpl.550.00 atau sekitar sekitar 100% dari tahun
2006 sebesar Rp 0 meniadi Rp.1.550,00 pada
tahun 2007.Hal ini disebabkan karena adanya
penambahan utang hipotek dengan jaminan altiva
retap perusahaan selama lima tahun.

● Total utang jangka panjang menurun sebesar


Rp200,00 atau sekitar 4% dari tahun 2006
sebesar Rp4.750,00 meniadi Rp4.950,00 pada
tahun 2007. Hal ini disebabkan karena adanya
penambahan utang jangka panjang lebih kecil
ketimbang pelunasannya.
● Ekuitas

Ekuitas ● Modal setor meningkat sebesar Rp500,00


atau sekitar 25% dari tahun 2006 sebesar
Rp2.000,00 menjadi Rp 2.500,00 pada
tahun 2007. Hal in disebabkan karena
adanya tambahan modal dari penjualan
saham.

● Cadangan laba meningkat sebesar


Rp1.050,00 atau sekitar 23,3% dari tahun
2006 sebesar Rp450, 00 menjadi
Rp1.500,00 pada tahun 2007. Hal ini
disebakan karena jumlah cadangan dari
tahun sebelumnya ditambah cadangan
sekarang.
● Ekuitas

Ekuitas ● Total ekuitas meningkat sebesar


Rp1.550,00 atau sekitar 63,3% dari tahun
2006 sebesar Rp2.450,00 menjadi
Rp4.000,00 pada tahun 2007. Hal ini
disebabkan karena semua komponen
ekuitas seperti modal setor dan cadangan
laba meningkat.

● Total passiva meningkat sebesar


Rp1.500,00 atau sekitar 18,8% dari atau
2006 sebesar Rp8. 000,00 menjadi
Rp9.500,00 pada tahun 2007. Hal ini
disebabkan karena sebagian utang
berkurang jumlahnya ketimbang
bertambahnya ekuitas.
LAPORAN
LABA RUGI
IKHTISAR LABA RUGI
● Perubahan- perubahan yang terjadi dalam pos pos laba
rugi :

● Penjualan meningkat Rp1.400.000,00 atau sebesar 16,5%


dari tahun 2006 sebesar Rp8.500.000,00 menjadi
Rp9.900.000,00 pada tahun 2007. Hal in disebakan karena
adanya penambahan barang yang dijual dan laku di
pasaran.

● Harga pokok penjualan meningkat Rp1.100.000,00 atau


sebesar 17,6% dari tahun 2006 seesar Rp6.250.000,00
menjadi Rp7.350.000,00 pada tahun 2007. Hal in
disebabkan seiring dengan meningkatnya penjualan.

● Laba kotor meningkat Rp300.000,00 atau sebesar 13,3%


dari tahun 2006 sebesar Rp2.250.000,00 menjadi
Rp2.550.000,00 pada tahun 2007. Hal ini disebabkan
karena penjualan yang meningkat.

Anda mungkin juga menyukai