Nim : 170421800021
Aktivalancar :
↑ 400 4% 104% 3% 3%
Kas 10.400 10.000
↑ 5000 16,67% 116,67% 9% 8%
Efek 35.000 30.000
↑ 10.000 25% 125% 11% 10%
Piutang dagang 50.000 40.000 ↑ 11.000 18,83% 118,83% 17% 15%
Persediaan 71.000 60.000
Hutanglancar :
19.400 14.000 ↑ 5.400 38,57% 138,57% 5% 4%
Hutangdagang
22.000 20.000 ↑ 2.000 10% 110% 5% 5%
Hutangwesel
27.000 26.000 ↑ 1.000 3,25 % 103,85% 7% 7%
Hutang bank 68.400 60.000
Total hutanglancar
Maka prosentase Current Ratio pada tahun 2006 dan 2007 adalah
166.400
Current Ratio 2007¿ X 100 %=243,2 %
68.400
140.000
Current Ratio 2006¿ X 100 %=233,3 %
60.000
Dari perhitungan current ratio diatas pada tahun 2006 PT. X adalah
233,3% dan pada tahun 2007 menunjukan kanaikan pada angka 243,2%
menunjukan bahwa PT. X mengalami penikatan pada uang kas / aktiva lancar.
Aktiva lancar yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya setiap Rp 1 hutang lancar
dijamin/ditanggug oleh rp. 2,43 aktiva lancar pada tahun sebelumnya yaitu tahun
2006 dan Rp 2,33 Aktiva lancar pada tahun 2007.
140.000−60.000
Quick Ratio 2006 ¿ X 100 %=133 %
60.000
Pada perhitungan diatas dapat dilihat bahwa quick ratio pada PT. X tahun
2006 adalah 133% dan pada tahun 2007 mengalami peningkatan menjadi 139%
dikarenakan aktiva lancar, persedian dan hutang lancar mengalami kenaikan
disbanding tahun sebelumnya yaitu tahun 2016. Setiap Rp. 1 hutang lancar
dijamin/ ditangguhkan oleh aktiva lancar selain persediaan sebesar 133% atau Rp.
1.33 ditahun 2006. Dan setiap Rp. 1 hutang lancar dijamin/ ditangguhkan oleh
kativa lancar selain persediaan sebesar 139% atau Rp. 1,39 pada tahun 2007.
c. Rumus dari Cash Ratio:
Kas+ Setara Kas
Cash Ratio¿ X 100 %
Hutang Lancar
10.000+ 30.000
Cash Ratio2006 ¿ X 100 %=66,6 %
60.000
Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa cashratio pada tahun 2006
adalah 66,6% dapat dikatakan pula dengan angka yaitu Rp. 0,66 dan cash
ratiopada tahun 2007 adalah 66,37% maka dapat dikatakan dengan angka yaitu
Rp. 0,66. Hal ini menunjukkan terdapat peningkatan kemampuan PT.X dalam
memenuhi utang lancar dengan menggunakan kas dan surat berharga di bank dari
tahun 2006 ke 2007 namun hanya sedikit dan hapir tidak terlihat perbedaannya.
Menurut analisis diatas dapat dikatakan setiap Rp. 1,00 utang lancar dijamin
pembayarannya sebesar Rp. 0,66oleh kas dan surat berharga di bankpada tahun
2006 dandijamin pembayarannya sebesar Rp. 0,66oleh kas dan surat berharga di
bankpada tahun 2007. Terdapat peningkatan sekitar sebesar 0,23% dari tahun
2006 ke tahun 2007.
Maka perhitungan Debt to Asset Ratio pada tahun 2006 dan 2007 adalah
200.000
Debt to Asset Ratio 2006¿ =0,50
400.000
212.400
Debt to Asset Ratio 2007¿ =0,52
408.400
Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa debt to assetratio pada
tahun 2007 adalah 0,52 dan debt to asset ratiopada tahun 2006 adalah 0,50. Hal
ini menunjukkan seberapa besar aktiva PT.X dibiayai oleh utang atau berapa
bagian dari total aktiva yang dibelanjakan dengan total utang pada tahun 2006 dan
2007. Pada perhitungan diatas dapat dikatakan bahwa 52% dari total aktiva
dibelanjakan dengan utang pada tahun 2007 dan 50% dari total aktiva
dibelanjakan dengan utang pada tahun 2006. Terdapat peningkatan sebesar 2%
dari tahun 2006 ke tahun 2007.
Maka perhitungan Debt to Equity Ratiopada tahun 2006 dan 2007 adalah
200.000
Debt to Equity Ratio 2006¿ =1
200.000
212.400
Debt to Equity Ratio2007¿ =1,08
196.400