Anda di halaman 1dari 18

Praktek kerja lapangan (PKL)

PT Kereta Api Indonesia


(Persero)
Balai Yasa Jembatan
NAMA: REJA NUGRAHA
KELAS: XII TPL 2
NIS: 12026140
TEKNIK PENGELASAN
SMK NEGERI 2 BANDUNG
LATAR BELAKANG
 Prakerin atau Praktek Kerja Industri merupakan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan di dunia industri dan dunia usaha (DI/DU) untuk penerapan,
pemantapan, dan peningkatan kompetensi. Pelaksanaan prakerin melibatkan
praktisi ahli yang berpengalaman dibidangnya untuk memperkuat
pembelajaran dengan cara pembimbingan peserta didik saat prakerin.
 Kegiatan prakerin juga merupakan salah satu kegiatan dari sekian banyak visi
dan misi SMK Negeri 2 Bandung dalam mempersiapkan siswa dan siswinya
untuk memasuki dunia industri dan dunia usaha (DI/DU) nantinya. Program
prakerin sangat penting dalam rangka memberikan bekal kemampuan nilai-
nilai positif kepada peserta didik, oleh karena itu perlu dibuat pedoman yang
benar benar dapat dijadikan acuan oleh semua yang terlibat dalam
pelaksanaannya.
MANFAAT PKL

 Menghasilkan sumber daya manusia yang profesional.


 Menambahkan pengalaman bekerja dan menambah ilmu yang tidak
dipelajari di sekolah.
 Mengenalkan siswa-siswi dan calon pekerja pada pekerjaan
lapangan perusahaan ataupun industri.
 Melatih siswa agar lebih disiplin dan bertanggung jawab sebelum
memasuki dunia kerja yang professional.
TUJUAN PKL
 Prakerin bertujuan memberikan bekal ilmu dalam dunia kerja agar ilmu
dimasa mendatang agar para siswa dapat bersaing dalam dunia industri yang
semakin ketat seperti saat ini.
 Bertujuan untuk mempersiapkan siswa agar memiliki kemampuan teknis
dengan wawasan yang luas dan fleksibel di era kemajuan teknologi dan ilmu
pengetahuan.
 Bertujuan membagikan kembali topik-topik pembelajaran dari Kompetensi
Dasar yang dapat dilakukan di sekolah (SMK), sesuai dengan sumber daya
yang tersedia.
 Bertujuan memberikan pengalaman kerja langsung (real) kepada peserta didik
dalam rangka menanamkan (internalize) iklim kerja fositif yang berorientasi
pada peduli mutu proses dan hasil kerja.
GAMBARAN DAN SEJARAH UMUM
INSTANSI
 Sejarah perkeretaapian di Indonesia dimulai ketika pencangkulan
pertama jalur kereta api Semarang-Vorstenlanden (Solo-Yogyakarta)
di Desa Kemijen oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda Mr. L.A.J
Baron Sloet Van De Beele tanggal 17 Juni 1864. Pembangunan
dilaksanakan oleh perusahaan swasta Nederlansch Indische
Spoorweg Maatschappij (NISM) menggunakan lebar sepur 1435
mm.
SEJARAH PERUSAHAAN
 Pada tahun 1942 Pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Semenjak itu,
perkeretaapian Indonesia diambil alih Jepang dan berubah nama menjadi Rikuyu Sokyuku (Dinas
Kereta Api). Selama penguasaan Jepang, operasional kereta api hanya diutamakan untuk
kepentingan perang. Salah satu pembangunan di era Jepang adalah lintas Saketi-Bayah dan Muaro-
Pekanbaru untuk pengangkutan hasil tambang batu bara guna menjalankan mesin-mesin perang
mereka. Namun, Jepang juga melakukan pembongkaran rel sepanjang 473 km yang diangkut ke
Burma untuk pembangunan kereta api disana.
 Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, beberapa hari
kemudian dilakukan pengambilalihan stasiun dan kantor pusat kereta api yang dikuasai Jepang.
Puncaknya adalah pengambil alihan Kantor Pusat Kereta Api Bandung tanggal 28 September 1945
(kini diperingati sebagai Hari Kereta Api Indonesia). Hal ini sekaligus menandai berdirinya
Djawatan Kereta Api Indonesia Republik Indonesia (DKARI). Ketika Belanda kembali ke
Indonesia tahun 1946, Belanda membentuk kembali perkeretaapian di Indonesia
bernama Staatssporwegen/Verenigde Spoorwegbedrif (SS/VS), gabungan SS dan seluruh
perusahaan kereta api swasta (kecuali DSM).
Suasana kesibukan pembangunn jalur kereta api Semarang Tawang
Amanah

Memegang teguh kepercayaan yang diberikan.

Kompeten

Terus belajar dan mengembangkan kapabilitas.

Harmonis
Budaya Perusahaan
Saling peduli dan menghargai perbedaan.

Loyal

Berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara.

Adaftif

Terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan ataupun


menghadapi perubahan.

Kolaboratif

Membangun kerja sama yang sinergis.


STRUKTUR ORGANISASI
JADWAL KEGIATAN PKL
HARI JAM MASUK JAM ISTIRAHAT JAM PULANG

SENIN 08.00 11.00– 13.00 16.00

SELASA 08.00 11.00 – 13.00 16.00

JUMAT 08.00 10.30 - 13.00 16.00


PROSEDUR KERJA
1. Melakukan proses pemotongan dengan menggunakan blander

2. Mengamati proses pemotongan blander berjalan


3. Melakukan proses pemotongan menggunakan gergaji pita

4. Melakukan proses pengelasan andas baja dengan Teknik 2F


5. Melakukan proses penyetelan jembatan
6. Melakukan proses pemotongan dengan teknik pengelasan gouging

7. Melakukan proses pengelasan jalur las


8. Melakukan proses pengetapan andas baja

9. Melakukan proses pengelasan gantungan helm


KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan di atas yang penulis sajikan maka dapat diambil
kesimpulan bahwa;
Pada pekerjaan yang telah saya praktikkan,saya mendapatkan ilmu ilmu
baru yang mana ilmu tersebut sangat membantu saya dalam melakukan
pekerjaan selama melaksanakan PKL. Sehingga saya menjadi paham dan
selanjutnya saya bisa mengatasi gangguan dalam pekerjaan. Lalu bisa
kembali kerja dengan baik
SARAN
 Untuk pengembangan lebih lanjut maka penulis memberikan saran
yang bermanfaat agar dapat membantu dan mempermudah jalannya
pekerjaan di Balai Yasa Jembatan Kiaracondong yaitu
 Perlunya pengecekan rutin terhadap APD karena masih ada APD
yang sudah digunakan sejak lama sehingga sudah tidak layak pakai
sebab adanya kerusakan pada APD yang digunakan.
 Untuk mengefektifksn pekerjaan sebaiknya disediakan tempat
menyimpan APD supaya mudah mencarinya saat akan dipakai dan
tidak berantakan dimana mana
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai