Anda di halaman 1dari 12

Issu Etik Dan Legal

Penggunaan TI Dalam
Pelayanan BK

Muhammad Miftakhur Rizqi (202386201021)


Vannia Nur Isrofi Huda (202386201008)
Pengertian Etika dan Kode Etik

Etika merupakan kaedah-kaedah atau norma-


norma yang diberlakukan dalam suatu
organisasi atau asosiasi. Etika  merupakan
kebutuhan bagi organisasi dan para
anggota yang ada didalamnya. Anggota
yang berada dalam organisasi tersebut
akan leluasa melakukan kinerjanya karena
dilindungi oleh kerangka etik yang
diberlakukan. Etika dapat dipengaruhi
oleh budaya pada suatu lingkungan serta
dapat dipengaruhi oleh visi dan misi
organisasi. Kode etik merupakan
seperangkat aturan atau kaedah-kaedah ,
nilai-nilai yang mengatur segala perilaku
(tindakan dan perbuatan serta perkataan)
suatu profesi atau organisasi bagi para
anggotanya.
Pentingnya Kode Etik

Etika merupakan pembuatan keputusan tentang moral manusia dan


interaksinya dalam masyarakat. Secara umum etika dapat diartikan sebagai
suatu disiplin filosopis yang berkenaan dengan perilaku manusia dan
pembuatan keputusan moral. Suatu profesi memerlukan kode etik untuk
mengatur pola-pola tindakan para pemangku jabatan profesi itu. Kode etik
profesional merupakan tatanan yang menjadi pedoman dalam menjalankan
tugas dan aktivitas suatu profesi. Pola tatanan itu seharusnya diikuti dan
ditaati oleh setiap orang yang menjalankan profesi tersebut. Kode etik
profesional diperlukan dengan beberapa alasan
1
Untuk melindungi profesi sesuai dengan
ketentuan dan kebijaksanaan yang
ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan
perundang-undangan yang berlaku. Kode
etik ini akan memberikan kemungkinan
profesi dapat mengatur dirinya sendiri dan
melaksanakan fungsinya secara otomatis
dalam kendali perundang-undangan yang
berlaku.

2
Untuk mengontrol terjadinya ketidak-
sepahaman dan persengketaan dari para
pelaksana. Dengan demikian kode etik
dapat menjaga dan meningkatkan
stabilitas internal dan eksternal profesi.
3
Melindungi para praktisi dalam masyarakat
terutama dalam kaitan kasus-kasus malapraktek
(praktek-praktek yang salah). Bila kegiatan
praktek sesuai dengan garis-garis etika, maka
perilaku praktek dapat dianggap memenuhi
standar.

4
Melindungi klien dari praktek-
praktek yang menyimpang dari
orang-orang yang secara
profesional yang tidak
berwenang.
 
Isu Legal TI dalam Pelayanan
Bimbingan dan Konseling
Isu merupakan suatu persoalan yang terjadi dan Legal
merupakan sesuatu yang disahkan oleh aturan atau konstitusi
yang ada atau sesuai dengan aturan. Jadi isu legal TI dalam
bimbingan dan Konseling adalah suatu persoalan yang terjadi
dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling dengan
menggunakan Teknologi Informasi yang disahkan oleh aturan
atau konstitusi yang ada atau sesuai dengan aturan.

Isu kerahasiaan dan tingkat keamanan pelayanan


BK online, seperti data atau masalah yang diadukan oleh
individu dibaca oleh orang lain selain konselor dan orang
tersebut bukanlah orang yang berhak untuk membaca kasus
konseli. Dalam konsling konvensional memang lebih aman
dibandingkan dengan konseling via online sehingga data yang
diberikan konseli kurang terjamin aman dan menjadi tidak
rahasia lagi. Hal ini berbanding terbalik dengan azas yang
harus dipegang teguh oleh konselor sehingga ini masih
menjadi isu yang hangat pada perkembangan penggunaan TI
dalam pelayanan BK di Indonesia.
Etik TI dalam Pelayanan
Bimbingan dan Konseling

Etika konseling berarti suatu aturan yang harus dilakukan


oleh seorang konselor dan hak-hak klien yang harus
dilindungi oleh seorang konselor. Etika dapat diartikan
sebagai jaminan bahwa konselor bertanggung jawab atas
kegiatan bimbingan konselingnya, kebanyakan organisasi
professional konselor memiliki kode etik yang mengatur
perilaku anggotanya dan konselor harus menjunjung tinggi
etika ini dalam melakukan pekerjaannya berbasis TI
seperti halnya pada praktek di kantor.
Beberapa rumusan kode etik bimbingan dan konseling:

• Pembimbing yang memegang jabatan harus memegang


teguh prinsip-prinsip bimbingan dan konseling.
• Pembimbing harus berusaha semaksimal mungkin untuk
mencapai hasil yang baik.

Pekerjaan pembimbing harus berkaitan dengan kehidupan


pribadi seseorang yaitu:

• Dapat menyimpan rahasia klien.


• Menunjukkan penghargaan yang sama pada berbagai
macam klien.
• Pembimbing tidak diperkenan menggunakan
tenaga pembantu yang tidak ahli.
• Menunjukkan sikap hormat kepada klien.
• Meminta bantuan ahli diluar kemampuan stafnya.
Mengikuti kode etik National Board for Certified Counselor
tentang praktek konseling professional, konselor online:
 
• Mengacu pada hukum dan kode etik konsultasi online
• Memberitahukan klien tentang metoda yang dipakai untuk
membantu keamanan komunikasi klien, konselor dan
pengawas. 
• Menginformasikan klien, bagaimana dan berapa lama data
hasil konsultasi akan disimpan.
• Dalam situasi yang sulit, dianjurkan untuk memperjelas
identitas konselor atau klien. Hindari atau hati-hati dengan
kemungkinan penipuan, misalnya: dengan menggunakan
kode kata-kata, huruf dan grafik.
• Jika diperlukan izin dari pusat atau pengawas dalam
penyediaan jasa web konseling untuk anak kecil, periksa
identitas pemberi izin tersebut.
• Ikuti prosedur yang sesuai dengan informasi yang
diterbitkan untuk membagi informasi klien dengan sumber
lain.
• Pertimbangkan dengan matang tingkat penyingkapan pada
klien dan berikan penyingkapan yang rasional juga oleh
konselor.
• Menyediakan link ke situs lembaga sertifikasi dan badan
perjanjian yang sesuai untuk memfasiilitasi perlindungan
klien.
• Menghubungi National Board for Certified Counselor atau
badan perizinan milik pemerintah tempat klien tinggal
untuk mendapatkan nama atau setidaknya satu konselor
dapat yang dapat dihubungi di daerah tempat tinggal klien.
• Mendiskusikan prosedur kontrak antara klien dan konselor
ketika sedang offline.
• Menjelaskan kepada klien kemungkinan bagaimana untuk
menanggulangi kesalahpahaman yang mungkin muncul
karena kurangnya petunjuk visual antara klien dan konselor.
Kesimpulan
Isu permasalahan bahasa dan budaya ketika melakukan layanan BK online,
dikarenakan layanan BK via online tidak mengenal letak geografis dan waktu
maka tidak menutup kemungkinan bahwa konselor mendapati konseli lintas
budaya dan bahasa. Hal ini dapat bermasalah jika konselor tidak dapat
memahami seluruhnya tentang bahasa dan budaya konseli sehingga
terjadi miss-comunication antara konseli dan konselor. Alhasil pelayanan BK
pun tidak menghasilkan hasil yang memuaskan bagi konseli.

Etika pada umumnya bertujuan untuk melindungi pengguna, dalam hal ini
adalah pengguna internet agar kerahasiaannya tetap terjaga seperti dalam
dunia nyata. Jika dihubungkan dengan dunia konseling, konseling melalui
jaringan yang kini mulai dikembangkan tentu harus sesuai dengan etika-etika
yang ada. Dengan etika, konselor tetap harus menjamin dan bertanggung
jawab atas kegiatan bimbingan dan konselingnya. Konselor harus bergerak
sesuai kode etik yang dimilikinya sehingga proses konseling yang dilakukan
di dunia maya harus dilaksanakan seperti konseling di dunia nyata.
 
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT 

Anda mungkin juga menyukai