KELOMPOK I
ELEKTRONIKA
AGENG KUSUMAYADI (5222530002)
FAQIH SHOHIH MARPAUNG (5223530024)
LISTON ROMARIO SINAGA (5223230014)
RUTH OKTAFIANA SILALAHI (5223530017)
(Y) = +
( = || (+ )
(Y) = (maka
= + = ...(a) Demikian pula = + = ....(b)
= + = ....(c)
Mengurangi persamaan (a) dan (c), sehingga
- = ......(d)
= ..........(e)
Pengurangan persamaan (d) dan (b) untuk mendapatkan nilai
= .......f)
Dan mengurangkan persamaan (e) dan (a) untuk mendapatkan nilai
= …......(g)
Aturan konversi dari delta ke Wye
Setiap resistor dalam jaringan Wye adalah produk dari dua resistor dari
dua cabang Delta yang berdekatan dibagi dengan jumlah dari tiga
resistor Delta
Transformasi rangkaian Wye dan delta
++
Untuk mencari nilai Ra, maka ekspresi pengalinya akan menjadi R1
=
Maka
= =
Aturan konversi Wye ke delta
Setiap resistor dalam rangkaian adalah jumlah dari semua yang mungkin dari resistor
Wye yang diambil 2 sekaligus dibagi dengan Wye yang berlawanan.
Dioda Bridge merupakan sebuah komponen yang berisi 4 buah dioda yang
berguna buat mengatur arah polaritas DC yang keluar dari kaki DC supaya tidak
terjadi pembalikan fase, saat sumber arus listrik AC dibalik atau ditukar.
Didalam sebuah dioda Bridge, ada 4 buah terminal diantaranya yaitu 2 buah
terminal AC sebagai input sumber arus. Sedangkan, 2 kaki lainnya yaitu arus
DC positif dan negatif.
Dioda Bridge (Bridge Diode) atau sering disebut dengan Dioda Jembatan yaitu
jenis dioda yang berfungsi sebagai penyearah arus bolak – balik (Alternating
Current/AC) jadi arus searah (Direct Current/DC).
Konfigurasi rangkaian jembatan Bridge Diode ini bisa menghasilkan polaritas
atau arah yang sama pada Output dari kedua polaritas Input yang bolak – balik.
Sama seperti dioda pada umumnya. Dioda Bridge atau Dioda Jembatan ini
biasanya lebih umun berbentuk komponen SMD atau Komponen Surface
Mounting Devices
1. DIODA SILIKON DAN BRIDGE
Ketika generator listrik atau transformator memberikan tegangan pada saat fase positif,
maka dioda penyearah akan dalam keadaan forward bias (bias maju) sehingga tegangan dari generator listrik atau
transformator ini dapat melewati dioda penyearah dan tegangan ouput yang dihantarkan besarnya sama dengan
tegangan inputnya. Sedangkan saat generator listrik atau transformator memberikan tegangan pada fase negatif,
maka dioda penyearah akan dalam posisi reverse bias (bias mundur) sehingga tegangan dari generator listrik atau
transformator ini akan ditahan atau tidak dapat melewai dioda penyearah, akibatnya besar tegangan yang dikeluarkan
pada fase ini tegangan output akan sama dengan nol volt.
2. DIODA ZENER
Dioda zener akan mengalirkan banyak arus listrik jika tegangan terlalu tinggi, dan mengurangi
arus listrik jika tegangan terlalu rendah, sehingga menyebabkan tegangan stabil. Seperti pada
contoh gambar diatas tegangan dari sumber tegangan adalah Vi tetapi tegangan yang terukur
pada Rload adalah RL sama dengan nilai tegangan dioda zener.
3. DIODA LED (Light Emitting Diodes)
LED merupakan jenis dioda yang jika diberikan tegangan forward-bias akan menimbulkan cahaya
dengan warna-warna tertentu seperti merah, hijau, dan kuning. Simbol LED hampir sama dengan
simbol dioda hanya saja pada simbol LED ditambahkan dua garis panah ke arah luar seperti ter-
ilustrasi pada gambar diatas. LED dalam rangkaian elektronika biasa digunakan sebagai lampu
indikator.
LED sering dipakai sebagai indikator yang masing-masing warna bisa memiliki arti yang berbeda.
Menyala, padam dan berkedip juga bisa berarti lain. LED dalam bentuk susunan (array) bisa
menjadi display yang besar. Biasanya digunakan untuk menampilkan angka numerik dan alphabet.
4. PHOTODIODA
Photodioda adalah dioda yang bekerja berdasarkan intensitas cahaya, dimana jika
photodioda terkena cahaya maka photodioda akan berperan sebagai resistor dengan tahanan yang
tinggi sehingga arus tidak dapat berjalan, tetapi jika tidak mendapat cahaya photodioda akan
bekerja seperti dioda pada umumnya Simbol dan bentuk photodioda hampir sama dengan LED,
tetapi pada simbol photodioda arah dua panahnya menghadap ke dalam. Photodioda banyak
digunakan sebagai sensor cahaya dalam dunia elektronika, karena sifatnya yang peka terhadap
cahaya.
5. DIODA SCHOTTKY
Dioda Schottky adalah jenis Dioda dengan tegangan jatuh (drop voltage) yang rendah jika dibandingkan
dengan dioda normal lainnya. Perbedaan yang paling mendasar antara Dioda Schottky dengan Dioda Normal
adalah penggunaan Logam-semikonduktor (Metal-Semiconductor Junction) untuk persimpangan Dioda
Schottky sedangkan Dioda Normal pada umumnya menggunakan Persimpangan Semikonduktor-
semikonduktor (Semiconductor-semiconduction Junction).
Dioda Schottky atau Schottky Diode ini biasanya digunakan pada rangkaian switching berkecepatan tinggi,
rangkaian Frekuensi Radio (RF), Mixer dan rangkaian Penyearah Pencatu Daya. Nama Schottky ini diambil
dari nama penemu efek Schottky yaitu Walter H. Schottky yang berasal Jerman. Efek Schottky adalah efek
penghalang potensial yang terbentuk pada pertemuan logam-semikonduktor yang mempunyai karakteristik
penyearahan. Efek tersebut cocok untuk penggunaannya pada dioda. Oleh karena itu, Dioda Schottky
(Schottky Diode) disebut juga dengan Dioda Penghalang atau Barrier Diode.
Cara Mengukur Dioda dengan Multimeter
Cara Mengukur Dioda dengan Multimeter
Untuk mengetahui apakah sebuah Dioda dapat bekerja dengan baik
sesuai dengan fungsinya, maka diperlukan pengukuran terhadap
Dioda tersebut dengan menggunakan Multimeter (AVO Meter).