Anda di halaman 1dari 25

Kebijakan Nasional

Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Dan Penyakit Akibat Kerja (PAK)

Disampaikan oleh :
dr. Amarudin
Direktorat Bina Kelembagaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Workshop Tatalaksana Pelaporan PAK Berbasis IT


DI Yogyakarta, 13 Juli 2022
Pekerja/buruh di tempat kerja berhadapan dengan berbagai Hazard dan berisiko
• Pandemi Covid-19 masih • Pekerja/buruh aset penting • K3 merupakan aspek penting
berlangsung. (human Capital) perlindungan TK  menjamin hak
• Era Industrialisasi  • berhadapan dengan dalam mewujudkan kesejahteraan.
sumber bahaya dan hazard berbagai Hazard  Risiko
terus berkembang KK/PAK
• Berhak mendapatkan
perlindungan TK
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
(K3) ke r R I ker RI
emn a K Kemn a
Mengapa K3 K 3 –
Penting? K 3 –
gaan
l e m b a le m b a ga an
e e
Bina K Bina K
1. Merupakan kebutuhan dan hak tenaga kerja dalam
perlindungan K3 untuk mewujudkan kesejahteraan.
2. Menciptakan tempat kerja yang sehat, aman edan r R I
emn a k
produktif K3 – K
baga a n
e le m
Bina K akibat kecelakaan kerja
3. Untuk mengurangi kerugian
oleh manajemen.
3. Merupakan persyaratan perdagangan global dan
menjadi komitmen global.
ke r R I I
e m n a n a ke r R
K3 – K Ke m
a ga an n K3 –
e le m b ba ga a
i n a K e l e m
B Bina K
• Aman Peningkatan
• Sehat
• Bebas Pencemaran
produktivitas
• Nihil Kecelakaan dan Bebas PAK &
kesejahteraan
Tempat Kerja

K3 Bersifat Universals
Upaya yang dilakukan : Pengusaha
 Penetapan UU, Peraturan dan Standar dan Tenaga
 Pembinaan dan pengawasan Kerja

D I R E K T O R AT B I N A K E L E M B A G A A N K 3 | K E M N A K E R
4
Jumlah obyek
Binwas K3

Pelaksanaan K3 Kompleksitas
obyek Binwas K3

Kondisi
Saat Ini
Pemahaman dan Jumlah dan
kesadaran K3 Kualitas SDM K3

Jumlah dan Kualitas


Lembaga K3
PROFIL DATA KECELAKAAN
KERJA ke r R I ker RI
emn a K Kemn a
K 3 – Usia Saa t Terjadi K K K k3a s–i & J e n i s K e l a m i n
m b a ga an m b a ga anLo
e le n a Ke le
Bina K 6.27 1 Bi
<=2 40< u m u r <=45 Berdasarkan L o k a s i K e j a d i a n
17.35
6 8

{
21< umur<=25 45< u m u r <=50
24.47 13.20 Dalam Lingkungan
Lalu Lintas Luar Lingkungan
2 31.23425< u m u r <=30 50< u m u r <=55
8 Kerja 104.823
9.45 36.309 Kerja 11.912
8 1,19 68,5%
I
30< u m u r <=35
2
R
>55
25.479
e r
4.53
k
%
– Kemn a 5 Berdasarkan J e n i s K e l a m i n
21.030
ga an
35< u m u r <=40
K3
e lem b a Laki-laki
Perempuan
Bi n a K 114.326
38.718
74,7%
J a m Ke c e l a ka a n Kerja
06.01 - 12.00 12.01 - 18.00 18.01 - 24.00 00.01 - 06.00

ke r R I I
a r R
K3 – Kemn Kemn a ke
a a n K3 –
e le m b a g le m b a g
a a n
30.981 60.812 37.499 23.752
Bina K Bina K
e

{
Sumber: Laporan Bulanan Tahun 2020 B P Jamsostek 60% Pagi - Siang Hari
LANDASAN PELAKSANAAN K3
• Setiap pekerja membutuhkan
perlindungan dari risiko bahaya di
LANDASAN tempat kerja
FILOSOFIS : • Pelaksanaan K3 mempunyai dimensi
perlindungan , dimensi produktivitas
& kesejahteraan

• UUD 1945 (Psl 27)


LANDASAN • UU No. 13 Tahun 2003 Ttg
KONSTITUSIONIL Ketenagakerjaan
• UU No. 1 Tahun 1970 Ttg
Keselamatan Kerja

• PP No 50 Th 2012 ttg
LANDASAN Penerapan SMK3
OPERASIONIL : • Peraturan Pelaksanaan K3 (Standar,
Pedoman, PetunjukTeknis K3 dll .)
ke r R I ker RI
Kemn a Kemn a
K3 – K 3 –
m b a ga an m b a ga an
e le n a Ke le
Bina K Bi

ARAH KEBIJAKAN K3
ke r R I
– Kemn a
ga an K3
e lem b a
Bi n a K
KEMANDIRIAN
MASYARAKAT
INDONESIA
BERBUDAYA K3
ke r R I I
e m n a BERKELANJUTAN n a ke r R
K3 – K Ke m
a ga an TAHUN 2025 n K3 –
e le m b ba ga a
i n a K e l e m
B Bina K
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

PP 50 Tahun 2012 Segala kegiatan untuk menjamin


tentang Penerapan SMK3
dan melindungi keselamatan dan
kesehatan tenaga kerja melalui
upaya pencegahan kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja

“ACCIDENT & OCCUPATIONAL DISEASE PREVENTION”


D I R E K T O R AT B I N A K E L E M B A G A A N K 3 | K E M N A K E R
BUDAYA K3
• Perilaku/perbuatan/ usaha dalam rangka
mewujudkan kesejahteraan melalui upaya-
upaya pencegahan kecelakaan
• Mempunyai pengetahuan, kemampuan dan
kemauan untuk beraktivitas/bekerja
berdasarkan konsep K3.

D I R E K T O R AT B I N A K E L E M B A G A A N K 3 | K E M N A K E R
ke r R I ker RI
Kemn a Kemn a
K3 – K 3 –
m b a ga an Penguatanelemba
an
ga Penguatan
Kele Penguatan
Bina K
Koordinasi,
Bina Gerakan Kapasitas Pengawasan
Sistem
Pelaporan dan Sinergi dan
Promosi K3 dan Penegakan
Sumber Manajemen Kolaborasi
Hukum Norma
Data dan
Daya K3 K3
Informasi K3 K3

ke r R I
– Kemn a
ga an K3
e lem b a
Bi n a K
STRATEGI DAN PROGRAM

ke r R I I
a r R
K3 – Kemn Kemn a ke
a a n K3 –
e le m b a g le m b a g
a a n
Bina K Bina K
e
ke r R I ker RI
Kemn a Kemn a
K3 – K 3 –
m b a ga an m b a ga an
e le n a Ke le
Bina K Bi
PERLINDUNGAN TENAGA KERJA
TERKAIT PENYAKIT n K3 – KemnAKIBAT
a ke r R I

baga a
BKERJA (PAK)
e le m
i na K

ke r R I I
a r R
K3 – Kemn Kemn a ke
a a n K3 –
e le m b a g le m b a g
a a n
Bina K Bina K
e
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
DI TEMPAT KERJA

MGT
SDM

BAHAN
LINGKUNGAN KERJA

AMAN Prod’s
FAKTOR
PENYEBAB
PERALATAN TEMPAT KERJA SEHAT

SIFAT PEKERJAAN
PROSES PRODUKSI

CARA KERJA KECELAKAAN

ANALISIS
 Tenaga Kerja berhadapan bahaya kerja (hazard)
 Risiko KK/PAK.
 Tenaga kerja juga berisiko terjadi Gangguan
Kesehatan Secara Umum Lainnya
 Tenaga Kerja Memungkinkan Dapat Mengalami
Gangguan Kesehatan :
 Penyakit Akibat Kerja (Occupational Diseases)
 Work Related Diseases
 Penyakit umum (General Diseases)
 Penyakit akibat kerja (Occupational Diseases) yaitu penyakit yang
diderita sebagai akibat pemajanan terhadap factor-faktor risiko yang
timbul dari kegiatan bekerja (ILO, 1996)
 Penyakit akibat kerja (Occupational Diseases) adalah penyakit yang
disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja (Permenaker No. 1
tahun 1981).
 Penyakit akibat kerja (Occupational Diseases) adalah penyakit yang
disebabkan oelh pekerjaan dan/ atau lingkungan kerja (PP 44 Tahun
2015).
 Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan
dan/atau lingkungan kerja. (Peraturan Presiden Nomor 7 tahun 2019).
 Pengertian diatas berbeda dengan istilah penyakit akibat hubungan
kerja (Work Related Disease) adalah penyakit yang dicetuskan,
dipermudah atau diperberat oleh pekerjaan. Penyakit ini disebabkan
secara tidak langsung oleh pekerjaan dan biasanya penyebabnya adalah
berbagai jenis atau multi faktor.
PERLU DIBEDAKAN
PAK Peny. Akibat Hubungan Kerja
(Occupational Disease) (Work Related Disease)
• Harus ada causa di tempat kerja • Ada faktor penyebab di luar
• Disebabkan oleh pekerjaan tempat kerja
dan/atau lingk. kerja • Ada triger di tempat kerja 
• Single causes mempermudah atau memperberat
• Berhak mendapat JKK • Multi causes

Contoh : • Berhak mendapatkan Jaminan

 Tuli akibat bising (NIHL) Kesehatan


 HNP (cidera tlg belakang) Contoh :
angkat berat/salah  Ambien/Wasir
 Carpal tunel syndrome  Hernia dengan predisposisi
(CTS) gerak repetitif  Asma dg riwayat
 Reynold diseses (jari2 pucat, keluarga/keturunan
baal, kaku) Vibrasi/getaran
pada tangan
DASAR HUKUM
Undang-undang Nomor 1 tahun 1970
PP Nomor 44 tahun 2015
PP Nomor 50 tahun 2012
Perpres Nomor 7 tahun 2019
Permennakertrans No. Per. 01/Men/1981
Permennakertrans No. Per. 02/Men/1980
Permennakertrans No. Per. 25/Men/2008
Ketentuan PAK
Penegakan diagnosis dg Katagori PAK
Pelaporan PAK
Pemeriksaan/Investigasi kasus PAK
JKK
 Pemeriksaan kesehatan TK dalam penyelenggaraan
keselamatan kerja  berdasarkan faktor risiko sesuai
dengan jenis dan sifat pekerjaan (Risk Base Program).
 Apabila ditemukan gangguan kesehatan pengurus wajib
mengadakan tindak lanjut untuk menjamin
terselenggaranya K3.
 evaluasi dan perbaikan kondisi kerja dan lingkungan kerja agar kasus
PAK tidak terjadi/terulang lagi.
 edukasi untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi pekerja dalam
K3

19
Peran SDM K3 (Dokter dan personil K3) :
 pengamatan kesehatan TK dan lingkungan kerja
 pemeriksaan kesehatan tenaga kerja,
 pelayanan kesehatan pada pekerja,
 pengujian lingkungan kerja,
 pelayanan kesehatan kerja lainnya.

20
Pelaporan dan pemeriksaan (Investigasi)

 Ps. 11 UU No. 1 Tahun 1970 :


 Pengurus wajib melaporkan kecelakaan
 Pengurus wajib melakukan pemeriksaan dan investigasi
 Melakukan upaya-upaya agar tidak terjadi kasus KK/PAK
terulang

21
Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan Kecelakaan
(Permenaker No. PER-03/MEN/1998)
Pasal 2
1. Pengurus/pengusaha wajib melaporkan tiap
kecelakaan yg terjadi dalam tempat kerja yg
dipimpinnya.
2. Kecelakaan yang dimaksud :
- Kecelakaan Kerja.
Kecelakaan - Kebakaran atau peledakan atau bahaya
pembuangan limbah.
- Kejadian berbahaya lainnya.

22
 Ps 2 :
1) Pekerja yang didiagnosis menderita PAK berdasarkan
surat keterangan dokter berhak atas manfaat JKK meskipun
hubungan kerja telah berakhir.
2) Hak atas manfaat JKK sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diberikan apabila Penyakit Akibat Kerja timbul dalam
jangka waktu paling lama 3 (tiga) tahun terhitung sejak
hubungan kerja berakhir.
Tujuan Pelaporan Kecelakaan
 agar pekerja mendapatkan haknya dalam
bentuk jaminan dan tunjangan.
 Agar dapat dilakukan penelitian serta analisis
untuk mencegah terulangnya kecelakaan
serupa.

Melalui analisis
kecelakaan dan
mengendalikan
penyebab kecelakaan
24
ke r R I ker RI
Kemn a Kemn a
K3 – K 3 –
m b a ga an m b a ga an
e le n a Ke le
Bina K Bi

TERIMA KASIH
ke r R
– Kemn a
ga an K3
e lem b a
Bi n a K

ke r R I I
a r R
K3 – Kemn Kemn a ke
a a n K3 –
e le m b a g le m b a g
a a n
Bina K Bina K
e

Anda mungkin juga menyukai