Anda di halaman 1dari 18

Disusun oleh Tim Kemnaker bersama

Pemangku Kepentingan

● Kementerian Kesehatan (Kemenkes)


● Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
(Kemen ESDM)
● Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat (Kemen PUPR)
● Kementerian Perhubungan (KemenHub)
● Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
(Kemen Parekraf)
● Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Nasional (DK3N)
● Asosiasi Pengawas Ketenagakerjaan Indonesia
(APKI)
● Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO)
● Serikat Pekerja/Serikat Buruh Indonesia (SP/SB)
1
TUJUAN
• Menyediakan dokumen yang merepresentasikan kondisi dan
perkembangan K3 secara nasional dan sektoral
• Sebagai salah satu informasi publik di bidang K3
• Sebagai salah satu rujukan dalam pelaksanaan, pengembangan,
dan evaluasi program K3 di tingkat:
nasional,
sektoral maupun
perusahaan
• Mendukung peningkatan budaya K3 secara berkelanjutan di
Indonesia.

2
Rangkuman/Executive Sumary
 K3 memiliki nilai2 penting dan strategis dalam pembangunan yang
berkualitas dan berkelanjutan pada aspek SDM, ekonomi, sosial, dan
lingkungan.
 Mengabaikan K3 berisiko kecelakaan kerja (KK) dan penyakit akibat kerja
(PAK) yang mengakibatkan penderitaan bagi pekerja dan/atau keluarga
serta kerugian bagi pengusaha, masyarakat dan negara.
 Indonesia telah memiliki modal kuat untuk kemajuan K3 Nasional:
regulasi dan kebijakan, organisasi/lembaga, SDM, infrastruktur, sistem
pengawasan ketenagakerjaan dan pihak-pihak yang berperan serta bonus
demografi
 Pencapaian indikator proses (leading indicator) sudah banyak diperoleh
namun pencapaian indikator hasil (lagging indicator) masih diwarnai
tingginya kasus KK dan PAK dengan trend meningkat dari tahun ke tahun.
 Diperlukan upaya yang makin inten dan masif lagi secara kolektif kolegial
melalui koordinasi, kolaborasi dan sinergi yang makin kuat. 3
• Lahir UU No 1 tahun 1970 pengganti Veileigheid • K3 telah menjadi program nasional di 4 • Pengembangan dan penerapan SNI
Reglement tahun 1930 buatan Hindia Belanda 1 berbagai sektor dan SKKNI bidang K3
• Di berbagai negara dibentuk OSH Act tahun 1970: USA • Lahir berbagai peraturan seperti UU No • Era Revolusi Industri 4.0 5
meluncurkan OSHA, UK membentuk HSE Executive 13/2003, UU SJSN dan BPJS, PP No. • Era milenial dan bonus demografi
• K3 di Kemnaker berada di level Direktorat Pengawasan 50/2012 tentang Penerapan SMK3 • Pandemi Covid-19
Norma K3 (Dit. PNK3) dan Pusat Hiperkes/K3 • K3 sektor berkembang: Migas, Konstruksi, • Pelayanan dan edukasi K3 berbasis
• Terbit PP 19/1973 terkait K3 sektor Tambang dan PP No Minerba, Transportasi, kesehatan/RS dsb. TI
11/1979 terkait K3 sektor Migas • Pendekatan Budaya K3 semakin • Perizinan berusaha berbasis risiko
berkembang Kemandirian
• Aspek K3 mulai mendapat perhatian secara • Jumlah ahli/praktisi K3 meningkat pesat
Masyarakat
luas • Ilmu K3 berkembang
Indonesia
• Peran Direktorat PNK3 semakin dirasakan2 Berbudaya
• Diberlakukan berbagai perundangan dan
kebijakan untuk membangun K3 nasional 2000 K3
Berkelanjuta
• Lahir DK3N (1984) seperti British Safety 4 n
Council di UK dan National Safety Council di
USA 1990 5
• Ditetapkan Bendera K3 dengan lambang roda
giginya yang terkenal
3
Periode
2020
• K3 di Indonesia mulai tinggal landas Kebangkitan Gerakan Pembudayaan
Periode Periode
1980 Pengembangan Digitalisasi
K3 secara masif
2

Periode Tinggal • Kesadaran K3 semakin tinggi: Th 1990 ditetapkan bulan K3 Nasional setiap tanggal 12 Januari
• Penghargaan K3 Nasional diadakan di istana Negara
3
Landas • Indonesia berpartisipasi dalam K3 di forum internasional seperti ASEAN OSHNET dan APOSHO
1 1970 Organisasi profesi K3 dibentuk di berbagai bidang: konstruksi, kesehatan kerja, hygiene
industri dll.
DK3N membentuk LSK-K3, MPK2LK, Konsil K3
Periode Kelahiran • Perusahaan jasa K3 tumbuh pesat
Pendidikan K3 berkembang pesat diberbagai perguruan tinggi
• Diberlakukan SMK3 (1996)
Milestone K3 Nasional
Beberapa sektor telah mengembangkan SMK3 sesuai karakteristik
sektor sebagaimana amanat PP No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan
SMK3
 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi (SMK4)
 Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP)
 Sistem Manajemen Migas (SMM)
 Sistem Manajemen Keselamatan Perkeretaapian (SMKP)
 Sistem Manajemen Keselamatan Angkutan Umum
 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fasilitas Kesehatan/Rumah Sakit (K3RS)
 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perkantoran
 Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO)
 Clean, Health, Safety and Sustainable Environment (CHSE)
 Keselamatan Radiasi
 Keamanan Kapal dan Fasilitas Pelabuhan, dll.

5
Pencapaian Indikator Proses (Leading Indicator)

Perusahaan Penerima Penghargaan Sertifikat Penerapan SK3 Tahun


2012-2022

6
Pencapaian Indikator Proses (Leading Indicator)

Perusahaan Penerima Penghargaan Nihil Kecelakaan Tahun


2012-2022

7
Pencapaian Indikator Proses (Leading Indicator)

Perusahaan Penerima Penghargaan Program P2-HIV/AIDS di Tempat


Kerja Tahun 2012-2021

8
Pencapaian Indikator Proses (Leading Indicator)

Data Perusahaan Penerima Penghargaan Program P2 HIV-


AIDS dan P2 COVID-19 di Tempat Kerja Tahun 2022.
300

245
250

200 193

150

100
74

50

0
Platinum Gold Silver

9
Data Pencapaian Indikator Outcome (Lagging Indicator)
Jumlah Pekerja yang mengalami KK dan PAK yang diberikan manfaat
Progam JKK BPJS Ketenagakerjaan
Dengan 30,6 juta pekerja/peserta (27.3 %) dari 126,51 juta pekerja di Indonesia.
Tahu Jumlah Kenaikan Jumlah Jumlah Biaya
n Pekerja Meninggal (Triliyun Rupiah)
yang Jumlah %    
mengalam
i KK/PAK
2019 210.789 37.374 22.20% 4.007 1,58 T

2020 221.740 10.951 5.1% 3.410 1.56 T

2021 234.370 12.630 5.6% 6.552 1.79 T

10
Data Pencapaian Indikator Outcome (Lagging Indicator)
Tren Peningkatan jumlah kasus KK dan PAK Program JKK BPJS
Ketenagkerjaan Tahun 2019-2021
Dengan 30,6 juta pekerja/peserta (27.3 %) dari 126,51 juta pekerja di Indonesia.

11
Data Pencapaian Indikator Outcome (Lagging Indicator)

Grafik Jumlah Kasus KK dan PAK Program JKK BPJS Ketenagkerjaan


Berdasarkan Lokasi tempat kejadian Tahun 2019-2021

12
Data Pencapaian Indikator Outcome (Lagging Indicator)

Grafik Frequency Rate KK & PAK Tahun


5.0
2019-2021
4.5

4.0 3.8
3.6
3.5 3.4

3.0

2.5

2.0

1.5

1.0

0.5

0.0
2019 2020 2021
FR

13
Data Pencapaian Indikator Outcome (Lagging Indicator)

Grafik Severity Rate KK & PAK Tahun 2019-2021

1,000.0

900.0

800.0

700.0
642.3

600.0

500.0

392.8
400.0
334.3

300.0

200.0

100.0
2019 2020 SR 2021

14
Data Pencapaian Indikator Outcome (Lagging Indicator)

Grafik Tingkat KK dan PAK Fatal (TKKF) Seluruh Kasus Tahun 2019-2021

15
Data Pencapaian Indikator Outcome (Lagging Indicator)

Grafik Tingkat KK Fatal (TKKF) di Kasus KK dan PAK


yang terjadi di lokasi (dalam) Tempat Kerja

16
Data Pencapaian Indikator Outcome (Lagging Indicator)

Data Jumlah Kasus PAK dan Biaya Pelayanan Kesehatan


Program JKK BPJS Ketenagakerjaan Periode Januari 2015 – 30 Juni
2022

17
PENCAPAIAN TARGET DAN UPAYA SELANJUTNYA

Meningkatkan pemahaman, komitmen dan partisipasi


K3 kepada seluruh pemangku kepentingan, baik
pemerintah, dunia usaha, pekerja/buruh dan
masyarakat agar dalam penerapan K3 dan
pembudayaan K3 (OSH Culture).
 Penurunan tingkat keparahan dan kematian akibat KK dan
PAK pada tahun 2023:
 tingkat keparahan atau severity rate (SR) menurun 50 %
dari 642,3 pada tahun 2021 menjadi 321,15.
 tingkat Kecelakaan Kerja Fatal (TKKF) atau fatality rate
menurun 50 % dari 21,37 pada tahun 2021 menjadi 10,65.
18

Anda mungkin juga menyukai