Fosil
• Fosil, dari bahasa Latin fossa yang berarti "galian", adalah sisa-sisa atau bekas-
bekas makhluk hidup yang menjadi batu atau mineral. Untuk menjadi fosil, sisa-
sisa hewan atau tanaman ini harus segera tertutup sedimen. Oleh para pakar
dibedakan beberapa macam fosil. Ada fosil batu biasa, fosil yang terbentuk
dalam batu ambar, fosil ter, seperti yang terbentuk di sumur ter La Brea di
Kalifornia. Hewan atau tumbuhan yang dikira sudah punah tetapi ternyata masih
ada disebut fosil hidup. Ilmu yang mempelajari fosil adalah paleontologi.
• Fosil hidup
• Istilah "fosil hidup" adalah istilah yang digunakan suatu spesies hidup yang
menyerupai sebuah spesies yang hanya diketahui dari fosil. Beberapa fosil hidup
antara lain ikan coelacanth dan pohon ginkgo. Fosil hidup juga dapat mengacu
kepada sebuah spesies hidup yang tidak memiliki spesies dekat lainnya atau
sebuah kelompok kecil spesies dekat yang tidak memiliki spesies dekat lainnya.
Contoh dari kriteria terakhir ini adalah nautilus
URUT URUTAN PENAMAAN
• Dalam suatu kolom/ urut-urutan stratigrafi sering dijumpai
fosil, bahkan kandungan fosil tersebut sebagai fosil penunjuk/
Fosil Indeks. Lapisan atau urut-urutan lapisan-lapisan sedimen
yang mengandung fosil penunjuk disebut ZONE
• Dalam sistem penamaan pada paleonfologi digunakan sistem
binomial. Sistem penamaan binomial ini pertama kali
diusulkan oleh Ch. De Linne; sehingga penamaan suatu taxon
menjadi lebih teratur, praktis dan dipakai secara
internasional. Penulisan nama. binomial mempergunakan
nama latin yang ditulis miring tanpa garis bawah, atau ditulis
tegak denqan garis bawah
• Nama pertama diawali dengan huruf besar,
menunjukkan nama genus dari spesies yang
bersangkutan. Sedangkan nama kedua seluruhnya
ditulis dengan huruf kecil, yang menunjukkan nama
spesies itu sendiri. Pada umumnya setelah nama
genus-speisies itu, ditambahkan lagi nama orang yang
menemukan spesies tersebut.
5. BRACHIOPODA Kerang laut masa lampau. hidup secara sessile, mempunyai dua
Kambrium - Resent cangkang yang tidak sama besar. biasanya cangkangnya berupa
calcareous atau chitinophosphatic, bersimetri bilateral dan
dilapisi oleh suatu selaput mantel pada permukaannya.