Anda di halaman 1dari 21

PEDOMAN TATA CARA

PELAKSANAAN ANGGARAN
DALAM RANGKA TAHAPAN
PEMILIHAN UMUM
MALANG, 23 NOVEMBER 2022
Dasar Hukum
• Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
• Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara
Pembayaran dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 178/PMK.05/2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran dalam
Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor /PMK.05/2022 tentang Tata cara
Pelaksanaan Anggaram Dalam Rangka Tahapan Pemilihan Umum.
MAKSUD DAN TUJUAN
• Maksud dari pedoman pengelolaan keuangan pelaksanaan tahapan Pemilu ini
adalah sebagai acuan bagi Satker di lingkungan Bawaslu dalam mengelola
keuangan anggaran khusus Tahapan Pemilu yang tertuang dalam DIPA.
• Tujuan dari pedoman pengelolaan keuangan pelaksanaan tahapan Pemilu
Bawaslu ini untuk menciptakan:
a. Keseragaman dan ketertiban dalam pengelolaan keuangan tahapan Pemilu
Satker di lingkungan Bawaslu;
b. Sebagai pedoman dalam penyelenggaraan pertanggungjawaban anggaran
tahapan Pemilu;
c. Terwujudnya administrasi pertanggungjawaban keuangan pelaksanaan
tahapan Pemilu yang benar, tertib, transparan dan akuntabel di lingkungan
Bawaslu.
RUANG LINGKUP
• Alokasi anggaran pelaksanaan tahapan Pemilu;
• Tata cara pelaksanaan pembayaran tahapan Pemilu;
• Rekening dana Pemilu;
• Penyaluran dan penggunaan dana Pemilu;
• Pertanggungjawaban dana Pemilu.
ALOKASI ANGGARAN
BAWASLU BAWASLU PROVINSI
• Belanja bahan • Belanja bahan

• Belanja perjalanan dinas


• Belanja perjalanan dinas
• Belanja jasa profesi
• Belanja jasa profesi
• Belanja honor output kegiatan
• Belanja honor output kegiatan
• Belanja jasa lainnya
• Belanja jasa lainnya
• Belanja modal
• Belanja modal • Belanja keperluan perkantoran
• Belanja keperluan perkantoran • Belanja pemeliharaan gedung dan bangunan
serta peralatan dan mesin

• Belanja sewa gedung/peralatan


meubelair/peralatan kantor

• Belanja langganan listrik


ALOKASI ANGGARAN
BAWASLU KABUPATEN/KOTA PANWASLU KECAMATAN
 honorarium Panwaslu
• Belanja bahan
 honorarium kesekretariatan
• Belanja perjalanan dinas  honor output kegiatan
• Belanja jasa profesi  belanja bahan
 belanja perjalanan dinas
• Belanja honor output kegiatan
 belanja jasa profesi
• Belanja jasa lainnya  belanja sewa gedung/peralatan
meubelair/peralatan kantor/genset
• Belanja modal
 belanja pemeliharaan Gedung dan
• Belanja keperluan perkantoran bangunan serta peralatan dan mesin
• Belanja pemeliharaan gedung dan bangunan
 belanja langganan listrik
serta peralatan dan mesin  belanja langganan telepon
 belanja langganan air
• Belanja sewa gedung/peralatan
meubelair/peralatan kantor  belanja langganan internet
• Belanja langganan listrik
TATA CARA PELAKSANAAN
PEMBAYARAN TAHAPAN PEMILU
BAGI BAWASLU, BAWASLU PROVINSI, DAN BAWASLU KABUPATEN/KOTA

1. MEKANISME LS

2. MEKANISME UP/TUP

BAGI PANWASLU KECAMATAN, PANWASLU KELURAHAN/DESA, DAN PENGAWAS


TPS MENGGUNAKAN MEKANISME LS BENDAHARA
REKENING DANA PEMILU
Rekening dana Pemilu digunakan untuk menampung dana pelaksanaan tahapan Pemilu yang
digunakan untuk mendanai pelaksanaan kegiatan pada Panwaslu Kecamatan, Panwaslu
Kelurahan/Desa, dan Pengawas TPS.
A. REKENING DANA PEMILU
1. Untuk keperluan penyaluran dana pelaksanaan tahapan Pemilu pada Panwaslu Kecamatan,
Panwaslu Kelurahan/Desa, dan Pengawas TPS, dilakukan pembukaan Rekening Dana
Pemilu (RDP)
2. Rekening dana Pemilu dalam bentuk giro Treasury National Pooling (TNP)
3. Pelaksana Anggaran (PA) Bawaslu melakukan perjanjian kerja sama dengan bank umum
4. Rekening Dana Pemilu dibuka oleh:
a. KPA Satker Bawaslu Kabupaten/Kota; dan
b. KPA Satker Bawaslu Provinsi bagi Bawaslu Kabupaten/Kota yang belum menjadi Satker.
5. Kuasa Pengguna Anggaran melakukan penutupan RDP setelah tidak digunakan sesuai
tujuan dan peruntukannya
6. Rekening Dana Pemilu sebagaimana dimaksud angka 4 huruf b dikelola oleh Bendahara
Pengeluaran Satker Bawaslu provinsi dan BPP Bawaslu Kabupaten/Kota yang belum
menjadi Satker
REKENING DANA PEMILU
B. REKENING PANWASLU KECAMATAN
1. Kepala Sekretariat Panwaslu Kecamatan dapat membuka rekening giro atas
nama Panwaslu Kecamatan
2. Rekening giro Panwaslu Kecamatan digunakan untuk menampung dana Pemilu
dari BP/BPP Bawaslu Provinsi atau Bawaslu Kabupaten Kota
3. Jasa giro yang didapatkan pada rekening giro Panwaslu Kecamatan wajib
disetorkan ke Kas Negara
4. Kepala Sekretariat Panwaslu Kecamatan melakukan penutupan rekening giro
setelah tidak digunakan sesuai tujuan dan peruntukannya
PENYALURAN DAN PENGGUNAAN DANA PEMILU BAGI PANWASLU KECAMATAN
PADA SATKER BAWASLU KABUPATEN/KOTA

PENYALURAN

Bawaslu Kab/Kota BUN Panwaslu Kecamatan

1 2 3
PPK PPSPM SP2D LS Panwaslu
Kecamatan Panwaslu Kelurahan/Desa
SPP LS SPM LS 7

C
4 8
BEND. PENGELUARAN/BPP
Pengawas TPS
REK. DANA 5
PEMILU (RPL) BANK
B

CMS

PERTANGGUNGJAWABAN
PENYUSUNAN RENCANA PENYALURAN DANA

1. PPK Satker Bawaslu Kabupaten/Kota menyusun rencana penyaluran dana untuk kebutuhan setiap bulan
pada masing-masing Panwaslu Kecamatan

2. Besaran rencana penyaluran dana untuk kebutuhan setiap bulan dilaksanakan sesuai dengan pelaksanaan
tahapan Pemilu

3. Besaran rencana penyaluran dana untuk kebutuhan setiap bulan, meliputi:


• belanja honorarium; dan
• belanja untuk keperluan pelaksanaan kegiatan.

4. KPA Satker Bawaslu Kabupaten/Kota menetapkan besaran rencana penyaluran dana untuk kebutuhan setiap
bulan yang telah disusun oleh PPK.
PENGAJUAN DANA PEMILU
1. PPK Satker Bawaslu Kabupaten/Kota membuat SPP-LS untuk keperluan penyaluran dana bagi Panwaslu
Kecamatan, Pengawas Kelurahan/Desa, dan Pengawas TPS yang mencakup kebutuhan 1 (satu) bulan sesuai
rencana kegiatan

2. SPP-LS ditujukan kepada BP dengan rekening tujuan RDP

3. PPK Satker Bawaslu Kabupaten/Kota menyampaikan SPP-LS kepada PPSPM Satker Bawaslu
Kabupaten/Kota disertai dengan:
• rencana kegiatan;
• rencana penyaluran dana untuk kebutuhan setiap bulan yang telah ditetapkan oleh KPA Bawaslu
Kabupaten/Kota.

4. PPSPM Satker Bawaslu Kabupaten/Kota melakukan pengujian atas SPP-LS beserta lampiran dokumen, dan
menerbitkan SPM-LS untuk diajukan ke KPPN.
PENYALURAN DANPENGGUNAAN DANA
1. Pejabat Pembuat Komitmen atas nama KPA Satker Bawaslu Kabupaten/Kota menerbitkan SPBy dan/atau
SPPR kepada BP/BPP untuk membayar/mentransfer sejumlah dana kepada Panwaslu Kecamatan, dengan
melampirkan:
 rencana kegiatan;
 rencana penyaluran dana untuk kebutuhan setiap bulan yang telah ditetapkan oleh KPA Bawaslu
Kabupaten/Kota;
 batas waktu pertanggungjawaban penggunaan dana.

2. Bendahara Pengeluaran/BPP Satker Bawaslu Kabupaten/Kota berdasarkan SPBy menyalurkan dana Pemilu
dari RDP kepada rekening Panwaslu Kecamatan dalam hal Panwaslu Kecamatan memiliki rekening

3. Penyaluran dana untuk Pengawas Kelurahan/Desa dan Pengawas TPS dilakukan oleh BP/BPP Satker
Bawaslu Kabupaten/Kota melalui rekening Panwaslu Kecamatan dalam hal Panwaslu Kecamatan memiliki
rekening

4. Bendahara Pengeluaran/BPP Satker Bawaslu Kabupaten/Kota menyimpan bukti transfer atas penyaluran
dana pemilu kepada Panwaslu Kecamatan
PENYALURAN DAN PENGGUNAAN DANA PEMILU BAGI PANWASLU KECAMATAN
PADA BAWASLU KABUPATEN/KOTA YANG BELUM MENJADI SATKER

PENYALURAN

Bawaslu Provinsi BUN Panwaslu Kecamatan

1 2 3
PPK PPSPM SP2D LS Panwaslu
Kecamatan Panwaslu Kelurahan/Desa
SPP LS SPM LS 6 7

D
4 8
BEND. PENGELUARAN/BPP
Pengawas TPS
REK. DANA 5 B
PEMILU (RPL) BANK
B

CMS
C
BP/BPP
Bawaslu Provinsi atau Bawaslu
Kab/Kota
PENYUSUNAN RENCANA PENYALURAN DANA

1. PPK Satker Bawaslu Provinsi atau Bawaslu Kabupaten/Kota menyusun rencana penyaluran dana
untuk kebutuhan setiap bulan pada masing-masing Panwaslu Kecamatan;
2. Besaran rencana penyaluran dana untuk kebutuhan setiap bulan dilaksanakan sesuai dengan
pelaksanaan tahapan Pemilu;
• Besaran rencana penyaluran dana untuk kebutuhan setiap bulan, meliputi:
• belanja honorarium; dan
3. belanja untuk keperluan pelaksanaan kegiatan.
4. KPA Satker Bawaslu Provinsi menetapkan besaran rencana penyaluran dana untuk kebutuhan
setiap bulan yang telah disusun oleh PPK.
PENGAJUAN DANA PEMILU
1. PPK Satker Bawaslu Provinsi atau Bawaslu Kabupaten/Kota membuat SPP-LS untuk keperluan
penyaluran dana bagi Panwaslu Kecamatan, Pengawas Kelurahan/Desa, dan Pengawas TPS yang
mencakup kebutuhan 1 (satu) bulan sesuai rencana kegiatan
2. SPP-LS ditujukan kepada BP dengan rekening tujuan RDP
3. PPK Satker Bawaslu Provinsi atau Bawaslu Kabupaten/Kota menyampaikan SPP-LS kepada
PPSPM Satker Bawaslu Kabupaten/Kota disertai dengan:
• rencana kegiatan;
• rencana penyaluran dana untuk kebutuhan setiap bulan yang telah ditetapkan oleh KPA
Bawaslu Provinsi
4. PPSPM Satker Provinsi melakukan pengujian atas SPP-LS beserta lampiran dokumen, dan
menerbitkan SPM-LS untuk diajukan ke KPPN
PENYALURAN DANPENGGUNAAN DANA
1. Pejabat Pembuat Komitmen atas nama KPA Satker Bawaslu Provinsi menerbitkan SPPR dan/atau SPBy kepada
BP/BPP untuk membayar/mentransfer sejumlah dana kepada Panwaslu Kecamatan, dengan melampirkan:
 rencana kegiatan;
 rencana penyaluran dana untuk kebutuhan setiap bulan yang telah ditetapkan oleh KPA Bawaslu Provinsi;
 batas waktu pertanggungjawaban penggunaan dana.

2. Bendahara Pengeluaran Satker Bawaslu Provinsi berdasarkan SPPR dan/atau SPBy menyalurkan dana Pemilu dari
RDP yang dikelola BP Satker Bawaslu Provinsi kepada RDP yang dikelola BPP Bawaslu Kabupaten/Kota;

3. Bendahara Pengeluaran Pembantu Bawaslu Kabupaten/Kota berdasarkan SPPR dan/atau SPBy menyalurkan dana
Pemilu dari RDP kepada rekening Panwaslu Kecamatan dalam hal Panwaslu Kecamatan memiliki rekening;

4. Penyaluran dana untuk Pengawas Kelurahan/Desa dan Pengawas TPS dilakukan oleh BP/BPP Satker Bawaslu
Provinsi atau Bawaslu Kabupaten/Kota melalui rekening Panwaslu Kecamatan dalam hal Panwaslu Kecamatan
memiliki rekening;

5. Bendahara Pengeluaran/BPP Satker Bawaslu Provinsi atau Bawaslu Kabupaten/Kota menyimpan bukti transfer
atas penyaluran dana pemilu kepada Panwaslu Kecamatan.
PERTANGGUNGJAWABAN DANA PEMILU BAGI PANWASLU KECAMATAN PADA SATKER
BAWASLU KABUPATEN/KOTA

1. Panwaslu Kecamatan wajib menyampaikan pertanggungjawaban dana Pemilu yang telah diterima kpada BP/BPP
Satker Bawaslu Kabupaten/Kota paling lambat 20 (dua puluh) hari setelah dana ditransfer

2. Pertanggungjawaban dana Pemilu oleh Panwaslu Kecamatan, meliputi:


• SPTJB yang telah ditandatangani oleh Kasek Panwaslu Kecamatan
• daftar nominatif yang ditandatangani oleh Kasek
• bukti-bukti pengeluaran yang telah ditandatangani oleh penerima.

3. Penyampaian SPTJB, daftar nominatif dan buti-bukti pengeluaran kepada BP/BPP Satker Bawaslu Kabupaten/Kota
dapat dalam bentuk softcopy

4. Penyampaian SPTJB dan bukti-bukti pengeluaran dalam bentuk softcopy tidak menggugurkan kewajiban untuk
menyampaikan asli SPTJB dan bukti-bukti pengeluaran kepada BP/BPP Satker Bawaslu Kabupaten/Kota

5. Bendahara Pengeluaran/BPP Satker Bawaslu Kabupaten/Kota melakukan penelitian atas kesesuaian jumlah uang yang
telah disalurkan beserta SPTJB dan bukti-bukti pengeluaran yang disampaikan oleh masing-masing Panwaslu
Kecamatan

6. Bendahara Pengeluaran/BPP Satker Bawaslu Kabupaten/Kota menyampaikan SPTJB dan bukti-bukti pengeluaran dari
Panwaslu Kecamatan yang telah sesuai kepada PPK Satker Bawaslu Kabupaten/Kota.
PERTANGGUNGJAWABAN DANA PEMILU BAGI PANWASLU KECAMATAN PADA
BAWASLU KABUPATEN/KOTA YANG BELUM SATKER

1. Panwaslu Kecamatan wajib menyampaikan pertanggungjawaban dana Pemilu yang telah diterima kepada BP/BPP Satker
Bawaslu Provinsi atau Bawaslu Kabupaten/Kota paling lambat 20 (dua puluh) hari setelah dana ditransfer

2. Pertanggungjawaban dana Pemilu oleh Panwaslu Kecamatan, meliputi:


• SPTJB yang telah ditandatangani oleh Kasek Panwaslu Kecamatan
• daftar nominatif yang ditandatangani oleh Kasek
• bukti-bukti pengeluaran yang telah ditandatangani oleh penerima.

3. Penyampaian SPTJB, daftar nominatif dan buti-bukti pengeluaran kepada BP/BPP Satker Bawaslu Provinsi atau Bawaslu
Kabupaten/Kota dapat dalam bentuk softcopy

4. Penyampaian SPTJB, daftar nominatif dan bukti-bukti pengeluaran dalam bentuk softcopy tidak menggugurkan kewajiban
untuk menyampaikan asli SPTJB dan bukti-bukti pengeluaran kepada BP/BPP Satker Bawaslu Provinsi atau Bawaslu
Kabupaten/Kota

5. Bendahara Pengeluaran/BPP Satker Bawaslu Provinsi atau Bawaslu Kabupaten/Kota melakukan penelitian atas kesesuaian
jumlah uang yang telah disalurkan beserta SPTJB, daftar nominatif dan bukti-bukti pengeluaran yang disampaikan oleh
masing-masing Panwaslu Kecamatan

6. Bendahara Pengeluaran/BPP Satker Bawaslu Provinsi atau Bawaslu Kabupaten/Kota menyampaikan SPTJB dan bukti-bukti
pengeluaran dari Panwaslu Kecamatan yang telah sesuai kepada PPK Satker Bawaslu Provinsi atau Bawaslu Kabupaten/Kota.
PENGEMBALIAN SISA DANA PEMILU
1. Sisa dana Pemilu dikembalikan kepada BP/BPP Satker Bawaslu Provinsi, atau Bawaslu
Kabupaten/Kota paling lambat 3 (tiga) hari kerja sebelum hari kerja terakhir pada bulan Desember;

2. Dalam hal masa tugas Panwaslu Kecamatan berakhir sebelum bulan Desember, sisa dana Pemilu
dikembalikan kepada BP/BPP Satker Bawaslu Provinsi, atau Bawaslu Kabupaten/Kota paling lmbat 5
(lima) hari kerja sejak berakhirnya masa tugas;

3. Bendahara Pengeluaran/BPP Satker Bawaslu Provinsi atau Bawaslu Kabupaten/Kota menyetorkan sisa
dana Pemilu ke Kas Negara paling lambat pada hari kerja terakhir bulan Desember;

4. Bendahara Pengeluaran/BPP Satker Bawaslu Provinsi atau Bawaslu Kabupaten/Kota menyetorkan sisa
dana Pemilu dari Panwaslu Kecamatan yang masa tugas berakhir sebelum bulan Desember, paling
lambat 3 (tiga) hari kerja setelah Panwaslu Kecamatan mengembalikan sisa dana Pemilu.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai