Anda di halaman 1dari 130

PERINGATAN :

DILARANG MEMPERBANYAK/MENYEBARKAN SLIDE/ISI SLIDE INI


TANPA IZIN

Undang-Undang Hak Cipta


No. 28 Tahun 2014

Barangsiapa memperbanyak atau mengumumkan suatu ciptaan tanpa izin pencipta atau pemegang hak ciptanya dipidana
dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta
rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar
rupiah).

© PADI, 2022

© PADI UKMPPD 2022


MASTER CLASS PERTEMUAN 6

RESPIROLOGI

© PADI UKMPPD 2022


4
INFLUENZA Kriteria Diagnosis
• Terjadi secara akut
• Demam
Disebut juga common cold • Gejala saluran pernafasan seperti batuk, tanpa lokasi
Disebabkan virus RNA (virus influenza A,B,C ) spesifik dari keluhan
Terdapat penyakit serupa dilingkungan penderita

Tanda patognomonis : Tatalaksana


• Febris Self limited disease → tingkatkan daya tahan tubuh
• Rinore Terapi simptomatik per oral
• Mukosa hidung edema Antipiretik :
Gejala : parasetamol 3-4 x 500 mg/hari (10-15 mg/kgBB) atau ibuprofen
demam, bersin, batuk, sakit tenggorokan, 3-4 x 200-400 mg/hari (5-10 mg/kgBB)
hidung meler, nyeri pada sendi dan badan, Dekongestan : pseudoefedrin (60 mg setiap 4-6 jam)
sakit kepala dan lemah badan. Antihistamin :
klorfeniramin 4-6 mg sebanyak 3-4 kali/hari atau difenhidramin
25-50 mg setiap 4-6 jam atau
loratadin / cetirizine 10 mg dosis tunggal
(pada anak loratadin 0.5 mg/kgBB dan setirizin 0.3 mg/kgBB)
Antitusif atau ekspektoran bila disertai batuk
© PADI UKMPPD 2022
4
PERTUSIS
Infeksi bakteri Bordetella pertussis atau B. parapertussis, B.
bronchiseptica, Mycoplasma pneumonia ataupun adenovirus

Kataralis :
1-2 minggu.
Gejala prodromal infeksi saluran nafas atas, injeksi
dan peningkatan secret nasal, disertai demam ringan.
Paroksismal :
1-6 minggu.
Batuk terus menerus diawali dengan inspirasi
panjang (whoop), batuk pada fase ekspirasi dan
diakhiri dengan muntah.
Penyembuhan :
batuk menghilang secara bertahap,
total lama sakit 6-10 minggu
© PADI UKMPPD 2022
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Hematologi rutin → leukositosis + limfositosis
• Radiologi
• Biakan sekret nasofaring (pada stadium kataralis dan awal stadium paroksismal)
• Uji imunofloresens
• Polymerase Chain Reaction (PCR) atau enxyme immunoassay IgG dan IgM

TATALAKSANA
• Medikamentosa
• Eritromisin 40-50 mg/kgbb/hari per oral terbagi menjadi 4 dosis (maksimal 2 gram)
diberikan selama 14 hari
• Lini 2 : trimethoprim-sulfametoksasol (TMP-SMZ 6-8mg/kgBB/hari, terbagi menjadi 2 dosis)
(maksimal 1 gram)
• Suportif : hindari faktor yang menimbulkan serangan batuk, pemberian cairan, oksigen dan
nutrisi yang adekuat
© PADI UKMPPD 2022
3B
SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome)
Sindroma pernafasan akut berat karena penyakit infeksi jaringan paru
Gejala : demam tinggi mendadak, mialgia, menggigil, tidak ada nafsu makan, diare,
Setelah 3-7 hari muncul batuk kering, non-produktif, dyspnea yang dapat diikuti dengan keadaan hipoksemia

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Laboratorium : leukopenia, trombositopenia,
↑ kadar kreatin fosfokinase dan hepatik transaminase
Rontgen polos toraks → infiltrate interstitial lokal yang
berkembang menjadi infiltrate umum
Tes antibody dengan ELISA atau immunofluorescence assay
(IFA) dan polymerase chain reaction (PCR)

© PADI UKMPPD 2022


Suspek SARS
• Manifestasi klinis berupa demam (>38 C) dan batuk/kesulitan bernapas dan 1 atau lebih kriteria :
• Riwayat kontak dengan penderita suspek/probable SARS
• Riwayat bepergian atau tinggal di daerah potensi SARS (Hongkong, China, Singapur)
• Orang yang meninggal akibat penyakit saluran napas yang tidak bisa dijelaskan akibat penyakit lain

Probable SARS
• Kasus suspek + pemeriksaan penunjang non spesifik :
• Rontgen dada (infiltrate bilateral)
• Uji lab positif virus Corona
• Autopsi mayat ditemukan gambaran RDS
• Tidak ada istilah Confirmed SARS

TATALAKSANA
• Isolasi penderita di Rumah Sakit
• Rekomendasi : oseltamivir + antibiotic spectrum luas + ribavirin intravena
© PADI UKMPPD 2022
FLU BURUNG 3B
Penyakit menular pada unggas yang disebabkan virus Influenza tipe A (H5N1)
Suspek (Riwayat ISPA + Kontak)
Manifestasi ISPA berupa demam (T ≥ 38C) disertai satu atau lebih gejala batuk, nyeri tenggorok, pilek, sesak nafas disertai :
Kontak erat dalam waktu <7 hari dengan pasien suspek, probable dan terkonfirmasi flu burung atau disekitar wilayah
terdapat banyak unggas yang mati diduga atau terbukti flu burung (H5N1)

Probabel (kriteria suspek + PP Non spesifik)


Suspek + satu atau lebih pemeriksaan non spesifik :
Kenaikan titer antibody terhadap H5, minimum 4x dengan uji HI menggunakan eritrosit kuda atau uji ELISA
Rontgen dada (infiltrate bilateral)
Seorang yang meninggal karena penyakit saluran napas akut yang tidak bisa dijelaskan penyebabnya
Confirmed H5N1 (Kasus suspek + PP Spesifik)
Suspek / Probable + satu atau lebih pemeriksaan spesifik dibawah :
• Hasil PCR H5 positif
• Peningkatan ≥ 4 kali lipat titer antibody H5N1
• Isolasi virus H5N1
• Titer antibody mikronetralisasi H5N1 ≥ 1/80 © PADI UKMPPD 2022
TATALAKSANA
• Umum : Isolasi
• Khusus (rekomendasi WHO)
• Kasus Suspek
• Oseltamivir : 2mg/kg (dosis maksimum 75 mg) 1 kali sehari selama 7 hari
• Kasus probable dan confirmed
• Oseltamivir : 2mg/kg (dosis maksimum 75 mg) 2 kali sehari selama 5 hari

• Kortikosteroid : tidak rutin


• Antibiotik : tidak rutin

© PADI UKMPPD 2022


MERS (Middle East Respiratory Syndrome)
• Penyakit pernafasan yang disebabkan oleh
betacoronavirus
• S&S: demam, rhinorea serous, hypoxemia,
ronkhi, rales, takikardia mungkin bisa
hipotensi
• PPX: RT-PCR, Serologis, C-Xray( GGO,
konsolidasi dan infiltrate nodular)
• Tx  Supportif dan simptomatik (IFN
tidak memperbaiki outcome)

© PADI UKMPPD 2022


MERS
• Probable  pada seseorang yang tidak terkonfirmasi terinfeksi MERS-CoV, karena hasil
negatif atau tidak ada fasilitas, namun :
• Mengalami ggn. pernapasan akut dengan adanya bukti gejala, radiologis, dan histopatologi
sesuai dengan penyakit parenkim paru dan memiliki riwayat kontak dengan penderita
• Mengalami ggn. pernapasan akut dengan adanya bukti gejala, radiologis, dan histopatologi
sesuai dengan penyakit parenkim paru dan memiliki riwayat bepergian/tinggal pada daerah
endemik
• Confirmed :
• Seseorang yang dinyatakan positif terinfeksi MERS-CoV melalui pemeriksaan
laboratorium, tanpa memandang tanda dan gejala klinis

© PADI UKMPPD 2022


ACUTE RESPIRATORY DISTRESS SYNDROME
3B
(ARDS)

Inflamasi paru bersifat akut dan difus : GEJALA &


↑ permeabilitas vaskular paru
TANDA
• Onset dalam hitungan jam-hari biasanya 1 minggu
↑ tahanan paru,
• sesak napas, usaha lebih dalam menarik napas, dan
hilangnya jaringan paru yang berisi udara,
hipoksemia.
• Infiltrat bilateral pada foto polos toraks

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Laboratorium : darah lengkap, Analisis gas darah
Pencitraan :
foto rontgen dada (hyperopacity bilateral)
CT Scan

© PADI UKMPPD 2022


Ringan Sedang Berat
Klasifikasi Diagnosis
(Kriteria Berlin) • Indeks Carrico • PaO2/FiO2 100- • PaO2/FiO2 ≤ 100
(PaO2/FiO2) > 200 mmHg mmHg dengan
200-300 mmHg dengan PEEP PEEP ≥5cmH2O
dengan positive- ≥5cmH2O
end expiratory
pressure (PEEP)
atau continuous
positive airway
pressure (CPAP)
≥5cmH2O

TATALAKSANA
• Posisi pronasi
• Umumnya pasien membutuhkan intubasi
• Ventilasi volume tidal rendah (6 mL/kg BB ideal)
• PEEP tinggi pada pasien ARDS sedang atau berat

© PADI UKMPPD 2022


4,3B
FARINGITIS AKUT /KRONIK
Akut : Infeksi pada faring yang menyebabkan inflamasi kurang dari 14 hari.
Kronis : peradangan dinding faring lebih dari14 hari karena pajanan iritan (rokok,
sinusitis/rinitis kronik)
Etiologi tersering adalah virus (rinovirus, adenovirus)
GEJALA &
TANDA
Faringitis viral
rinore, suara serak, batuk, konjungtivitis, diare, awitan bertahap
Faringitis bakteri
Streptococcus Beta Hemolyticus Group A (SBHGA)
Keluhan : disfagia, demam
PF : faring hiperemis, tonsil bengkak dengan eksudasi, KGB bengkak dan nyeri,
uvula bengkak dan hiperemis, ptekie palatum mole
Diagnosis : Kriteria Centor
Tatalaksana :
Benzatin Penicilin G 600,000-1,200,000 IM atau Amoxicilin 50mg/kgBB/hari PO
selama 10 hari
Komplikasi : RHF, GNAPS
© PADI UKMPPD 2022
KLASIFIKA
SI
1. Faringitis Akut
2. Faringitis Kronik Kataral
• Vasodilatasi pembuluh darah, hiperemis
3. Faringitis Kronik Atropi
• Faring posterior tertutup membrane putih
tipis
4. faringitis Kronik Hipertrofi
• Cobblestones appearance akibat
pembengkakan kgb/folikel di faring posterior
5. Faringitis Kronik Granular
• Pembengkakan KGB posterior faring
(umumnya menetap)

© PADI UKMPPD 2022


PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Kultur swab tenggorok pada faringitis bacterial  mendeteksi bakteri Streptococcus Beta
Hemolyticus Group A
TATALAKSANA
• Non medikamentosa : elevasi kepala, minum air putih dan istirahat yang cukup
• Medikamentosa :
• Faringitis bakterial
• Penisilin 15-30 mg/kgBB/hari (3 kali sehari); ampisilin 50-100 mg/kgbb/hari (4 kali sehari);
amoksisilin 25-50 mg/kgBB/hari (3 kali sehari); eritromisin 30-50 mg/kgBB/hari (4 kali
sehari)
• Faringitis Virus : Simtomatik
• Antitusif : dextrometorfan 10-20 mg tiap 4 jam
• Ekspektoran : guaifenesin 200-400 mg tiap 4 jam

© PADI UKMPPD 2022


3B,3A
TONSILITIS AKUT /KRONIK
Tonsilitis kronik
Peradangan tonsil palatina yang merupakan bagian dari cincin kripta melebar
waldeyer, gejala berlangsung <14 hari (akut) dan >14 hari (kronik)
Faktor risiko :
• anak lebih sering dibanding dewasa
• Penurunan daya tahan tubuh
• Pajanan menahun seperti rokok atau makanan Tonsilitis folikularis
• Higiene rongga mulut yang kurang baik membentuk folikel
• Riwayat alergi
GEJA PEMERIKSAAN
LA FISIK
Disfagia Tonsil hipertrofik dengan ukuran ≥ T2 Tonsilitis lakunaris
nyeri telinga Hiperemis dan terdapat detritus menyerupai aliran sungai
Demam didalam kripta.
hot potato voice Detritus → kumpulan pus (akut)
mulut berbau Kripta melebar  kronik

© PADI UKMPPD 2022


TATALAKSANA
• Suportif : obat kumur
• Medikamentosa
• Tonsilitis viral :
suportif + paracetamol,
antivirus metisoprinol pada infeksi virus 60-100 mg/kgBB terbagi
dalam 4-6 kali/hari
• Tonsilitis bakteri :
Amoksisilin 50 mg/kgBB dosis dibagi 3 kali/hari selama 10 hari dan
pada dewasa 3 x 500 mg/hari atau
Penisilin G Benzatin 50.000 U/KgBB/IM dosis tunggal.

• Indikasi tonsilektomi :
• Infeksi tenggorok berulang dengan klinis suhu >38.3C atau limfadenopati
PEMERIKSAAN servikal atau eksudat tonsil menunjukkan kultur +
PENUNJANG • Pertimbangan lain : alergi multiple antibiotik, stomatitis, faringitis,
• Darah lengkap adenitis atau riwayat abses peritonsilar, gangguan tidur
• Swab tonsil → pewarnaan gram  bakteri • Kontraindikasi : anemia, infeksi akut, perdarahan
batang gram positif

© PADI UKMPPD 2022


3B
DIFTERI

Infeksi akut yang disebabkan oleh Corynebacterium diphtheriae.

Bakteri batang gram positif yang menghasilkan toksin


menyerupai drumstick atau tulisan china

© PADI UKMPPD 2022


GEJALA &
TANDA
• Tanda patognomonik PSEUDOMEMBRAN putih keabuan
• Gejala umum : demam, malaise & nyeri kepala
• Manifestasi spesifik : pilek, odinofagia, dispneu, stridor

MANIFESTASI PEMERIKSAAN
KLINIS PENUNJANG
• Penurunan haemoglobin dan eritrosit
• Leukositosis ringan dengan kecenderungan shift to the left
• Urinalisis : albuminuria ringan, ditemukan silinder hialin, hematuria dan piuria

TATALAKSANA
• Suportif : Isolasi pasien, tirah baring dan observasi komplikasi
• Medikamentosa :
• Antidiphetria serum (ADS) 20.000 IU selama 2 hari.
• Antibiotik : Penisilin Prokain (PP) 50.000-100.000 IU/kgBB
• Kortikosteroid : prednison 2mg/kgBB/hari selama 2 minggu (tidak rutin)
• Bila terjadi paralisis : strychinin 0.25mg, vitamin B1 100 mg (10hari )

© PADI UKMPPD 2022


ABSES PERITONSILAR 3A

Komplikasi tonsilitis akut akumulasi cairan diantara


kapsul tonsil palatina dan otot di faring berisi pus

GEJALA TANDA
• Riwayat faringitis • Pembengkakan unilateral area peritonsillar
• Malaise • Pembengkakan unilateral palatum mole disertai
• Lemah pergeseran uvula ke sisi kontralateral
• Nyeri kepala • Gambaran akut tonsillitis
• Bau mulut
• Nyeri menelan
• Disfagia
• hot potato voice
• nyeri telinga saat menelan
• Kesulitan membuka mulut
© PADI UKMPPD 2022
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium : darah lengkap, elektrolit, kultur darah
Pencitraan : foto polos AP dan lateral leher, Ct Scan, USG

TATALAKSANA
Medikamentosa :
• Antipiretik
• Analgesik
• Antibiotik : penicillin dosis tinggi atau cephalexin dengan atau tanpa metronidazole atau
cefuroxime, klindamisin, amoksisilin klavulanat. Durasi 7—10 hari
Operasi : aspirasi, insisi-drainase, tonsilektomi

© PADI UKMPPD 2022


2
HIPERTOFI ADENOID
Pembesaran jaringan limfoid yang pada didinding nasofaring posterior, belakang kavum nasi

Gejala
Mendengkur dan bernafas melalui mulut
Tanda obstruksi nasal :
• Fascies adenoid
• Kebiasaan bernafas melalui mulut
Obstruksi koanal : Obstuctive sleep apnea (OSA)
Inflamasi kronis : post nasal drip batuk, limfadenopati servikal

Foto polos leher lateral


Tatalaksana
• Antibiotik sistemik
• Steroid nasal spray salin  mengurangi ukuran adenoid hingga
10%.
• Kombinasi spray steroid nasal dan spray salin  mengontrol
gejala secara efektif disertai antihistamin oral untuk kasus alergi
Rujuk ke dokter spesialis THT

Normal Hipertrofi adenoid © PADI UKMPPD 2022


2
OBSTRUCTIVE SLEEP APNEA (OSA)
• Episode abnormal pada frekuensi napas terkait penyempitan saluran napas atas saat tidur
• Gejala
• Pemeriksaan
Mendengkur keras
Gangguan tidur
Penunjang
Henti napas saat tidur
Gerakan abnormal saat tidur
Nokturia
Rasa kantuk terus menerus pada siang hari
Gangguan konsentrasi
Sakit kepala pagi hari

• Tatalaksana
Konservatif : perubahan posisi tidur (miring kanan-kiri), mengurangi BB,
menghindari minuman beralkohol, kurangi konsumsi obat sedative
Continous Positive Airway (CPAP)
Manajemen dengan alat penopang mulut
Pembedahan : uvulopalatofaringoplasti dengan sinar laser, ablasi atau reseksi parsial lidah

© PADI UKMPPD 2022


4,3A
LARINGITIS AKUT /KRONIK
Peradangan pada laring karena virus, bakteri atau jamur.
< 3 minggu (akut) dan >3 minggu (kronik)
Faktor risiko :
• Penggunaan suara yang berlebihan
• Pajanan zat iritatif seperti asap rokok dan alcohol
• Refluks laryngoesofageal, bronchitis dan pneumonia
• Rhinitis alergi
• Perubahan suhu yang tiba tiba
• Malnutrisi
• Keadaan menurunnya daya tahan tubuh
GEJALA PEMERIKSAAN
• suara serak • Malaise FISIK
• sesak nafas • batuk kering • mukosa laring hiperemis + bengkak
• Stridor • penggunaan otot bantu napas selama bernapas ataupun
• • gejala common cold
nyeri tenggorokan demam (mengindikasikan adanya infeksi).
• Demam • obstruksi jalan nafas

© PADI UKMPPD 2022


PEMERIKSAAN
PENUNJANG
• Laringoskopi direk/indirek
• Foto rontgen soft tissue leher AP lateral :
tampak pembengkakan jaringan subglotis
• Foto toraks AP
• Pemeriksaan laboratorium darah lengkap
• Laringoskopi serat optic (direk):
gambaran mukosa hiperemis dengan permukaan halus,
terkadang gambaran cobblestone dengan leukoplakia meskipun jarang

TATALAKSANA • Paracetamol 3x500 mg


• Istirahat suara • Antibiotik : amoxicilin 20-30mg/kgBB dalam 3 dosis
• Rehabilitasi suara • Refluks esofageal → PPI → omeprazole 2x20mg
• Meningkatkan asupan cairan • Kortikosteroid pada laryngitis berat → prednison 40 mg/hari
• Bila terdapat sumbatan laring dilakukan pemasangan • Laringitis tuberculosis : obat antituberkulosis
pipa endotrakea atau trakeostomi • Laringitis luetika : penisilin dengan dosis tinggi

© PADI UKMPPD 2022


KELAINAN PITA SUARA

© PADI UKMPPD 2022


KARSINOMA LARING/PITA
SUARA

Riwayat merokok (+), massa berkelompok,


ireguler, kemerahan, rapuh, mudah
berdarah

VOCAL CORD NODULE

Kondisi kronis, sering pada penyanyi, akibat


trauma (vocal abuse) berulang sehingga
terbentuk kalus dan nodul.
Massa bulat berwarna putih/pucat, keras,
simetris-bilateral
© PADI UKMPPD 2022
POLIP PITA SUARA

Riwayat merokok, vocal abuse

Massa bertangkai, bulat, pucat

GRANULOMA PITA SUARA

Vocal abuse, iritasi (misal pemasangan NGT,


refluks asam lambung)

Massa globus yang berwarna pucat hingga


kemerahan, biasanya pada area posterior

© PADI UKMPPD 2022


PAPILLOMA

Infeksi HPV 6 atau HPV 11 pada laring,


transmisi ibu-anak atau akibat oral seks

Massa kemerahan berbenjol-benjol

© PADI UKMPPD 2022


3B
SINDROMA CROUP
Nama lain : laringotrakeitis, akut laringotrakeobronkitis.
Inflamasi pada laring dan trakea karena paramyxo/parainfluenzavirus
Menyerang terutama anak anak
PEMERIKSAAN
MANIFESTASI KLINIS
PENUNJANG
• Demam subferbris (38-39C) dapat mencapai 40C • Lab: Darah lengkap, AGD
• Suara serak • Laringoskopi
• Batuk menggonggong (Barking Cough) • Pemeriksan AP leher : gambaran steeple sign/
• Stridor inspirasi pencil point sign/ wine bottle sign
(penyempitan daerah subglotis).
• Refluks gastroesofageal
• Foto leher lateral : hipofaring yang membesar
• wheezing ekspirasi minimal saat inspirasi

© PADI UKMPPD 2022


KLASIFIKASI
DIAGNOSIS
• Ringan : batuk mengonggong sesekali, stridor (-) retraksi (-)
• Sedang : batuk mengonggong lebih sering, stidor saat istirahat, retraksi suprasternal dan sternal, agitasi -
• Berat : Batuk mengonggong lebih sering, stidor inspirasi dan ekspirasi yang menetap, retraksi suprasternal dan sternal,
agitasi +
• Ancaman gagal nafas : batuk mengonggong yang menetap, stidor, retraksi suprasternal dan sternal, letargi atau penurunan
kesadaran

TATALAKSANA
• Suportif : antipiretik untuk demam, nutrisi, hindari pajanan rokok, posisi setengah duduk
• Medikamentosa :
• Kortikosteroid : efek akan maksimal bila diberikan 4-24 jam setelah onset,
dexametason 0.6 mg/kgBB single dose IV atau IM
• Epinefrin : nebulisasi epinefrin 1:1000 2ml dalam 2-3ml NS (perbandingan 1:1) selama 20 menit

© PADI UKMPPD 2022


Epiglotitis Akut
• Peradangan akut dari epiglottis paling sering disebabkan oleh
Haemophillus Influenza tipe B
• Dapat menyebabkan obstruksi jalan nafas
• S&S
• 3D (Dysfagia, Drooling, StriDor)
• Hot potato voice
• Dapat disertai cervical limfadenopathy
• Riw. ISPA
• Thumb sign (X- Ray)
• Tx
• ABC (terutama patensi airway)
• IV steroid
• Antibiotik empirik

© PADI UKMPPD 2022


2
TRAKEITIS BAKTERIAL
Infeksi pada laring, trakea dan bronkus yang jarang terjadi dapat Tatalaksana:
mengakibatkan obstruksi jalan nafas atas Airway : sungkup oksigen, intubasi
Etiologi : S. aureus, S. pyogenes, S. pneumoniae, klebsiella, Cairan intravena dan obat Antibiotik :
sefalosporin genertasi ketiga dan golongan
pseudomonas
penisilin atau klindamisin 40 mg/kg/hari IV setiap
Gejala trakeitis mirip epiglottitis dan croup, namun lebih toxic. 8 jam dapat dikombinasikan dengan vankomisin
Dapat terjadi akut maupun subakut. 45 mg/kg/hari IV setiap 8 jam
Gejala Pada kasus berat dengan distress pernafasan berat
diperlukan intubasi dan trakeostomi
• Demam
• nafas cepat
• Batuk menggonggong
Pemeriksaan Penunjang:
• stridor inspirasi Kultur bakteri dan pewarnaan gram
• sesak nafas Foto polos leher : gambaran steeple sign,
• Odinofagia
alignment trakea tidak teratur
• disfonia

© PADI UKMPPD 2022


KARSINOMA LARING 2

Tumor ganas pada epitel laring, termasuk dalam karsinoma sel skuamosa

Tanda :
Pemeriksaan Penunjang :
• Disfonia
• Laboratorium :
• Disfagia Hematologi rutin, Analisa gas darah, fungsi tiroid, fungsi hepar
• Dispneu • Pencitraan :
Laringoskopi, CT-Scan. MRI, PET-CT dan foto polos dada
• Aspirasi
• Gold Standard : Biopsi Histopatologi
• lemah badan
• Kakesia
• Nyeri Tatalaksana:
• Halitosis Medikamentosa : kemoterapi + monoclonal antibody (ex.cetuximab)

• Surgical : teknik endolaringeal laser


dahak bercampur darah
• benjolan pada leher dan nyeri telinga

© PADI UKMPPD 2022


2
KARSINOMA NASOFARING
• Tumor ganas dari sel epitel nasofaring.
• Bermula dari fossa Rosenmuller, menyebar kedalam atau keluar nasofaring
• Behubungan dengan infeksi EBV

Faktor Risiko:
• Riwayat kemoradiasi,
• Riwayat mengkonsumsi ikan asin/makanan yang diawetkan (Nitrosamin)
• Riwayat merokok & minum alcohol
• Riwayat keluarga yang mempunyai tumor ganas

Gejala & Tanda:

• Benjolan di leher yang • Telinga terasa tersumbat


membesar
• Penglihatan ganda
• Hidung tersumbat
• Sakit kepala
• Riwayat mimisan
• Penurunan BB
• Gangguan pendengaran
© PADI UKMPPD 2022
3B
ASPIRASI
Aspirasi menunjuk pada masuknyai benda asing ke saluran pernafasan.
Aspirasi paling sering terjadi pada anak <4tahun.

GEJALA & TANDA PEMERIKSAAN FISIK


• tiba tiba tersedak + wheezing menetap • wheezing unilateral
• batuk kronik atau pneumonia segmental atau lobaris • Daerah dengan suara pernapasan yang menurun dapat
yang tidak berespon terhadap terapi dullness atau hipersonor pada perkusi
• deviasi dari trakea

Xray dada saat


ekspirasi penuh

© PADI UKMPPD 2022


3B
BENDA ASING DI TRAKEA
Benda asing (BA) yang secara tidak sengaja terhirup masuk ke saluran napas (trakea)

GEJALA & TANDA PEMERIKSAAN FISIK


Fase akut : BA hidung :
Batuk mendadak, hebat, suara parau atau afoni hidung tersumbang, secret kuning kehijauan
sesak hebat dan dapat sampai sianosis yang berbau (unilateral)
BA orofaring :
Fase tenang
odinofagia, disfagia, Jackson sign
Keluhan mereda, gejala hilang timbul kadang menghilang BA Trakea :
Fase komplikasi Asmatoid wheezing, audible slap, palpatory
Atelektasis dan emfisema → sesak thud
Pneumonia → keluhan sesak, demam dan batuk BA Bronkus :
Pneumotoraks → keluhan sesak progresif bila tipe ventil wheezing
BA alveolus :
Benda asing pada laring dan trakea → obstruksi jalan napas atas : sesak ronkhi, wheezing, dyspnea
hebat, stridor, retraksi sampai sianosis.

© PADI UKMPPD 2022


PEMERIKSAAN
PENUNJANG
• Benda asing metal : foto polos toraks PA/lateral
• Benda asing densitas rendah : rontgen foto polos jaringan lunak (soft tissue technique)
• Benda asing radiolusen : rontgen foto akhir inspirasi dan ekspirasi, CT toraks
• Laboratorium : DPL, tes fungsi hati, tes fungsi ginjal, elektrolit, AGD

TATALAKSANA
• Bronkoskopi diagnostic meliputi Fiber optic bronchoscopy atau other bronchoscopy
• Bronkoskopi ekstraksi

© PADI UKMPPD 2022


3B
ASMA BRONKIAL / ASMA AKUT
Penyakit paru tipe obstruktif akibat hiper-reaktivitas
bronkus  inflamasi kronik saluran napas yang
reversible serta dipengaruhi factor atopi

GEJALA & TANDA PEMERIKSAAN PENUNJANG


• Sesak napas episodic • APE (Arus Puncak Ekspirasi/Flowmeter)
• Batuk berdahak kronik • Spirometri
• Mengi
• Riwayat atopi pada keluarga atau pasien
• Ekspirasi memanjang
• Retraksi dan penggunaan otot bantu napas
pada serangan berat
© PADI UKMPPD 2022
© PADI UKMPPD 2022
Klasifikasi Asma pada Dewasa
Klasifikasi Asma pada Anak

© PADI UKMPPD 2022


TATALAKSANA
• Tatalaksana
• Mengendalikan faktor pemicu
• Reliever: salbutamol, ipratroprium bromida, steroid
atau aminofilin IV
• Controller: steroid inhalasi, antagonis leukotrien

• Asma intermiten  reliever saja


• Asma persisten ringan  + controller glukokortikoid
inhhalasi dosis rendah
• Asma persisten sedang  + controller glukokortikoid
inhalasi dosis sedang
• Asma persisten berat  + controller glukokortikoid
inhalasidosis tinggi + obat lain (teofilin, antagonis
leukotrien, glukokortikoid oral)
• Terapi utama berupa nebulisasi beta agonis, diikuti
dengan steroid bila tidak terkontrol
© PADI UKMPPD 2022
3B
STATUS ASMATIKUS
Episode perburukan gejala yang progresif dari
sesak, batuk, mengi atau rasa berat di dada
atau kombinasi

© PADI UKMPPD 2022


4
BRONKITIS AKUT
Peradangan bronkus berupa hipersekresi mukus dan batuk produktif kronis yang berulang minimal
selama 3 bulan pertahun atau paling sedikit dalam 2 tahun berturut-turut
ETIOLOGI GEJALA &
• Infeksi virus TANDA
• infeksi bakteri Umumnya anak <5 tahun
• rokok dan asap rokok Gejala :
• paparan terhadap iritasi refluks esofageal • Batuk berdahak /tidak berdahak selama 2-3 minggu
• pajanan debu atau asap • Dahak berwarna jernih, putih, kekuning-kuningan atau
PEMERIKSAAN kehijauan
FISIK • Demam (umumnya ringan)
Inspeksi : barrel shape chest
• Rasa berat dan tidak nyaman di dada
Palpasi : fremitus normal • Sesak nafas
Perkusi : sonor • Sering ditemukan bunyi nafas mengi setelah batuk
Auskultasi : vesicular/ bronkovesikular • Bila iritasi saluran terjadi, dapat disertai batuk darah

© PADI UKMPPD 2022


PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Sputum dengan pengecatan gram akan banyak didapat leukosit


PMN dan mungkin pula bakteri
• Foto rontgen

TATALAKSANA
• Suportif : oksigenasi, istirahat yang cukup
• Medikamentosa (Simtomatik)
• Antitusif : kodein 3 x 10 mg,
• Ekspektoran : Glyceryl Guaiacolate, bromheksin, ambroxol
• Antipiretik : paracetamol
• Bronkodilator : salbutamol, terbutaline sulfat, teofilin, aminofilin
• Antibiotik yang dapat diberikan adalah ampisilin, eritromisin atau spiramisin 3 x 500 mg/hari

© PADI UKMPPD 2022


3B
PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK (PPOK)
Hambatan aliran udara yang tidak sepenuhnya reversibel, progresif

© PADI UKMPPD 2022


Manifestasi Klinis:
• Sesak progresif, persisten, memberat dengan
aktivitas, sukar bernapas
Foto toraks PPOK:
• Batuk kronik
• Hiperinflasi/Hiperlusen
• Batuk kronik berdahak
• Diafragma mendatar
• Riwayat faktor risiko
• Eksaserbasi Akut : Sputum berubah warna atau • Corakan bronkovaskuler
semakin banyak dan sesak yang memberat meningkat
Pemeriksaan Penunjang: • Jantung pendulum
• Spirometri  Gold Standard (tidak boleh saat akut)
• DPL & AGD
• Radiologi toraks
• AGD (pada eksaserbasi)
KLASIFIKA
SI
PPOK

© PADI UKMPPD 2022


PPOK EKSASERBASI AKUT 3B

© PADI UKMPPD 2022


Eksaserbasi PPOK
1. Oksigen (target 88-92%)
2. Bronkodilator
• Pada kondisi eksaserbasi, dosis dan atau frekuensi bronkodilator kerja pendek ditingkatkan + antikolinergik.
• Bronkodilator yang disarankan adalah dalam sediaan inhalasi.
Jika tidak tersedia, obat dapat diberikan secara injeksi, subkutan, intravena atau perdrip, misalnya:
• Adrenalin 0, 3 mg subkutan, digunakan dengan hati-hati
• Aminofilin bolus 5 mg/kgBB (dengan pengenceran) harus perlahan (10 menit) utk menghindari efek
samping.dilanjutkan dengan perdrip 0,5-0,8 mg/kgBB/jam.
• Beta 2 agonis : salbutamol 1 mg
3. Kortikosteroid
Diberikan prednisone 30 mg/hari, maksimal 2 minggu. Pemberian selama 2 minggu tidak perlu tapering off.
4. Ekspektoran dan mukolitik
5. Antibiotik
Amoksisilin 500 mg 3x/hari selama 3-14 hari atau doksisiklin 100 mg 2x/hari selama 3-14 hari

© PADI UKMPPD 2022


4
BRONKIOLITIS AKUT

Pemeriksaan Fisik
• Takipnea
Inflamasi bronkiolus pada anak < 2 tahun
Etiologi tersering  Respiratory syncytial virus • Low grade fever
• Hiperinflasi dinding
dada
• Retraksi subcostal
atau intercostal
• Ronkhi basah kasar
• Wheezing
HARUS DIBEDAKAN
• Pneumonia  pada pneumonia tidak terdapat hiperinflasi
• Asma bronkial  pada asma tidak disertai adanya demam dan
ronkhi, pada anak > 2 tahun
© PADI UKMPPD 2022
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Saturasi oksigen
• Pemeriksaan darah tepi
• Analisis gas darah : hiperkarbia karena adanya air trapping
• Foto rontgen toraks : gambaran hiperinflasi paru dan patchy infiltrate,
peningkatan diameter anteroposterior pada foto lateral, air trapping,
diafragma datar, atelectasis.
• Pemeriksaan rapid test antigen RSV

TATALAKSANA
• Pada umumnya tidak memerlukan pengobatan
• Dapat diberikan terapi suportif :
• Oksigen
• Monitoring cairan dan diet
• Inhalasi bronkodilator (agonis ß2)  tidak termasuk rekomendasi, tetapi bisa diberikan apabila
memperbaiki gejala/mengurangi keluhan
• Antibiotik bila ada bukti infeksi bakteri

© PADI UKMPPD 2022


3B
BRONKIEKTASIS & BRONKIEKTASIS TERINFEKSI
PEMERIKSAAN FISIK
• Takipneu • Mengi
• ronki basah • jari tabuh
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Foto toraks dada :
gambaran ruang kistik
air fluid level
honeycomb
Dilatasi bronkus yang bersifat abnormal dan permanen. CT Scan : standar baku
gambaran bronchial tapering menurun
GEJALA & TANDA rasio ukuran bronkoarteri meningkat (signet-ring)
• batuk berdahak • Demam
Pemeriksaan sputum (kultur & pewarnaan)
• batuk kering lama • nyeri dada pleuritic
• sputum tiga lapis • kor pulmonal Bronkoskopi fiberoptik
• Hemoptitis
• Dispneu
• Mengi
• riwayat keluhan yang kronik
• tidak ada riwayat merokok

© PADI UKMPPD 2022


KLASIFIKASI
• Berdasarkan mekanisme
• Bronkietaksis kongenital: defisiensi sistem imunitas paru
• Bronkietaksis akuista : infeksi paru tidak sembuh
• Bronkietaksis menurut Lynne red adalah
• Tubular : kerusakan parenkim paru
• Varikosa : pelebaran bronkus lebih besar dari bentuk tubular
• Sakuler : dilatasi bronkus sangat progresif menuju ke perifer bronkus, terjadi pada bronkus besar

TERAPI
• Antibiotic lini utama
• Eksaserbasi akut : amoxicillin 3 x 500 mg selama 10-14 hari
• Jangka panjang : pada eksaserbasi akut >3 kali/tahun.
• Bronkodilator : memperbaiki penyumbatan & meningkatkan klirens
• Mukolitik : mengurangi sekret & memperbaiki klirens
• Rehabilitasi medis : posisi tidur dan cara mengeluarkan dahak

© PADI UKMPPD 2022


KARSINOMA PARU/TUMOR PARU 3A

• Pertumbuhan jaringan sel abnormal yang terjadi pada organ paru dapat bersifat jinak
(tumor paru ) dan ganas (Kanker paru)
• Keganasan paru yang berasal dari epitel.
• Faktor risiko :
Merokok dan pajanan agen kimia
Metastasis

GEJALA & TANDA PEMERIKSAAN FISIK


• Batuk & batuk berdarah • limfadenopati >1cm Adenocarcinoma merupakan kanker tersering
pada non perokok
• Nyeri dada • Disfonia
• ↓ BB yang tidak terencana >5kg* • sindrom vena kava superior (SVKS)*
• nyeri tekan tulang
• nyeri tulang fokal
• Hepatomegaly*
• nyeri kepala • defisit neurologis*
• kelemahan ekstremitas • Papilledema*
• perubahan kesadaran* • massa jaringan lunak
*pada kanker paru

© PADI UKMPPD 2022


PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Biopsi Histopatologi (gold standard)
• Foto polos : konsolidasi homogen atau coin lesion
(pada metastasis)
• CT scan atau MRI : menilai invasi dinding dada dan
limfadenopati dalam menentukan stadium.
• USG
• PET-scan : menilai metastasis jauh

TATALAKSANA
• Suportif : mengatasi sindrom paraneoplastic
• Kuratif : pembedahan dan kemoterapi/radioterapi

© PADI UKMPPD 2022


4
PNEUMONIA
BRONKOPNEUMONIA
Peradangan parenkim paru akibat mikroorganisme
(bakteri, virus, jamur, parasit)
Bedakan dengan pneumonitis!!
Peradangan parenkim paru akibat substansi non-
mikroorganisme (radiasi, bahan kimia, obat-obatan)

ETIOLOGI TANDA
Trias Pneumonia : demam, batuk, sesak
• Pneumonia komunitas
• Gram (+)  Streptococcus pneumoniae PEMERIKSAAN FISIK
• Pneumonia nosokomial • respirasi >30x/menit
• Gram (-)  Klebsiella pneumonia, Pseudomonas aeruginosa
• HR >125x/menit
• Pneumonia atipik
• Chlamydia, Legionella, Mycoplasma • TD <90/<60 mmHg
• Pneumonia aspirasi • suhu >40C
• bakteri anaerob • penurunan kesadaran
© PADI UKMPPD 2022
DIAGNOSIS
• Foto toraks  infiltrat baru atau infiltrat progresif + 2 gejala atau lebih :
– Batuk-batuk bertambah
– Perubahan karakteristik dahak  purulen
– Suhu tubuh > 38C / riwayat demam
– Ditemukan tanda konsolidasi, suara napas bronkial, dan ronkhi
– Leukositosis (> 10.000) atau leukopenia (< 4.500)

Infiltrat bilateral di kedua lapang paru/


air bronchogram
© PADI UKMPPD 2022 Sumber: PDPI
KLASIFIKASI

Pneumonia Komunitas HAP / VAP Aspirasi

Definisi Terjadi pada individu Terjadi > 48 jam disebabkan oleh


diluar lingkungan dirawat di rumah benda asing yang
rumah sakit atau < 48 sakit tidak ada masuk ke saluran
jam perawatan infeksi sebelumnya nafas bawah
dirumah sakit

Klasifikasi - Early : 2-4 hari -


Late : >4 hari

© PADI UKMPPD 2022


Kriteria Rawat
Inap
Apabila skor CURB-65 >1
atau skor CRB-65 ≥1

*CRB-65 = sama dengan


CURB-65, namun dengan
mengabaikan kriteria “Blood
urea nitrogen”

© PADI UKMPPD 2022


TATALAKSANA
Tatalaksana pneumonia dibagi berdasarkan *Komorbid : CHF, PPOK, CKD, gangguan
– Pasien rawat jalan liver, DM, kanker, asplenia, imunosupresi
• Tanpa faktor modifikasi
• Dengan faktor modifikasi
(komorbid*, penggunaan antibiotik 3 bulan terakhir)
– Pasien rawat inap non-ICU
– Pasien rawat inap ICU
– Curiga infeksi Pseudomonas atau MRSA

© PADI UKMPPD 2022


© PADI UKMPPD 2022
Bronkopneumonia
• Varian Pneumonia pada anak-anak, karakteristik tersebar dibandingkan terkumpul pada satu lobus
Bukan pneumonia Tidak ada napas cepat dan sesak (hanya batuk,demam). Napas cepat
Simptomatis saja. < 2 bulan = >60 x/mnt
Pneumonia napas cepat (+), sesak tidak (-). Antibiotik oral. 2 bln ±1 thn = >50 x/mnt
1 ±5 thn = >40 x/mnt
Pneumonia berat Ada napas cepat dan sesak (sesak ditandai retraksi dan
napas cuping hidung).
Rawat inap dan antibiotik parenteral

• Sesuai kriteria WHO.


• Pilihan antibiotik oral: amoksisilin atau kotrimoksazol.
Antibiotik parenteral: beta-laktam (ampisilin) atau kloramfenikol.

© PADI UKMPPD 2022


PNEUMONIA ASPIRASI
Sindrom Aspirasi
• Aspirasi : Inflamasi parenkim paru akibat masuknya substansi yang berasal dari orofaring maupun
gaster ke dalam saluran pernapasan
• Aspirasi asam lambung → pneumonitis (sindrom Mendelson)
• Aspirasi flora normal orofaring → pneumonia aspirasi
• Aspirasi minyak → exogenous lipoid pneumonia
• Aspirasi benda asing → KEGAWATDARURATAN

© PADI UKMPPD 2022


Pneumonia Aspirasi
• Faktor risiko :
• Gangguan refleks menelan
• Defisit neurologis
• Abnormalitas traktus digestif-respiratori

• Pneumonia aspirasi memiliki perjalanan penyakit yang mirip dengan


pneumonia komunitas

• Komplikasi → kavitas, dapat terinfeksi menyebabkan abses paru

© PADI UKMPPD 2022


Struktur anatomis saluran
Tampak infiltrat pada basal paru pernapasan menyebabkan aspirasi
cenderung ke paru kanan

© PADI UKMPPD 2022


TATALAKSANA

• Stabilisasi jalan napas

• Antibiotik :
• Tanpa gejala toksik : Ceftriaxone + Makrolid, atau florokuinolon respirasi (ex :
Levofloxacin)
• Tampak toksik : Imipenem/Cilastatin + Vankomisin
• Aspirasi kronik, sekret busuk  tambahkan Klindamisin (curiga anaerob)

© PADI UKMPPD 2022


4
TB PARU TANPA KOMPLIKASI
Penyakit menular disebabkan kuman Mycobacterium tuberculosis

GEJALA UMUM batuk produktif > 2 minggu disertai dengan


• Gejala pernafasan (nyeri dada, sesak, hemoptysis) dan/atau
• Gejala sistemik (demam, tidak nafsu makan, penurunan BB,
keringat malam dan mudah lelah)
PEMERIKSAN FISIK
• Auskultasi: suara nafas bronkial/amforik, ronki basah, suara
melemah di apex paru
• Tanda penarikan paru, diafragma dan mediastinum

© PADI UKMPPD 2022


Tuberculosis
Penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman
Mycobacterium tuberculosis

• Gejala umum  batuk produktif > 2 minggu disertai dengan


• Gejala pernafasan (nyeri dada, sesak, hemoptysis) dan/atau
• Gejala sistemik (demam, tidak nafsu makan, penurunan BB, keringat malam dan mudah lelah)
• PF
• Auskultasi: suara nafas bronkial/amforik, ronki basah, suara melemah di apex paru
• Tanda penarikan paru, diafragma dan mediastinum

© PADI UKMPPD 2022 PPK primer


PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Darah : limfositosis/monositosis, LED meningkat, anemia


• Mikroskopis kuman TB  BTA dari sputum, bilas lambung, cairan serebrospinal, pleura, biopsy jaringan
• Radiologi  X-ray thorax PA-Lateral, top lordotic
• Bercak-bercak awan dengan batas tidak jelas pada apeks paru
• Tuberkuloma (bercak awan dengan batas jelas)
• Kavitas (bayangan berupa cincin berdinding tipis)
• Pleuritis (penebalan pleura)
• Efusi pleura (sudut kostofrenikus tumpul)

PPK primer
© PADI UKMPPD 2022
Alur Diagnosis

© PADI UKMPPD 2022 PMK No. 67 tahun 2016 tentang Penanggulangan Tuberculosis
Pedoman terbaru
(PMK No 67 Th 2016)
pemeriksaan dahak dilakukan
hanya 2 kali, yaitu Sewaktu –
Pagi

Sumber : PPK primer


© PADI UKMPPD 2022 PMK No. 67 tahun 2016 tentang Penanggulangan Tuberculosis
TB Paru
• Diagnosis TB dilakukan berdasarkan bukti
bakteriologis (sesuai dengan algoritma) ATAU bukti
radiologis (setidak-tidaknya dengan X-Ray) DISERTAI
BUKTI KLINIS
• TB ekstraparu:
meningitis TB (kaku kuduk), nyeri dada (pleuritis TB),
limfadenitis TB, deformitas tulang belakang (Gibbus)

FOTO
GAMBARAN
TB PARU
KLASIK

© PADI UKMPPD 2022


Klasifikasi TB

© PADI UKMPPD 2022


Klasifikasi TB

© PADI UKMPPD 2022


PANDUAN OAT
• Kategori-1 (2HRZE/4H3R3) ATAU 2HRZE/4HR
• Kasus baru (terdiagnosis bakteriologis, klinis dan
ekstraparu)
• Kategori-2 (2HRZES/HRZE/5H3R3E3) ATAU
2HRZES/HRZE/5HRE
• Pasien kambuh
• Pasien gagal pada terapi OAT kategori 1
• Pasien putus berobat (loss to follow up)
• Kategori Anak (2RHZ/4RH) ATAU 2HRZES/4-10HR

© PADI UKMPPD 2022


Efek Samping OAT

© PADI UKMPPD 2022 Pedoman TB nasional 2014


4
TB PARU DENGAN KOMPLIKASI
• Keadaan memberatnya kondisi pasien TB akibat progresivitas penyakit
• Tanda dan gejala : Hemoptisis berat, syok, obstruksi saluran napas
• Komplikasi yang terjadi : selaput otak, kerusakan tulang dan sendi,
kerusakan hati dan ginjal, kerusakan jantung.

PEMERIKSAAN PENUNJANG TATALAKSANA


• Laborotarium : darah, sputum, analisis gas darah Prinsip pengobatan sama dengan TB tanpa komplikasi
• Foto rontgen thorax Kategori-1 (2HRZE/4H3R3) ATAU 2HRZE/4HR
Kasus baru (terdiagnosis bakteriologis, klinis dan ekstraparu
• Pada TB meningitis  pemeriksaan CT scan, pungsi
lumbal Kategori-2 (2HRZES/HRZE/5H3R3E3) ATAU
2HRZES/HRZE/5HRE
• Komplikasi drug induced hepatitis  pemeriksaan
Pasien kambuh
fungsi faal hati (SGOT dan SGPT)
Pasien gagal pada terapi OAT kategori 1
Pasien putus berobat (loss to follow up)
Kategori Anak (2RHZ/4RH) ATAU 2HRZES/4-10HR

© PADI UKMPPD 2022


TB dan Hepatitis
• OAT pada TB + hepatitis akut / klinis ikterik perlu DITUNDA hingga klinis perbaikan / hepatitis
sembuh.
• Hepatitis kronis: periksa faal hati sebelum pengobatan, jika SGOT/SGPT >3x normal, paduan yang
mengandung obat hepatotoksik perlu dihindari.

• Tanpa obat hepatotoksik, regimen 18-24 SE + satu obat fluorokuinolon selain siprofloksasin
• 1 obat hepatotoksik: 2 HES / 10 HE
• 2 obat hepatotoksik: 2 RHSE / 6 HR atau 9 RHE

© PADI UKMPPD 2022


MENINGITIS TB
• Gejala defisit saraf kranial, nyeri kepala, kaku kuduk dan perubahan status mental.
• Gejala prodromal yang dapat dijumpai adalah nyeri kepala, muntah, fotofobia, dan demam
• Diagnosis pasti meningitis TB dapat dibuat hanya setelah dilakukan pungsi lumbal

PUNGSI LUMBAL

© PADI UKMPPD 2022


TB LATEN 4
Seseorang yang terinfeksi kuman M. Tuberculosis tetapi tidak menimbulkan tanda dan gejala klinik serta
gambaran foto toraks normal dengan hasil uji imunologik seperti uji tuberkulin atau Interferon Gamma
Release Assay (IGRA) positif
PENEGAKAN DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Uji Tuberkulin • Umumnya tidak bergejala
• Uji tuberculin atau IGRA positif
• Foto toraks normal
• Hasil pemeriksaan mikrobiologi negative
(BTA, kultur dan Gene Xpert)
• Tidak dapat menularkan
• Perlu terapi pencegahan pada kondisi tertentu

TATALAKSANA
Isoniazid selama 6 bulan
Isoniazid selama 9 bulan
Isoniazid dan rifampisin sekali seminggu selama 3 bulan
3-4 bulan isoniazid dan rifampisin
• Interferon-Gamma Release Assays (IGRA) 3-4 bulan rifampisin
© PADI UKMPPD 2022
© PADI UKMPPD 2022
3A
TB DENGAN HIV
TB akan meningkatkan progresivitas HIV, stadium mínimal pasien berada di
HIV stg III
Gejala dan Tanda
Berat badan turun drastis
Sariawan/stomatitis berulang
Sarkoma Kaposi
Riwayat perilaku risiko tinggi seperti : pengguna NAPZA suntikan,
homoseksual, waria, pekerja seks, pramuria panti pijat

PEMERIKSAAN PENUNJANG TATALAKSANA


• Darah : limfositosis/monositosis, LED ↑, Hb ↓ Prinsip pengobatan sama dengan TB tanpa HIV/AIDS
• Mikroskopis kuman TB atau kultur kuman dari specimen • OAT diberikan terlebih dahulu dalam 2-8 minggu  lanjut
sputum/dahak sewaktu-pagi pemberian ARV tanpa mempertimbangkan kadar CD4 atau
• Untuk TB non paru, specimen dapat diambil dari bilas lambung, sampai OAT sudah dapat ditoleransi
cairan serebrospinal, cairan pleura ataupun biopsi jaringan • Profilaksis kotrimoksasol dengan dosis 960 mg/hari selama
• Radiologi : foto toraks PA-lateral/top lordotic pemberian OAT
• Pemeriksaan kadar CD4
• Uji anti-HIV

© PADI UKMPPD 2022


3A
MULTI DRUG RESISTANCE (MDR) TB
TBC resistan obat terhadap minimal 2 obat anti TBC yang paling poten yaitu INH (H) dan rifampisin (R) secara bersama sama ATAU disertai
resisten terhadap obat anti TBC lini pertama lainnya seperti etambutol, streptomisin dan pirazinamid (XDR TB)

FAKTOR RISIKO RESISTEN


Pasien TB gagal pengobatan katagori 2
Pasien TB yang tidak konversi pengobatan kategori 2
Pasien TB yang mempunyai riwayat pengobatan TB yang tidak standar
Pasien TB gagal pengobatan kategori 1
Pasien TB yang tidak konversi pengobatan kategori 1
Pasien TB kambuh pengobatan kategori 1 atau kategori 2
Pasien TB yang kembali setelah putus berobat
Terduga TB yang mempunyai riwayat kontak erat dengan pasien TB resisten obat
Pasien ko infeksi TB HIV yang tidak respons secara klinis maupun bakteriologis terhadap pemberian OAT
Kriteria lain lain (TB dengan DM, TB primer)

© PADI UKMPPD 2022


PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Tes cepat molecular dengan metode PCR (Xpert MTB/RIF) / Line Probe Asssay (Genoscholar)
• Pemeriksaan biakan
• Uji kepekaan kuman terhadap obat TBC

TATALAKSANA
Membutuhkan waktu lebih lama 18-24 bulan

© PADI UKMPPD 2022


RUJUK BALIK MDR TB
4

Fasilitas kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan rumah sakit yang tidak memiliki fasilitas
untuk mendiagnosis pasien TB resisten obat wajib merujuk pasien ke pusat rujukan atau sub
rujukan TB resisten obat

© PADI UKMPPD 2022


3B
TB EKSTRA PARU
Tuberkulosis yang menyerang organ tubuh lain selain paru, misalnya pleura, selaput otak, selaput jantung
(pericardium), kelenjar limfe, tulang, persendian, kulit, usus, ginjal, saluran kencing, alat kelamin

TANDA & GEJALA KLASIFIKASI


Bergantung pada organ yang terlibat
• limfadenitis tuberkulosa → pembesaran Ringan Berat
yang lambat dan tidak nyeri dari KGB
• meningitis tuberkulosa → gejala meningitis • TB kelenjar limfe • Meningitis
• Pleuritis tuberkulosa → sesak napas & • pleuritis eksudativa • milier
kadang nyeri dada pada sisi yang rongga unilateral • pericarditis, peritonitis
pleuranya terdapat cairan • Tulang (kecuali tulang • pleuritis eksudativa bilateral
belakang) • TB tulang belakang
• sendi • TB usus
• kelenjar adrenal • TB saluran kencing dan alat
kelamin

© PADI UKMPPD 2022


Tatalaksana

© PADI UKMPPD 2022


PENJELASAN

TB Anak
• Alur tatalaksana TB pada anak selalu dimulai dari kondisi anak, yaitu apakah
pada anak terdapat gejala TB atau tanpa gejala TB

• Gejala TB  ikuti alur diagnosis TB anak


• Tanpa gejala TB  ikuti alur investigasi kontak TB

Sumber : Juknis TB anak. 2016


© PADI UKMPPD 2022
PENJELASAN

TB Anak
• Kemungkinan yang dapat terjadi pada anak dengan kontak erat dengan
pasien TB :

Kontak Infeksi Gejala Th/


Terpajan + - - Profilaksis
primer
Terinfeksi / + + - Profilaksis
TB laten sekunder
Sakit TB + + + OAT anak

Infeksi dibuktikan dengan uji mantoux


Gejala klinis TB : lihat slide sebelumnya

Sumber : Juknis TB anak. 2016


© PADI UKMPPD 2022
Pemberian PP INH
primer :
• Dosis 10 mg/kgbb;
max : 300 mg
• Durasi 🡪 6 bulan
Profilaksis sekunder :
• Dosis 5 mg/kgbb
• Durasi 🡪 6-9 bulan

© PADI UKMPPD 2022


Gejala TB

© PADI UKMPPD 2022


© PADI UKMPPD 2022
Pada anak tidak boleh diberikan Etambutol !!

© PADI UKMPPD 2022


3A,3B
EFUSI PLEURA
• Penumpukan cairan berlebih pada rongga pleura (produksi >>> drainase)
• Produksi cairan pleura berasal dari kapiler dan dibuang melalui drainase limfatik
• Produksi ↑ akibat masalah pada peritoneum, interstisial paru, atau pleura parietal
• Perlu dibedakan jenis cairan (transudat vs eksudat)
• Masif : Akumulasi cairan dalam rongga pleura >1000 cc atau 2/3 rongga toraks.

© PADI UKMPPD 2022


Light’s Criteria
membedakan jenis cairan pleura

© PADI UKMPPD 2022


Nyeri dada saat bernapas,
khas pleuritik (saat menarik
napas).
Pleural friction rub, fremitus
Meniscus sign atau ellis melemah, perkusi redup, dan
damoiseau auskultasi suara napas
Sudut kostofrenikus
normal (lancip) menurun

© PADI UKMPPD 2022


Untuk membedakan jenis
cairan pleura, perlu
dilakukan analisis cairan
pleura

Berdasarkan makroskopis
(warna)
• Jernih/straw : transudat
(normal, CHF, sirosis)
• Purulen : empiema
• Putih susu : kilotoraks
• Darah : trauma,
keganasan
• Hitam : jamur, keganasan
• Kuning (Xantokrom) :
TB

LIGHT’S CRITERIA
© PADI UKMPPD 2022
Tatalaksana
• Berdasarkan penyakit dasarnya
• Gagal jantung : diuretik
• Pleuritis TB : obat anti TB minimal 9 bulan dan kortiosteroid dosis 0.75-1 mg/KgBB/hari
selama 2-3 minggu yang mana dosis akan diturunkan bertahap; torakosintesis jika terdapat
sesak atau efusi lebih tinggi dari sela iga III
• Kilotoraks : pemasangan chest tube dan pemberian oktrotida
• Hematotoraks : chest tube torakostomi

© PADI UKMPPD 2022


3B
HEMATOTHORAKS
• Pengumpulan darah dalam rongga pleura (umumnya) akibat trauma.
• Hematotoraks masif  akumulasi darah >1500 mL

Penegakan Diagnosis
Keluhan : Nyeri dada dan sesak napas
Pemeriksaan Fisik:
Inspeksi : gerakan napas tertinggal, tampak pucat
Palpasi : fremitus sisi yang terkena lebih lemah
Perkusi : pekak
Auskultasi : bunyi napas menurun atau menghilang
Pemeriksaan Penunjang : Rontgen thoraks

Tatalaksana
Dekompresi dengan WSD
Torakotomi segera

© PADI UKMPPD 2022


EMPIEMA TORAKS 3A

Terkumpulnya pus dalam rongga toraks / rongga pleura

GEJALA & TANDA


PEMERIKSAAN PENUNJANG
Demam, takipneu, kesulitan bernafas
Pemeriksaan Fisik: • Pemeriksaan pH dan pertanda biokimia
• pergerakan dinding dada yang tertinggal saat ekspirasi • LDH
• Pemeriksaan Xray → gambaran infiltrate di parenkim atau
• fremitus melemah konsolidasi
• daerah yang lebih redup • CT scan toraks  membedakan rongga abses dengan abses
intrapulmoner
• penurunan suara napas dan ronki. • USG toraks
• Pada pungsi ditemukan adanya pus • Biopsi pleura dan kultur cairan pleura

© PADI UKMPPD 2022


EMFISEMA SUBKUTAN 3A

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Analisis gas darah, hematokrit, kadar


bikarbonat, evaluasi sputum
Foto rontgen thorax, CT Scan thorax
Akumulasi udara pada ruang subkutan pada dinding dada
Etiologi : iatrogenik (pemasangan WSD, trakeostomi), TATALAKSANA
trauma, perforasi hollow organ
Tanda dan Gejala • Insisi pada rongga thorax  mengeluarkan udara
• Nodul yang mobil yang mudah digerakan • bebas pemasangan WSD
• Krepitasi (bubble wrap)
• Pembengkakan leher
• Nyeri dada
• Kesulitan menelan
• Wheezing
• Kesulitan bernafas

© PADI UKMPPD 2022


Emfisema subkutan pada CT scan  gambaran kantung gas
yang terlihat seperti daerah dengan atenuasi rendah (udara)
yang sangat gelap di ruang subkutan

© PADI UKMPPD 2022


4
PNEUMOTHORAKS
Disebut juga kolaps paru
Akibat penumpukan udara/gas di dalam kavum pleura  menghambat ekspansi paru-paru

KLASIFIKASI berdasarkan ETIOLOGI


Pneumotoraks spontan
– Primer: pasien tidak punya penyakit paru.
Misal bleb atau bulla yang pecah (sering pada pria tinggi kurus usia 20-40th)
– Sekunder: komplikasi penyakit paru, misal PPOK, asma, TB, dll

Pneumotoraks traumatik
– Akibat cedera traumatik pada dada (tajam dan tumpul) atau tindakan medis
(iatrogenik)

© PADI UKMPPD 2022


Closed pneumotoraks Open pneumotoraks
Pleura visceral robek  udara inspirasi Dinding dada dan pleura parietal robek  terdapat
masuk ke kavum pleura hubungan antara kavum pleura dengan udara luar
– Apabila lubang >2/3 diameter trakea, udara cenderung
Udara menumpuk dalam rongga pleura lewat lubang dibanding traktus respiratorius yang
seharusnya
– Inspirasi : tekanan rongga dada turun, udara masuk
Mendorong organ sekitar ke arah kavum pleura lewat lubang  kolaps paru ipsilateral
kontralateral (mis : trakea) – Ekspirasi: tekanan rongga dada meningkat, udara dari
kavum pleura keluar lewat lubang
Tension pneumotoraks

© PADI UKMPPD 2022


Pleural line

Area hiperlusen avaskular


© PADI UKMPPD 2022
Tension pneumotoraks
• Pneumotoraks disertai gg. pernapasan &/ kardiovaskular (TTV tidak stabil) yang hanya membaik
dengan dekompresi
• Bisa ditemukan keadaan tension tanpa deviasi trakea!
• Jangan lakukan foto toraks, karena diagnosis harus dapat ditegakkan dari klinis pasien!
• Tindakan paling utama adalah needle decompression
• Gunakan jarum infus, misalnya, dan tusukkan di sela iga kelima anterior dari linea midaksilaris pada
sisi paru yang dicurigai tension pneumotoraks
• Jika benar, akan terdengar udara yang keluar dari jarum
• Jangan lupa untuk pasang WSD setelah tindakan awal ini

© PADI UKMPPD 2022


Water Sealed Drainage (WSD)
• Indikasi sela iga kelima
• Pneumothoraks anterior dari linea midaksilaris
• Hemothoraks
• Efusi pleura masif
• Empyema
• Cylothoraks
• Post torakotomi
• Kontraindikasi
• Menempelnya paru pada dinding dada Pencabutan WSD
seluruh hemithoraks Sedini mungkin (24-72 jam), namun bisa lebih lama bila masih ada
• Giant bullae produksi, atau fistel bronkopleura belum menutup
• Risiko perdarahan Indikasi pencabutan  bila kondisi intrapleura sudah fisiologis :
• Paru sudah mengembang (klinis + radiologis)
• Produksi maks < 100 cc (dewasa) atau 25-50 cc (anak > 6 th)
• Selang tidak tersumbat  undulasi masih ada

© PADI UKMPPD 2022


Atelektasis 3A

Kondisi paru yang mengecil sebagian atau seluruh akibat


penyumbatan bronkus atau bronkiolus.
Faktor risiko
• Pembiusan atau pembedahan
• Tirah baring
• Pernafasan dangkal
• Penyakit paru
GEJALA & TANDA
Nyeri dada, batuk, gangguan pernapasan, TATALAKSAN
demam, nadi meningkat dan syok A
Suportif : fisioterapi
PEMERIKSAAN PENUNJANG Medikamentosa :
Foto rontgen dada • Bronkodilator : Salbutamol 0.1-0.15
CT Scan mg kgbb/kali
Oksimetri • Antibiotik : cefuroxime 2 x 250-500
Bronkoskopi mg
Pemeriksaan histologi atau jaringan • Mukolitik : N-asetilsitein 2 x 200 mg
© PADI UKMPPD 2022
PNEUMONOKIASIS 2

• Merupakan penyakit paru kerja karena pajanan inhalasi debu


• Terjadi penumpukan di paru  fibrosis paru yang luas

Tiga kriteria mayor Jenis – jenis Pneumonokiasis :


• Pajanan yang signifikan dengan debu mineral dan adanya 1. Silikosis
periode laten yang mendukung 2. Black lung disease (coal worker pneumoconiosis)
• Gambaran spesifik penyakit pada rontgen thoraks 3. Asbestosis
• Tidak dapat dibuktikan ada penyakit lain yang menyerupai
pneumoconiosis Tatalaksana
• MENGHINDARI PAPARAN
Gejala : batuk produktif menetap, sesak napas saat aktivitas yang • Suportif : mukolitik ekspektoran, bronkodilator
mungkin timbul 10-20 tahun setelah pajanan. bila perlu oksigen.
• Pencegahan (paling penting)
Promosi kesehatan
Perlindungan khusus
Diagnosis dini dan terapi segera
Pembatasan kecacatan
Rehabilitasi
© PADI UKMPPD 2022
Silikosis
• Paparan debu silika
• Pekerjaan berisiko :
• Pekerja tambang
• Pengecoran logam
• Fiberglass dan glasswool
• Percetakan logam
• Rontgen : eggshell calcification

Tampak eggshell calcification disertai limfadenopati perihiler (tanda


panah) dan fibrosis pada lapang atas paru

© PADI UKMPPD 2022


Black lung disease (Coal worker pneumoconiosis)

• Paparan debu batu bara


• Umumnya inhalasi karbon
• Disebut juga anthracosis/black lung

• Gejala :
sesak, batuk persisten, mengi, fatigue, nyeri dada bila parah dapat
menimbulkan clubbing finger

• X-ray: fibrosis nodular


(sangat mirip dan sulit dibedakan dengan silikosis)

• Tatalaksana :
tidak ada tatalaksana definitive  kerusakan parenkim ireversibel
Berhenti merokok  memperlambat progresivitas penyakit
Terapi oksigen  meningkatkan kualitas hidup

© PADI UKMPPD 2022


Asbestosis

• Paparan debu asbes


• Pekerjaan berisiko :
• Industri kapal
• Pembuatan atap bangunan
• Pelapis kabel listrik
• Berkorelasi dengan mesothelioma
• X-ray: interstitial pneumosclerosis/pleura plaque

© PADI UKMPPD 2022


EDEMA PARU 3B
Ekstravasasi cairan yang berasal dari vaskular paru masuk ke dalam
interstitium dan alveoli paru
GEJALA & TANDA
• Sesak napas yang bertambah hebat dalam waktu singkat disertai ortopneu
• Batuk dengan sputum berbusa kemerahan (frothy pinky sputum)
• Riwayat penyakit jantung sebelumnya
• Ronki basah halus
• Wheezing
• Edema paru kardiak :
gallop S3, peningkatan JVP, edema perifer, hepatomegaly,hipertensi
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Foto rontgen dada
• penebalan peribronkial
• peningaktan corakan vascular (Batwings appearance)
• Garis kerley B
• gambaran opasitas alveolar
• efusi pleura, kardiomegali

© PADI UKMPPD 2022


TATALAKSANA
• Pastikan jalan napas bebas
• Posisikan setengaH duduk
• O2 8Lpm dengan nasal kanul atau sungkup.
Bila klinis memburuk pertimbangkan intubasi
• Pasang akses vena segera, monitor tekanan darah, EKG dan
oksimetri
• Medikamentosa
• Nirogliserin : ISDN sublingual 0.4-0.6 mg dapat diulang
setiap 5-10 menit, ISDN intravena 3-5 µg/KgBB dengan
syarat TD sistolik >90 mmHg
• Furosemid : 40-80 mg IV dapat diulang setiap 4 jam
• Dopamin : 5-15 µg/KgBB pada TD sistol 70-100 mmHg
• Dobutamin : 2-20 µg/KgBB TD >100 mmHg
• Pulmonary artery catheter

© PADI UKMPPD 2022


2
EMBOLI PARU
Peristiwa infark jaringan paru  tersumbatnya a. pulmonalis oleh emboli
(komplikasi DVT)
Gejala : sesak mendadak

© PADI UKMPPD 2022


Pemeriksaan Penunjang

EKG : S1, Q3, T3, RBBB incomplete (baru), ST depresi,


V3R-V6R
Lab :
D-dimer (Elisa) > 500
Troponin (+) bukan konfirmasi diagnostic, tetapi
menunjukkan prognostic buruk dari emboli paru
Scanning paru
Ekokardiografi
Arteriografi pulmonal
Rontgen thorax
• Hampton’s hump
• konsolidasi berbentuk baji di pinggiran paru-paru
• Westermark’s sign
• peningkatan lusensi
• Fleischer sign
• arteri paru yang menonjol

© PADI UKMPPD 2022


Tatalaksana
Umum: Khusus:
• Tirah baring di ruang perawatan • Trombolitik diindikasikan pada emboli paru masif dan submasif
intensif Streptokinase 1,5 juta U diberikan dalam 1jam atau
• Oksigen 2-4 L/menit rt-PA100mg IV dalam 2 jam atau
• IV line untuk pemberian cairan Urokinase 4400/kgBB/jam dalam 12 jam
• Pemantauan tekanan darah Lanjut heparinisasi unfractioned / LM heparin selama 5 hari
• Pemasangan stocking kompresi Ventilator mekanik diperlukan pada emboli paru masif
gradient (30-40 mmHg) bila tak Heparinisasi sebagai pilihan pada emboli paru non masif/ submasif
ditoleransi gunakan 20-30 • Anti inflamasi nonsteroid bila tidak ada
mmHg

© PADI UKMPPD 2022


ABSES PARU PEMERIKSAAN
3B

Infeksi destruktif berupa lesi nekrotik pada jaringan paru PENUNJANG


sehingga membentuk kavitas berisi pus dalam parenkim paru Laboratorium :
pada satu lobus atau lebih leukositosis, shift to the left,
anemia, pemeriksaan dahak
GEJALA & TANDA
Bronkoskopi
• Onset 4-6 minggu
Aspirasi Jarum Perkutan
• Gejala : badan terasa lemah, tidak nafsu makan, penurunan
berat badan, batuk kering, keringat malam, demam Radiologi :
intermitten bisa disertai menggigil foto dada PA dan lateral (kavitas
• PF : suhu meningkat hingga 40C, nyeri tekan fokal, perkusi dengan airfluid level), Ct Scan
redup dengan suara napas amforik

TATALAKSANA
Suportif : istirahat, posisi berbaring miring, diet tinggi kalori dan protein
Antibiotik : klindamisin 3x600 mg IV kemudian 4x300 mg oral/hari.
( Alternatif) penisilin G2-10 juta unit/hari + streptomisin dan dilanjutkan penisilin oral 4x500-750 mg/hari.

© PADI UKMPPD 2022


3B
GAWAT NAPAS (RESPIRATORY DISTRESS) NEONATUS
Kegawatan karena gangguan pertukaran oksigen dan karbon dioksida.

© PADI UKMPPD 2022


Transient tachypnea of the newborn
• Sesak yang terjadi pada neonatus, membaik dalam 72 jam setelah kelahiran
• Mekanisme  retensi cairan di dalam paru
• FR tersering  SC elektif.
• Pada SC, bayi tidak melewati jalan lahir ibu yang sempit, padahal jalan lahir
berfungsi untuk MEMERAS cairan keluar dari paru

Gambar A. Panah putih  gambaran khas pada TTN, yaitu fisura horisontal tampak prominen
akibat retensi cairan intrapulmonal, sehingga “MEWARNAI” fisura tersebut
Gambar B. Neonatus yang sama, 24 jam kemudian, telah mengalami perbaikan.

© PADI UKMPPD 2022


Meconium Aspiration Syndrome (MAS)
Diagnosis Tatalaksana
• Tanda postmaturitas: KMK, kuku panjang, kulit
• Di ruang persalinan
terkelupas, pewarnaan kuning-hijau pada kulit
• Nilai konsistensi mekonium
• Adanya mekonium pada ketuban
• Obstruksi jalan napas: gasping, apnoe, sianosis • Nilai keadaan bayi
• Distress napas: takipnoe, napas cuping hidung, retraksi • Bugar: perawatan rutin tanpa memandang
dada, sianosis konsistensi mekoneum
• Distress: laringoskopi direk dan pengisapan
Pemeriksaan penunjang intratrakeal
• DPL dan septic workup: singkirkan infeksi • VTP dihindari sampai pengisapan trakea selesai
• AGD: hipoksemia, alkalosis / asidosis respiratorik
• Foto toraks: hiperinflasi, diafragma mendatar, Sindrom aspirasi mekonium
infiltrat kasar / bercak ireguler, pneumotoraks, • Koreksi abnormalitas metabolik
pneumomediastinum • Pemantauan saturasi oksigen
• Awasi tanda obstruksi napas
• Awasi hipoksemia  AGD dan Terapi oksigen
• Ventilasi mekanik: PaCO2 > 60mmHg atau PaO2 <
50mmHg

© PADI UKMPPD 2022


Hyaline Membrane Disease (HMD)/
Respiratory Distress Syndrome (RDS)

X-ray Thorax AP: Ground glass


appearance

© PADI UKMPPD 2022


DISPLASIA BRONKOPULMONAR 1

Penyakit paru kronik pada anak/remaja akibat terapi oksigen dengan ventilator mekanik minimal 1 minggu.
Gejala :
Anak tidak bisa lepas oksigen sampai usia 28 hari, takipneu, takikardi, retraksi, desaturasi oksigen, kehilangan BB
Predisposisi : Edema paru, infeksi, gizi buruk

Foto toraks AP
Tatalaksana
• Ventilasi Mekanik
• Oksigen : target saturasi oksigen 90-95%
• Antiinflamasi : faktor risiko terjadinya BPD antara lain
terjadinya korioamnionitis, preterm, HMD
• Antibiotik

© PADI UKMPPD 2022


1
KISTIK FIBROSIS
Kelainan genetik bersifat resesif heterogen  mutase gen transmembrane fibrosis kistik (CFTR).
Tanda & Gejala Pemeriksaan Penunjang
Uji keringat : pemeriksaan kadar klorida.
Foto toraks : hiperinflasi dengan diafragma mendatar,
dinding bronkus menebal
Uji faal paru : gambaran obstruktif
Foto sinus : disertai pansinusitis
Uji fungsi kelenjar eksokrin

© PADI UKMPPD 2022


Tatalaksana
• Antibiotik : kombinasi penisilin atau sefalosporin generasi III dan aminoglikosida
• Bronkodilator : Beta-2-agonis dan antikolinergik
• Steroid : prednisone dosis tinggi 3mg/kgBB
• Fisioterapi

© PADI UKMPPD 2022


4
FRAKTUR COSTA
Diskontinuitas (fraktur) pada satu atau lebih tulang iga
Flail chest : fraktur iga multiple → pergerakan
paradoks
Gejala
Nyeri saat inspirasi serta kesulitan bernafas.
Insufisiensi napas → sianosis, takipneu, retraksi,
penggunaan otot bantu napas

Pemeriksaan Fisik
• Inspeksi : Jejas, gerak napas terbatas
• Palpasi : krepitasi, nyeri tekan, deformitas
• Perkusi dan auskultasi : perubahan posisi trakea
dan jantung (pergeseran mediastinum)
Tatalaksana
• Prinsip :
oksigenasi,analgetik dan resusitasi cairan
• Intubasi dan ventilasi mekanik
© PADI UKMPPD 2022
FLAIL CHEST 3B

Fraktur iga multipel  ketidakstabilan dinding dada pergerakan paradoks


segmen dinding dada selama proses inspirasi dan ekspirasi

Pemeriksaan Penunjang
Rontgen toraks
Tatalaksana
Pemberian oksigenasi, analgesik, dan resusitasi cairan.
RUJUK ke spesialis bedah toraks.
Intubasi dan ventilasi mekanik dengan tekanan positif jika disertai takipnea, hipoksia dan hiperkarbia

© PADI UKMPPD 2022


3A
KONTUSIO PARU
Cedera fokal dengan edema, perdarahan alveolar dan
interstitial pada paru akibat trauma

Tanda dan Gejala


Sesak nafas, dispneu, hipoksemia, takikardi, suara
nafas berkurang atau tak terdengar di sisi kontusio,
patah tulang iga, sianosis

Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium : analisis gas darah
• Rontgen thoraks
• CT scan
• USG

© PADI UKMPPD 2022


Pemeriksaan Penunjang:
• MRI : Menentukan besar tumor
• Foto toraks posisi AP
• USG abdomen
• Bone Scan
• Serologi Virus Eptein Barr
• Pemeriksaan laboratorium
• Pemeriksaan PA melalui biopsi nasofaring

Tatalaksana:
• Radioterapi : terapi definitif pada KNF stadium I dan IIa
• Kemoradiasi
• Kemoterapi
• Penangan suportif

© PADI UKMPPD 2022

Anda mungkin juga menyukai