Barangsiapa memperbanyak atau mengumumkan suatu ciptaan tanpa izin pencipta atau pemegang hak ciptanya dipidana
dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta
rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar
rupiah).
© PADI, 2022
RESPIROLOGI
Kataralis :
1-2 minggu.
Gejala prodromal infeksi saluran nafas atas, injeksi
dan peningkatan secret nasal, disertai demam ringan.
Paroksismal :
1-6 minggu.
Batuk terus menerus diawali dengan inspirasi
panjang (whoop), batuk pada fase ekspirasi dan
diakhiri dengan muntah.
Penyembuhan :
batuk menghilang secara bertahap,
total lama sakit 6-10 minggu
© PADI UKMPPD 2022
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Hematologi rutin → leukositosis + limfositosis
• Radiologi
• Biakan sekret nasofaring (pada stadium kataralis dan awal stadium paroksismal)
• Uji imunofloresens
• Polymerase Chain Reaction (PCR) atau enxyme immunoassay IgG dan IgM
TATALAKSANA
• Medikamentosa
• Eritromisin 40-50 mg/kgbb/hari per oral terbagi menjadi 4 dosis (maksimal 2 gram)
diberikan selama 14 hari
• Lini 2 : trimethoprim-sulfametoksasol (TMP-SMZ 6-8mg/kgBB/hari, terbagi menjadi 2 dosis)
(maksimal 1 gram)
• Suportif : hindari faktor yang menimbulkan serangan batuk, pemberian cairan, oksigen dan
nutrisi yang adekuat
© PADI UKMPPD 2022
3B
SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome)
Sindroma pernafasan akut berat karena penyakit infeksi jaringan paru
Gejala : demam tinggi mendadak, mialgia, menggigil, tidak ada nafsu makan, diare,
Setelah 3-7 hari muncul batuk kering, non-produktif, dyspnea yang dapat diikuti dengan keadaan hipoksemia
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Laboratorium : leukopenia, trombositopenia,
↑ kadar kreatin fosfokinase dan hepatik transaminase
Rontgen polos toraks → infiltrate interstitial lokal yang
berkembang menjadi infiltrate umum
Tes antibody dengan ELISA atau immunofluorescence assay
(IFA) dan polymerase chain reaction (PCR)
Probable SARS
• Kasus suspek + pemeriksaan penunjang non spesifik :
• Rontgen dada (infiltrate bilateral)
• Uji lab positif virus Corona
• Autopsi mayat ditemukan gambaran RDS
• Tidak ada istilah Confirmed SARS
TATALAKSANA
• Isolasi penderita di Rumah Sakit
• Rekomendasi : oseltamivir + antibiotic spectrum luas + ribavirin intravena
© PADI UKMPPD 2022
FLU BURUNG 3B
Penyakit menular pada unggas yang disebabkan virus Influenza tipe A (H5N1)
Suspek (Riwayat ISPA + Kontak)
Manifestasi ISPA berupa demam (T ≥ 38C) disertai satu atau lebih gejala batuk, nyeri tenggorok, pilek, sesak nafas disertai :
Kontak erat dalam waktu <7 hari dengan pasien suspek, probable dan terkonfirmasi flu burung atau disekitar wilayah
terdapat banyak unggas yang mati diduga atau terbukti flu burung (H5N1)
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Laboratorium : darah lengkap, Analisis gas darah
Pencitraan :
foto rontgen dada (hyperopacity bilateral)
CT Scan
TATALAKSANA
• Posisi pronasi
• Umumnya pasien membutuhkan intubasi
• Ventilasi volume tidal rendah (6 mL/kg BB ideal)
• PEEP tinggi pada pasien ARDS sedang atau berat
• Indikasi tonsilektomi :
• Infeksi tenggorok berulang dengan klinis suhu >38.3C atau limfadenopati
PEMERIKSAAN servikal atau eksudat tonsil menunjukkan kultur +
PENUNJANG • Pertimbangan lain : alergi multiple antibiotik, stomatitis, faringitis,
• Darah lengkap adenitis atau riwayat abses peritonsilar, gangguan tidur
• Swab tonsil → pewarnaan gram bakteri • Kontraindikasi : anemia, infeksi akut, perdarahan
batang gram positif
MANIFESTASI PEMERIKSAAN
KLINIS PENUNJANG
• Penurunan haemoglobin dan eritrosit
• Leukositosis ringan dengan kecenderungan shift to the left
• Urinalisis : albuminuria ringan, ditemukan silinder hialin, hematuria dan piuria
TATALAKSANA
• Suportif : Isolasi pasien, tirah baring dan observasi komplikasi
• Medikamentosa :
• Antidiphetria serum (ADS) 20.000 IU selama 2 hari.
• Antibiotik : Penisilin Prokain (PP) 50.000-100.000 IU/kgBB
• Kortikosteroid : prednison 2mg/kgBB/hari selama 2 minggu (tidak rutin)
• Bila terjadi paralisis : strychinin 0.25mg, vitamin B1 100 mg (10hari )
GEJALA TANDA
• Riwayat faringitis • Pembengkakan unilateral area peritonsillar
• Malaise • Pembengkakan unilateral palatum mole disertai
• Lemah pergeseran uvula ke sisi kontralateral
• Nyeri kepala • Gambaran akut tonsillitis
• Bau mulut
• Nyeri menelan
• Disfagia
• hot potato voice
• nyeri telinga saat menelan
• Kesulitan membuka mulut
© PADI UKMPPD 2022
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium : darah lengkap, elektrolit, kultur darah
Pencitraan : foto polos AP dan lateral leher, Ct Scan, USG
TATALAKSANA
Medikamentosa :
• Antipiretik
• Analgesik
• Antibiotik : penicillin dosis tinggi atau cephalexin dengan atau tanpa metronidazole atau
cefuroxime, klindamisin, amoksisilin klavulanat. Durasi 7—10 hari
Operasi : aspirasi, insisi-drainase, tonsilektomi
Gejala
Mendengkur dan bernafas melalui mulut
Tanda obstruksi nasal :
• Fascies adenoid
• Kebiasaan bernafas melalui mulut
Obstruksi koanal : Obstuctive sleep apnea (OSA)
Inflamasi kronis : post nasal drip batuk, limfadenopati servikal
• Tatalaksana
Konservatif : perubahan posisi tidur (miring kanan-kiri), mengurangi BB,
menghindari minuman beralkohol, kurangi konsumsi obat sedative
Continous Positive Airway (CPAP)
Manajemen dengan alat penopang mulut
Pembedahan : uvulopalatofaringoplasti dengan sinar laser, ablasi atau reseksi parsial lidah
TATALAKSANA
• Suportif : antipiretik untuk demam, nutrisi, hindari pajanan rokok, posisi setengah duduk
• Medikamentosa :
• Kortikosteroid : efek akan maksimal bila diberikan 4-24 jam setelah onset,
dexametason 0.6 mg/kgBB single dose IV atau IM
• Epinefrin : nebulisasi epinefrin 1:1000 2ml dalam 2-3ml NS (perbandingan 1:1) selama 20 menit
Tumor ganas pada epitel laring, termasuk dalam karsinoma sel skuamosa
Tanda :
Pemeriksaan Penunjang :
• Disfonia
• Laboratorium :
• Disfagia Hematologi rutin, Analisa gas darah, fungsi tiroid, fungsi hepar
• Dispneu • Pencitraan :
Laringoskopi, CT-Scan. MRI, PET-CT dan foto polos dada
• Aspirasi
• Gold Standard : Biopsi Histopatologi
• lemah badan
• Kakesia
• Nyeri Tatalaksana:
• Halitosis Medikamentosa : kemoterapi + monoclonal antibody (ex.cetuximab)
Faktor Risiko:
• Riwayat kemoradiasi,
• Riwayat mengkonsumsi ikan asin/makanan yang diawetkan (Nitrosamin)
• Riwayat merokok & minum alcohol
• Riwayat keluarga yang mempunyai tumor ganas
TATALAKSANA
• Bronkoskopi diagnostic meliputi Fiber optic bronchoscopy atau other bronchoscopy
• Bronkoskopi ekstraksi
TATALAKSANA
• Suportif : oksigenasi, istirahat yang cukup
• Medikamentosa (Simtomatik)
• Antitusif : kodein 3 x 10 mg,
• Ekspektoran : Glyceryl Guaiacolate, bromheksin, ambroxol
• Antipiretik : paracetamol
• Bronkodilator : salbutamol, terbutaline sulfat, teofilin, aminofilin
• Antibiotik yang dapat diberikan adalah ampisilin, eritromisin atau spiramisin 3 x 500 mg/hari
Pemeriksaan Fisik
• Takipnea
Inflamasi bronkiolus pada anak < 2 tahun
Etiologi tersering Respiratory syncytial virus • Low grade fever
• Hiperinflasi dinding
dada
• Retraksi subcostal
atau intercostal
• Ronkhi basah kasar
• Wheezing
HARUS DIBEDAKAN
• Pneumonia pada pneumonia tidak terdapat hiperinflasi
• Asma bronkial pada asma tidak disertai adanya demam dan
ronkhi, pada anak > 2 tahun
© PADI UKMPPD 2022
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Saturasi oksigen
• Pemeriksaan darah tepi
• Analisis gas darah : hiperkarbia karena adanya air trapping
• Foto rontgen toraks : gambaran hiperinflasi paru dan patchy infiltrate,
peningkatan diameter anteroposterior pada foto lateral, air trapping,
diafragma datar, atelectasis.
• Pemeriksaan rapid test antigen RSV
TATALAKSANA
• Pada umumnya tidak memerlukan pengobatan
• Dapat diberikan terapi suportif :
• Oksigen
• Monitoring cairan dan diet
• Inhalasi bronkodilator (agonis ß2) tidak termasuk rekomendasi, tetapi bisa diberikan apabila
memperbaiki gejala/mengurangi keluhan
• Antibiotik bila ada bukti infeksi bakteri
TERAPI
• Antibiotic lini utama
• Eksaserbasi akut : amoxicillin 3 x 500 mg selama 10-14 hari
• Jangka panjang : pada eksaserbasi akut >3 kali/tahun.
• Bronkodilator : memperbaiki penyumbatan & meningkatkan klirens
• Mukolitik : mengurangi sekret & memperbaiki klirens
• Rehabilitasi medis : posisi tidur dan cara mengeluarkan dahak
• Pertumbuhan jaringan sel abnormal yang terjadi pada organ paru dapat bersifat jinak
(tumor paru ) dan ganas (Kanker paru)
• Keganasan paru yang berasal dari epitel.
• Faktor risiko :
Merokok dan pajanan agen kimia
Metastasis
TATALAKSANA
• Suportif : mengatasi sindrom paraneoplastic
• Kuratif : pembedahan dan kemoterapi/radioterapi
ETIOLOGI TANDA
Trias Pneumonia : demam, batuk, sesak
• Pneumonia komunitas
• Gram (+) Streptococcus pneumoniae PEMERIKSAAN FISIK
• Pneumonia nosokomial • respirasi >30x/menit
• Gram (-) Klebsiella pneumonia, Pseudomonas aeruginosa
• HR >125x/menit
• Pneumonia atipik
• Chlamydia, Legionella, Mycoplasma • TD <90/<60 mmHg
• Pneumonia aspirasi • suhu >40C
• bakteri anaerob • penurunan kesadaran
© PADI UKMPPD 2022
DIAGNOSIS
• Foto toraks infiltrat baru atau infiltrat progresif + 2 gejala atau lebih :
– Batuk-batuk bertambah
– Perubahan karakteristik dahak purulen
– Suhu tubuh > 38C / riwayat demam
– Ditemukan tanda konsolidasi, suara napas bronkial, dan ronkhi
– Leukositosis (> 10.000) atau leukopenia (< 4.500)
• Antibiotik :
• Tanpa gejala toksik : Ceftriaxone + Makrolid, atau florokuinolon respirasi (ex :
Levofloxacin)
• Tampak toksik : Imipenem/Cilastatin + Vankomisin
• Aspirasi kronik, sekret busuk tambahkan Klindamisin (curiga anaerob)
PPK primer
© PADI UKMPPD 2022
Alur Diagnosis
© PADI UKMPPD 2022 PMK No. 67 tahun 2016 tentang Penanggulangan Tuberculosis
Pedoman terbaru
(PMK No 67 Th 2016)
pemeriksaan dahak dilakukan
hanya 2 kali, yaitu Sewaktu –
Pagi
FOTO
GAMBARAN
TB PARU
KLASIK
• Tanpa obat hepatotoksik, regimen 18-24 SE + satu obat fluorokuinolon selain siprofloksasin
• 1 obat hepatotoksik: 2 HES / 10 HE
• 2 obat hepatotoksik: 2 RHSE / 6 HR atau 9 RHE
PUNGSI LUMBAL
TATALAKSANA
Isoniazid selama 6 bulan
Isoniazid selama 9 bulan
Isoniazid dan rifampisin sekali seminggu selama 3 bulan
3-4 bulan isoniazid dan rifampisin
• Interferon-Gamma Release Assays (IGRA) 3-4 bulan rifampisin
© PADI UKMPPD 2022
© PADI UKMPPD 2022
3A
TB DENGAN HIV
TB akan meningkatkan progresivitas HIV, stadium mínimal pasien berada di
HIV stg III
Gejala dan Tanda
Berat badan turun drastis
Sariawan/stomatitis berulang
Sarkoma Kaposi
Riwayat perilaku risiko tinggi seperti : pengguna NAPZA suntikan,
homoseksual, waria, pekerja seks, pramuria panti pijat
TATALAKSANA
Membutuhkan waktu lebih lama 18-24 bulan
Fasilitas kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan rumah sakit yang tidak memiliki fasilitas
untuk mendiagnosis pasien TB resisten obat wajib merujuk pasien ke pusat rujukan atau sub
rujukan TB resisten obat
TB Anak
• Alur tatalaksana TB pada anak selalu dimulai dari kondisi anak, yaitu apakah
pada anak terdapat gejala TB atau tanpa gejala TB
TB Anak
• Kemungkinan yang dapat terjadi pada anak dengan kontak erat dengan
pasien TB :
Berdasarkan makroskopis
(warna)
• Jernih/straw : transudat
(normal, CHF, sirosis)
• Purulen : empiema
• Putih susu : kilotoraks
• Darah : trauma,
keganasan
• Hitam : jamur, keganasan
• Kuning (Xantokrom) :
TB
LIGHT’S CRITERIA
© PADI UKMPPD 2022
Tatalaksana
• Berdasarkan penyakit dasarnya
• Gagal jantung : diuretik
• Pleuritis TB : obat anti TB minimal 9 bulan dan kortiosteroid dosis 0.75-1 mg/KgBB/hari
selama 2-3 minggu yang mana dosis akan diturunkan bertahap; torakosintesis jika terdapat
sesak atau efusi lebih tinggi dari sela iga III
• Kilotoraks : pemasangan chest tube dan pemberian oktrotida
• Hematotoraks : chest tube torakostomi
Penegakan Diagnosis
Keluhan : Nyeri dada dan sesak napas
Pemeriksaan Fisik:
Inspeksi : gerakan napas tertinggal, tampak pucat
Palpasi : fremitus sisi yang terkena lebih lemah
Perkusi : pekak
Auskultasi : bunyi napas menurun atau menghilang
Pemeriksaan Penunjang : Rontgen thoraks
Tatalaksana
Dekompresi dengan WSD
Torakotomi segera
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pneumotoraks traumatik
– Akibat cedera traumatik pada dada (tajam dan tumpul) atau tindakan medis
(iatrogenik)
• Gejala :
sesak, batuk persisten, mengi, fatigue, nyeri dada bila parah dapat
menimbulkan clubbing finger
• Tatalaksana :
tidak ada tatalaksana definitive kerusakan parenkim ireversibel
Berhenti merokok memperlambat progresivitas penyakit
Terapi oksigen meningkatkan kualitas hidup
TATALAKSANA
Suportif : istirahat, posisi berbaring miring, diet tinggi kalori dan protein
Antibiotik : klindamisin 3x600 mg IV kemudian 4x300 mg oral/hari.
( Alternatif) penisilin G2-10 juta unit/hari + streptomisin dan dilanjutkan penisilin oral 4x500-750 mg/hari.
Gambar A. Panah putih gambaran khas pada TTN, yaitu fisura horisontal tampak prominen
akibat retensi cairan intrapulmonal, sehingga “MEWARNAI” fisura tersebut
Gambar B. Neonatus yang sama, 24 jam kemudian, telah mengalami perbaikan.
Penyakit paru kronik pada anak/remaja akibat terapi oksigen dengan ventilator mekanik minimal 1 minggu.
Gejala :
Anak tidak bisa lepas oksigen sampai usia 28 hari, takipneu, takikardi, retraksi, desaturasi oksigen, kehilangan BB
Predisposisi : Edema paru, infeksi, gizi buruk
Foto toraks AP
Tatalaksana
• Ventilasi Mekanik
• Oksigen : target saturasi oksigen 90-95%
• Antiinflamasi : faktor risiko terjadinya BPD antara lain
terjadinya korioamnionitis, preterm, HMD
• Antibiotik
Pemeriksaan Fisik
• Inspeksi : Jejas, gerak napas terbatas
• Palpasi : krepitasi, nyeri tekan, deformitas
• Perkusi dan auskultasi : perubahan posisi trakea
dan jantung (pergeseran mediastinum)
Tatalaksana
• Prinsip :
oksigenasi,analgetik dan resusitasi cairan
• Intubasi dan ventilasi mekanik
© PADI UKMPPD 2022
FLAIL CHEST 3B
Pemeriksaan Penunjang
Rontgen toraks
Tatalaksana
Pemberian oksigenasi, analgesik, dan resusitasi cairan.
RUJUK ke spesialis bedah toraks.
Intubasi dan ventilasi mekanik dengan tekanan positif jika disertai takipnea, hipoksia dan hiperkarbia
Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium : analisis gas darah
• Rontgen thoraks
• CT scan
• USG
Tatalaksana:
• Radioterapi : terapi definitif pada KNF stadium I dan IIa
• Kemoradiasi
• Kemoterapi
• Penangan suportif