AUGUSTE COMTE

(1798 – 1857)
BAPAK POSITIVISME
 RIWAYAT HIDUP
• BELAJAR DI SEKOLAH POLITEKNIK DI PARIS
• DIKELUARKAN KARENA JADI PENDUKUNG
KAUM REPUBLIK
• BEKERJA SEBAGAI JURU TULIS PADA TUAN
HENRI SAINT SIMON (1760 – 1825)
• IDE POSITIVISME BANYAK DARI HENRI SAINT
SIMON
 KARYA TULIS YANG TERPENTING
• COURSE de PHILISOPHIE POSITIVE (ada enam
bagian)
• SYSTEME de PHILOSOPHIE POSITIVE (ada
empat bagian)
 POKOK-POKOK PIKIRAN
 POSITIVISME ADALAH FILSAFAT
ANTIMETAFISIK
 HANYA MENERIMA FAKTA-FAKTA YANG
DITEMUKAN SECARA ILMIAH
 POSITIVISME HANYA MAU BICARA TENTANG
GEJALA-GEJALA, YANG LAIN TAK PUNYA ARTI
 TIDAK ADA GUNANYA MENCARI HAKIKAT
KENYATAAN
 POKOK-POKOK PIKIRAN
 HANYA ADA SATU HAL YANG PENTING: “Savoir pour
pre’voir” (mengetahui untuk bisa siap bertindak)
 MENYELIDIKI GEJALA-GEJALA DAN HUBUNGAN-
HUBUNGAN ANTAR GEJALA, UNTUK MERAMALKAN
APA YANG AKAN TERJADI]
 DISEBUT SEBAGAI KONSEP-KONSEP DAN HUKUM-
HUKUM
 BERSIFAT POSITIF DAN BERGUNA UNTUK DIKETAHUI
 FILSAFAT POSITIF SEBAGAI LAWAN DARI FILSAFAT
SPEKULATIF (METAFISIKA)
 KEJADIAN ANARKHI SOSIAL
(FOKUS PENELITIAN COMTE)
• REVOLUSI PERANCIS  1789
• PERGOLAKAN MASYARAKAT TERUS
BERLANGSUNG TERJADI ANARKHI SOSIAL
• TOKOH-TOKOH MASYARAKAT BERUSAHA
MENCARI PENYEBABNYA
 PENYEBAB ANARKHI SOSIAL
(COMTE DAN SAINT-SIMON)
• KURANG PENGERTIAN TENTANG HIDUP
BERSAMA
• PENYEBAB ANARKI SOSIAL  ANARKI
INTELEKTUAL
• ALAM SUDAH DIKENAL HIDUP BERSAMA
BELUM DISELIDIKI
• PENYELIDIKAN PERLU DIRINTIS DI ZAMAN
MODERN INI
 PENYELIDIKAN COMTE
• PADA MASYARAKAT LIBERAL
• MENCARI PENGERTIAN TENTANG MASYARAKAT
ITU
• BERUSAHA MENEMUKAN HUKUM-HUKUM YANG
MENGUASAI KEHIDUPAN SOSIAL DAN
MENENTUKAN HUBUNGAN-HUBUNGAN ANTAR
ORANG DALAM NEGARA
• COMTE MENJADI PERINTIS ILMU SOSIOLOGI
MODERN
 ILMU SOSIOLOGI
MENURUT AUGUSTE COMTE
• SEBAGAI FILSAFAT POSITIF
• MELALUI SOSIOLOGI, MENURUT COMTE
SEGALA-GALANYA BISA DITERANGKAN
• DIPANDANG SEBAGAI PELENGKAP DAN
PUNCAK DARI SEMUA ILMU PENGETAHUAN
LAIN.
 FILSAFAT POSITIVISME
• BERTOLAK DARI KEPASTIAN ADANYA HUKUM
PERKEMBANGAN YANG MENGUASAI ROH
MANUSIA DAN SEGALA GEJALA HIDUP
BERSAMA  BERLAKU SECARA MUTLAK
• TAMPAK DALAM 3(TIGA) TAHAP
PERKEMBANGAN YANG DILALUI TIAP
MANUSIA
• LOI DES TROIS ‘ETATS
 TIGA TAHAP
PERKEMBANGAN MANUSIA
• 1. TAHAP TEOLOGIS
• 2. TAHAP METAFISIS
• 3. TAHAP POSITIF
 TAHAP TEOLOGIS
• MANUSIA PERCAYA PADA KEKUATAN-
KEKUATAN ILAHI DIBALIK GEJALA-GEJALA
ALAM
• TERDIRI ATAS: TAHAP ANIMISME, TAHAP
POLITEISME, DAN TAHAP MONOTEISME
 TAHAP METAFISIS
• DIMULAI KRITIK TERHADAP SEGALA PIKIRAN
TERMASUK PIKIRAN TEOLOGIS
• IDE-IDE TEOLOGI DIGANTI DENGAN IDE-IDE
ABSTRAK DAN METAFISIKA
 TAHAP POSITIFIS
• GEJALA-GEJALA TIDAK DITERANGKAN LAGI
OLEH SUATU IDE ALAM YANG ABSTRAK
• GEJALA-GEJALA DITERANGKAN MELALUI
GEJALA LAIN DENGAN MENGAMATI HUKUM-
HUKUM ANTAR MEREKA
• HUKUM-HUKUM ITU TIDAK LAIN ADALAH
RELASI YANG KONSTAN DI ANTARA GEJALA-
GEJALA
 KELUARGA
MENURUT COMTE
• SEBAGAI PUSAT KEHIDUPAN MASYARAKAT
• WUJUD HUBUNGAN SOSIAL TERTINGGI
• YAITU DALAM CINTA DAPAT
MENGENDALIKAN EGOISMENYA.
 CITA-CITA
AKHIR HIDUP COMTE
• MENYATAKAN SOSIOLOGI ILMIAH
MEMERLUKAN PERLENGKAPAN DALAM
AGAMA KEMANUSIAAN
• AGAMA KEMANUSIAAN MEMILIKI SEMANGAT
SOSIAL MASYARAKAT
• MENGANTAR MASYARAKAT MANUSIA
KEPADA SOLIDARITAS INTERNASIONAL ANTAR
SEMUA BANGSA-BANGSA
 CATATAN
• AUGUSTE COMTE BELUM BERHASIL MEMBUAT
SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU YANG BERDIRI
SENDIRI SEJAJAR DENGAN ILMU-ILMU LAIN
• IDE-IDE COMTE MASIH KENTAL BERMUATAN
FILOSOFIS PSIKOLOGISBELUM BERHASIL
MENUNJUKKAN OBYEK DAN METODOLOGI
PENELITIAN SOSIOLOGI YANG MANDIRI BEBAS
DARI PSIKOLOGI DAN FILOSOFI
 CATATAN
• MELALUI PENELITIANNYA TENTANG BUNUHDIRI
(SUISIDE), EMIL DURKHEIM BERHASIL
MENEMUKAN “FAKTA SOSIAL” SEBAGAI OBYEK
PENELITIAN SOSIOLOGI YANG MANDIRI
DENGAN METODE PENELITIAN EMPIRIS.
• EMIL DURKHEIM (1858 – 1917) SEBAGAI BAPAK
SOSIOLOGI, BERHASIL MENEGAKKAN
SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU YANG SEJAJAR
DENGAN ILMU-ILMU LAIN.
TERIMAKASIH
 REFERENSI
• Velasquez Manuel. Philosophy. A Text with
Readings. 13th.Edition. Cengage Learning,
Canada. 2015.
• Lubis Akhyar Yusuf, Adian Donny Gahral.
Pengantar Filsafat Ilmu Pengetahuan. Dari David
Hume sampai Thomas Kuhn. Penerbit
Koekoesan Depok, 2011
• Huiybers Theo. Filsafat Hukum Dalam Lintas
Sejarah. Penerbit Kanisius Yogyakarta. 1982