PADA PERSALINAN
Disusun Oleh :
1. Afifah Wulandari 11. Eli Karlina Sari
2. Alifiani Gaparini 12. Emelda D.M
3. Annisa Nor Yulia 13. Indah Pramudya Wardani
4. Aprilia Dianastuti 14. Tri Wahyuningsih
5. Astia Karla 15. Herlina Hesti Paundanan
6. Bellatry Gusmayanti 16. Maya Romanti
7. Desy Fitriani Rahmasari 17. Iko Araiyati
8. Dhea Pialina E.Sawal 18. Erissa Jannah
9. Dian Tri Utami 19. Isa Mulaini
10. Dwi Evani Haryanti 20.Kartika Mega Kasmawati
NYERI PERSALINAN
Nyeri persalinan merupakan pengalaman subjektif
tentang sensasi fisik yang terkait dengan kontraksi
uterus, dilatasi dan penipisan serviks, serta penurunan
janin selama persalinan. Respon fisiologis terhadap
nyeri meliputi peningkatan tekanan darah, denyut nadi,
pernapasan, keringat, diameter pupil, dan ketegangan Pada proses hamil dan bersalin perempuan
otot mengalami perubahan fisiologis dan psikologis.
Semakin bertambahnya usia kehamilan banyak
masalah psikologis yang dialami perempuan antara
lain muncul rasa khawatir, cemas dan takut selama
hamil, menjelang persalinan dan pada saat proses
persalinan.
Penanganan kecemasan pada ibu hamil dalam menghadapi proses
persalinan dapat menggunakan metode farmakologi dan non farmakologi
salah satunya adalah metode HYPNOBIRTHING.
01 rasa percaya diri, persepsi positif, salah satunya dengan metode self-
menurunkan ketakutan, kecemasan
dan ketegangan pada sebelum
02 hipnosis yaitu sugesti positif dalam
menghadapi kehamilan dan
persalinan, selama persalinan dan persalinan secara alami, lancar, dan
sesudah persalinan. nyaman.
Ketika ibu melahirkan terbebas dari
rasa takut, maka otot tubuh dan
otot rahim mengalami relaksasi
yang membuat proses kelahiran
menjadi lebih mudah dan bebas
stress
Faktor yang
Mempengaruhi Nyeri
1. Faktor Internal
• Pengalaman dan pengetahuan tentang nyeri
Pengalaman sebelumnya seperti persalinan
terdahulu akan membantu ibu dalam mengatasi
nyeri, karena ibu telah memiliki koping terhadap
nyeri.
• Lingkungan fisik
Lingkungan yang terlalu ekstrim seperti
perubahan cuaca, panas, dingin, ramai, bising
memberikan stimulus terhadap tubuh yang
memicu terjadinya nyeri.
• Budaya Budaya tentu akan
mempengaruhi respon seseorang terhadap nyeri,
ada budaya yang mengekspresikan nyeri secara
bebas, tapi ada pula yang tidak perlu di
ekspresikan secara berlebihan.
• Support system Tersedianya
sarana dan support system yang baik dari
lingkungan dalam mengatasi nyeri, dukungan
keluarga dan orang terdekat sangat membantu
• Sosial Ekonomi Keadaan ekonomi
yang kurang, pendidikan yang rendah, informasi
yang minimal dan kurang sarana kesehatan yang
memadai akan menimbulkan ibu kurang
mengetahui bagaimana mengatasi nyeri yang
dialami
Untuk menurunkan Rasa takut, nyeri persalinan dan kecemasan dalam
menghadapi persalinan bisa dengan Hynobirthing yaitu :
b. Nyeri kronik
Nyeri ini bersifat dalam, tumpul, diikuti dengan berbagai macam
gangguan. Terjadi lambat dan meningkat secara perlahan
setelahnya, dimulai setelah detik pertama dan meningkat perlahan
sampai beberapa detik atau menit. Nyeri ini biasanya berhungan
dengan kerusakan jaringan. Nyeri ini bersifat terus-menerus atau
intermitten.
Klasifikasi nyeri secara spesifik terdiri dari :
a. Nyeri somatik dan Nyeri viseral
Bersumber dari kulit dan jaringan di bawah
kulit (superfisial), yaitu pada otot dan tulang.
c. Nyeri psikogenik
d. Nyeri phantom
e. Nyeri neorologis
Manajemen Nyeri
Massage adalah tindakan penekanan oleh tangan
pada jaringan lunak, biasanya otot tendon atau
ligamen, tanpa menyebabkan pergeseran atau
perubahan posisi sendi guna menurunkan nyeri,
menghasilkan relaksasi, dan/atau meningkatkan
sirkulasi. Gerakan-gerakan dasar meliputi : gerakan
memutar yang dilakukan oleh telapak tangan,
gerakan menekan dan mendorong kedepan dan
kebelakang menggunakan tenaga, menepuk- nepuk,
memotong-motong, meremas-remas, dan gerakan
meliuk-liuk.
Metode Massage
a. Metode Effluerage
Memperlakukan pasien dalam posisi
setengah duduk, lalu letakkkan
keduan tangan pada perut dan secara
bersamaan digerakkan melingkar
kearah pusat simpisis atau dapat juga
menggunakan satu telapak tangan
menggunakan gerakan melingkat atau
satu arah.
Relaksasi
Relaksasi adalah membebaskan pikiran dan
beban dari ketegangan yang dengan sengaja
diupayakakan dan dipraktekkan. Kemampuan
untuk relakasasi secara disengaja dan sadar
dapat dimanfaatkan sebagai pedoman
mengurangi ketidaknyamanan yang normal
sehubungan dengan kehamilan
Ada beberapa posisi relaksasi yang dapat dilakukan selama dalam
keadaan istirahat atau selama proses persalinan :
1. Berbaring telentang, kedua tungkai kaki lurus dan terbuka sedikit,
kedua tangan rileks di samping di bawah lutut dan kepala diberi bantal.
2. Berbaring miring, kedua lutut dan kedua lengan ditekuk, di bawah
kepala diberi bantal dan di bawah perut sebaiknya diberi bantal juga,
agar perut tidak menggantung.
3. Kedua lutut ditekuk, berbaring terlentang, kedua lutut ditekuk, kedua
lengan di samping telinga.
4. Duduk membungkuk, kedua lengan diatas sandaran kursi atau diatas
tempat tidur. Kedua kaki tidak boleh mengantung.
5. Keempat posisi tersebut dapat dipergunakan selama ada his dan pada
saat itu ibu harus dapat mengonsentrasikan diri pada pernapasan atau
pada sesuatu yang menyenangkan
Alternatif panduan untuk ibu melakukan teknik pernapasan
sederhana yaitu :
a. Pikirkan kata ”rileks” yang terdiri dari dua suku kata, yaitu ”ri”
dan ”leks”. Selanjutnya, cobalah latihan ini. Ketika menarik
napas, pikirkan kata ”ri”,saat menghembuskan , pikirkan kata
”leks”. Jangan alihkan pikiran dari kata ”rileks” tersebut. Ketika
menghembuskan napas, singkirkan segala ketegangan dari
tubuh, khususnya otot-otot yang biasanya mudah tegang
setiap kali stres.
Terima Kasih