Psikologi Industri: Dm. Ratna Tungga Dewa
Psikologi Industri: Dm. Ratna Tungga Dewa
Psikologi Industri
5
Psikologi Industri Tiga premis pentingnya
psikologi Industri
Menurut Mc Cormick & Tiffin :
1. Industri harus mampu
menghasilkan produk atau jasa
yang dapat memenuhi kebutuhan
manusia pada umumnya, dengan
memperhatikan kesejahteraan fisik
serta nilai-nilai kemanusiaan pada
khususnya.
Psikologi Industri Tiga premis pentingnya
psikologi Industri
2. Untuk menghasilkan produk atau jasa
sesuai dengan kebutuhan kosumen
tersebut, dapat diperoleh bersamaan
dengan tercapainya proses produksi
yang melibatkan manusia kerja secara
efektif
3. Untuk mencapai proses produksi yang
memenuhi tujuan tersebut, harus tetap
memperlakukan manusia kerja sebagai
manusia
Psikologi Industri Sejarah Perkembangan Psikologi Industri
1950an:
membahas tentang aspek
hubungan manusia dalam Saat ini:
Awal manajemen personel,
perkembangan khususnya tentang interaksi hubungan
kelompok, kepemimpinan, spesifik antara
membahas masalah- variabel
masalah pemilihan komunikasi dan kepuasan
kerja(organizational independen
personel, kemudian (perbedaan
berkembang dalam psychology)
individu, kondisi
bidang iklan dan kerja, fasilitas
penjualan, keselamatan Paralel dengan kerja, dll.)
kerja dan penilaian perkembangan tersebut, dengan variabel
karyawan berkembang ilmu ergonomi dependen
untuk merancang fasilitas (aspek-aspek
kerja dengan perilaku kerja)
memperhatikan kemampuan
dan keterbatasan
manusia(engineering
psychology)
8
Sejarah Perkembangan
Psikologi Industri Psikologi Industri
• Antara 1900 – 1940an PI membahas
masalah pemilihan personel kemudian
berkembang dalam bidang iklan dan
penjualan, kecelakaan dan proses
penilaian karyawan.
• Tahun 1950an banyak membahas
tentang aspek hubungan manusia dalam
manajemen personal, khususnya
tentang interaksi kelompok, supervisi
dan proses kepemimpinan, komunikasi
dan kepuasan kerja.
Psikologi Industri Sejarah Perkembangan
Psikologi Industri
• Perhatian pada gaya kepemimpinan,
filosofi, kebijakan dan struktur organisasi,
sistem intensif, serta konsep-konsep lain
yang terkait dengan kepuasan manusia
dan efektifitas organisasi.
• Pararel dengan bidang ilmu ergonomi,
yang bertujuan merancang peralatan fisik
dan fasilitas kerja dengan memperhatikan
kemampuan dan keterbatasan manusia
saat bekerja.
Psikologi Industri Fokus studi PI
• Menemukan hubungan spesifik antara
variabel independen (perbedaan
individual, rancangan peralatan dan
kondisi kerja) dengan variabel dependen
(aspek yang berkaitan dengan perilaku
kerja).
• Pandangan bahwa permasalahan untuk
meningkatkan perilaku efektif da
performansi kerja suatu organisasi
bersifat konstektual.
Psikologi Industri PSIKOLOGI INDUSTRI
Psikologi Industri PSIKOLOGI INDUSTRI
Psikologi Industri PSIKOLOGI INDUSTRI
Psikologi Industri Ruang Lingkup Psikologi
Industri
Dalam PI, sistem kerja dipandang
sebagai sistem manusia-mesin, di
mana di dalamnya selalu terdapat
interaksi antara manusia dengan
obyek fisik seperti mesin/peralatan,
perlengkapan dan fasilitas kerja.
Aktivitas kerja manusia :
Psikologis, Psikomotorik dan Fisik
fisiologis
Psikologi Industri Ruang Lingkup Psikologi
Industri
• Ada 3 jenis aktivitas kerja yang
dilakukan manusia dalam sistem
manusia-mesin (Snook dan Irvine):
– Aktivitas mental-psikologis
– Aktivitas psikomotorik
– Aktivitas fisik fisiologis
• Fokus PI aktivitas mental-
psikologis
Psikologi Industri Aktivitas Mental-Psikologis Dalam SMM
Psikologi Industri Beberapa Fungsi Manusia Pada
Proses Pemrosesan Informasi
Psikologi Industri Metodologi Riset PI
Karakteristik dasar riset PI:
1. Identifikasi, klasifikasi atau
pengukuran variabel-variabel
terkait
2. Mengendalikan variabel-variabel
19
Psikologi Industri Variabel-variabel Riset
20
Psikologi Industri
Variabel-variabel yang mempengaruhi performansi
manusia
21
Psikologi Industri Jenis-jenis Kriteria
1. Behavioral and performance criteria
Aspek-aspek yang menjelaskan perilaku dan
performansi
2. Subjective criteria
Menggambarkan reaksi subjektif manusia
3. Status criteria
Indikasi-indikasi dalam keanggotaan suatu kelompok
4. Physiological criteria
Aspek-aspek yang menjelaskan kondisi fisik manusia
5. Accident and injuries
Berhubungan dengan aspek keselamatan kerja
22